Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan,tentu kerap mendengar

cerita tantang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan menggunakan zat

putih telur, ketan, atau yang lainnya.Alhasil, berdirilah bangunan fenomenal seperti candi borobudur atau

candi prambanan di indonesia ataupun jembatan di cina yang menurut legendamenggunakan ketan

sebagai bahan perekat. Ataupun menggunakan aspal yang digunakan di peradaban mahenjo daro dan

harappa di india ataupun bangunan kunoyang di jumpai di pulau buton.

Peristiwa tadi menunjukkan di kenalnya fungsi beton sejak jaman dahulu.Sebalum mencapai

bentuk seperti sekarang, perekatdan penguat bangunan iniawalnya merupakan hasil pencampuran batu

kapur dan abu vulkanis. Awalnya ditemukan di kerajaan romawi , tepatnya di pozzuoli, dekat teluk

napoli, italia.bubukitu lantas dinamai pozzuolana. Menyusul runtuhnya kerajaan romawi, sekitar

abadpertengahan (1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dariperadaban.

Material itu sendiri adalah benda dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan dalam bangunan,

mesin, atau produk. Dan sains material itu suatucabang ilmu yang meliputi pengembangan dan penerapan

pengetahuan yangmengaitkan komposisi, struktur dan pemrosesan material dengan sifat-

sifatkegunaannya. Semen termasuk material yang sangat akrab di kehidupan kita sehari-hari.

B. MANFAAT

Adapun manfaat penulis dalam menulis makalah ini mengenai beton adalahpenulis jadi lebih

memahami mengenai beton dan apa saja bahan-bahan pembuatbeton tentunya. Lebih memehami apa itu

beton sebagai mahasiswa yang sedangmengambil program studi teknik sipil. Dapat membantu

masyarakat dalam membuatbeton di masa yang akan datang.

1
C. TUJUAN

Selain manfaat yang ingin di dapatkan dalam menulis makalah ini, penulis jugatentunya memiliki

tujuan yaitu :

Untuk mengetahui apa itu beton

Untuk mengetahui bahan-bahan campuran pada beto

Untuk mendapatkan nilai di mata kuliah BETON

D. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang di bahas dalam makalah ini adalah, sebagai berikut:

Apa itu beton ?

Bagaimana sifat-sifat beton ?

Apa-apa saja bahan-bahan yang di gunakan untuk campuran beton ?

Apa kekurangan dan kelebihan beton ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BETON

Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, denganatau tanpa

bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Dalampengertian umum beton berarti

campuran bahan bangunan berupa pasir dan kerikil ataukoral kemudian diikat semen bercampur air. Sifat

beton berubah karena sifat semen,agregat dan air, maupun perbandingan pencampurannya. Untuk

mendapatkan betonoptimum pada penggunaan yang khas, perlu dipilih bahan yang sesuai dan

dicampursecara tepat.Kebaikan dan keburukan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain

adalahsebagai berikut :

Kebaikan betonn

o Harganya relatif murah karena menggunakan bahan lokal

o Mempunyai daya tekan tinggidan tahan terhadap proses perkaratan danpembusukan oleh kondisi

lingkungan

o Adukan beton dapat dingkut dan di cetak dengan bentuk apa pun sesuaikeinginan

o Kuat tekan beton jika di kombinasikan dengan baja maka dapat memikulbeban yang berat

o Adukan beton dapat di semprotkan di permukaan beton yang retakmaupun di isi kan kedalam retakan

beton dalam proses perbaikan. Selainitu dapat di pompakan ke tempat yang posisinya sulit

o Biaya perawatannya cukup rendah karena tahan aus dan tahan kebakaran

Kekuranganbeton

o Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Olehkarena itu perlu di berikan baja

tulangan

3
o Adukan beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu di buat dilatasiuntuk struktur yang panjang

dan untuk memberikan tempat bagi susutpengerasan dan pengembangan beton

o Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila terjadi perubahansuhu, sehingga perlu di buat

dilatasi aga mencegah retak-retak akibatperubahan suhu

o Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapatdimasuki air, dan air yang membawa

kandungan garam dapat merusakbeton

o Beton bersifat getas(tidak daktail) sehingga harus di hitung dan di detailsecara seksama agar setelah di

komposisikan dengan baja tulanganmenjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa

B. SIFAT-SIFAT BETON

Sifat-sifat beton antara lain :

Kuat hancurBeton dapat mencapai kuat hancur sampai 80 N/mm2 (12000 lb/in2), ataulebih

tergantung pada perbandingan air-semen serta tingkat pemadatannya.Kuat hancur oleh beton di

pengaruhi oleh sejumlah faktor,selain dariperbandingan air semen dan tingkat pemadatannya. Faktor-

faktor pentinglainnya yaitu :

o Jenis semen dan kualitasnya

o Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat. Kenyataanmenunjukkan bahwa penggunaan agregat

akan menghasilkan beton,dengan desak dan kuat tarik yang tinggi di banding dengan krikil halusyang

diperoleh dari sungai

o Efisiensi dari perawatan

o Suhu

o Umur

Keawetan merupakan kemampuan beton untuk bertahan dalam kondisi yang telahdirencanakan tanpa

terjadi korosi dalam jangka waktu yang telah di rencanakan.Dalam hal ini perlu pembatasan nilai faktor

air semen maksimum maupunpembatasan dosis semen minimum yang di gunakan sesuai dengan

kondisilingkungan.

4
Kuat tarik, Kuat tarik beton berkisar seper-delapan belas kuat desak pada waktuu mumnya masih

muda, dan berkisar seper-sepuluh sesudahnya. Biasanya tidak di perhitungkan dalam perencanaan beton.

Kuat tarik merupakan bagian pentinguntuk menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.

Pengujian kuattarik diadakan untuk pembuatan beton konstruksi jalan raya dan lapanganterbang.

Modulus elastisitas, Modulus elastisitas beton adalah perbandinngan antara kuat tekan betondengan

regangan beton biasanya di tentukan pada 25%-50% dari kuat tekanbeton.

Rangkak (creep)Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus-menerus

menurut waktu di bawah beban yang di pikul.

Susut merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan.

KelecakanKelecakan adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang di tentukan olehkemudahan

dalam pencampuran, pengngkutan, pengecoran, dan finishing.

C. BAHAN-BAHAN PENYUSUN BETON

 Semen

Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran dengan airatau larutan garam.

Jenis-jenis semen menurut BPS adalah sebagai berikut :

o Semen portland atau semen abu adalah bubuk abuberwarna kebiru-biruan,di bentuk dari bahan utama

batu kapur berkadar kalsium tinggi yang di olah dalam tanur dan suhu yang bertekanan tinggi. Semen

inibiasanya di gunakan sebagai perekat untuk memplester

o Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan

penyelesaian, seperti sebagai filler atau pengisi.Semen jenis ini di buat dari bahan utama kalsit limestone

murni.

o Semen sumur minyak atau oil well cement adalah semen khusus yang digunakan dalam pengeboran

minyak bumi atau gas alam, baik di daratmaupun dilepas pantai.

o Mixed and fly ash cement adalah campuran semen abu dengan pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan

buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batu bara yang mengandung amorphous

5
silika, almuniumoksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah.Semen inni di

gunakan sebagai bahan campuran beton agar betonmenjadi lebih keras. Semen yang biasanya di gunakan

di teknik sipiladalah semen portland. Pada umumnya semen portland yang digunakanadalah jenis semen

portland biasa (ordinary cement portland), yaitusemen portland yang digunakan untuk tujuan umum.

jenis semen portland dapat dibagi menurut beberapa segi yaitu: Segi kebutuhankhusus dan Segi

Penggunaan yaitu :

Dari segi kebutuhan khusus.

Sesuai kebutuhan penggunaannya,ada jenis semen yang memiliki tujuan penggunaan khusus

yaitu:

1. Semen portland yang cepat mengeras (rapid hardeningportland cement),semen jenis ini

umumnya memiliki kadarC3S (tricalsium silika) atau C3A yang tinggi . dalam standarsemen ASTM,

semen jenis ini termasuk semen Portlandtype III.

2. semen Portland tahan sulfat sedang dan semen Portlandtahan sulfat,semen ini mempunyai

bentuk yang lebihtahan sulfat daripada semen biasa, karena kadar tricalsiumaluminate rendah. Kadar

maksimum untuk semen tahansulfat sedang adalah 8% dan untuk semen tahan sulfatadalah maksimum

5%. Semen ini tahan terhadap sulfat,namun berarti tidak tahan terhadap asam sulfat. Yangdimaksud

sulfat disini adalah garam sulfat yang larut,misalnya air laut, rawa, dan sebagainya, dimana

kadarsulfatnya lebih dari 1%. Semen ini termasuk semenportland type II A dan type V.

3.semen Portland Pozzolanic, semen ini merupakancampuran dari semen biasa (85-60 %) dengan

bubuk halustrass atau pozzolan (15-40%), atau benda-benda yangbersifat pozzolan (seperti abu volkanis,

abu bahan bakar,tanah liat bakar, atau fly ash). Penggunaan adalah padabangunan yang mendapat

gangguan garam sulfat ataupanas rendah. Bila bahan yang dicampurkan terak dapurtinggi, disebut semen

portland terak dapur tinggi.

4. Semen portland dengan panas hidrasi yang rendah(low heat port land cement) jenis ini

merupakan jeniskhusus untuk penggunaan yang memerlukan panashidarasi serendah-rendahnya. Untuk

6
mengurangi panashidrasi yang terjadi (penyebab retak), maka pada semen jenis ini senyawa C3S dan

C3A dikurangi. Selain itu, semen jenis ini kekuatannya tumbuh lambat. Semen jenis ini biasanya di

gunakan pada bangunan-bangunan sebagai berikut:

- Konstruksi DAM

- Basement

- Pembetonan pada daerah bercuaca panas.

5.Semen portland tahan sulfat (sulfate resisting portland cement). Jenis ini merupakan jenis

khusus yang maksudnya hanya untuk penggunaan pada bangunan-banguan yang kena sulfat, seperti di

tanah atau air yang kadar I alkalinya tinggi. Pengerasan berjalan lebih lambat daripada semen biasa.

Proses pembuatan semen dapat di bedakan menurut :

a) Proses basah : semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan

kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak,bakar (bunker crude oil). Proses ini jarang

digunakan karena masalah keterbatasan energi BBM.

b) Proses kering : menggunakan teknik penggilingan dan blending kemudian dibakar dengan

bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan yaitu :

proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer dan rollermeal.

proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkancampuran yang homogen.

proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak (clinker : bahansetengah jadi yang dibutuhkan

untuk pembuatan semen).

proses pendinginan terak.

proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling dengan cementmill.Dari proses

pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karenapembakaran dengan suhu mencapai 900 derajat

Celcius sehinggamenghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida, silika yang larut,besi dan

alumunium oksida, oksida besi, kalsium, magnesium, alkali, fosfor,dan kapur bebas.

7
 Agregat

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (aduk)

dan beton. Agregat diperoleh dari sumber daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara

alamiah melalui prosespelapukan dan aberasi yang berlangsung lama. Atau agregat dapat juga diperoleh

dengan memecah batuan induk yang lebih besar. Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir

alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-

alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm. Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa

kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari

pemecahan batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang di izinkan

tergantung pada maksud pemakaian.Pada teknologi beton, agregat terdiri dari banyak klasifikasi yaitu :

o Di tinjau dari asalnyaa.

A. Agregat alam

Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil penghancurannya. Jenis

batu alam yang baik untuk agregat adalah batuan beku. Jenis batu endapan atau

metamorph juga dapat dipakai meskipun kualitasnya masih perlu dipilih. Batuan yang abaik untuk

agregat adalah butiran-butiran yangkeras kompak, tidak pipih , kekal (volume tidak mudah berubah

karena perubahan cuaca), serta tidak terpengaruh keadaan sekelilingnya. Agregat alam dapat di bedakan

dalam 3 kelompok, yaitu:

Krikil dan pasir alam, agregat jenis ini merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya.

Seringkaliagregat ini terdapat jauh dari asalnya karena terbawa arusair atau angin, dan mengendap di

suatu tempat. Padaumumnya pasir dan kerikil yang terbawa arus airberbentuk bulat, sehingga dianggap

baik untuk agregataduk atau beton. Umumnya pula jenis agregat inibentuknya berubah-ubah dan tidak

homogen sehinggadalam penggunaannya untuk beton diperlukan perhatiankhusus. Karena perubahan

susunan butir agregat sangatberpengaruh terhadap sifat beton yang dibuat agregattersebut.

8
Agregat batu pecah, Jenis batu yang baik untuka agregatini adalah batuan beku yang kompak. Di

dalampemakaiannya, batu pecah membutuhkan air lebih banyakkarena luas bidang permukaannya relatif

lebih luas.Dengan demikian untuk mendapatkan kelecakan aduktertentu dan faktor air semen sama, beton

dengan agregatbatu pecah akan menggunakan semen sedikit lebih banyakdaripada beton dengan

menggunakan pasir atau kerikilalam. kekuatan beton dengan batu pecah biasanya juga lebih tinggi ,

karena daya lekat perekat pada permukaan batu pecah lebih baik daripada butiran yang halus. Macam-

macam batu yang cocok digunakan untuk agregat beton yaitu:

-batu kapur

-batu api

-sandstone

-batu tulis

-batu metamorfosa

Agregat batu apung, merupakan agregat alamiah yangringan dan umum digunakan. Penggunaan batu

apungharus bebas dari debu volkanik halus dan bahan-bahanyang bukan volkanik, misalnya lempung.

Batu ini memilikisifat isolasi panas yang baik .

B. Agregat buatan

Agregat buatan adalah suatu agregat yang dibuat dengantujuan penggunaan khusus, atau karena

kekurangan agregatbatuan-batuan alam. Berikut adalah contoh agregat buatan:

Klinker dan bleezepada umumnya klinker dianggap sebagai bahan yangdibakar sempurna, massanya

mengeras dan berinti, sertaterisi bahan yang sedikit terbakar. Adapun breezemerupakan bahan residu

yang kurang keras dan kurangbaik pembakarannya, sehingga mengandung lebih banyakbahan yang

mudah terbakar. Kuantitas bahan yang mudahterbakar akan mempengaruhi rambatan kelembapan.Makin

banyak bahan yang mudah terbakar semakin besarpula terjadinya rambatan kelembapan.Sumber utama

jenisagregat ini adalah stasiun pembangkit tenaga dimana keteluap dipanasi dengan bahan bakar padat.

9
Agregat jenis inibanyak dipergunakan untuk memproduksi blok dan pelatuntuk partisi/penyekat dalam

dan tembok interior lainnya.

Agregat yang berasal dari bahan-bahan yang mengembangtanah liat dan batu tulis yang terjadi secara

alamiah dapatdipergunakan unytuk membuat bahan berpori yang ringan,dengan permukaan yang

berbentuk sel-sel denganpemanasan sampai suhu sekitar 1000 0C – 2000 0C.

Cooke breezecooke breeze adalah hasil tambahan dari sisa bakaran bahan bakar batu arang yang

kurang sempurna pembakarannya, biasanya terdapat pada dapur-dapur rumah tangga di negara-negara

Eropa dan Amerika. Cookebreeze mengandung banyak sekali arang, kadang mencapai75 %. Kandungan

arang yang banyak tadi akan menghambat pengerasan semen sehingga dalam pemakaiannya perlu

mendapat perhatian.

Hydite Agregat jenis ini dibuat dari tanah liat (shale) yang dibakardalam dapur berputar. Tanah liat

kering atau yangbergumpal

–gumpal atau pecahan shale dibakar mendadak dalam dapur berputar pada suhu tinggi. Dengan

demikian bahan akan membengkak. Hasilnya merupakan bongkahan-bongkahan tanah yang

mengembang serta hampir leleh, kemudian dihancurkan dan diayak hingga mencapai susunan butir yang

diperlukan.

Lelite lelite dibuat dari batu metamorpora atau shale yang mengandung senyawa-senyawa karbon.

Bahan dasarnya dipecah kecil-kecil, kemudian dilakukan pembakaran dalam dapur vertikal pada suhu

yang tinggi (± 1550oC).Pada suhu ini butiran-butiran akan mengembang danterkumpul di bawah (dasar)

dapur berupa lempeng-lempeng yang berlubang seperti rumah lebah. Dari lempeng-lempeng ini dibuat

bahan tambah dengan memecah dan mengayaknya untuk mendapatkan butiran-butiran dengan ukuran

tertentu. Lempeng itu sendiri dapat dipergunakan untuk unsur bangunan guna menghambat suara dan

panas.

10
o Di tinjau dari berat jenisnya

Di tinjau dari berat jenisnya agregat di bedakan jadi 3 macam, yaitu :

a. Agregat ringanAgregat ini adalah agregat yang memiliki berat jenis kurangdari 2,0, dan

biasanya digunakan untuk beton non struktural.Agregat ini juga dapat digunakan untuk beton struktural

atau blokdinding tembok. Kelebihan agregat ini adalah memiliki berat yangrendah , sehingga strukturnya

ringan dan fondasinya dapat lebihkecil. Agregat ini dapat diperoleh secara alami maupun

buatan.Beberapa contoh agregat ringan : agregat batu apaung, rocklite,lelite, dan sebagainya.

b. Agregat normalAgregat normal adalah agregat yang memiliki berat jenisantara 2,5 sampai 2,7.

agregat ini berasal dari batuan granit,basalt, kuarsa, dan sebagainya. Beton yang dihasilkan memikiberat

jenis sekitar 2,3 dengan kuat tekan antara 15 Mpa sampai 40Mpa. Betonnya dinamakan beton normal.

c. Agregat beratAgregat ini memilik berat jenis lebih dari 2,8. contoh agregatberat , misalnya

magnetik (Fe2O4), barytes (BaSO4), dan serbukbesi. Beton yang dihasilkan juga memiliki berat jenis

tinggi (sampai5,0), yang efektif sebagai pelindung sinar radiasi sinar X.

o Di tinjau dari bentuknya

Di tinjau dari bentuknya, agregat dapat di bedakan atas agregat bulat,bersudut, pipih, dam memanjang.

a. Agregat bulatAgregat jenis ini biasanya berasal dari sungai atau pantai danmempunyai rongga

udara minimum 33%. Agregat ini hanyamemerlukan sedikit pasta semen untuk menghasilkan

adukanbeton yang baik. Agregat jenis ini tidak cocok untuk beton mututinggi maupun perkerasan jalan

raya. Agregat berbentuk bulatsebagian mempunyai rongga udara yang lebih besar daripadaagregat bulat,

yaitu berkisar 35-38%. Dengan demikian agregat jenis ini membutuhkan pasta semen lebih banyak untuk

mendapatkan beton segar yang baik (dapat dikerjakan).

b. Agregat bersudut Bentuk ini tidak beraturan, memiliki sudut-sudut yang tajam dan

permukaannya kasar. Termasuk jenis ini adalah semua jenis batu pecah hasil pemecahan dengan mesin.

Agregat ini memiliki rongga yang lebih besar, yaitu antara 38% sampai 40%. Ikatan antar butirnya baik

11
sehingga membentuk daya lekat yang baik.Agregat jenis ini baik untuk membuat beton mutu tinggi

maupun lapis perkerasan jalan.

c. Agregat pipih Agregat jenis ini adalah agregat yang memiliki perbandingan ukuran terlebar dan

tertebal pada butiran itu lebih dari 3. Agrega tini berasal dari batu-batuan yang berlapis.

d. Agregat memanjang(lonjong)Butiran agregat dikatakan memanjang jika perbandingan ukuran yang

terpanjang dan terlebar lebih dari 3.

 Air dan bahan campuran

Beton menjadi keras karena adanya reaksi semen di dalam air. Oleh karena itu, air yang dipakai untuk

mencampur kadang-kadang mengubah sifat semen.Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak

mengandung minyak, lumpurdan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Untuk itu

diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk dipakai sebagai campuran beton atau

tidak. Cara berikut ini dipergunakan untuk pemeriksaan tersebut: Waktu set semen dan kekuatan tekan

diukur untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan yang dicampur air yang diuji, hasil

pengukurannya dibandingkan. Sedangkan air laut hanya dapat dipakai untuk beton yang tidak

mempergunakan baja tulangan karena mengandung garam yang dapat menyebabkan baja berkarat.

Bahan campuran ditambahkan dengan maksud agar dapat memperbaiki sifat beton yang lemah

dan mengeras. Bahan campuran dibagi menjadi duakelompok: yang pertama ialah bahwa volume yang

ditambahkan harusdiperhitungkan pada pengadukan beton dan yang ditambahkan tidak

perludiperhitungkan. Yang pertama disebut bahan campuran dan yang kedua disebutzat campuran.

Ada beberapa macam bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat hidrolik

tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai bahan penambah.Ada beberapa

jenis zat campuran yang digolongkan menurut fungsinya yaitu zat pembawa dan zat untuk pendispersi

(zat penghilang air). Zat pembawa dipakai untuk memperbaiki kemampuan pengerjaan dengan

mencampur sejumlah optimum udara ke dalam beton. Termasuk ke dalam golongan ini adalah resin

vinol. Zat untuk pendispersi dipergunakan untuk mencegah tersetnya partikel dalam semen.

12
Jika zat ini dibubuhkan dalam beton, kecairanbeton akan bertambah. Garam kondensat tinggi dari

asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan zat pendispersi.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air,dengan atau tanpa

bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat.Bahan penyusun beton tersebut pun memiliki

banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan, bentuk, dan ukuran yang mana telah diuraikan

pada bagian pembahasan.Beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal di Indonesia. Disamping

mempunyai kelebihan dalam mendukung tegangan tekan, beton mudah dibentuk sesuai dengan

kebutuhan, dapat digunakan pada berbagai struktur teknik sipil serta mudah di rawat. Dalam pembuatan

beton pun dapat dimanfaatkan bahan-bahan lokal oleh sebab itu beton sangat populer dipakai.

B. SARAN

Kepada pembaca yang membaca makalah ini kiranya mau memberi kritik atau saran yang

membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Karena penulis tahu bahwa makalah mengenai beton ini

belum sempurna.

14

Anda mungkin juga menyukai