ABSTRAK
Seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun menyebabkan penambahan volume sampah yang diimbangi dengan berkurangnya
pengelolaan sampah yang baik mengakibatkan pengaruh negatif terhadap kesehatan dan
lingkungan. Kabupaten Gianyar sebagai salah satu sektor pariwisata di Bali, tidak terlepas dari
dampak negatif tersebut. Upaya pengendalian pengelolaan sampah dari rumah tangga tak
terlepas dari faktor internal dan eksternal yang mengikutinya. Maka dari itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat
dalam mengelola sampah rumah tangga di daerah Kawasan Wisata Desa Singapadu.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif
Cross sectional dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses
pengelolaan sampah, menggali informasi, menghitung timbulan dan komposisi sampah dan
merencanakan nilai ekonomis dari pengelolaan sampah. Penelitian ini dilakukan di 6 banjar,
27 untuk total sampel untuk komposisi sampah di masing – masing banjar di Desa Singapadu.
Metode yang digunakan dalam pengambilan adalah dengan menggunakan Multistage
sampling. Peneliti memilih sebanyak 95 responden secara bertahap di dalam satu KK dalam
pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Singapadu.
Hasil penelitian ini menunjukkan rata – rata sampah rumah tangga yang dihasilkan
sebanyak 0,46 kg/org/hari, yang terdiri dari 41,4% sampah organik, 15,2% sampah plastik,
6,02% sampah kertas, 0,15% sampah seng dan lainnya sebesar 0,9%. Pengelolaan sampah
rumah tangga di Daerah Kawasan Wisata Desa Singapadu belum dilakukan secara optimal.
Dari Segi umur, Tingkat pendidikan , pendapatan, pekerjaan dan sikap berkorelasi positif
dengan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga. Saran yang diberikan antara lain
tumbuhkan partisipasi masyarakat dengan motivasi dan edukasi, peningkatan komunikasi
lintas sektor, serta penerapan peraturan persampahan secara tegas.
ABSTRACT
Along with population growth more increases from year after year causes increasing
waste volume offset by lack of well management waste would leads to negative impacts to
health and environment. Many waste management systems and methods that have been
planned and implemented by the Government include the 3R method (reduce, reuse and
recycle) as an approach to zero waste conditions. Gianyar regency as one of the tourism sector
in Bali, not apart from the negative impact. Efforts to control waste management from
household cannot be separated from internal and external factors. Therefore, this study aims
to determine the factors - factors that influence the behavior of communities in managing
household waste in the area of Tourism Area Village Singapadu.
This study uses quantitative method with cross sectional descriptive research design
because this study aims to describe the of waste management, digging information,
calculating the waste generation and composition, also planning the economic value of waste
Management. This study was conducted in 6 banjar, 27 for total sample for garbage
composition at 5 samples each in banjar at Singapadu Village. The method used in the taking
by using multistage sampling. Researchers count as many as 95 respondents phases with one
person for each household in household waste management in Singapadu Village.
The results of this study indicate the average household waste produced as much as
0.46 kg / person / day, consisting of 41.4% organic waste, 15.2% plastic waste, 6.02% paper
waste, 0.15% Zinc and other waste by 0.9%. Household waste management in the Tourism
Area of Singapadu Village has not been done optimally. In terms of age, education, income,
employment and attitude positively correlated with household waste management behavior.
The possible suggestions given include growing community involvement with motivation and
education, increased communication across sectors, as well as the application of waste
regulations explicitly.
sampah dengan prinsip 3R serta jumlah berjumlah 105 orang yang terdiri dari laki –
dan jenis sampah dipadukan dengan laki atau perempuan pada masing – masing
8
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
9
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
2. Karakteristik Sampah
10
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
Tabel 2.
Karakteristik Komposisi Sampah di
Desa Singapadu
12
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
Berat timbulan sampah rata – rata sekitar pewadahan, pengumpulan, transfer dan
0,483 kg/org/hari dan jika sampah yang transport, posesif dan pemulihan sampah,
dihasilkan per bulan maka didapatkan serta pembuangan akhir. Untuk sistem
timbulan sampah rata – rata sebesar 14,49 pengelolaan sampah melalui sistem
ekonomis dari perhitungan berat timbulan dan recycle) belum diterapkan dalam
berasarkan jenis atau karakteristik Singapadu. Disamping itu juga ada aktivitas
sampahnya bagi setiap rumah tangga per pengepul di desa tersebut, dimana sangat
13
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
masa silam telah mengenal pengelolaan rata timbulan sampah per unit dipengaruhi
sampah organik secara tradisional, yaitu oleh jumlah penghuni rumah. Adapun hasil
dengan cara menjadikan sampah sebagai perhitungan diperoleh rata - rata timbulan
makanan ternak babi dan sebagai pupuk sampah rumah tangga di Kawasan Wisata
hijau dengan menanam di sawah atau di Desa Singapadu menggunakan satuan
lahan tegalan/kebun, dan yang lain kilogram / orang / hari adalah sebesar 0,46
dilakukan dengan cara membakar. Pada kg/orang/hari. Mengikuti pedoman SNI 19-
bagian lahan pekarangan yang umumnya 3964-1995, angka timbulan sampah rumah
dibagi menjadi 3 bagian (tari mandala : tangga untuk timbulan sampah kota
utama mandala, madya mandala, dan nista sedang/kecil adalah 1,5 – 2 liter/orang/hari
mandala), yaitu pada bagian mandala atau dalam satuan berat adalah 0,3 – 0,4
merupakan bagian pekarangan yang paling kg/orang/hari. Angka timbulan sampah
di hilir (Bhs. Bali : teben) biasanya rumah tangga dalam penelitian masih
dimanfaatkan sebagai tempat mengelola belum sesuai standar yang berlaku,
sampah, tempat beternak dan budi daya dikarenakan sampah yang dihasilkan
kebun untuk bahan – bahan dan berbagai masyarakat belum terkendali dan dikontrol
jenis pohon untuk bahan bangunan10. dengan baik sehingga kapasitas timbulan
sampah melebihi standar. Untuk
B. Timbulan Dan Karakteritik pengukuran timbulan sampah ini, peneliti
Komposisi Sampah Di Desa tidak mencantumkan pengukuran dengan
Singapadu kepadatan sampah dengan satuan volume.
Penghuni rumah merupakan sumber Palallo9, Dalam perhitungan timbulan
dari timbulan sampah yang dihasilkan dari sampah, apabila menggunakan satuan
kawasan wisata Desa Singapadu. Rata – volume harus serta mencantumkan derajat
14
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
pewadahan atau densitas sampahnya. lain, kelompok, ide – ide, atau obyek –
Dalam penelitiannya, jika menggunakan obyek tertentu6. Dari hasil yang didapat,
satuan volume dapat menimbulkan sikap responden berhubungan dengan
kesalahan dalam interpretasi karena perilaku dalam mengelola sampah dengan
terdapat faktor kompaksi yang harus data (57,14%) masyarakat memiliki sikap
diperhitungkan. Maka dari itu, dalam yang baik dalam mengelola sampah
menganalis komposisi sampah labih baik berjumlah 2 orang dan sebanyak (42,86%)
menggunakan satuan berat karena lebih masyarakat memiliki sikap tidak baik dalam
presisi dalam pengukurannya. mengelola sampah. Sikap masyarakat yang
kurang baik ini diperkirakan dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan dan kematangan
C. Faktor – Faktor Yang Berhubungan
usia, sehingga cenderung mempengaruhi
Dengan Pengelolaan Sampah
perilaku responden dalam mengelola
Dari 7 (tujuh) variabel faktor yang
sampah. Bagi sebagian responden yang
berhubungan, diperoleh hanya 4 faktor
menyatakan tidak setuju terhadap
yang mempengaruhi perilaku responden
pengolahan sampah ini dipengaruhi oleh
dalam pengelolaan sampah. Dari analisis
masih sedikitnya sarana dan prasarana
SPSS didapatkan variabel yaitu : sikap,
penampungan sampah di Desa Singapadu
umur, pekerjaan dan pendapatan.
serta akomodasi pengangkutan sampah
oleh petugas yang masih belum optimal
1. Sikap Untuk Mengelola Sampah
dilakukan, sehingga sebagian besar
Sikap adalah organisasi yang relatif
masyarakat melakukan membakar sampah
menetap dari perasaan, keyakinan, dan
yang dihasilkan dan sebagian lainnya
kecenderungan perilaku terhadap orang
membuang sampah di lahan kosong dan
15
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
sebesar Rp. 18.438. Menggunakan sumber dengan pengelolaan sampah rumah tangga
daya dengan konsep efisiensi berarti di Daerah Kawasan Desa Singapadu
menggunakan sumber daya dengan efektif sesungguhnya sudah dapat meningkatkan
untuk mengurangi sumber daya yang motivasi masyarakat dalam mengelola
terbuang seminimal mungkin dalam sampah rumah tangga, yaitu : Sikap,
memenuhi keinginan dan kebutuhan Pekerjaan, Umur dan Pendapatan dalam
manusia. pengelolaan sampah, 4. Perencanaan nilai
ekonomis untuk mengelola sampah rumah
Simpulan tangga yang dihasilkan di Daerah Kawasan
Wisata Desa Singapadu, jenis sampah
Dari hasil pembahasan yang dapat
plastik memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
mempengaruhi pengelolaan sampah rumah
tangga di Daerah Kawasan Desa
UCAPAN TERIMA KASIH
Singapadu, yaitu : 1. Proses pengelolaan
sampah skala rumah tangga yang ada di Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Daerah Kawasan Wisata Desa Singapadu Sang Gede Purnama, SKM., MSc., dan O
belum dilakukan secara baik dan optimal Gede Herry Purnama, ST., MT., MIDEA.,
dilihat dari masih banyak perlakuan atas waktu, bantuan dan sarannya, Kepala
tindakan pemusnahan sampah dengan Prebekel Desa Singapadu, seluruh Staff
cara dibakar langsung oleh responden, 2. Kantor Prebekel Desa Singapadu atas
Jumlah sampah rumah tangga yang waktu dan bantuanya dan Masyarakat di
dihasilkan diukur dengan satuan berat Desa Singapadu yang telah bersedia
sebesar 0,46 kg/org/hari melebihi standar menjadi sampel penelitian ini..
SNI 19-3964-1995 dan SNI M 36-1991-03,
3. Faktor – faktor yang dapat berhubungan
18
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
19
Community Health
VOLUME X No X Juli 20XX Halaman XX - XX
Artikel Penelitian
20