Anda di halaman 1dari 8

Nama Anggi Febriana R U

NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME

PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis hasil
reproduksi yang mengumpul pada suatu tempat di medium kultur atau kumpulan
bakteri pada medium kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan dari
suatu sel mikroorganisme. Beberapa kelompok mikroorganisme menunjukkan ciri-ciri
koloni yang saling berbeda, baik dilihat dari bentuknya, elevasi, maupun bentuk tepi
koloni. Bentuk-bentuk koloni yaitu: tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat,
benang. Bentuk tepi koloni yaitu: rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak,
berlekuk, filamen atau seperti benang-benang. Struktur dalam koloni yaitu:
transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti pohon, seperti
benang. Bentuk elevasi koloni yang dilihat dari samping: datar tipis merata, sedikit
cembung, cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal, tebal dan
menonjol (Purnomo, 2012).

Dalam biologi morfologi dikenal sebangai pengetahuan tentang bentuk


bentuk organisme. Hal ini berarti dalam morfologi koloni mikroorganisme kita
mempelajari, mengamati ataupun memahami bentuk-bentuk dari mikrooorganisme
dalam koloni atau kelompok. Morfologi sendiri dapat dilihat dari ciri-ciri
fisik mikroorganisme tersebut (Hibbett, 2006).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?


Davey (2005) menyatakan bahwa pengamatan morfologi koloni mikroorganisme
dilakukan untuk mengidentifikasi mikrooganisme. Rocha et al (2012) menyatakan
bahwa observasi koloni pada mikroorganisme juga berguna dalam diagnosis bidang
kesehatan.

Tujuan pengamatan morfologi koloni mikroorganisme ini yaitu agar kita


mampumengelompokkan jenis-jenis mikroorganisme tersebut melalui ciri-ciri fisik
yang dimiliki tiap-tiap individu mikroorganisme tersebut (waluyo, 2008).

0
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

3. Jelaskan parameter apa saja yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?

Karakteristik dari mikroorganisme dapat diamati dengan identifikasi sederhana


bedasarkan deskripsi dari koloni mikroorganisme tersebut. Walaupun dengan
kemudahan prosedur pengamatan koloni mikroorganisme, namun koloni
mikroorganisme dapat berubah-ubah pada kondisi yang berbeda-beda pula. Morfologi
koloni pertama kali dianalisa untuk parameter kualitatif seperti bentuk, bagian luar
mikroorganisme, tekstur, ukuran, tinggi dan warna. Lalu kemudian dipergunakan
untuk mencari data kuantitatif yakni frekuensi dari koloni tersebut. (Rocha et al,
2012)

Parameter yang diamati dalam pengamatan morfologi koloni adalah jumlah isolate
yang ditemukan, ukuran koloni bakteri, bentuk koloni bakteri, bentuk bagian tepian
koloni,dan warna koloni bakteri. Secara garis besar ada tiga bentuk dari
mikroorganisme yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral) (Fitri,
2011).

Tanggal Nilai Paraf


Asisten
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!

Nama Tempat
Ukuran Warna Diameter Konfigurasi Elevasi Tepian Jumlah
Mikroorganisme tumbuh
S.Creviciae
E.Coli

18
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai ciri – cirinya!
a. BAKTERI
Escherichia Coli
Ciri-ciri bakteri adalah bakteri merupakan organisme multiseluler, prokariotik
atau tidak memiliki membran sel, hidup bebas, hidup pada lingkungan yang
ekstrim, kebanyakan tidak memiliki klorofil, ukuran tubuhnya bervariasi.
Escherichia Coli memiliki sifat fakultatif anaerob atau sifat yang dapat hidup
dengan baik adanya oksigen ataupun tidak ada oksigen, kemoorganotropik atau
sumber karbonnya itu dapat digunakan dari karbohidrat dan garam asam,
mempunyai tipe metabolism fermentasi dan respirasi tumbuh dengan baik pada
suhu optimal 37ºC, pH 6,9 – 7,2. Secara morfologi E. Coli berbentuk batang
pendek, gemuk, berukuran 2,4 µm x 0,4 - 0,7 µm , gram negatif, tidak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora.
Escherichia Coli berasal dari filum Proteobacteria, Kelas Gamma
Preteobacteria, Ordo Enterobacteriales, Familia Enterobacteriaceae, Genus
Escherichia, Spesies Escherichia coli. Bakteri dikelompokkan kedalam
archaebacteria dan eubacteria. B.subtilisis termasuk kedalam kelompok bakteri
(Anggraeni, Merry D, 2012).
b. KAPANG
Aspergillus Niger dan Trichoderma sp
Ciri-ciri kapang adalah organisme yang bersifat eukariotik atau memiliki inti,
tidak memiliki klorofil yang bersifat heterotrof atau biasa disebut parasit,
saprofit, berkembang biak secara vegetatif dan generatif, senang hidup pada
tempat yang kurang cahaya dan ada yang bersel tungal maupun bersel banyak.
Proses pertumbuhannya adalah aerobic. Aspergillus Niger memiliki ciri-ciri
yakni mempunyai hifa, bercabang-cabang dan bersekat, berwarna terang atau
tidak berwarna, banyak ditemukan di alam. Proses pertumbuhannya adalah
aerobik. A. Niger memiliki warna dasar putih atau kuning dengan lapisan
konidiospora yang tebal, berwana coklat gelap. A. Niger dapat tumbuh dengan
cepat, sehingga dalam produksi asam nitrat, asam glukonat, beberapa enzim
seperti amylase, pektinase, amiloglukosida, selulosa dan pembuatan
menggunakan A.Nige.r A. Niger tumbuh optimum pada suhu 35-37ºC,suhu
minimum 6-8ºC,suhu maksimum 45-47ºC.
Trichoderma sp. dapat tumbuh baik pada kisaran suhu rata-rata 17°C-34°C
kemampuan pengendalian hayati dari cendawan ini akan semakin berkurang
seiring dengan naiknya suhu tanah. Trichoderma sp banyak hidup di tempat
yang kelembaban yang tinggi serta tersedianya bahan makanan dasar yang
sesuai dengan pertumbuhan.
Aspergillus Niger dan Trichoderma sp berasal dari filum, Kapang tidak bersepta
kelas Oomycetes , kelas Zygomycetes
Kapang bersepta, kelas fungi tidak sempurna (imperfecti) tidak mempunyai
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

spora seksual, kelas Ascomycetes (Inggrid, Maria dan Ign Suharto, 2012).

c. KHAMIR
S.cereviciae dan Candida
S.cereviciae merupakan jamur uniseluler, dapat tumnuh di tempat yang kadar
gula/garamnya tinggi suhu untuk pertumbuhan kebanyakan khamir pada
umumnya hampir sama dengan kapang, yaitu suhu optimum 25 – 30 derajat
celcius dan suhu maksimum 34 – 47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir
dapat tumbuh pada suhu 0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat
tumbuh pada pH 4,0 - 4,5 dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium
alkali, kecuali jika telah beradaptasi.
Genus Candida memiliki ciri sel dengan bentuk yang bervariasi yaitu bulat,
oval pendek - oval - oval memanjang, silindris sampai memanjang (elongate),
jarangberbentuk apikulat, ogival, triangular atau berbentuk botol. Ukurannya
juga bervariasi diameter x panjang yaitu antara (2-5) x (2,5-10) µm. Reproduksi
vegetatifdengan pertunasan multilateral, pseudohifa berkembang baik atau tidak
ada, padabeberapa spesies membentuk miselium sejati. Dapat membentuk
blastospora dan klamidospora, tidak membentuk askospora, teliospora,
ballistospora dan arthrospora. Klasifikasi,khamir murni, khamir liar, khamir
atas, khamir dasar, khamir palsu atau Torulae. S.cereviciae dan Candida
termasuk kedalam kelompok khamir. (Jumiati et al, 2012).

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)


berdasarkan hasil pengamatan anda!
Bedasarkan data hasil pengamatan didapatkan data yang berbeda satu dengan
lainnya mengenai morfologi mikroorganisme bakteri (E. Coli), Kapang (A. Niger) dan
khamir (Candida). Yang pertama adalah bedasarkan warna mikroorganisme, pada
bakteri E. Coli didapatkan hasil pengamatan koloni yang berwarna putih, pada
pengamatan A. Niger didapatkan data koloni yang berwarna hitam, dan terakhir pada
pengamatan Candida, didapatkan koloni yang berwarna hijau. Masing-masing
organisme memiliki ukuran yang berbeda-beda pula, E. Coli memiliki ukuran small, A.
Niger memiliki ukuran point, sedangkan Candida memiliki ukuran medium. Untuk
diameter, didapatkan hasil pengamatan E. Coli sebesar 0,5 cm, Candida 0,7 cm,
sedangkan A. Niger tidak dapat diukur diameternya dikarenakan bentuknya strake. Lalu
bedasarkan letak tumbuh, baik E. Coli maupun Candida sama-sama tumbuh di bagian
bawah cawan petri, sedangkan A. Niger tumbuh pada permukaan cawan petri.
Selanjutnya, baik E. Coli dan Candida sama-sama memiliki konfigurasi bentuk L, dan
A. Niger memiliki konfigurasi konsentrik. Bedasarkan elevasi, E. Coli memilki elevasi
datar, A. Niger berbukit dan Candida memiliki elevasi cembung. Terakhir data
pengamatan mengenai tepian, didapatkan data bahwa E. Coli dan Candida memiliki
tepian yang licin sedangkan A. Niger memiliki tepian silikat.
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

Bedasarkan data yang diuraikan di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
morofologi pada E. Coli, A. Niger dan Candida yang diamati, namun bedasarkan hasil
pengamatan terdapat beberapa kesamaan antara E.Coli dan Candida yakni pada letak
tumbuh, konfigurasi, dan tepian.

Hasil dari data percobaan dan data literatur sudah sesuai . Hanya ada sedikit perbedaan
pada data percobaan warna A. Niger hijau kehitaman , tetapi menurut Singleton (2005),
warna dari A.Niger adalah hitam . Ada juga perbedaan dari hasil diameter data
percobaan A.Niger, B.Subtilis, dan saccaromyces secara berturut-turut adalah 14mm,
6mm, dan 18mm tetapi menurut literature ukurannya adalah 300-500µm, 500-800µm,
5-10µm (Jay, 2006). Bisa dilihat ada perbedaan yang cukup jauh pada diameter
A.Niger dan saccaromyces dari hasil antara data percobaan dan data literature. lalu
pada ukuran B.Subtilis pada hasil percobbann menyimpulkan ukurannya medium,
tetapi menurut data literature ukurannya adalah small/point (Jay, 2006). Selain itu , hasi
data sudah memiliki kesesuaian. contohnya dilihat saja pada hasil tempat tumbuh
sudah sesuai dengan literatur, A.Niger dan saccaromyces ada di permukaan dan
B.Subtilis ada di dasar. Tepian antara data literature dan percobaan sama yaitu A.Niger
undulate, B.Subtilis dan saccaromyces lobate.

4. Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


mikroorganisme!
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme :
a. Food
Nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme tersebut
b. pH (keasaman)
Aktivitas metabolisme mikroorganisme menghasilkan sisa buangan seperti asam
hasil degradasi karbohidrat, dan alkali hasil pemecahan protein yang dapat
mempengaruhi pH lingkungan.
c. Temperatur
Saat temperatur yang tinggi akan terjadi kehilangan protein jika saat temperatur
yang rendah aktivitas enzim akan berhenti
d. Waktu
Semakin lama waktunya,semakin banyak pertumbuhan mikroorganisme tetapi
sesuai dengan waktu optimalnya
e. Oksigen
Mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, Sedangkan
mikroorganisme anaerob tidak membutuhkan oksigen. Mikroorganisme fakultatif
anaerob dapat tumbuh dengan ada ataupun tidak ada oksigen. Pada lingkungan
sedikit oksigen, respirasi seluler dilakukan secara anaerobik dengan menggunakan
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

senyawa-senyawa seperti nitrat dan sulfat atau dengan jalur fermentasi


f. Kelembapan (Purnomo, 2012).

5. Jelaskan fungsi dan langkah –langkah dalam menggunakan Colony counter dalam
perhitungan mikroba !

colony counter adalah menghitung koloni yang tumbuh dalam cawan petri setelah
diinkubasi, yang ditandai dengan bolpoin atau spidol. Colony counter berfungsi untuk
mempermudah menghitung jumlah koloni mikroba atau mikroorganisme.
Dalam penggunaan colony counter,tahapan pertama adalah menghubungkan stop kontak
dengan sumber listrik, setalah itu nyalakan colony counter dengan menekan tombol
“ON”, dilanjutkan dengan mereset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’,
setelah itu letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala, lalu tandai koloni dengan mengarahkan spidol ke
meja skala, dilanjutkan dengan menghitung koloni bakteri yang terpisah dengan bantuan
kaca pembesar, setelah selesai menghitung jumlah koloni, matikan alat dengan menekan
tombol “OFF” (Engelkirk, 2008).
Nama Anggi Febriana R U
NIM 185100307111018
Jurusan TIP
Kelas P
Kelompok P2

Kesimpulan
Koloni mikroorganisme adalah kumpulan mikroorganisme yang sejenis dari hasil
reproduksi sel mikroorganisme yang mengumpul pada medium kultur. Mikroorganisme
memiliki ciri-ciri koloni yang berbeda, yaitu dilihat dari bentuknya, elevasi, bentuk tepi
koloni. Bentuk-bentuk koloni, tidak beraturan, akar, seperti batang, berkarat, benang.
Bentuk tepi koloni, rata, tidak beraturan, seperti rumbai, berombak, berlekuk, berfilamen.
Bentuk elevasi koloni yang dilihat dari samping: datar tipis merata, sedikit cembung,
cembung, menonjol seperti tumbuh kuncup, seperti bantal, tebal dan menonjol Struktur
dalam koloni yaitu: transparan, tembus cahaya, tidak tembus cahaya, berombak, seperti
pohon, seperti benang. enghitung jumlah koloni dapat dilakukan secara makroskopis dengan
menggunakan colony counter.
Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengetahui morfologi dari
bakteri, khamir, kapang dan dapat membedakan morfologi ketiganya menggunakan prinsip
makroskopis atau pengamatan langsung dengan mata telanjang.
Hasil yang didapatkan dari pengamatan dari ketiga mikroorganisme didapatkan data
morfologi yang beragam yang menyimpulkan bahwa setiap organisme mempunyai ciri
khasnya masing-masing. Contohnya saja warna yang terbentuk pada kapang (A.Niger)
adalah hujau kehitaman, sedangkan pada bakteri (B.Subtilis) dan khamir (sarccaromyces)
sama-sama berwarna putih. Diameternya pun berbeda , A.Niger 14mm, B.Subtilis 6mm, dan
sarccaromyces 18mm.

Tanggal Nilai Paraf


Asisten

Anda mungkin juga menyukai