Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
investasi sumber daya manusia serta memiliki kontribusi yang besar untuk
Indeks ( HDI ). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk
lingkup dan jangkauan upaya kesehatan sangat luas mencakup berbagai sektor
1
2
masyarakat dapat dilayani sesuai dengan kemampuan yang dimiliki daerah 4).
semangat dan produktivitas kerja melalui peningkatan kesadaran hidup sehat dan
dapat memuaskan setiap jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas
juga menjadi salah satu tujuan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan di
rumah sakit, untuk itu rumah sakit perlu mengembangkan suatu sistem pelayanan
yang didasari pada kualitas pelayanan yang baik (quality), biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan (cost) dan diberikan pada waktu yang tepat serta cepat
menyediakan berbagai jenis pelayanan yang padat teknologi, padat modal, padat
karya dan padat profesi serta elemen-elemen sumber daya manusianya terdiri dari
berbagai profesi baik medis, paramedis atau tenaga profesi lainnya yang
hidup tidak hanya pemuasan kebutuhan yang semakin kompleks akan tetapi
infrastruktur, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sistem secara
tepat dalam memenuhi tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggannya dengan
dengan nilai yang berlaku pada dirinya. Penelitian yang berkaitan dengan
dapat dievaluasi dari apa yang dirasakan klien. Dengan demikian jika tenaga
4
kesehatan merasakan kepuasan kerja maka kepuasan itu juga dirasakan oleh klien,
begitu juga bila ada turn over tenaga kesehatan maka efek ketidakpuasan tenaga
lima hal yaitu : tugas harian, kondisi standar, imbalan tinggi, konsep hukum,
Salah satu issue utama yang harus dihadapi manajer dewasa ini adalah “
Perubahan “ segala sisi bisnis, manajer sumber daya manusia dan umum harus
pada evaluasi tahunan yaitu 63 %, kunjungan rata-rata 7 hari. Dari hasil kajian
awal peneliti pada bulan Desember 2011 dengan menyebarkan angket kepada
gambaran ketidakpuasan pada kinerja tenaga kesehatan dengan hasil 67,6 % tidak
puas, hal ini salah satu penyebabnya karena pengelolaan manajemen produktivitas
kurang, sikap kerja yang kurang disiplin, penciptaan iklim kerja kurang
tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Gegesik, akan tetapi sampai saat ini masih
belum ada evaluasi secara khusus tentang kinerja tenaga kesehatan sehingga tidak
diperoleh gambaran sejauh mana kinerja tenaga kesehatan ini berjalan secara baik.
Tahun 2012 “
Gegesik Kabupaten Cirebon 67,6 % Tenaga kesehatan merasa tidak puas dalam
bekerja. Hal ini berkaitan erat dengan kinerja tenaga kesehatan selama ini. Oleh
karena itu permasalahan dalam penelitian ini adalah : faktor-faktor apakah yang
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja
Kabupaten Cirebon Tahun 2012. Penelitian ini dilakukan karena hasil observasi
67,6 % Tenaga kesehatan merasa tidak puas dalam bekerja. Hal ini berkaitan erat
dengan kinerja tenaga kesehatan selama ini. Sampel dalam penelitian ini adalah
tenaga kesehatan
1.5.2. Bagi Peneliti
7
kesehatan masyarakat.
1.5.3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang kinerja
tenaga kesehatan yang merupakan salah satu fungsi dan tanggung jawab dari