Anda di halaman 1dari 10

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN VALIDASI

IV.1 Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi sumur minyak
yang berasal dari 16 sumur horisontal di lapisan pasir 1950’. Seperti yang terlihat
pada gamabr di bawah ini, lokasi sumur-sumur yang diambil datanya tersebar
merata di lapangan Bekasap dan diharapkan dapat merepresentasikan seluruh
lapisan pasir 1950’ ini. Adapun data produksi yang diambil meliputi produksi
minyak dan produksi air sejak sumur ini berproduksi sampai bulan April 2007.
Data produksi sampai bulan Juni 2006 akan dipergunakan dalam perhitungan
history matching, sedangkan dari bulan Juli 2006 sampai April 2007 akan
digunakan untuk validasi reliabilitas model.

U
Skala 1 : 13400

Gambar IV.1. Lokasi sumur horisontal di lapangan Bekasap lapisan pasir 1950’.

17
IV.2 Persamaan-persamaan yang Digunakan

Model iterasi menggunakan perhitungan dengan pendekatan algoritma genetik


dengan menggunakan metode least square, untuk mencari suatu nilai yang
tujuannya sudah ditentukan dari awal. Tujuan dari model iterasi ini adalah untuk
mencari total kesalahan yang paling minimum dari perbedaan antara produksi
aktual dan produksi hasil perhitungan.

Model iterasi ini dibentuk dari persamaan-persamaan yang menghubungkan data


produksi, volume drainase sumur dan pembentukan permeabilitas relatif, adapun
persamaan-persamaannya itu adalah persamaan fractional flow, persamaan Corey
dan persamaan Material Balance yang disederhanakan:

1. Persamaan Fractional flow

Persamaan fractional flow merupakan suatu persamaan yang secara kualitatif


dapat menunjukkan perbandingan antara aliran air dan aliran fluida total pada
suatu waktu dan tempat dalam suatu sistem injeksi air yang linear. Hal ini
menjelaskan hubungan antara besarnya aliran air di tiap tempat di dalam reservoir
dengan besarnya saturasi air. Dalam suatu sistem yang homogen, dua fase dan
isotermal, persamaan fractional flow didefinisikan sebagai berikut:

qw qw
fw = = …………………………….. (4.1)
qt q w + qo

Dengan mengasumsikan aliran fluida dua fase yang steady-state dan homogen,
persamaan Darcy dapat digunakan untuk mendefinisikan besarnya aliran minyak
dan air seperti persamaan di bawah ini, adapun arah kemiringan perlapisan akan
mempengaruhi besarnya aliran tersebut

− K o A ⎡ ∂Po ⎤
qo = ⎢ + gρ osin(α )⎥ …………………………….. (4.2)
µ o ⎣ ∂x ⎦

18
− K w A ⎡ ∂Pw ⎤
qw = ⎢ + gρ w sin(α )⎥ …………………………….. (4.3)
µ w ⎣ ∂x ⎦

Keterangan rumus:
o, w = minyak dan air
ko, kw = permeabilitas efektif
µo, µw = kekentalan minyak dan air
Po, Pw = tekanan
ρo, ρw = densitas
A = area yang terlewati aliran
x = jarak
α = sudut kemiringan
sin (α) = positif untuk aliran updip dan negatif untuk aliran
downdip

Tekanan kapiler total di reservoir merupakan perbedaan antara tekanan kapiler


minyak dan tekanan kapiler air, dan dapat ditulis sebagai berikut:

Pc = Po − Pw …………………………….. (4.4)

Diferensiasi diaplikasikan untuk persamaan di atas dengan memasukan faktor


jarak, sehingga didapat:

∂Pc ∂Po ∂Pw


= − …………………………….. (4.5)
∂x ∂x ∂x

Dengan mensubstitusikan persamaan 4.2 – 4.5 ke dalam persamaan 4.1, akan


didapat persamaan baru yang menunjukkan hubungan antara fractional flow dan
permeabilitas efektif

19
koA ⎡ ∂Pc ⎤
⎢ + (ρo − ρw )g sin α ⎥
1 µoqt ⎣ ∂x ⎦
fw = + ………………………(4.6)
ko µw ko µw
1+ 1+
kw µo kw µo

Dalam kasus yang diteliti di lapisan pasir 1950’ ini, beberapa variabel diabaikan
seperti: tekanan kapiler, gaya gravitasi dan sudut perlapisan. Hal ini dilakukan
karena lapisan ini memiliki ketebalan rata-rata 30 kaki dengan sudut perlapisan
yang minim. Sehingga persamaan 4.6 dapat ditulis sebagai berikut:

1
fw = ……………………….……... (4.7)
µ kr
1+ w o
µ o krw

2. Persamaan Corey

Persamaan Corey digunakan untuk mencari permeabilitas relatif karena


persamaannya sederhana dan dapat merepresentasikan permeabilitas relatif secara
individual. Persamaan ini juga paling banyak digunakan dalam simulasi numerik,
adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

α
⎡ 1 - S w - S orw ⎤
Kro = a ⎢ ⎥ ……………………………... (4.8)
⎣1 - S wi - S orw ⎦
β
⎡ S - S wi ⎤
Krw = b ⎢ w ⎥ ……………………………... (4.9)
⎣1 - S wi - S orw ⎦

Dengan asumsi tidak ada perubahan kekentalan minyak dan air maka persamaan
(4.7) dapat dituliskan kembali sebagai berikut:
1
fw = α β
.…….. (4.10)
⎡ 1 - S w - S orw ⎤ ⎡ S -S ⎤
1 + x a⎢ ⎥ b ⎢ w wi ⎥
⎣1 - S wi - S orw ⎦ ⎣1 - S wi - S orw ⎦

20
3. Material Balance yang Disederhanakan

Dalam reservoir yang mengaplikasikan waterflood sebagai secondary recovery,


perubahaan tekanan dapat diabaikan, sehingga ketika kita memompa sumur dan
memproduksikan fluidanya, maka semua fluida yang terproduksi akan digantikan
oleh air yang berasal dari reservoir, sehingga dengan menganggap Sw = Sw awal
maka material balance dapat disederhanakan sebagai berikut:

S w = S wi + We Vd ................................................. (4.11)

Dengan memasukan faktor waktu ke dalam persamaan di atas, maka didapat


persamaan baru yang menunjukkan bahwa saturasi air merupakan fungsi dari
produksi minyak suatu sumur dan volume drainase sumur tersebut.

Sw (t + ∆t) = Sw(t) + y. qo(t) ................................................. (4.12)

Keterangan rumus:

We = Water encroachment
Vd = Volume drainase
Sw pada t=0 = Swi
qo (t) = Produksi minyak pada bulan t,
y = Variabel yang menunjukkan volume fluida di reservoir

IV.3 Model Iterasi

Model iterasi kemudian dibentuk untuk mengetahui hubungan antara produksi


kumulatif minyak dengan water cut suatu sumur. Beberapa variabel kemudian
diperkirakan untuk tiap sumur, seperti: volume drainase dan saturasi air awal.
Volume drainase diperkirakan dari panjang lateral sumur horisontal, ketebalan
lapisan pasir dan radius pengurasan sumur, sedangkan saturasi minyak awal
diperkirakan dari model geologi yang ada di lapangan ini. Variabel-variabel

21
pembentuk permeabiltas relatif seperti: a, b, α, β, x, dan Sor juga diperkirakan
dari awal.

Model ini kemudian akan bekerja secara simultan pada masing-masing sumur
untuk mencari nilai kesalahan kumulatif yang paling minimum, seperti yang
terlihat pada gambar IV.2. Adapun langkah kerja dari iterasi ini adalah sebagai
berikut:

Untuk tiap waktu (t) akan dilakukan:


1. Dengan perkiraan variabel Sw, a, b, α, β, x
Dilakukan perhitungan fw seperti persamaan 3.7, sebagai fwhitung (t)
2. Dengan data produksi total sumur qt dan fwhitung (t)
Dilakukan perhitungan produksi minyak qohitung (t)
qohitung (t) = qt (t) * (1 – fwhitung (t))
3. Dengan data produksi minyak qoaktual (t) pada tiap sumur
Dilakukan perhitungan kesalahan untuk waktu t
Kesalahan (t) = qohitung (t) - qoaktual (t)
dan kumulatif kesalahan dihitung sebagai, ∑ kesalahan
∑ kesalahan = ∑ kesalahan (t-1) + ∑ kesalahan (t)
4. Hitung produksi minyak kumulatif, (CumOilhitung (t))
CumOilhitung (t) = CumOilhitung (t - 1) + qohitung (t)*∆t
5. Dengan menggunakan hasil perhitungan CumOilhitung (t)
Dilakukan perhitungan volume air di reservoir, VolWathitung (t)
VolWathitung (t) = VolWathitung (t = 0) + CumOilhitung (t)
6. Dengan menggunakan hasil perhitungan volume reservoir awal, VolFluidhitung
(t=0)
Dilakukan perhitungan saturasi air di reservoir pada waktu (t+1)
Swhitung (t+1) = VolWathitung (t)/ VolFluidhitung (t=0)
7. Ulangi perhitungan untuk setiap waktu t + 1

22
Perkirakan variabel berikut:
1. Volume fluid, (Vd)
2. end point (Swir, Sor), a dan b
3. Variabel pangkat (α dan β)

Hitung:
VolWatCalc (t )
Swcalc (t + 1) =
VolFluid Calc

Hitung Permeabilitas relatif :

(1 − Sor − Sw)α ( Sw − Swir )α


Kro = a K rw = b
(1 − Swir − Sor ) (1 − Swir − Sor )
Bangun: Bangun:
Swcalc-Fwcalc Swcalc-Fwact

1
fw = qw
1+
µw Kro fw =
µo Krw qo + qw
Tidak Kesalahan bisa Tidak
diterima

Ya
Perkiraan variabel bisa diterima

Gambar IV.2. Diagram alir model iterasi.

IV.4 Validasi

Proses validasi diperlukan untuk mengetahui kesalahan yang dibuat oleh model,
proses validasi ini meliputi:
• Validasi fractional flow
• Validasi produksi
• Validasi model geologi
Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan dengan data aktual
dari lapangan, dari 16 sumur yang divalidasi hanya satu sumur yang total
kesalahannya lebih dari 15%

23
Validasi kurva fractional flow

Dalam proses iterasi ini, kurva fractional flow adalah kurva yang pertama kali
dibandingkan. Seperti terlihat pada gambar IV.3, untuk membandingkannya profil
kurva aktual ditumpangkan dengan kurva hasil perhitungan untuk melihat
kecocokan trennya, kemudian untuk mengetahui persentase kesalahannya,
fractional flow hasil perhitungan ini akan dikonversi menjadi produksi minyak
untuk kemudian dibandingkan dengan produksi minyak aktual.

Sumur #114 Sumur #125


1.2 1.0
Aktual 0.9 Aktual
1.0
Perhitungan 0.8
Perhitungan
Fractional flow

Fractional flow
0.8 0.7
0.6
0.6 0.5
0.4
0.4
0.3
0.2 0.2
0.1
0.0
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Saturasi Air
Saturasi Air

Gambar IV.3. Perbandingan antara kurva fractional flow hasil perhitungan dengan
aktual.

Validasi produksi

Faktor kesalahan didapat dari perbandingan antara produksi aktual dan produksi
hasil perhitungan, dalam proses history matching angka 15% perbedaan dari total
produksi seluruh sumur ditetapkan menjadi kesalahan minimum yang dapat
diterima. Perbedaan ini merupakan kompensasi dari pengukuran produksi aktual
yang lebih fluktuatif karena terpengaruh oleh akurasi pengukuran fluida produksi
dan water cut.

24
1,000 800
HM_Aktual
900 HM_Aktual
700 HM_Perhitungan

Produksi Minyak (Bopd)

Produksi Minyak (Bopd)


800 HM_Perhitungan
VAL_Aktual
VAL_Aktual 600
700 VAL_Perhitungan
600 VAL_Perhitungan 500
500
400
400
300 300
200 200
100
100
0
Apr-01 Sep-02 Jan-04 May-05 Oct-06 Feb-08 0
Waktu Sep-02 Jan-04 May-05 Oct-06 Feb-08

Sumur #114 Sumur #125 Waktu

Gambar IV.4. Perbandingan antara kurva produksi minyak hasil perhitungan


dengan aktual.

Perbandingan produksi sumur minyak hasil perhitungan dengan produksi aktual


dapat dikatakan sangat cocok dalam proses history matching ini, seperti terlihat
pada gambar di atas profil produksi minyak hasil perhitungan tidak pernah
menyimpang dari data produksi aktual hasil pengukuran di lapangan. Untuk
memastikan bahwa model yang dibuat dapat digunakan, maka data yang
dimasukan ke dalam proses history matching hanya sampai bulan Desember 2006,
data produksi aktual setelah bulan tersebut akan digunakan sebagai data penguji
reliabilitas model ini.

Terlihat pada gambar IV.4 bahwa reliabilitas model ini bagus, terlihat dari
produksi hasil perhitungan setelah bulan Juni 2006 tetap mengikuti profil data
produksi aktual, dan minimum kesalahannya tetap di bawah 15%.

Validasi model geologi

Validasi dilakukan untuk mengetahui konsistensi antara model perhitungan


dengan model geologi, variabel yang divalidasi adalah besarnya saturasi air
irreducible (Swir), variabel ini menunjukkan distribusi permeabilitas batuan di
lapisan pasir 1950’, dalam hubungannya dengan permeabilitas relatif variabel ini
akan mempengaruhi volume minyak yang dapat diproduksi.

25
Gambar di bawah ini merupakan peta Swir (Irreducible water saturation)
reservoir pasir 1950’, nilai Swir yang rendah ditunjukkan oleh warna gelap dan
Swir yang tinggi ditunjukkan dengan warna yang terang. Besarnya nilai Swir ini
memperlihatkan kemudahan minyak sewaktu bermigrasi dan mendorong air yang
mengisi reservoir, Swir yang rendah menunjukkan minyak dengan mudah
mendorong air dan menggantikan tempatnya di reservoir. Nilai Swir ini
terpengaruhi oleh nilai permeabilitas efektif suatu batuan, Swir yang rendah
menunjukkan permeabilitas efektif yang tinggi, sebaliknya Swir yang tinggi
memiliki permeabilitas efektif yang lebih rendah.

Peta Swir

0.6

0.5

0.4
Swir

0.3

0.2
Swirr Iterasi
0.1 Swirr_ES Model

0.0
#108

#109

#114

#116

#119

#122

#125

#129

#130

#131

#134

#135

#136

#138

#140

#141
Sumur

Gambar IV.5. Validasi nilai Swir hasil perhitungan dengan Swir model geologi.

Validasi dilakukan untuk membandingkan nilai rata-rata Swir model geologi


terhadap Swir hasil perhitungan. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, nilai
Swir model hasil iterasi mendekati Swir rata-rata sumur horisontal yang dibuat di
model geologi. Nilai Swir model iterasi memiliki tren yang lebih kecil daripada
model geologi karena tidak semua lateral section sumur horisontal ini dapat
memproduksi minyak secara efektif, karena pengaruh dari pompa dan properti
batuan sepanjang section tersebut.

26

Anda mungkin juga menyukai