Oleh:
MUHAMMAD HANAFI
1704290067
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Euphorbiales
SUku : Euphorbiaceae
Marga : Havea
Tanaman karet berasal dari Brasil. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan
karet alam dunia. Sebagai penghasil lateks, tanaman karet merupakan satu-
satunya yang dikebunkan secara besar-besaran. Devisa negara yang dihasilkan
Luas areal perkebunan karet di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,435,417
Ha dengan total produksi 2,440,346 tons. Jumlah petani yang terlibat dalam
usaha budidaya karet ini ini adalah 2,075,954 KK dengan menyerap tenaga kerja
sebanyak 195,325 orang. Volume ekspor komoditas karet pada tahun 2008
mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar US $ 6,056,572 dari total ekspor
TEKNIS BUDIDAYA
Faktor lahan mempunyai andil yang cukup besar dalam mendukung produktifitas
karet, Kadar keasaman (pH) 5-6, Dapat tumbuh di ketinggian 1 – 600 m diatas
permukaan laut.
2. Iklim – Dapat tumbuh dengan baik pada 15deg LU – 10deg LS, Suhu udara
Kualitas dan standar mutu benih harus diperhatikan mulai dari biji untuk batang
tahun dan berasal dari klon diketahui pasti. Biji masih segar, bernas,
> Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan. Telah
berkecambah sebelum hari ke-22, akar tunggang kecambah lurus, biji bebas
> Bibit batang bawah untuk okulasi Pertumbuhan bibit relatif seragam, sudah
>Mata okulasi entres Berasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang
> Stum mata tidur, Akar tunggang lurus, tidak bercabang, mempunyai akar
lateral 5-10 cm dan panjang akarnya 35cm. Umur stum tidak lebih dari 12
bulan.
>Bahan tanam dalam polybag, Tinggi daun payung pertama diukur dari
diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautan okulasi. Daun hijau segar dan
sehat.
3. Klon Karet
Klon di Indonesia dihasilkan oleh lembaga riset pemerintah atau swasta, misalkan
Balai penelitian Karet Getas, Sungai Putih atau Sembawa atau Bah Lias Riset PT
Klon Lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 260, PB 217
Klon Lateks-Kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIc 100, AVROS 2037, IRR 5,
IRR 32
4. Pengolahan Tanah
besar dan alang-alang dengan herbisida dan membasmi sisa penyakit dengan
fungisida
> Tanah dengan dengan kemiringan diatas 10deg dibuat teras, lebar teras
minimal 1.5 m, jarak antar teras 6 untuk jarak tanam (6×3) m. Pada tanah
yang landai dibuat rorak yang berguna untuk mencegah erosi dan sabagai
aliran air.
> pemancangan dilakukan dengan jarak tanam dan kerapatan pohon yang
diinginkan. Untuk kerapatan per Ha 550 pohon maka jarak tanam adalah 6 x 3
meter.
> Lubang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum tanam. Pada titik pancang
5. Penanaman
Bibit karet dalam polybag yang siap ditanam kelapang ditandai dengan payung
daun terakhir sudah tua. Penanaman dilakukan dengan cara kantong polybag
6. Penyulaman
Bibit yang baru ditanam harus diperiksa setiap 1-2 minggu. Bibit yang mati segera
Tunas palsu adalah tunas yang tumbuh bukan dari mata okulasi. Tunas palsu ini
harus dibuang sebelum berkayu. Tunas cabang adalah tunas yang tumbuh
pada batang utama pada ketinggian sampai dengan 2.75 – 3 m. Pemotongan tunas
8. Pembentukan Percabangan
ujung tunas, pemenggalan ujung batang dan pengeratan batang. Cara yang
rendahnya harga pada suatu komoditas, dan memberikan pendapatan pada masa
sebelum produksi.
10. Pemupukan
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan pada saat pergantian musim dari musim
> Siput
> Tikus
> Penyakit batang: jamur upas, kanker bercak, busuk pangkal batang
> Penyakit bidang sadap: kanker garis, mouldy rot, kering alur sadap
penyakit corynespora
terhadap penyakit, memberikan pupuk dan fungisida dengan dosis dan waktu
yang tepat.
PENYADAPAN
Dikatangan matang sadap jika lilit batang sudah mencapai 45 cm pada ketinggian
1 m, dan jumlah tanaman yang matang sadap 60% dari populasi. Penyadapan
dapat dilakukan mulai dari ketinggian 130 cm diatas pertautan okulasi dengan
2. Peralatan Sadap
Peralatan sadap terdiri dari Mal sadap, pisau sadap, Talang lateks, Mangkuk,
Cincin mangkuk, Tali cincin, Meteran, Pisau mal, dan Quadri atau sigmat.
> Seng dipakai pada bagian ujung sebelah atas kayu dengan kemiringan 30-45
deg
> Kayu beserta keping seng diletakan pada batang pohon, ujung seng tidak
> Tegakkan pangkal kayu tepat diatas tinggi rata-rata pertautan okulasi
> Buat garis mengikuti seng tersebut, irisan sadap dibuka mengikuti garis
> Konsumsi kulit diberi patokan dengan membuat titik dengan cat putih atau
goresan pada bagian bawah bidang sadap. Jarak antara 2 titik menunjukan
> Waktu penyadapan pada pagi hari antara pukul 05.00 – 06.00 pagi,