Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa sebagai calon sarjana dan ilmuwan, dipersiapkan tidak hanya
untuk menjadi konsumen ilmu pengetahuan melainkan juga sebagai produsen
dalam bidang ilmiah, di samping itu mahasiswa juga dipersiapkan untuk
memiliki berbagai kompetensi yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni sesuai dengan jenjang dan jenis program studi yang
ditempuhnya. Mahasiswa memiliki tugas bukan saja dapat membaca tulisan-
tulisan ilmiah, tetapi juga harus mampu menulis sendiri karaya-karya yang
bersifat ilmiah. Oleh karena itu, mahasiswa wajib terus mengasah
kemampuannya untuk menguasai, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
dengan meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah.
Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah
mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan
ilmiah berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun
hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan
itu merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam
tulisan ilmiah.
Keterampilan menulis karya ilmiah merupakan salah satu kemampuan
penting bagi mahasiswa dalam rangka memenuhi tuntutan-tuntutan akademik
selama masa perkuliahan, seperti menyusun makalah, menyusun laporan
observasi, menulis buku, sampai dengan menyusun skripsi atau tugas akhir.
Bahkan tidak saja demikian, keterampilan menulis karya ilmiah juga penting
bagi masyarakat akademik di perguruan tinggi dalam rangka menyemarakkan
dan menggairahkan kebudayaan nasional menyongsong pesatnya perkembangan
arus informasi dewasa ini (Supriadi, 2007: 109).
Mengingat pentingnya keterampilan menulis karya ilmiah, setiap
mahasiswa perlu mengetahui cara-cara menyusun tulisan yang bersifat ilmiah
dan mempunyai keterampilan menulis karya ilmiah.
Namun ada berbagai permasalahan yang menghambat para mahasiswa
khususnya semester awal dalam menyusun KTI. Salah satu permasalahan itu
adalah para mahasiswa kekurangan infomasi tentang cara-cara menulis karya
ilmiah, terutama untuk menulis artikel ilmiah pada jurnal. Kurang informasi
terhadap hal itu mengakibatkan para mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menyusun karya ilmiah. Berdasarkan uraian diatas, dipertimbangkan perlu
dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa INAIFAS,
yang karena keterbatasan informasi tentang menulis karya tulis ilmiah.
Harapannya mahasiswa dapat menjadi menjadi produktif dalam menghasilkan
karya tulis ilmiah.
B. Permasalahan
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikumn, dan skripsi
(tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil,
tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan
kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para
pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum
ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan
kemampuan menyusun laporan penelitian.
Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat kita fahami bahwa begitu
pentingnya penulisan karya ilmiah bagi mahasiswa/i untuk menunjang studi
mereka. Maka dari itu mari kita budayakan mulai dari sekarang untuk menulis,
karena bagimanapun juga sebagai seorang mahasiswa nantinya kita akan
dihadapkan dengan yang namanya karya ilmiah apapun itu bentuknya baik itu
laporan penelitian, simposium, dan artikel penelitian, dan yang paling penting
adalah tugas akhir kita (skripsi) sebelum kita menyelesaikan studi. Sebab kalau
tidak dibudayakan mulai dari sekarang untuk kita menulis maka disadari
ataupun tidak kita akan menemukan kesulitan di kemudian dalam menyusun
tugas akhir kita (skripsi).
Fenomena yang terjadi, walaupun mulai di jenjang sekolah menengah
sudah diajarkan tentang menulis karya ilmiah, namun pada umumnya para
mahasiswa masih mengalami banyak kelemahan dalam menulis ilmiah. Hal ini
dikemukakan oleh Anshori (2004: 395) bahwa siswa dan mahasiswa tidak
memiliki pengalaman menulis yang memadai. Bahkan, sebagian besar para
sarjana pun tidak mampu menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk bahasa
tulis. Aktivitas menulis merupakan bentuk manifestasi kemampuan berbahasa
setelah kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca. Dari ketiga
kemampuan tersebut, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh
penutur asli bahasa yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro, 2001: 296).
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mahsiswa dapat mengetahui, memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami konsep dasar penulisan karya
ilmiah.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami langkah – langkah penulisan
karangan karya ilmiah. Dan menguasi tentang bagaimana membuat karya
ilmiah.
D. Signifikansi dan Manfaat
Bagi khalayak sasaran yakni para mahasiswa Institut Agama Islam Al –
Falah As-sunniyah Kencong Jember , kegiatan ini memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Para mahasiswa memperoleh tambahan pengetahuan/pemahaman
tentang berbagai jenis karya ilmiah yang relevan dengan profesinya
sehingga mampu meningkatkan kemampuan profesionalnya.
2. Para mahasiswa memperoleh wawasan baru dan mengenal lebih lanjut
tentang beberapa bentuk karya tulis ilmiah dan mampu menyusunnya.
3. Para guru mahasiswa untuk membiasakan menulis karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai