ACCREDITATION STANDARDS
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ………………….………………………………………………………………………………...……….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….………..……….. 1
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………. 1
Pengantar……………………………………………………………………………………………………………… 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1
BAB II
PROFIL INDIKATOR AREA MANAJEMEN
Proses &
TIPE INDIKATOR Struktur Proses Outcome
Outcome
2
Jumlah keseluruhan permintaan pembelian obat / alkes per
DENOMINTAOR
bulan
TARGET <5%
KRITERIA INKLUSI -
KRITERIA EKSKLUSI -
3
yang
dibeli Jenis
Pencatatan Dipesam
Secara Obat
CITO
1 2 3 4 5 6 7
2
3
4
5
Verifikasi :
4
Rekapitulasi Jumlah Purchase Request
Total Purchse Purchase Request
Bulan Persentase
Request CITO
Oktober 2013 61 5143 1.19%
November 2013 63 5724 1.10%
Desember 2013 58 5161 1.12%
Januari 2014 21 5516 0.38%
Februari 2014 32 6443 0.50%
Maret 2014 12 4527 0.275
ALASAN
/IMPLIKASI/ Ketetapan waktu pengiriman laporan merupakan kewajiban setiap
RASIONALISASI rumah sakit swasta kepada Govening Board untuk selanjutnya
digunakan sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan
5
kesehatan rumah sakit tersebut
TARGET 100%
KRITERIA
Laporan yang dipresentasikan bagian keuangan ke Govening Board
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
AREA
Rumah Sakit Ibu & Anak Tumbuh Kembang
PIC
Ka. Departemen Keuangan RSIA Tumbuh Kembang
6
Januari
Februari
Maret
April
Dst …
Verifikasi :
7
2.3 Manajemen dan Penanganan Resiko
2.3.1 Profil Indikator
JUDUL
Manajemen Penanganan Insiden Tertusuk Jarum
INDIKATOR
Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak diinginkan yang
beresiko terjadi pada seluruh staf yang berada di RSIA Tumbuh
DEFINISI
Kembang baik staf medis, penunjang atau nonmedis. Penanganan ini
OPERASIONAL
sesuai dengan prosedur tindakan penanganan pajanan ditempat kerja
oleh Tim PPI RS
NUMERATOR -
DENOMINATOR -
TARGET 0
8
KRITERIA
Seluruh insiden tertusuk jarum
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Penanganan
Waktu Nama Tempat
No Tgl Sesuai SOP Keterangan
Kejadian Petugas Kejadian
(Ya / Tidak )
1 2 3 4 5 6 7
2
3
FORMAT 4
PENCATATAN 5
Verifikasi :
9
Insiden Kejadian Tertusuk Jarum Berdasarkan Tempat Kejadian
10
2.4 Manajemen Penggunaan Sumber Daya / Utilisasi
2.4.1 Profil Indikator
JUDUL
Ketepatan Pemanfaatan Genset
INDIKATOR
11
NUMERATOR Frekuensi pemanasan genset
TARGET 100%
KRITERIA
-
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap minggu saat pemanasan oleh staf departemen pelayanan umum
Verifikasi :
12
13
Pencatatan Daftar Tilik Pemanasan Genset Periode Tahun 2013
HASIL PENGECEKAN
LAMA TEMP TEMP
TGL VOLT FREG RPM BATTERAY FISIK SOLAR
PEMANASAN ENGINE WATER
PETUGAS
G1 G2
G1 G2 G1 G2 G1 G2 G1 G2 G1 G2 G1 G2 BLN DAILY
(R-S) (R-S)
14
15
16
2.5 Harapan dan Kepuasan Pasien Beserta Keluarga
2.5.1 Profil Indikator
JUDUL
Umpan Balik Kepuasan Pasien
INDIKATOR
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang di survey dalam bulan yang sama
TARGET 80 %
17
1. Penunggu Pasien
KRITERIA 2. Keluarga Pasien
EKSKLUSI 3. Pasien dengan gangguan jiwa
4. Pasien pulang meninggal
Verifikasi :
Format Kuisioner terlampir
Jumlah Komplain
Ringan 0% 3,7% Terkait Pelayanan
Sedang 0% 0,0011% RS
Berat 0% 0,0006% Etik-medikolegal
18
2.6 Harapan dan Kepuasan Karyawan
2.6.1 Profil Indikator
JUDUL
Kepuasan Karyawan
INDIKATOR
19
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Pencatatan dilaksankan oleh staf pegawai Bagian SDM pada bulan Januari
PENCATATAN tahun berikutnya. Jumlah sampel yang digunakan adalah dengan promosi
minimal 15% dari keseluruhan populasi pekerja RSIA Tumbuh Kembang
AREA Seluruh area Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang
Area
uasa
No
FORMAT
PENCATATAN
Dst...
Verifikasi :
Format Kuisioner terlampir
20
DAFTAR PERTANYAAN / KUISIONER
SS S KS TS SS
NO PERNYATAAN
5 4 3 2 1
21
SS S KS TS SS
NO PERNYATAAN
5 4 3 2 1
22
SS S KS TS SS
NO PERNYATAAN
5 4 3 2 1
1 Hubungan kerja antara atasan dan bawahan baik dan tidak kaku.
23
2.6.2 Rekapitulasi Data RSIA Tumbuh Kembang
Akses pada Penilaian Pegawai
24
Terhadap Visi dan Misi Rumah Sakit
25
Terhadap Profil Manajemen
26
Terhadap Kesejahteraan Karyawan
27
Terhadap Kenyamanan Lingkungan / Tempat Kerja
28
2.7 Indikator Keuangan yang Baik di Rumah Sakit
2.7.1 Profil Indikator
JUDUL
Kepuasan Karyawan
INDIKATOR
Kesehatan keuangan rumah sakit harus dijaga dengan baik untuk terus
menunjang peningkatan mutu pelayanan, pengembangan kesejahteraan
ALASAN sumber daya manusia, dan menunjang modernisasi fasilitas dan sumber
/IMPLIKASI/ daya rumah sakit. Cost recovery menjadi gambaran dasar aliran dana
RASIONALISASI rumah sakit dalam pembiayaan operasionalnya sehingga pemantauan
terhadap indicator ini secara kontinu dapat menjadi control anggaran
rumah sakit.
Jumlah pendapatan operasional dalam 1 bulan ( rupiah ) : jumlah
FORMULA
pembiayaan operasional dalam 1 bulan ( rupiah ) X 100% = _____ %
TARGET 40 %
KRITERIA
-
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Rekapitulasi dilaksanakan oleh staf keuangan setiap bulan terkait
PENCATATAN
penghitungan cost recovery
29
AREA Keuangan dan Governing Board Rumah Sakit Ibu & Anak Tumbuh Kembang
Verifikasi :
BAB III
30
INDIKATOR MUTU AREA KLINIS
31
INDIKATOR
JUDUL Kelengkapan pengisian asesmen awal pada pasien baru dalam waktu
INDIKATOR selambat-lambatnya 24 jam sesudah masuk RS
Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis yang diisi oleh staf medis
DEFINISI dan keperawatan yang meliputi : Identitas pasien, triage, pengkajian
OPERASIONAL perawatan, pemeriksaan dokter ( dinyatakan lengkap atau tidak lengkap
oleh Koord. Ruang Rawat Inap dan Ka. Rekam Medis ).
Tanapa dukungan data asesmen yang baik dan benar, penegakan diagnose
RASIONALISASI tidak akan berhasil dan pemberian bantuan untuk memenuhi kebutuhan
pasien tidak maksimal.
Jumlah reksam medis yang lengkap diisi oleh staf medis dan keperawatan
FORMULA dalam 24 jam dalam 1 bulan ( orang ) : Jumlah pasien rawat inap pada
periode yang sama X 100% = ______ %
Jumlah rekam medis yang lengkap diisi oleh staf medis dan keperawatan
NUMERATOR
dalam 243 jam dalam 1 bulan.
TARGET 80 %
KRITERIA
-
INKLUSI
32
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Dilengkapi
24 jam
Kelengkapan
Nama No Ruang ses
No. Tgl DPJP (Lengkap/tdk Keterangan
Pasien RM Perawatan termasuk
Lengkap
RS
(Ya/Tidak)
FORMAT 1 2 3 4 5 6
2
PENCATATAN 3
Dst.
Verifikasi :
33
TIPE Proses &
Struktur Proses Outcome
INDIKATOR Outcome
TARGET 100 %
KRITERIA
Pasien IGD yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Darah Rutin, Na, K, Cl
INKLUSI
KRITERIA
Pasien IGD yang dilakukan pemeriksaan laboratorium lain
EKSKLUSI
Rekapitulasi dilakukan pada setiap hari kerja meliputi seluruh psien IGD jalan
PENCATATAN yang menjalani pemeriksaan laboratorium secara Darah Rutin, Na, K, Cl oleh
staf Instalai Laboratorium PK
34
Rekapitulasi dan analisis sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi
Laboratorium PK sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
ANALISIS & bulannya data dilaporkan kepada bagian manajemen mutu dan pihak
PELAPORAN direksi. Secara umum data dievaluasi dan dipublikasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap tiga bulan melalui koordinasi bagian
manajemen mutu
Verifikasi :
35
TIPE Proses &
Struktur Proses Outcome
INDIKATOR Outcome
TARGET 100 %
36
KRITERIA 1. Pemeriksaan radiologi dengan CT-Scan
EKSKLUSI 2. Pemeriksan Bone Densitometry
Setiap hari kerja, dengan total sampling pada setiap pasien rawat jalan dan
PENCATATAN rawat inap yang menjalani pemeriksaan radiologi konvensional oleh staf
Instalasi Radiologi.
Verifikasi :
37
3.4 Prosedur Bedah
JUDUL
Waktu Tunggu Operasi Efektif ≤ 2 x 24 jam
INDIKATOR
38
TIPE Proses &
Struktur Proses Outcome
INDIKATOR Outcome
Waktu tunggu operasi efektif adalah waktu yang dibutuhkan pasien mulai
DEFINISI dari masuk di unit rawat inap untuk persiapan operasi hingga berada di
OPERASIONAL kamar operasi untuk menjalani operasi yang telah ditentukan melalui
perjanjian sebelumnya dengan dokter ahli bedah terkait.
Waktu tunggu yang singkat menunjukkan akses yang efektif dan efisien pada
ALASAN
layanan medis bedah suatu rumah sakit. Dengan waktu tunggu yanglebih
/IMPLIKASI/
singkat, persiapan operasi di fokuskan tetap optimal dengan keuntungan bagi
RASIONALISASI
pasien berupa cost reduction yang bermakna.
Jumlah pasien yang menjalani operasi elektif dalam kurun waktu ≤ 2 x 24 jam
FORMULA sejak masuk rawat inap (orang) : Jumlah seluruh pasien yang menjalani
operasi elektif (orang) X 100 % = _____ %
KRITERIA Pasien yang membatalkan tindakan operasi yang telah dibuat janji
EKSKLUSI pelaksanaan dengan dokter ahli bedah terkait
Setiap hari kerja dengan total sampling pada setiap pasien di unit kamar
PENCATATAN
operasi yang menjalani operasi elektif oleh staf kamar operasi.
39
Tanggal
Tanggal dan dan Jam
Rentang
Nama No Jenis Jam Pasien Pasien
No Tgl Waktu Ket
Pasien RM Pembedahan Masuk Rawat Masuk
(Jam)
Inap Kamar
Operasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
FORMAT 3
PENCATATAN 4
5
6
Verifikasi :
40
INDIKATOR KLINIK
JUDUL
Penulisan Resep Obat Sesuai Formularium oleh Dokter
INDIKATOR
Penulisan Resep Obat yang Sesuai formularium oleh Dokter adalah jumlah
intern (bukan jumlah pcs) nama/jenis obat yang ditulis dalam resep obat yang
DEFINISI
sesuai dengan formularium rumah sakit. Formularium obat adalah daftar obat
OPERASIONAL
yang digunakan di rumah sakit yang telah ditetapkan jumlah inter nama / jenis
obat
Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah suatu daftar obat baku beserta
ALASAN
peraturannya yang digunakan sebagai pedoman dalam pemakaian obat di
/IMPLIKASI/
suatu rumah sakit yang dipilih secara rasional, berdasarkan informasi obat
RASIONALISASI
yang sah dan kebutuhan pasien di rumah sakit.
Jumlah item obat yang sesuai daftar formulariumnya di order dalam resep
obat setiap pasien dalam 1 bulan (buah) : Jumlah seluruh item obat yang di
FORMULA
order dalam resep obat setiap pasien pada periode yang sama X 100 % =
______%
Jumlah item obat yang sesuai daftar formulariumnya yang di order dalam
NUMERATOR
resep obat setiap pasien dalam 1 bulan
Jumlah seluruh item obat yang disorder dalam resep obat setiap pasien pada
DENOMINATOR
periode yang sama
TARGET 80 %
SAMPLING Seluruh item obat yang disorder dalam resep obat pasien.
KRITERIA
-
INKLUSI
KRITERIA
Resep obat yang ditunda
EKSKLUSI
41
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dengan sampling setiap order obat harus
PENCATATAN diperkirakan oleh staf farmasi, item obat yang tidak sesuai maka dicatat
sebagai insiden.
Verifikasi :
42
3.6 Kesalahan Medis ( Medical Error ) dan Kejadian Nyaris Cedera
JUDUL
Kekeliruan dalam Pemberian Obat pada Pasien di Unit Rawat Inap
INDIKATOR
Jumlah kekeliruan dalam pemberian obat pada pasien yang dirawat inap
FORMULA (item) : Jmlah seluruh obat yang diberikan kepada pasien yang dirawat inap
(item) X 100 %.
Jumlah kekeliruan dalam pemberian obat pada pasien yang dirawat inap
NUMERATOR
dalam satu bulan.
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat yang diberikan kepada pasien yang dirawat inap
TARGET 0%
43
Rekapitulasi dan Analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi
dan Unit Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap
ANALISIS & bulannya data akan dilaporkan kepada Manajemen Mutu dan Direktur RS.
PELAPORAN Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap tiga bulan yang akan dikoordinasikan oleh
Manajemen Mutu.
Verifikasi :
44
3.7 Penggunaan Anestesi dan Sedasi
INDIKATOR KLINIK
TARGET 100 %
45
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
SAMPLING mengidentifkasi seluruh kegiatan operasi yang dilaksanakan, data didapatkan
dengan sumber sekunder rekam medis untuk format pengkajian pra-anesthesi
KRITERIA
Seluruh pasien operasi elektif dengan general anesthesi
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap hari oleh perawat anesthesia OK di RSIA Tumbuh Kembang
ANALISIS &
Setiap bulan oleh perawat anesthesia OK di RSIA Tumbuh Kembang
PELAPORAN
AREA Instalasi Kamar Bedah RSIA Tumbuh Kembang
PIC Koordinator Anesthesi RSIA Tumbuh Kembang
Diagnosa Pengkajian
Nama
No Tgl No.RM Medis/Tindakan Preanesthesi Kewterangan
Pasien
Operasi (Ya/Tidak)
1 2 3 4 5 6 7
2
3
FORMAT 4
PENCATATAN 5
6
Verifikasi :
46
3.8 Penggunaan Darah dan Produk Darah
JUDUL
Monitoring Tidak Terpakainya Darah yang Sudah Dipesan
INDIKATOR
Jumlah darah yang tidak dipakai setelah dipesan dalam waktu satu bulan
FORMULA (kantung) : Jumlah seluruh darah yang dipesan dalam satu bulan (kantung) X
100 %
NUMERATOR Jumlah produk darah yang tidak dipakai setelah dipesan dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh produk darah yang dipesan dalam satu bulan (kantung)
47
TARGET ≤ 10 %
KRITERIA
Seluruh darah yang dipesan
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Bank Darah dengan mencatat
PENCATATAN
adanya darah yang tidak dipakai setelah dipesan setiap bulannya.
Rekapitulasi dan analisis sederhana dilaksanakan oleh kepala staf Bank Darah
sebagai informasi awal unitnya, kemudian setiap bulan data dilaporkan
ANALISIS &
kepada bagian manajemen mutu dan pihak direksi. Secara umum data
PELAPORAN
dievaluasi serta dipublikasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
tiga bulan melalui koordinasi bagian manajemen mutu.
AREA Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan trnsfusi
Verifikasi :
48
Dalam
Diminta 2357 269 378 35 - 3029
Cross Match (C) 2357 269 378 25 - 3029
Ditransusikan (T) 2350 268 376 24 - 3018
Tak jadi transfuse 7 1 2 1 - 11
C/T Ratio 1,003 1,004 1,005 1,042 - 1,004
Persentase Tidak
0,30 0,37 0,53 4,00 - 0,36
Dipakai
49
JUDUL
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap
INDIKATOR
Rekam medis yang elngkap adalah rekam medis yang elngkap diisi oleh staf
medis yang meliputi : identitas pasien, riwayat keluar masuk resume dan
DEFINISI
instruksi dokter (dinyatakan lengkap/tidak lengkap oleh petugas bagian rekam
OPERASIONAL
medis). Rekam medis harus disetor ke bagian rekam medis selambat-
lambatnya 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap.
Rekam medis harus benar, lengkap, terkini dan tepat waktu. Rekam medis
juga merupakan skema asuransi kesehatan publik. Rata-rata ada 2 kasus per
minggu yang tertunda pelayanan kesehatan saat rawat jalan di poliklinik
karena ketidaklengkapan rekam medis saat pasien pulang setelah rawat inap.
Jumlah rekam medis pasien rawat inap yang diisi secara lengkap oleh staf
FORMULA medis dalam satu bulan (orang) : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai
pelayanan rawat inap dalam bulan yang sama (orang) X 100 %
Jumlah rekam medis yang diisi secara lengkap oleh staf medis dalam 2 x 24
NUMERATOR
jam untuik pasien pulang rawat inap dalam satu bulan (orang)
Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam
DENOMINATOR
bulan yang sama (orang)
TARGET 100 %
KRITERIA
Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
INKLUSI
50
KRITERIA
-
EKSKLUSI
Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf bagian rekam medis dengan
PENCATATAN mencatat adanya ketidaklengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat
inap setiap bulanya
4
FORMAT
PENCATATAN 5
Verifikasi :
51
NO KOMPONEN ANALISIS AVG TW I AVG TW II AVG TW III AVG TW IV
52
JUDUL Angka Kejadian Phlebitis Superfisial Infeksi pada Pemasangan Infus selama
INDIKATOR Perawatan di Rumah Sakit
Phlebistis superficial atau infeksi luka infuse adalah jelas atau inflamasi yang
terjadi pada vena setelah pemasangan jalur / kanul IV dalam rentang waktu >
DEFINISI
3 hari pasca pemasangan dan dinilai pada pasien yang dirawat ianp. Phlebitis
OPERASIONAL
memiliki tanda dan gejala : Kemerahan dan bengkak yang terlokalisasi, nyeri
atau rasa terbakar di sepanjang vena, vena teraba keras dan seperti benang,
Jumlah pasien rawat inap yang mengalami phlebitis pasca pemasangan kanul
NUMERATOR
IV (orang) setiap bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien rawat inap yang dipasang kanul IV (orang)
TARGET ≤ 1,5 %
KRITERIA Kejadian phlebitis yang terjadi dalam waktu > 3 hari pasca pemasangan kanul
INKLUSI IV
KRITERIA Reaksi peradangan local cepat pasca masuk cairan hipertonis atau elektrolit
EKSKLUSI pekat (waktu setelah pemasangan < 3 hari)
Survey ini dilakukan oleh Tim PPI-RS dengan dimungkinkan melakukan
PENCATATAN sampling (quick survey). Survey dilakukan 5 hari dengan jumlah sampel
tertentu, setiap hari ada 20 intraksi yang diukur oleh setiap surveyor.
53
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Tim PPI-RS kemudian
data akan dikoordinasikan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Data
rumah sakit akan direkapitulasi dan di analisa Tim KP-RS setiap bulannya yang
ANALISIS &
akan dilaporkan kepada Manajemen Mutu dan Direktur RS. Seacara umum
PELAPORAN
data akan di evaluasi serta dideseminasikan kepada selururh komponen
rumah sakit setiap tiga bulan yang akan dikoordinasikan oleh Manajemen
Mutu.
AREA Unit Rawat Inap, Tim PPI RSIA Tumbuh Kembang
PIC Kepala Unit Rawat Inap, Kepala Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Cairan IV
Nama Lama Lokasi
No Tgl No.RM yang Keterangan
Pasien Perawatan Phlebitis
Digunakan
1 2 3 4 5 6 7 8
2
4
FORMAT 5
PENCATATAN
6
Verifikasi :
54
Jumlah Pasien
Bulan LHPA IV Catheter Persentase
Phlebitis (n=363)
Januari 1754 27 1,54
Februari 1502 28 1,86
Maret 1506 38 2,52
April 2215 46 2,08
Mei 2094 45 2,15
Juni 1693 54 3,19
Juli 1807 30 1,66
Agustus 1831 17 0,93
September 1671 28 1,68
Oktober 1716 19 1,11
November 1551 15 0,97
Desember 1960 16 0,82
BAB IV
55
INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN
56
JUDUL
Kepatuhan Pasien Rawat Inap Baru Memakai Gelang Identitas Sesuai Standar
INDIKATOR
Identitas pada gelang minimal dua informasi yaitu nama, tanggal lahir dan
nomor RM
Semua standar identitas pasien harus dilakukan dengan tepat benar, apabila
ada salah satu atau lebih elemen yang tidak dilaksanakan makan dinyatakan
insiden nyaris cidera.
Jumlah pemakaian gelang identitas pada setiap pasien rawat inap baru
berdasarkan jenis kelamin (warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk
pasien perempuan) yang berisikan nama, tanggal lahir dan nomor rekam
medis sesuai dengan standar dibandingkan dengan jumlah seluruh pasien
yang rawat inap
Jumlah pasien rawat inap baru memakai gelang identitas sesuai standar
FORMULA
(orang) : Jumlah pasien rawat inap baru (orang) X 100 % = _____ %
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap baru yang memakai gelang identitas sesuai standar
TARGET 100 %
57
KRITERIA
Pasein pindahan ruangan lain
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
PENCATATAN -
FORMAT 5
PENCATATAN Dst..
Verifikasi :
58
Persentase Ketepatan Identifikasi
59
JUDUL Kepatuhan Penerapan Komunikasi Efektif dengan Metode READ BACK pada
INDIKATOR Saat Pelaporan Pasien dan Penerimaan Pasien Secara Verbal Melalui Telepon
Prosedur READ BACK adalah kegiatan untuk memastikan setiap instruksi verbal
agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi. Melalui kegiatan
membacakan kembali instruksi dan melakukan konfirmasi bahwa apa yang
sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan atau dengan ejaan huruf apabila
instruksi dokter tentang obat yang bersifat soubd a like / ucapan mirip,
DEFINISI dilanjutkan dan pemberi instruksi harus segera menadatangani instruksi
OPERASIONAL tersebut paling lambat dalam 1 x 24 jam. Kriteria READ BACK yang tepat
adalah :
1. Stempel READ BACK
2. Tanda tangan dokter dan pelapor
3. Tulisan instruksi dokte
4. Tanggal dan jam pemberian instruksi
Jumlah instruksi verbal yang dilakukan prinsip READ BACK dengan tepat dan
FORMULA benar dalam 1 bulan (kali) : Jumlah seluruh instruksi verbal yang
terdokumentasi dalam 1 bulan (kali) X 100 % = _____ %
Jumlah seluruh instruksi verbal dilakukan prinsip READ BACK dengan tepat dan
NUMERATOR
benar dalam satu bulan
DENOMINATOR Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam satu bulan
TARGET 100 %
KRITERIA
Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
60
PENCATATAN Setiap bulan dilakukan oleh kepala ruangan
FORMAT 4
PENCATATAN
5
Dst..
Verifikasi :
61
JUDUL
Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert oleh Farmasi
INDIKATOR
TIPE Proses &
Struktur Proses Outcome
INDIKATOR Outcome
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) dalah obat yang
sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event).
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut :
1. Konsentrasi pekat :
a. Heparin Injeksi
b. Kontras Radiologi
c. Insulin Injeksi
d. KCL 7.64%
e. NaCl 3%
f. Natrium Bicarbonat
DEFINISI g. MGSO4 40 %
OPERASIONAL 2. Golongan Narkotik :
a. Fentanil
b. Kodein HCL
c. Morfin Sulfat
d. Pethidin HCL
3. Thrombolitik (streptokinase)
4. Insulin
5. Kemotherapi
6. Obat Kontras
Label harus diisi pada obat-obatan diatas pada bagian obat yang tidak
menutupi identitas obat. Apabila obat diatas tidak diberikan label high alert
sesuai standar maka harus dilaporkan sebagai KNC
Obat high alert memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan insiden ketika tidak
dilakukan manajemen yang benar. Elektrolit pekat yang tidak dilaksanakan
ALASAN
manajemen yang baik akan membahayakan bagi pasien jika diberikan dalam
/IMPLIKASI/
konsentrasi yang tinggi. Pemberian label adalah langkah pertama
RASIONALISASI
mengidentifikasi obat high alert agar diperlukan sesuai standar keamanan yang
berlaku.
Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam 1
FORMULA bulan (psc) : Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan (pcs)
X 100 % = _____ %
Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi dalam 1
NUMERATOR
bulan
62
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan
TARGET 100 %
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan supervise
SAMPLING Instalasi Farmasi setiap menerima order Obat High Alert yang dilaksanakan
setiap hari
KRITERIA
Seluruh pengiriman obat high alert dari Instalasi Farmasi di ruangan
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
PENCATATAN Setiap bulan dilakukan oleh kepala ruangan
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan rawat
inap sebagai infromasi awal untuk unitnya masing-masing, kemudian data
dilaporkan kepada Kepala Instalasi rawat Inap. Data beberapa ruangan rawat
inap akan direkapitulasi dan dianalisa oleh kepala instalasi rawat inap,
ANALISIS &
kemudian akan dilaporkan kepada Tim Keselmatan Pasien RS. Data Rumah Sakit
PELAPORAN
akan direkapitulasi dan dianalisa oleh Tim KPRS setiap bulannya yang akan
dilaporkan kepada Manajemen Mutu dan Direktur RS. Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
tiga bulan yang akan dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu
AREA Ruang Rawat Inap
FORMAT 3
PENCATATAN 4
Dst..
Verifikasi :
63
JUDUL
Kepatuahan Pelaksanaan Prosedur Site-Marking Sebelum Tindakan Operasi
INDIKATOR
Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien pada operasi adalah sesuatu yang
mengkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah
akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak ada kuat anatar anggota
tim bedah, kurang tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site
marking) dan tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi.
DEFINISI
Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dan dilakukan atas satu
OPERASIONAL
pada tanda yang dapat dikenali. Tanda itu harus digunakan secara konsisten di
rumah sakit dan harus dibuat oleh operator / orang yang akan melakukan
tindakan, dilaksanakan saat pasien terjaga sadar jika memungkinkan dan
harus terlihat sampai saat akan disayat. Penandaan lokasi operasi ditandai
dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality) multiple struktur (jari
tangan, kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang)
Jumlah pasien operasi yang dinyatakan ada SITE MARKING lengkap : Jumlah
FORMULA pasien seluruh tindakan operasi dalam satu bulan (hitung per-jumlah tindakan
X 100 % = ______ %
NUMERATOR Jumlah pasien operasi yang dinyatakan ada SITE MARKING lengkap
Jumlah seluruh tindakan operasi dalam satu bulan ( hitung per jumlah
DENOMINATOR
tindakan)
TARGET 100 %
64
KRITERIA
Seluruh tindakan operasi
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
4
FORMAT 5
PENCATATAN
Dst..
Verifikasi :
65
Rekapitulasi Data RSIA Tumbuh Kembang
Persentase Site Marking Pra Operasi Periode Januari – Agustus 2013
Ketepatan Sisi Operasi, tepat Pasien, tepat Prosedur Periode Januari - Agustus 2013
66
4.5 Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan
dengan metode enam langkah dan lima momen
JUDUL Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan
INDIKATOR dengan metode enam langkah dan lima momen
DEFINISI Kepatuha cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci
OPERASIONAL tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan lima momen. Limas
momen adalah :
ALASAN Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah
/IMPLIKASI/ infeksi noscominal. Tangan adalah instrument yang digunakan untuk
RASIONALISASI menyetntuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan juga untuk
keperluan pribadi seperti makan dan aktifitas lainnya. Ignaz Semmelweis
adalah orang pertama yang menunjukkan betapa pentingnya penularan infeksi
melalui tangan. Ketika ia menjadi staf dokter di rumah sakit di Viena pada
tahun 1840-an ia memperhatikan bahwa cuci tangan ternya dapat mencegah
penularan infeksi. Sejak itu, ditunjang dengan penelitian, cuci tangan jadi
komponen paling penting dalam pencegahan infeksi.
FORMULA Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas yang diawali dengan
melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar
dalam suatu periode survey (momen) : Jumlah kumulatuif seluruh kegiatan
lima momen petugas yang seharusnya diawali dengan melakukan kebersihan
tangan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam periode survey
komponen paling penting (momen) X 100 % = _______ %
NUMERATOR Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang diawali dengan
melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar
dalam suatu periode survey (moment)
DENOMINATOR Jumlah kumulatif seluruh kegiatan lima momen petugas yang seharusnya
diawali dengan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar
dalam periode survey yang sama (momen)
TARGET ≥ 80 %
67
SAMPLING Hanya boisa surveillance (observasi langsung) dengan purposive sampling
ketika ada kegiatan yang seharusnya dilakukan kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dan lima moment
KRITERIA -
INKLUSI
KRITERIA -
EKSKLUSI
PENCATATAN Survey ini dilakukan oleh Tim PPI-RS dengan dimungkinkan melakukan
sampling (quick survey). Survey dilakukan 5 hari dengan jumlah sampel
tertentu, setiap hari ada 20 instraksi yang diukur oleh setiap surveyor
ANALISIS & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Tim PPI-RS, kemudian
PELAPORAN data akan dikoordinasikan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Data
rumah sakit akan direkapitulasi dan dianalisa oleh Tim KP-RS setiap bulannya
yang akan dilaporkan kepada Manajemen Mutu dan Direktur RS. Secara umum
data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap tiga bulan yang akan dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu.
STL
SBL STL STL KEPATHN
TENAGA SBL TERPAPA
NO KONTAK KONTAK KONTAK HAND
KESEHATAN TINDKN R
PASIEN APSIEN LINGK. HYGIENE
CAIRAN
68
11 D P CS PL PR FT PG MP Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
TOTAL
% KEPATUHAN %
% Kepatuhan
Cuci Tangan
40,00 % 52,00 % 62,00 % 65,00 %
Sesuai 5
Momen
4.5.1 Pengurang Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
69
JUDUL Insiden Kejadian Ventillator-Associated Pneumonia (VAP) pada Unit Rawat
INDIKATOR Intensif
VAP merupakan salah satu bentuk infeksi nosokimal yangs eringkali terjadi di
DEFINISI unit perawatan intensif pada pasien yang memerlukan bantuan ventilasi
OPERASIONAL melalui pemasangan ventilator dan endotracheal tube atau sejenisnya. VAP
diidentifikasi pada periode > 2 x 24 jam pasca pemasangan ventilator dan ETT
VAP merupakan infeksi yang sulit dihindari pada pasien yang membutuhkan
alat bantu pernafasan dan perawatan intensif karena penyakit berat yang
mendasarinya. Kondisi klinis sebagian besar pasin buruk sejak awal masuk
ALASAN
unit rawat intensif dan kejadian VAP meningkatkan mortalitas, morbiditas,
/IMPLIKASI/
lama rawat, dan secara tidak langsung biaya perawatan secara bermakna.
RASIONALISASI
Kemampuan mengidentifikasi dan mencegah terjadinya VAP dinilai melalui
insidens VAP di unit rawat intensif dan dapat menjadi indicator mutu
pelayanan medis di unit rawat intensif
NUMERATOR Jumlah pasien menderita VAP di unit rawat intensif dalam periode satu bulan
KRITERIA
-
INKLUSI
KRITERIA
-
EKSKLUSI
70
Rekapitulasi dan analisis sederhana dilaksanakan oelh Kepada Ruyangan rawat
intensif sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian dilaporkan kepada
ANALISIS &
Tim Keselmatan Pasien RS, bagian manajemen mutu dan pihak direksi. Secara
PELAPORAN
umum data dievaluasi serta dipublikasikan kepada komponen rumah sakit
terkait setiap tiga bulan melalui koordinasi bagian manajemen mutu
PIC Kepala Tim Keselamatan Pasien Rumah sakit, Ka. Ruang Rawat Intensif
Nama No. Diagnosis Lama Penggunaan
No Tgl Ket
Pasien RM Utama Ventilator dan ETT
1 2 3 4 5 6 7
2
4
FORMAT
PENCATATAN 5
Dst..
Verifikasi :
71
4.6 Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
72
JUDUL
Insiden Pasien Jatuh Selama Perawatab Inap di Rumah Sakit
INDIKATOR
Pasien Jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba
DEFINISI berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian
OPERASIONAL tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera
ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera
Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan
banyak pasien. Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien
ALASAN yang berisiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk
/IMPLIKASI/ meminimalkan risiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman,
RASIONALISASI serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien berisiko
jatuhd\ dan mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko
pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat professional pada
ruangan tempat perawatan pasien
Jumlah pasien jatuh selama satu bulan (orang) : Jumlah hari pasien dirawat
FORMULA menurut ruang perawatan dalam bulan yang sama (hari) X 1000 per mil = ___
oper mil
DENOMINATOR Jumlah dari pasien dirawat menurut ruang perawatan dalam bulan yang sama
TARGET 0%
KRITERIA Pasein jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap yang sudah dilakukan
INKLUSI identifikasi sebagai pasien dengan risiko jatuh
KRITERIA
Pasien jatuh yang tidak diidentifikasi sebagai pasien risiko jatuh
EKSKLUSI
73
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Tim KPRS/Koordinator
Ruangan Rawat Inap, kemudian data akan dikoordinasikan kepada Tim
Keselmatan Pasien Rumah Sakit. Data Rumah Sakit akan direkapitulasi dan
ANALISIS &
dianalisis oleh Tim KPRS setiap bulannya yang akan dilaporkan kepada
PELAPORAN
Manajemen Mutu dan Direktur RS. Secara umum datra akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu
FORMAT 4
PENCATATAN 5
Dst..
Verifikasi :
74
Rekapitulasi Data RSIA Tumbuh Kembang
Insiden Pasien Jatuh Berdasarkan Pulang
75
BAB VI
PENUTUP
Indikator mutu merupakan alat ukur penilaian mutu pelayanan di suatu rumah sakit
baik menilai struktur, proses maupun outcomenya. Dari indicator-indikator yang ada, RSIA
Tumbuh Kembang telah memilih Indikator Kunci dalam mengukur mutu pelayanan dan
keselamatan pasien.
Profil Indikator Kunci Peningkatan Mutu ini meliputi 3 (tiga) area yang telah sepenuhnya
diukur dan diperoleh analisanya yaitu Indikator Area Manajemen, Klinis dan Keselamatan
Pasien sedangkan Area International Library of Measures yang meliputi 5 (lima) indicator kunci
telah dilakukan pengukuran untuk 2 (dua) indicator yaitu Angka Kejadian Ulcus Decubitus Gr
II / lebih akibat perawatan dan Angka Kejadian Jatuh di rumah sakit. Untuk 3 (tiga) indicator
lainnya akan dimulai pada bulan ……………
76