Anda di halaman 1dari 3

Detailed Process Description

Produksi Karbon Hidroksida berbahan baku air laut dan dolomit dengan kapasitas 2.145
ton/tahun dilakukan melalui proses dow. Tahapan pembuatan karbon hidroksida menggunakan
proses dow terdiri dari beberapa tahapan inti, diantaranya :

1. Tahap persiapan bahan baku


2. Tahap kalsinasi dolomite
3. Proses reaksi
4. Tahap pemurnian produk

Pada tahap persiapan bahan baku diawali dengan menggunakan raw material berupa
batuan dolomit yang disimpan dalam gudang penyimpanan dolomit (WH-01) dengan suhu ruang
pada 1 atm. Kemudian dolomit dari gudang penyimpanan didistribusikan menggunakan Belt
conveyor (BC-01) menuju roll crusher (RC-01) untuk dipecahkan ke ukuran yang lebih kecil
sekitar 2-3 cm kemudian melewati screener (SC-01) agar yang lolos untuk masuk ke proses
selanjutnya hanya dolomite yang berukuran kurang dari 3 cm, sedangakan dolomit yang tidak
lolos screener (SC-01) akan dimasukkan kembali ke dalam roll crusher (RC-01) menggunakan
belt conveyor. Proses selanjutnya adalah proses pembakaran dolomit yang dilakukan di dalam
kiln (KL-01), dolomit dibakar pada suhu 900-1000°C selama 3 jam dengan tekanan ???
menggunakan media pemanas steam dan berlangsung secara endotermik. Tujuan dari pemecahan
batuan dolomite ini agar pada proses pembakaran dolomite dapat terbakar dengan baik.
Sedangkan tujuan proses pembakaran ialah memecah batuan dolomit (CaMg(CO3)2) menjadi
CaO, MgO, dan CO2 dengan reaksi :

CaCO3 . MgCO3 CaO + MgO + 2CO2 (g)

Dolomit Kalsium Oksida Magnesium Oksida Karbon Dioksida

Selanjutnya keluaran dari kiln (KL-01) dimasukkan ke dalam cooler (CL-01)


menggunakan belt conveyor (BC-03) untuk diturunkan suhunya sekitar 30-50 °C dan
diumpankan ke dalam reactor 1 (RT-01). Reactor yang digunakan pada proses ini berupa reactor
CSTR, dalam reactor 1 (RT-01) terjadi proses slaking yaitu mereaksikan kalsium oksida dengan
sejumlah air dimana nanti senyawa CaO dan MgO akan bereaksi menjadi larutan oksida, reaksi
yang terjadi sebagai berikut:
CaO + MgO + H2O Ca(OH)2 + Mg(OH)2
Kalsium Oksida Magnesium Oksida Air Kalsium Hidroksida Magnesium Hidroksida

Hasil dari reactor 1 (RT-01) berupa slurry dengan kandungan H2O 85% dipompakan
menuju evaporator (EP-01) yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dari proses
slaking dengan suhu sebesar 100°C dan tekanan 1 atm. Keluaran dari evaporator (EP-01) berupa
slurry dengan kandungan H2O 15% dipompakan menuju cooler (CL-01) agar suhu slurry turun
hingga 50°C setelah itu dipompakan ke dalam reactor 2 (RT-02) untuk direaksikan dengan air
laut. Sebelum masuk reactor 2 (RT-02), air laut dipretreatment terlebih dahulu menggunakan
screener (SC-02) untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut, setelah
discreening air laut dimasukan ke dalam sand filter (SF-01) agar tidak ada pasir yang ikut ke
proses selanjutnya. Setelah itu air laut dialirkan ke dalam multi evaporator menggunakan
pompa untuk menghilangkan kadar H2O agar hanya didapat kandungan garam-garam yang
terdapat dalam air laut seperti MgCl, CaCl2, KCl, Na2SO4, Na2CO3, KBr, NaCl, dan garam
lainnya. Kemudian garam-garam hasil evaporasi masuk ke dalam crystallization unit (CT-01)
untuk mengkristalkan NaCl sehingga menghasilkan kristal NaCl, sedangkan air lautnya
direaksikan dengan dolomit di dalam reactor 2 (RT-02). Kristal NaCl keluaran dari kristalisator
(CT-01) didistribusikan ke storage tank waste NaCl (ST-01) menggunakan pneumatic conveyor
(PC-01). Dalam reactor ini, dolomit dan air laut direaksikan pada suhu 50°C dengan reaksi :

Ca(OH)2 + Mg(OH)2 + MgCl2 2Mg(OH)2 + CaCl2(aq)

Kalsium Magnesium Magnesium Magnesium Kalsium


Hidroksida Hidroksida Klorida Hidroksida Klorida

Ca(OH)2 + MgSO4 + 2 H2O Mg(OH)2 + CaSO4 + 2 H2O

Kalsium Magnesium Air Magnesium Kalsium Air


Hidroksida Sulfat Hidroksida Sulfat

Produk yang dihasilkan dari reaksi diatas adalah berupa larutan CaCl2, endapan Mg(OH)2
dan CaSO4 . Slurry yang dihasilkan dari reaktor kemudian akan dipompakan ke rotary filter (RF-
01) untuk dipisahkan antara fasa liquid dengan slurry dimana fasa liquid keluar dari aliran bawah
(by product) sedangkan slurry keluar dari aliran atas (product). CaCl2 dialirkan bersama air
(H2O) menuju ke aliran by product untuk diproses lebih lanjut yaitu dengan dipompakan ke
dalam evaporator (EP-05) agar kadar air (H2O) berkurang dengan melewati heat exchanger
untuk menaikkan temperaturnya, namun sebelum masuk ke evaporator, larutan CaCl2 dipanaskan
terlebih dahulu di Heat Exchanger (HT-01) agar memudahkan proses evaporasi. Setelah itu,
CaCl2 dialirkan ke crystallizer (CT-02) menggunakan pompa untuk mengkristalkan CaCl2,
kemudian dikeringkan di rotary dryer (RD-01) agar diperoleh by product CaCl2 berupa powder.
CaCl2 keluaran dari rotary dryer (RD-01) didistribusikan ke storage tank (ST-01) menggunakan
pneumatic conveyor (CV-01).

Sedangkan slurry yang terdiri dari endapan Mg(OH)2 dan CaSO4 dialirkan kedalam
hydrocyclone dengan menggunakan pompa dan terjadi proses pencucian menggunakan air
(H2O). Hydrocyclone berfungsi untuk memisahkan Mg(OH)2 dan CaSO4 berdasarkan perbedaan
berat molekulnya, hydrocyclone bekerja dengan cara memutar zat yang dimasukkan di dalam
ruangan berkontur. Material yang lebih berat dialirkan ke bawah melalui jalur spiral di sepanjang
dinding ruangan, sementara material yang lebih ringan diarahkan ke bagian atas hydrocyclone
(Neesse dan Gerhart, 1997). CaSO4 memiliki berat molekul yang lebih besar yaitu 136,14 g/mol
dibanding Mg(OH)2 sebesar 58,32 g/mol, oleh karena itu CaSO4 keluar melalui bagian bawah
hydrocyclone menuju aliran buangan (waste) sedangkan produk Mg(OH)2 keluar melalui aliran
atas hydrocyclone dan dialirkan ke unit hydrocyclone 2 (HC-02) yang berfungsi untuk
memurnikan atau memastikan tidak ada lagi CaSO4 yang bercampur bersama Mg(OH)2 dengan
cara yang sama yaitu material yang lebih berat dialirkan ke bawah melalui jalur spiral di
sepanjang dinding ruangan, sementara material yang lebih ringan diarahkan ke bagian atas
hydrocyclone. Hasil keluaran dari kedua hydrocyclone dipompakan menuju aliran buangan
(waste) dan ditampung di storage tank CaSO4 (ST-03). Sedangkan untuk produk Mg(OH)2
berupa slurry keluar dari aliran atas hydrocyclone menuju unit spray dryer (SD-01)
menggunakan pompa untuk dikeringkan dengan suhu udara masuk sebesar 900°C sehingga
diperoleh produk Mg(OH)2 berupa powder. Setelah itu, produk keluaran spray dryer
didisktribusikan menuju ware house ( Mg(OH)2 (WH-02) menggunakan pneumatic conveyor
(PC-03).

Anda mungkin juga menyukai