Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN DESA ………………….

KECAMATAN ……………. KABUPATEN ……………….

NOMOR : TAHUN 2014

TENTANG

PUNGUTAN DESA ……………………

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA …………………………..

Menimbang a bahwa dalam rangka peningkatan Penyelenggaraan


Pemerintahan dan pembangunan di Desa maka dipandang
perlu untuk menetapkan Peraturan Desa Tentang Pungutan
Desa
b bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana
dimaksud huruf a perlu menetapkan Peraturan Desa
tentang Pungutan Desa ;
Mengingat 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 1225, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006
tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006


tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006
tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006
tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme
Penyusunan Peraturan Desa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor …….
Tahun …… Tentang Pungutan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Temanggung Tahun ……. Nomor …..);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor …..
Tahun ….. Tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Temanggung Tahun …… Nomor ……..);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor …..
Tahun ……… Tentang Peraturan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Temanggung Tahun …… Nomor …..);

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KUTOANYAR

dan

KEPALA DESA KUTOANYAR

MEMUTUSKAN

PERATURAN DESA ……………….. TENTANG PUNGUTAN DESA


Menetapkan : ………………..KECAMATAN
…………………………….KABUPATEN ………………………

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Desa adalah Desa …………………….


2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa ……………..
4. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah BPD
Salagedang merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintah Desa.
5. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disebut APBDesa
adalah rencana operasional tahunan dari program pemerintahan dan
pembangunan Desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam angka-
angka rupiah, yang mengandung perkiraan, target, pendapatan dan
perkiraan batas tertinggi belanja Desa.
7. Pengawasan terhadap pungutan Desa adalah suatu proses kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin agar pungutan Desa dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan.
8. Pungutan Desa adalah segala pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah
Desa terhadap masyarakat, baik berupa uang maupun benda dan atau
barang berdasarkan pertimbangan kemampuan sosial ekonomi
masyarakat di Desa.
9. Kekayaan Desa adalah segala aset Desa yang dapat dikelola sebagai
sumber Pendapatan bagi Desa.

BAB II

OBYEK PUNGUTAN DESA

Pasal 2
 Obyek Pungutan Desa terdiri atas :

1. Pungutan yang bersumber dari Kepala Keluarga / Suhunan berupa


urunan / iuran sesuai dengan klasipikasi mata pencaharian berdasarkan
kemampuan kehidupan ekonomi;
2. Pungutan yang berasal dari penggantian ongkos cetak dan surat-surat
keterangan lainnya;
3. Pungutan yang berasal dari pemilik / penggarap / penyewa lahan
pertanian;
4. Pungutan yang berasal dari pengusaha yang berada di Desa …………….;
5. Pungutan yang berasal dari penyewa tanah garapan;
6. Pungutan-pungutan lainnya untuk keperluan sosial.
7.

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,


terdiri dari :

1. PHBN/PHBI;
2. Pungutan yang bersifat dadakan.

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,


terdiri dari :

1. KK dan KTP;
2. Surat-surat keterangan;
3. Ijin Tebang;
4. Ijin Rame-rame;
5. NTCR;
6. Pembuatan Akta Tanah.

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,


terdiri dari :

1. Tanah Kacacahan;
2. Tanah Pangangonan;
3. Pengelola Proyek Pengairan;
4. Pengukuran Tanah.

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,


terdiri dari :

1. Kios Desa;
2. Pasar Desa

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e,


terdiri dari :

1. Lahan Sawah;
2. Lahan Tebu;
3. Lahan Palawija.

 Obyek Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f,


disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat lingkungan
sekitar.

BAB III

KEWENANGAN DAN PELAKSANAAN PUNGUTAN DESA

Pasal 3

 Pemerintah Desa mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan


pungutan Desa.
 Oraganisasi-organisasi kemasyarakatan tidak dibenarkan melakukan
Pungutan Desa, kecuali atas ijin tertulis Kepala Desa.
 Pelaksana Pungutan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa dan / atau Keputusan
Kepala Desa.

BAB IV

BESARAN PUNGUTAN DESA

Pasal 4

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(2) huruf :

1. PHBN/PHBI ditentukan berdasarkan hasil musyawarah mufakat;


2. Pungutan stimulan di tentukan berdasarkan hasil musyawarah mufakat.

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(3) huruf :

1. KK dan KTP sebesar Rp. 1000,- (Sepuluh ribu rupiah) untuk satu kali
pembuatan;
2. Surat-surat Keterangan berdasarkan kebutuhan :

 Biasa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) per surat;


 Tidak bermaterai sebesar Rp. 20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) per
surat;
 Bermaterai sebesar Rp. 40.000,- (Empat puluh ribu rupiah) per surat;

1. Ijin Tebang sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) per surat;
2. Ijin Rame-rame :

 Pengajian sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah).


 Hiburan Siang sebesar Rp. 350.000,- (Tiga ratus lima puluh ribu
rupiah)
 Hiburan Siang Malam sebsar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah).

1. NTCR :

 Biaya Pencatatan Nikah sebasar Rp. 400.000,- (Empat ratus ribu


rupiah).
 Surat Andon Nikah sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah).
 Biaya Cerai sebesar Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah).

1. Panyaksi Pembuatan Akta tanah sebesar 10% (Sepuluh persen) dari


harga jual tanah bagi pembuat dalam desa dan 15% (lima belas persen)
dari harga jual tanah bagi pembuat luar desa;

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(4) huruf :

1. Pungutan Kacacahan :

 Pancen sebesar 1 kwintal /Hektar per tahun;


 Pamajeg sebesar Rp. 150.000,- /Hektar per tahun

1. Pungutan Pangangonan :

 Sawah sebesar Rp. 40.000,- /100 Bata per tahun.


 Darat sebesar Rp. 20.000,- /100 bata per tahun.
1. Pengairan Mitra Cai sebesar 30 Kg (Tiga puluh lima kilogram) per
hektar.
2. Pengukuran Tanah sebesar Rp. 3000,- (Tiga ratus ribu rupiah) untuk
satu kali Pengukuran.

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(5) huruf :

1. Kios Desa berdasarkan tarif per kelas :

 Kelas I, bidang usaha besar sebesar Rp. 6000,- (Enam puluh ribu
rupiah) per bulan.
 Kelas II, bidang usaha menengah sebesar Rp. 5000,- (Lima puluh ribu
rupiah) per bulan.
 Kelas III, bidang usaha kecil sebesar Rp. 4000,- (Empat puluh ribu
rupiah) per bulan.

5. Portal bagi Kendaraan roda 4 atau lebih ukuran besar (colt diesel atau
sejenisnya) Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah) untuk satu kali angkut dan
bagi Kendaraan roda 4 ukuran kecil (colt bak atau sejenisnya) Rp. 2.000,-
untuk satu kali angkut serta sebesar Rp. 1.000,- (Seribu rupiah) bagi
Mobil Pribadi.

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(6) huruf :

1. Huruf a, huruf b, dan huruf c, Adat Desa sebesar 5 % (Lima persen) dari
penyewa dalam desa dan 10 % (Sepuluh persen) dari penyewa luar desa
dari harga sewa lahan.

 Besarnya Pungutan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat


(6) ditentukan dengan hasil musyawarah mufakat.

BAB V

PENGELOLAAN PUNGUTAN DESA

Pasal 5

 Perencanaan, penerimaan dan penggunaan serta pengelolaan Pungutan


Desa ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
 Semua penerimaan yang berasal dari Pungutan Desa dimasukan dalam
Kas Desa.
 Pungutan Desa tidak dibenarkan dipergunakan untuk membiayai
kegiatan lain dari tujuan yang telah disepakati bersama dengan BPD.
 Penggunaan dari hasil Pungutan Desa dipergunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan
Masyarakat

Pasal 6

Kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan Pungutan Desa


dilaksanakan melalui administrasi yang tertib dan teratur serta dapat
dipertanggungjawabkan.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 7

 Pembinaan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan Pungutan


Desa dilaksanakan oleh Camat Kecamatan ……………………..
 Pengawasan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
Pungutan Desa dilaksanakan oleh BPD …………………...

Pasal 8

Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak
dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi atau
Pemerintah Kabupaten.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 10

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal undangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
…………………..

Ditetapkan di :
…………………….

Pada Tanggal :
…………… 2016

KEPALA DESA
…………………..

…………………….

Badan Permusyawaratan Desa ……………………………..

NO
NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 KETUA BPD 1
2 WAKIL KETUA 2
3 SEKRETARIS 3
Daftar Hadir Anggota BPD Terlampir, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Desa ini.
BERITA ACARA KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DESA DAN BPD

KESEPAKATAN BERSAMA KEPALA DESA DAN BPD

DESA …………………….

TENTANG

PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA

TAHUN …………………

Pada hari ini …………. tanggal …………. bulan ………….. Tahun Dua Ribu enam belas
kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. …………………………. : Kepala Desa ……………….. dalam hal ini


bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Desa …………. selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA

2. …………………………. : Ketua / Wakil Ketua / Anggota BPD Desa


………… dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Desa ……………….. selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA
Menyatakan bahwa :

1. PIHAK KEDUAtelah membahas dan menyepakati Pungutan Desa ……………………


yang telah diajukan PIHAK PERTAMA, dengan penyesuaian dan penetapan
sebagaimana tertuang pada catatan yang terlampir Berita Acara ini
2. PIHAK PERTAMA dapat menerima dengan baik penyesuaian dan penetapan
Pungutan sebagaimana tertuang pada catatan yang terlampir Berita Acara ini
3. PIHAK PERTAMA akan menyelesaikan perubahan dan koreksi atas Pungutan
Desa ……………… selaras dengan penyesuaian dan perubahan sebagaimana
tertuang pada catatan yang terlampir Berita Acara ini selambat-lambatnya
sebelum 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal ditandatangani Berita Acara ini.
4. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan kepada Camat ………………….. untuk
mendapatkan evaluasi selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah tanggal
ditandatangani Berita Acara ini.
Demikianlah Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
rangkap 2 (dua) untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(……………………..) (………………….)
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA

PEMBAHASAN BPD ATAS RANCANGAN PUNGUTAN DESA

Pada hari ini ………. tanggal …………… Bulan …………….. Tahun Dua ribu enam belas ,
bertempat di Balai Desa ……………. , Kecamatan ………, Kabupaten ……….. dengan dihadiri
oleh Ketua, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa dan perangkat Desa serta
Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda Karang Taruna serta Organisasi Wanita
dalam rangka membahas Rancangan PUNGUTAN DESA Tahun ……… untuk ditetapkan
menjadi Peraturan Desa oleh Kepala Desa.Dalam Rapat tersebut telah diperoleh kata sepakat
mengenai pokok-pokok hasil musyawarah dengan para peserta sebagai berikut :

A. Menyepakati Rancangan Pungutan desa, dengan rincian sebagai berikut :

NO UARAIAN JUMLAH
1. PHBN/PHBI ditentukan
berdasarkan hasil musyawarah
mufakat;
2. Pungutan stimulan di tentukan
berdasarkan hasil musyawarah
mufakat.
3 KK dan KTP untuk satu kali
pembuatan;
4 Surat-surat Keterangan
berdasarkan kebutuhan
5

 Biasa sebesar Rp.


10.000,- (sepuluh ribu
rupiah) per surat;
 Tidak bermaterai
sebesar Rp. 20.000,-
(Dua puluh ribu
rupiah) per surat;
 Bermaterai sebesar Rp.
40.000,- (Empat puluh
ribu rupiah) per surat;

B. Menyepakati Rancangan Pungutan Desa setelah menyelesaikan perubahan dan koreksi atas
selaras dengan penyesuaian dan perubahan :

Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

DESA …………………..

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1 Ketua / Anggota 1
2 Wakil Ketua/Anggota 2
3 Sekretaris / Anggota 3
4 Anggota 4
5 Anggota 5
6 Anggota 6
7 Anggota 7
8 Anggota 8
9 Anggota 9
Anggota
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA

ACARA : PEMBAHASAN ………………….


DESA : ……………………….
KECAMATAN : ……………………….
TANGGAL : ………………….2016

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN


1 2 3 4

Ketua 1
1.
Wakil ketua 2
2.
Sekretaris 3
3.
Kabid Pemerintahan 4
4.
Kabid Pembangunan 5
5.
Kabid Kesra 6
6.
Anggota 7
7.
Anggota 8
8.
Anggota 9
9.

BPD Desa ………………..

Sekretaris,

(………………………….)

Anda mungkin juga menyukai