Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Tugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)

Dalam rangka membina hubungan dengan negara-negara lain, baik


dalam arti membina hubungan yang politis nmaupun nonpolitis, Indonesia
mempunyai perwakilan di negara-negara lain tadi, yakni "Kedutaan Besar
Republik nindonesia" (KBRI) yang dipimpin oleh seorang Duta Besar yang
menurut Pasal 13 ayat 1 UUD 1945 diangkat oleh Presiden. Duta-duta Besar
yang diangkat oleh Presiden inilah yang pada akhirnya melaksanakan tugas-
tugas tersebut di liatas, tetapi tentu dalam pelaksanaannya harus berada di
bawah koordinasi Menteri Luar Negeri sebagai pemimpin dari Departemen Luar
Negeri itu sendiri. Dalam membina hubungan yang bersifat politis dengan
negara lain, Duta Besar tadi dibantu oleh satu perangkat "Korp Diplomatik" yang
terdiri dari Kuasa Usaha dan Atase-Atase.
Sedangkan, dalam membina hubungan yang bersifat nonpolitis, Duta
Besar tadi dibantu oleh Korp Konsuler Hyang terdiri dari Konsul Jenderal, Konsul,
dan Wakil Konsul. Walaupun ada pemisahan tugas yang bersifat politis dan
nonpolitis, tetapi pada akhirnya tugas-tugas tersebut "tetap merupakan satuan
tugas KBRI dalam rangka melaksanakan politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif dan uhubungan luar negeri di bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya
(poleksosbud) untuk mencapai kepentingan kepentingan nasional. Adapun
perihal hubungan luar negeri yang harus dilaksanakan seperti contohnya termuat
dalam Pelita IV mengenai "Hubungan Luar Negeri" adalah sebagai berikut :

a) Pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktifdiabdikan kepada


kepentingan nasional terutama untuk kepentingan pembangunan di
segala bidang.
b) Peningkatan usaha dan peranan Indonesia dalam ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
c) Peningkatan usaha-usaha serta peranan Indonesia dalam ikut serta
menyelesaikan persoalan-persoalan dunia yang mengancam
perdamaian.
d) Peningkatan kerjasama di antara negara-negara di kawasan Asia
Tenggara dan Pasifik Barat Daya.
e) Pengembangan dan peisluasan kerjasama di antara anggota-anggota
ASEAN dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional masing-masing
negara anggotanya serta memperkuat ketahanan regional.
f) Membina persahabatan dan kerjasama yang saling bermanfaat
antarbangsa dan memperjuangkan hal-hal yang menyangkut kepentingan
nasional.
g) Memperjuangkan perwujudan tatanan dunia baru dengan meningkatkan
usaha-usaha penggalangan, pemupukan solidaritas, kesatuan sikap, dan
kerjasama di antara negara-negara yang sedang berkembang.
h) Dalam rangka mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru sebagai resolusi
Sidang Khusus Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
tanggal 1 Mei 1974, perlu dilanjutkan langkah-langkah terwujudnya
perjanjian internasional mengenai komuditi, melanjutkan hambatan dan
pembatasan yang dilakukan oleh negara-negara industri terhadap ekspor
negara-negara berkembang serta meningkatkan kerjasama ekonomi dan
teknik antarnegara berkembang di samping usaha-usaha lainnya.
i) Mengikuti perkembangan dan kemungkinan gejolak dunia secara
seksama agar dapat diketahui pada waktunyk; kemungkinan-
kemungkinan yang dapat mempengakuhi stabilitas nasional dan
menghambat pelaksanaani pembangunan.
KEPALA & STAFF KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA (KBRI)
DI RIYADH, KERAJAAN ARAB SAUDI

Anda mungkin juga menyukai