Anda di halaman 1dari 23

TUGAS

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI DAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK

Oleh:

I Gusti A. A Indri Savitri Aryanti (1521081)


Alex Sua Rahalus (1521057)
Ihsan Saiwirandra Luthfi (1421069)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI MALANG
2018
PERANCAH

(SCAFFOLDING)

A. Pengetahuan Perencah
Perancah atau scaffolding adalah peralatan kerja/ platform yang dibuat sementara dan
digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan kerja.

a. Bahaya yang terjadi pada proyek


 Bahaya jatuh
 Bahaya ketinggian
 Bahaya roboh
 Bahaya terperosok, dll

b. Bagian-bagian Perancah
 Pelat Dasar
Terbuat dari bahan baja dengan patok ditengah untuk menahan pipa.Terkadang
pelat dasar dipakukan atau dilekatkan pada papan pelapis untuk mencegah
gerakan lateral teristimewa jika tidak diikat atau saat mengerjakan lift
 Clamp/Coupler/Fitting
Perangkat dari metal atau alat atau komponen digunakan untuk menyambung
pipa, mengeratkan sambungan pipa atau mengunci antar pipa dari pipa
dan coupler scaffold.
 Cross Ledger Brace
Penting untuk kekuatan struktur dan dipasang secara diagonal melintang
diantara ledger, pengganti pasangan dari standard Cross brace umumnya
langsung dipasangkan ke standard. Ledger brace dipasangkan ke ledger.
 Facade’ Bracing atau Sway Brace
Adalah pipa yang dipasang didepan scaffold untuk menahan scaffold tidak
bergoyang. Melintang dari dasar sampai ketitik tertinggi dari scaffold dengan
kemiringan antara 35º dan 55º dan dipasang pada dasar dan setiap level dari lift
juga untuk standard atau ujung dari transom. Satu dari sekian brace ini harus
diikat setiap jarak 30 meter atau kurang sepanjang scaffold.
 Intermediate Transom
Dipasang diseberang ledger diantara transom utama dan berfungsi
menopang scaffold board; kadang-kadang disebut sebagai board bearer.
 Ledger
Pipa mendatar yang menjadi penghubung dan menopang standard berfungsi
menopang transom. Jarak vertical antara ledger ditentukan untuk penggunaan
jenis scaffold yang diinginkan.
 Lift
Jarak vertical diantara permukaan yang ditopang pada scaffold
dengan ledger yang terendah atau level dimana platform bias dibangun. Juga
jarak vertical diantara ledger yang berdekatan atau ketinggian scaffold
dimana platform dapat dibangun.
 Main Transom
Dipasang mendatar pada sudut siku diseberang ledger didekat setiap pasang
standard, atau dihubungkan langsung dengan setiap pasang standard. Menahan
kedua baris dari standard pada posisinya dan membantu scaffold lebih kokoh.
Berfungsi sebagai penopang board.
 Platform
Permukaan tempat kerja pada posisi diatas permukaan rendah. Platform dapat
dibuat menggunakan lembaran papan kayu, deck dan platform yang di fabrikasi.
 Personil Berkualifikasi
Seseorang yang memiliki gelar tertentu, sertifikat atau pemahaman profesional,
atau memiliki pengetahuan tinggi, pelatihan dan pengalaman yang mampu
menunjukkan kemampuan dengan baik untuk memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan subyek tertentu, pekerjaan atau proyek.
 Scaffold
Semua platform kerja di ketinggian (ditopang atau digantung) dan dengan
struktur penopang termasuk titik penjangkaran, digunakan untuk membantu
pekerja, material atau peralatan.
 Standard
Juga dikenal sebagai tiang. Adalah pipa scaffold tegak yang membagi seluruh
beban ketanah. Setiap standard dipasangkan base plate yang menyebarkan
beban mencegah ujung bawah pipa tenggelam masuk kedalam tanah.
 Papan pelapis atau Pelat pelapis:
Diperlukan, teristimewa diatas jenis tanah tertentu sebagai sarana menyebar
beban.
 Pipa dan Coupler Scaffolding
Scaffold, dimana standard, ledger, brace dan tie berupa pipa bulat yang
disambung satu dengan lain dengan coupler yang dirancang sesuai tujuan.
 Pipa and Penghubung sambungan:
Penghubung sambungan antara dua pipa secara memanjang.

c. Jenis-jenis Perancah

1. Perancah Andang
Perancah atau andang digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2,5 – 3 m.
Apabila pekerjaan lebih tinggi maka tidak digunakan andang lagi. Macam -
macam perancah andang:
 Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah
pindahkan. Untuk tinggi perancah tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada
pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3 m, untuk pekerjaan lebih tinggi
dari 3 m menggunakan perancah tiang.

 Perancah andang bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya


memakai tali ijuk, karena tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada
perancah andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu, sehingga tinggi
dan panjangnya tidak dapat distel kembali. Biasanya andang bambu dapat
dipakai pada ketinggian pekerjaan tidak lebih dari 3 m, mengenai kaki
andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.
 Perancah besi sangat praktis dan efisien karena pemasangannya mudah dan
dapat dipindah-pindahkan.Tinggi perancah besi dapat disetel untuk jarak
kaki perancah yang satu dengan yang lain hingga 180 cm dengan tebal
papan 3cm.

2. Perancah Tiang
Perancah tiang digunakan apabila pekerjaan sudah mencapai diatas 3 m,
Perancah tiang bisa dibuat sampai 10 m lebih tergantung dari kebutuhan.
Perancah tiang ada 3 macam:

 Perancah tiang dari bambu


Pada umumnya perancah bambu banyak dipakai oleh pekerja di lapangan,
baik pada bangunan bertingkat maupun tidak. Alasannya adalah:

 Bambu mudah didapat, kuat, dan murah.

 Pemasangan perancah bambu mudah dibongkar dan dapat dipasang


kembali tanpa merusak bambu.
 Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.

 Sistem perancah bambu dengan konsol dari besi.

Sistem perancah bambu dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang
bambu saja, berbeda dengan perancah yang ditahan oleh beberapa tiang.

Keuntungannya adalah sbb :


 Tidak terlalu banyak bambu yang dibutuhkan,
 Cara pemasangannya lebih cepat daripada perancah bambu,
 Lebih praktis dan menghemat tempat.
 Pemasangan konsol dapat dipindah dari tingkat 1 ketingkat diatasnya,
 Untuk tiang bambu tidak perlu dipotong
 Perancah tiang besi atau pipa

Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai
kopling, untuk penyetelannya lebih cepat dibandingkan perancah tiang
bambu.

3. Perancah Besi Beroda


Pada perancah tiang dari besi atau pipa alat penyambungnya memakai kopling,
untuk penyetelannya lebih cepat dibandingkan perancah tiang bambu.

4. Perancah Besi tanpa Roda.

Perancah ini terdiri dari komponen-komponen; Kaki pipa berulir, kusen


bangunan, penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggung,
panggung datar, Papan pengaman, tiang sandaran, penutup sandaran, konsol
penyambung, penopang, konsol keluar, tiang sandaran tangga, pinggiran
tangga, anak tangga, sandaran tangga, dan sandaran dobel.
5. Perancah Menggantung

Pada perancah menggantung digunakan pada pekerjaan pemasangan eternit,


pekerjaan finishing pengecatan eternit, plat beton, dst. Jadi perancah
menggantung digunakan pada pekerjaan bagian atas saja dan pelaksanaannya
perancah digantungkan pada bagian atas bangunan dengan memakai tali atau
rantai besi.

6. Perancah Frame
Frame ini biasanya terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini dapat
disusun sedemikian rupa menjadi satu kesatuan perancah yang tinggi untuk
menopang pekerja dalam kegiatan konstruksi berlokasi tinggi.

7. Perancah Dolken
Merupakan perancah yang berbahan kayu dolken. Kayu bulat/ dolken Biasanya
digunakan untuk tiang-tiang perancah dan ukuran yang biasanya digunakan
adalah berdiameter 6 – 10 cm.

8. Two Point Adjustable Suspension Scaffold


9. Strip Board One Side Scaffold

10. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding


11. Bracket One Side Scaffold

12. Independent Scaffold

 Suatu perancah dengan dua baris standar jarak 1,2 meter


 Mempunyai daya dukung sendiri
 Satu baris mendukung bagian luar dan bagian dalam dari deck dengan
jarak 1.2m hingga 2.4m

 Balok lintang tidak dipasang ke dinding dari gedung

 Tetapi tidak berdiri sendiri, ini ditopang oleh struktur gedung

 Independent scaffold memerlukan ties untuk stabilitas lateral.

 Tanpa beban vertikal yang dialihkan pada gedung.

 Pasangan standards yang dihubungkan dengan gedung

 sejajar horizontal dengan horizontal tubes called ledgers.

 Ledgers berjarak vertikal pada the working height of 2m.

 Bagian dalam dan luar dari standar (tiang) dihubungkan dengan dengan
transoms.

 Transoms umumnya dihubungkan dengan dengan standar di atas


ledgers.

 Transoms dapat berjarak dari tiang 250mm untuk menyesuaikan


panjang papan.
13. Birdcage Scaffold

 Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan Ledger,
Transoms dan Braces

 Biasanya digunakan pada pemasangan plafon dan pengecatan.

 Hand rail and toe boards dipasang di bagian luar dari perimeter
dari scaffold platform

14. Access Tower Scaffold


 Scaffold yang hanya digunakan untuk access

 Digunakan untuk menimbun material atau peralatan tidak


diperbolehkan.

 Dibangun dengan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-


Frames.

 Terutama digunakan untuk safe access to elevated areas.

 Access menggunakan tangga atau papan-papan

 Aluminium steps setiap level.

 Tidak diperuntukkan sebagai papan kerja.

 Tergantug dari tingginya access tower umumnya ringan dan digunakan


untuk medium duty.

 Bila lebih dari 15m harus diperhitungkan dan di setujui penanggung


jawab.

 Handrail, mid-rails and kick boards harus dipasang pada setiap level.

 Tower harus dikencangkan (secured) dengan gedung atau structure


setiap dua lift.

 Tower tidak dapat berdiri sendiri.

 Pembebanan peralatan or materials menggunakan tower ini tidak


praktis.

 Ladders harus bersandar pada sudut 1-4 lean, not vertical

 Ladders harus dikencangkan pada top and bottom.


15. Cantilever Scaffold

 Cantilever scaffold ditopangkan atau disangga pada salah satu ujungnya


 Cantilever scaffold umumnya dibangun dengan pipa (tubular) dan
fittings, tetapi sistem lain dari scaffod dapat digunakan juga.

16. Putlog Scaffold

 Ditumpu oleh jajaran tiang sebelah dan yang sebelah ditopang


oleh gedung, berbeda dari independent scaffold.
 Jajaran tiang berjarak from 1.5 to 2.1m apart.

 Scaffold didirikan 1.2 m dari dinding structure

 Ledgers dipasang pada tiang

 Ketinggian Lift 1.8 to 2m.

 Putlog tubes dipasang (ditempelkan) pada tiang.

 Panjang pipa (Transoms) 1.5m

17. Suspended Scaffold

 Suspended scaffold ditopang dari atas

 Tidak ada penyangga dari bawah

 Digunakan pada bukaan yang tinggi

 Panjang suspended scaffold tidak boleh lebih dari 6m

 Semua suspended tubes perlu selalu diperiksa safety fittings

 Digunakan terutama pada tempat di atas air dimana scaffolding tidak


dapat dibangunan di atas tanah
18. Mobile Scaffold

 Mobile work platform digunakan pekerjaan yang pindah dari satu


tempat ke tempat lain

 Alasnya harus 2 kali lipat tingginya untuk yang lebih tinggi lebih dari 3
m

 Tiang-tiangnya dipasang dengan roda

 Penggunaan ban (berisi angin) tidak diperkenankan

 Caster wheels harus mempunyai manual brake untuk lock wheels in


place.

 Biasanya menggunakan concrete floors atau hard surfaces untuk


mempermudah moveability
Cotoh mobile scaffold:

 Castor wheels (roda) harus mempunyai locking brake

 Jumlah roda tidak dibatasi sesuai kebutuhan

 Ladder access dapat ditambahkan

 Plan, side and heel and toe bracing harus dipasang sebagai bagian dari
scaffold

B. Pengawasan
Pengawasan dalam penggunaan perancah harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli
atau pengawas yang ahli dalam penggunaan perancah untuk pekerjaan konstruksi.
C. Pemeriksaan dan Pengujian Perancah (Penilaian terhadap kelayakan perancah)
a. Penilaian dimaksudkan untuk sebagai penerapan dan pelaksanaan syarat-syarat K3
yang meliputi:
 Suber bahaya
Bekerja pada tempat ketinggian berangin, panas matahari
 Penyebab kecelakaan
Konsteuksi yang tidak kuat, roboh, terpeleset, tergencet, terjatuh dan tertimpa
bahan
 Akibat kecelakaan
Meninggal dunia, luka berat atau ringan
 Upaya penanganan
Konstruksi perancah aman, kokoh, stabil dan adanya APD yang disyaratkan
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan:
 Setiap jenis perancah yang akan digunakan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
orang yang ahli untuk meyakinkan:
1. Bangunan perancah tsb sudah dalam kondisi yang stabil
2. Bahan-bahan yang dipakai untuk komponen serta perlengkapan
perancah tidak mengalami kerusakan
3. Sudah memenuhi syarat
4. Sudah diberi pengaman/alat-alat pengaman
 Peranca tersebut harus dilakukan dalam pemeriksaan kurun waktu:
1. Sedikitnya seminggu sekali
2. Sesudah cuaca buruk
 Setiap bagian dari perancah harus diperiksa sebelum dipasang dan digunakan
 Setiap bagian perancah harus dipelihara dengan baik sehingga tidak ada yang
rusak dan tidak membahayakan sewaktu diapakai
 Tidakan selanjutnya adalah:
Apakah perancah yang akan digunakan sudah diberi tanda:
- Tanda Hijau : Aman
- Tanda Kuning : Aman dengan syarat (perlu tambahan alat
pengaman lainya)
- Tanda Merah : Tidak aman (perancah tersebut tidak boleh
digunakan)
D. Syarat-syarat Umum Keamanaan Perancah
 Perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat
 Lantai perancah harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 2
meter

Anda mungkin juga menyukai