diagnosa yang paling mendekati penyakit tersebut diatas adalah Kondiloma Akuminata
B. bila lesinya datar dan tidak jelas dapat dilakukan tes sederhana, apa itu? acetowhite
Dx : VERUKA VULGARIS
Dx : KELOID
Tumor jinak yang biasanya berpigmen dan umumnya pada orang tua, berasal dari keratinosit
Genetik
Predileksi : daerah yang sering terpajan sinar matahari (wajah, bagian badan atas)
Manifes:
o Effloresensi: plak verukosa, papul, nodus menempel pada kulit dan hiperpigmentasi
warna coklat sampai hitam dengan skuama di atasnya
o Bila lesi multiple tersusun searah lipatan kulit
o Lesi dapat bertangkai
Penunjang : Biopsi untuk histopatologi sel keratinosit proliferasi membentuk pseudokista
keratin, akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis.
Tx: destruksi dengan :
o bedah listrik
o bedah beku
o bedah laser
9. laki-laki 34 tahun, pekerjaan supir antar provinsi. Terdapat luka-luka di kemaluan dan terasa nyeri.
a. effloresensi:
b. pemeriksaan penunjang:
a. dx:
b. patogenesis, sebutkan!
Tx:
o Non medikamentosa: cuci wajah minimal 2 kali sehari
o Medikamentosa:
Tindakan :kortikosteroid intralesi, ekstraksi komedo, laser, electrosurgery, dll
Obat:
Dx : LICHEN PLANUS
a. pemeriksaan penunjang
b. dx;
a. dx:
Dx : Pityriasis Rosea
Eflo: makula eritematous oval dengan skuama halus pertama lesi besar, diikuti lesi kecil yang
muncul serentak (umum)/ bisa urtika,vesikel, plak, atau papul
etiopatogenesis:
blm diketahui
predileksi: area-area tertutup (badan, leher, pungung)
cir khas:
o Herald patch (mother plaque)
o Sumbu panjang sejajar lipatan kulit : bentukan pohon cemara/ pohon cemara terbalik
DD :
o Demratitis seboroik
o Psoriasis
o Tinea corporis
o MH
Pemeriksaan penunjang : histopatologi: akantosis ringan, parakeratosis fokal
Tx:
o Antihistamin
o Bedak asam salisilat
16. Gadis 14 tahun, gatal pada sela sela jari dan pergelangan tangan. Beberapa teman seasramanya juga
menderita keluhan yang sama.
a. dx:
b. cardinal sign
Dx: SCABIES
Eflo: papul eritematus, terowongan dengan peninggian(burrow), dan ekskoriasi pada sela jari
etio: sarcoptes scabiei
predileksi: sela jari, fossa antecubiti, pergelangan tangan, scrotum, pantat
diagnosis: harus memenuhi 2 dari 4
1. gatal malam hari
2. menyerang sekelompok manusia (asrama, keluarga)
3. distribusi karakteristik: predileksi + terowongan
4. tungau/kotoran/telur: +
penunjang
o kerokan vesikel/bula ->mikroskop cahaya
o sikat area lesi, taruh ke kertas putih-> kaca pembesar
o biopsi irisan
o biopsi eksisional warnai dg HE.
Tx:
o Permethrim 5% dipakai seluruh tubuh kec. Wajah didiamkan 8-10jam diulang 1 minggu
o Simptomatik: Antihistamin
17. DX: DERMATITIS SEBHOROIK
a. status dermatologi
b. dx:
a. dx:
b. tx:
a. ststus dermatologi:
b. dx:
a. dx:
b. 3 DD:
a. dx:
b. penyebab tersering?
Dx : IMPETIGO BULOSA
a. 3 pemeriksaan penunjang
b. dx:
a. pemeriksaan fisik
b. dx:
Gejala awal kurang lebih 8 minggu setelah minumobat. Diawali dengan gejala prodormal.
Nikolsky (+)
Eflo : makula eritematous atau purpurik yang dapat meluas menjadi nekrosis. Terdapat lesi
target
Predileksi : simetris pada wajah, badan, dan ekstremitas proximal. Pada mukosa :mulut,
conjungtiva, genital (harus >2 mukosa yang terkena) berupa erithema atau nekrosis.
DD :
o SSSS
o Generalized Bullous Fix Drug Eruption
o Lupus Erithematous Bullosa
Tx :
o Penghentian segera obat penyebab
o Perawatan supportif ( mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, suhu, nutrisi)
o Perawatan kulit secara aseptik tanpa debridement
o Perawatan mata dan mukosa mulut
o Kortikosteroid sistemik
28. Laki-laki 28 tahun , sudah menikah, datang dengan keluhan nyeri bila kencing dan mengeluarkan
cairan dari kemaluan sejak 3 hari yang lalu. Satu minggu yang lalu berhubungan dengan PSK.
b. dx:
Dx : Gonorhoe
a. pemeriksaan penunjang
b. dx:
Dx : PEMFIGUS VULGARIS
Etiologi: autoimune
Manifes:
o Effloresensi: bula berdinding kendor, mudah pecah dan meninggalkan kulit terkelupas,
krusta
o Nikolsky +
o Nyeri pada kulit yang terkelupas
o Bekas hipopigmentasi tanpa jaringan parut
Penunjang:
o Histopato: bula intraepidermal suprabasal dan sel-sel akantolisis
o Imunofluoresensi: IgG & C3
DD: dermatitis herpetiformis, pemfigoid bulosa
Tx: kortikosteroid oral
o prednison 60-150mg/hari atau 3mg/kgbb/hari(pada kasus berat),
o deksamethasone iv/im
30. VITILIGO
Gejala :
o Duh tubuh vagina : homogen, tipis, cair dan berbau amis spt bau ikan berwarna putih
keabu-abuan
o Bau bertambah stlh melakukan hub. Seksual
o Duh tubuh melekat pd dinding vagina n vestibulum
Penyebab : 4 bakteri anaerob vagina
o Gardnerella vaginalis
o Bacteroides sp
o Mobiluncus sp
o Mycoplasma hominis
Patogenesis :
o pergantian Lactobacillus spp dlm vagina normal ( jumlah ↓↓) dg bakteri anaerob
( jumlah ↑↑)
o normalnya : Lactobacillus spp → produksi H2O2 → mengakibatkan suasana asam →
menghambat kuman aerob
Pemeriksaaan penunjang :
o Pewarnaan gram : KOH 10 % →
o Kultur
o Probe oligonukleotida
o Deteksi hasil metabolic
Penentuan amine di dalam cairan vagina
Tes proline aminopeptidase
Rasio succinate/lactate
Dx : kriteria Amsel : 3 dari 4 tanda”:
o Homogen, putih/keabu-abuan
o pH > 4,5
o whiff test +
o clue cells (sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi )→ epitel vagina dikelilingi kuman
anaerob, tidak rata
DD :
o Trikomoniasis
o Kandidiasis
Tx :
o Metronidazole 2-3 x 500 mg perhari selama 7 hari
o Alternatif :
Metronidazole oral 2 gram dosis tunggal
Klindamicin 2x300 mg perhari selama 7 hari
Eritromisin 4x500 mg perhari selama 7 hari
o Rekuren : metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
33. PEMFIGOID BULOSA
Efloresensi : gatal → papula → garis merah berkelok – kelok lesi linier sering diselingi papula
yang merupakan tanda tempat larva beristirahat
Penyebab :
o nemathelminthes, klas nematode : larva cacing ancylostoma braziliense >>>, A. caninum
o kontak dg pasir/tanah terkontaminasi kotoran anjing/kucing
predileksi : kaki, tangan, genitalia >>
inkubasi : 1-6 hari
Patogenesis : keluar mll kotoran anjing → telur jd larva pd kondisi lembab →larva rhabditiform
→ larva filariform → larva penetrasi kulit/lewat kuku → diantara stratum germinativum –
stratum korneum ( tidak bs ke dermis )
DD
o Dermatofitosis
o Scabies
o Insect bites
o Herpes zoster st. awal
Tx :
o Albendazole 400mg/hari, 3 hari
o Atau Ivermectin 150 µg-200µ/hari, selama 1-2 hari
o Etil chloride → di papul tempat larva istirahat
35. MELANOMA MALIGNUM
Efloresensi : macula eritematous / plak eritematous, pada lesi terasa mati rasa pada region
thorax
Penyebab : Mycobacterium lepra
Sumber : px tipe L yg tdk diobati, mll : droplet, lesi terbuka
Syarat : kontak lama, intim/erat, terus-menerus
Pemeriksaan fisik :
o Motorik / gerak dan penebalan saraf : (n. ulnaris, n. medianus, n. radialis, n. peroneus
komunis )→claw hand, drop hand, drop foot
o Sensibilitas :
Panas/dingin : panas (43 derajat C) / dingin (20 derajat C)
Raba : pasien menutup mata , kapas diplintir (berikan rangsangan seminimal
mungkin) banding pd kulit normal dg lesi
Nyeri : pasien menutup mata, jarum/bolpoin ( sisi tajam n tumpul ) banding pd
kulit normal dg lesi
o Autonomik :
Keringat ( tes tinta parker/ tanda gunawan ) : gariskan tinta mll lesi → beri
lampu biar keringatan → lesi tdk berkeringat, tinta utuh
Pemeriksaaan penunjang : BTA dan Gram ( KLAS)
o Lokasi sediaan : cuping telinga, lesi kulit yang paling aktif, nasofaring (mukosa)
o IB (indeks bakteriologi)
o IM (indeks morfologi)
Dx :
o Kelainan (lesi) kulit yang mati rasa : berbentuk bercak putih (hipopigmentasi) atau
kemerahan (eritema) yang mati rasa
o Penebalan saraf perifer dg ggg fx saraf akibat dr peradangan saraf tepi ( neuritis perifer )
kronis. Ggg fx sensoris (mati rasa), motoric (kelemahan/kelumpuhan otot), otonom
( kulit kering n retak”)
o BTA (kerokan jar.kulit)
Tanda utama PB MB
Bercak kusta Jumlah lesi 1-5 Jumlah lesi > 5
Penebalan saraf perifer dg ggg Hanya 1 saraf Lebih dari satu saraf
fx saraf
Sediaan apusan BTA negatif BTA positif
DD
o Bercak merah : Psoriasis, Tinea carcinata, Dermatitis seboroik
o Bercak putih : vitiligo, PV, Pt. alba
o Tipe T (PB) : Pt. versicolor, T.corporis, TBC kutis verukosa, Pt. alba, Diabetic neuropati
o Tipe L (MB) : drug eruption, ichtiosis simpleks, lymphoma kutis
Tx :
o MB :
Rifampisin 600mg setiap bulan dlm pengawasan
DDS 100mg setiap hari
Lampren /klofazimin 300mg setiap bln, diteruskan 50mg/hari atau 100mg /hari
atau 3x100mg/ hari
o PB :
Rifampisin 600mg setiap bulan dlm pengawasan
DDS 100mg setiap hari
38. VARISELA
Efloresensi : vesikel berisi cairan dengan dasar eritematous, diskret, ukuran miliar-lentikuler, isi
cairan ada yang jernih n ada yang keruh pada region facialis, thorax, axilla
Patofisiologi :
Gejala :
o Prodromal: 1- 4 hari ( malaise, nyeri kepala, demam)
o Erupsi : 1 mgg ( papul eritematous → vesikel → pustula → pecah → muncul vesikel” baru)
o Krustasi : 1mgg ( pecah → erosi → krusta)
o Penyembuhan : (setelah semua menjadi krusta )
Pemeriksaaan penunjang : Tzanck smear/Giemsa ( multinucleated giant cells/ sel datia berse
banyak), hapusan darah tepi ( penurunan leukosit, peningkatan enzim hepatic), PCR (u/
menentukan DNA VVZ) , serologi, tes aglutinasi lateks
Dx kerja : ditegakkan berdasarkan :
o Anamnesa ( ada kontak dg penderita varisela)
o Gejala prodromal
o Rasa gatal
o Manifestasi klinis sesuai tempat predileksi
o Morfologi
DD :
o Variola
o Herpes zoster
o Herpes simpleks (disseminated HSV infection)
o Moluskum kontagiosum
o Folikulitis
o Reaksi hipersensitivitas gigitan serangga ( insects bite)
Tx :
o Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan analgesic
Dewasa :
Metampiron 3x500 mg/hari
Parasetamol 4x500 mg/hari
Anak :
Parasetamol 4x10 mg/kg/dosis
o Untuk menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedatif, atau antihistamin yang
mempunyai efek sedative ( chlorpheniramin maleat/CTM, dipenhidramin)
o Untuk mencegah agar vesikel tidak pecah terlalu dini, karena itu diberikan bedak
yang ditambah zat anti gatal (mentol kampora), contoh : bedak salisil
o Bila ada sekunder infeksi dapat diberikan antibiotik oral :
Dikloksasilin : 12,5 – 50 mg/kg/hr
Eritromisin stearate : 4 x 250 – 500 mg/hari
o Salep antibiotik : untuk yang erosi : salep sodium fusidat
o Dosis Acyclovir
Status Dosis
Bayi / Anak 10-20 mg/kgBB/hari; dosis terbagi 4-5 × 20 mg/kgBB/kali
(maks. 800 mg/kali) selama 7 hari
Dewasa Asiklovir 5×800 mg/hari selama 7 hari atau Valasiklovir 3×1
gram/hari selama 7 hari
Famsiklovir 3×250 mg/hari selama 7 hari
Immunokompremais Asiklovir : 10 mg/kgBB, iv atau iv drip, 3x sehari, minimal 10
hari atau,
Asiklovir 5x800 mg/hari/oral minimal 10 hari atau,
Valasiklovir : 3x1 gram/hari minimal 10 hari atau,
Famsiklovir : 3x500 mg/hari selama minimal 10 hari
o
40. wanita 30 tahun datang dengan berobat karena kaki kiri bengkak, berwarna merah dan nyeri.
a. deskripsi status dermatologis
b. diagnosis
Dx : SELULITIS
def : radang akut pada kulit hingga subcutis
penyebab : Streptococus B hemoliticus
predileksi : wajah, anggota gerak
Klinis : demam, malaise, infiltrat diffuse (batas tidak tegas), tanda radang akut +
Status dermatologi :
- inspeksi : pada ekstremitas inferior sinistra terdapat erithematous batas tidak tegas disertai
oedema
-palpasi : nyeri +, hangat , edema +
Tx :
o Istirahat, kaki ditinggikan
o Topikal : kompres terbuka dengan NaCl 0,9%, lesi kering : Na Fusidat
o Sistemik :
Eritromycin 4x250mg-500mg/hari 10 hari
Clindamycin 4x150-300mg/hari 10hari
Ciprofloxacin 2x500mg/hari 7 hari
o Jika ada edema diberikan diuretik
39. Laki-laki 40 tahun, berobat karena timbul lepuh-lepuh yang sangat nyeri di punggung kiri