Anda di halaman 1dari 13

Perbedaan Penggunaan Finish to Start (FS) dengan Start to Start (SS) dalam Microsoft Project

Dalam pembuatan scedule menggunakan ms. project, pasti akan menjumpai kolom prodecessor
yang harus diisi sesuai dengan hubungan antar pekerjaan. Di dalam ms project ada 4 hubungan
pekerjaan yang pernah aga bahas dalam sebuah artikel yang berjudulPenjelasan Hubungan Tugas
/ Predecessor dalam Microsoft Project. Kali ini aga tidak akan membahas keempat-empatnya,
karena yang biasa digunakan hanya 2 (dua) macam hubungan kerja.

Dua jenis hubungan kerja tersebut adalah Finish to Start (FS) danStart to Start. Dalam artikel
ini akan aga jelaskan lebih mendetail tentang penggunaan FS dan SS dalam ms project. Aga akan
menjelaskan dengan gaya bahasa sendiri, jadi mohon maaf kalau berantakan. hehe

ilustrasi hubungan pekerjaan


Finish to Start (FS)
Dimulai dari Finish to Start atau disingkat FS, coba lihat gambar di atas, cukup dengan melihat
gambar mungkin anda bisa sedikit memahami maksud hubungan FS. Finish to Start artinya
Pekerjaan B mulai dikerjakan setelah Pekerjaan A selesai, dengan jeda waktu Lag atau Lead time
tertentu.

*[1] [2] [3] [4] dst adalah nomor pekerjaan

Contoh 1 :
[2] Pekerjaan pasangan pondasi batu mulai dikerjakan setelah [1] Pekerjaan galian selesai. Maka
pada kolom prodecessor Pekerjaan pasangan pondasi batu diisi 1FS.

Contoh 2 : (Lag Time)


[4] Pekerjaan pasangan dinding mulai dikerjakan 2 hari setelah [3] Pekerjaan sloof selesai. Maka
pada kolom prodecessor Pekerjaan pasangan dinding diisi 3FS+2days.

Contoh 3 : (Lead Time)


[5] Pekerjaan instalasi lampu mulai dikerjakan 1 hari sebelum [4] Pekerjaan plafond selesai.
Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan instalasi lampu diisi 4FS-1day.
Start to Start (SS)
Sekedar mereview lihat lagi gambar ilustrasi hubungan pekerjaan pada bagian SS. Start to Start
artinya Pekerjaan B dikerjakan bersamaan dengan Pekerjaan A, atau bersamaan tetapi ada jeda
waktu tertentu. Tapi perlu digaris bawahi, penggunaan SS hanya untuk pekerjaan yang tidak
saling berhubungan langsung.

Contoh :
[11] Pekerjaan pengecatan pagar dikerjakan bersamaan dengan [10] Pekerjaan pengecatan
dinding. Maka pada kolom prodecessor Pekerjaan pengecatan pagar diisi 10SS.

Perbedaan Penggunaan FS dan SS


Pekerjaan bekisting dikerjakan 2 hari setelah Pekerjaan pembesian dimulai. Tetapi saat
pemasangan besi terjadi keterlambatan selama 2 hari. Dalam kasus ini perhatikan prodecessor
Pekerjaan Bekisting, aga menggunakanprodecessor 1SS+2days sehingga pekerjaan bekisting
dikerjakan mulai tanggal 24/4/2013.
(lihat gambar dibawah *klik gambar untuk memperbesar)

kesalahan penggunaan SS

Jika melihat ilustrasi di atas maka tanggal pengecoran tidak berubah, seharusnya ketika terjadi
keterlambatan pekerjaan pembesian akan mempengaruhi tanggal dimulainya pekerjaan
pengecoran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan SS untuk hubungan kerja diatas tidak tepat.

Karena jika menggunakan SS tidak tepat maka kita harus menggunakan FS, dengan tanggal
mulai pekerjaan bekisting yang sama. Aga menggunakan Finish to Start pada Pekerjaan
Bekisting dengan menulis1FS-1day sehingga pekerjaan bekisting dikerjakan mulai
tanggal 24/4/2013.
(lihat gambar dibawah *klik gambar untuk memperbesar)
penggunaan hubungan pekerjaan yang benar

Jika melihat ilustrasi di atas akan terlihat bedanya saat petama tadi aga menggunakan SS dengan
saat aga menggunakan FS. Pada contoh yang terakhir aga menggunakan FS, kemudian aga ubah
durasi pekerjaan pembesian maka pekerjaan pengecoran akan mundur (menurut logika
seharusnya seperti itu). Sehingga dapat disimpulkan prodecessor yang digunakan benar.

Untuk menentukan penggunaan FS atau SS memang kita dituntut untuk menggunakan logika dan
pemikiran yang rasional. Dengan kata lain kita harus membayangkan jika pekerjaan A terlambat
akan mempengaruhi pekerjaan B maka kita gunakan FS, namun jika pekerjaan A telambat tidak
mempengaruhi pekerjaan B maka kita gunakan SS.

Kesimpulan :
* Gunakan Finish to Start (FS), Jika Pekerjaan A terlambat akan mempengaruhi tanggal mulai
Pekerjaan B.
* Gunakan Start to Start (SS), Jika Pekerjaan A terlambat tidak mempengaruhi tanggal mulai
Pekerjaan B.
Tutorial Membuat Scedule Menggunakan Microsoft Project

Microsoft Project adalah software yang digunakan untuk mengelola suatu proyek atau biasa
disebut Schedule. Dalam tutorial ini AGA akan membahas bagaimana cara mengoperasikan
Microsoft Projectdalam lingkup Pekerjaan Sipil. AGA akan mengambil contoh sederhana
pembuatan Schedule rumah tinggal, untuk proyek-proyek yang lebih besar tergantung
pengembangannya. Microsost Project lebih mirip dengan Network Planning dari
pada Schedule S-Curve.

Langsung saja kita mulai, dalam proyek pembuatan rumah terdapat bermacam-macam pekerjaan
mulai dari pengukuran, pondasi, pasangan dinding, lantai, kusen, atap, dll. Oleh karena itu tahap
pertama yang dilakukan adalah membuat daftar pekerjaan dari suatu proyek, jangan sampai ada
yang tertinggal.

Daftar pekerjaan bisa dibuat di dalam Microsoft Excel atau bisa juga diambil dari rincian RAB
yang sudah dibuat. Kali ini AGA menggunakan Microsoft Project 2007, untuk versi Microsoft
Project 2010 atau yang terbaru tidak banyak perubahan, karena hanya perbedaan posisi toolbar
saja.

Sebelum dimulai, kita harus menentukan Jam Kerja dan Hari Kerja dahulu. Dalam Microsoft
Project standard hari kerja adalah 5 hari (sabtu & minggu libur) untuk jam kerja 8 jam. Hari kerja
& Jam kerja harus disesuaikan dengan jam kerja di proyek yang akan kita buat schedulenya.
Cara mengganti hari kerja dan jam kerja buka link dibawah ini
Cara Mengganti Hari Kerja Microsoft Project.

Langsung saja kita mulai proses pembuatan schedule menggunakan Microsoft Project.

1. Buka Microsoft Project, kemudian masukkan daftar pekerjaan yang sudah kita bahas di atas
pada kolomTask Name.
isikan-nama-pekerjaan-pada-kolom-task-name

2. Supaya lebih mudah dalam pengelolaannya buatlah hierarki / tingkatan pekerjaan. Misalnya
dalam Pekerjaan Pondasi terdapat sub pekerjaan yaitu Galian Tanah, Pasangan Batu Kali, dll.
Caranya blok tugas pekerjaan Galian sampai Pasangan Batu Kali, kemudian klik icon Indent.
Maka secara otomatis pekerjaan tersebut menjadi sub pekerjaan dari Pekerjaan Pondasi. (untuk
lebih jelasnya lihat gambar)

langkah-pembuatan-hierarki
hasil-hierarki-pekerjaan-dan-sub-pekerjaan

3. Sekarang kita isi kolom Duration / durasi pekerjaan. Dalam penentuan durasi pekerjaan
harus berdasarkan rencana jumlah tenaga kerja dan jumlah alat.
Kita bisa membuat perhitungan durasi dalam program Excel, rumusnya adalah Volume
perkerjaan dibagiProduktivitas per hari. Produktivitas perhari tergantung dengan jumlah tukang
& kecepatan tukang, bisa dihitung menggunakan Indeks Pekerjaan Pasangan Batu Kali dari SNI
atau dari hasil survey.

Contoh Perhitungan Produktivitas Kerja :

Volume Pasangan Batu Kali = 20 m3


Produktivitas 1 Tukang Batu = 0.4 m3/jam
Jam Kerja = 8 jam

Produktivitas per hari = 0.4 x 8 = 3.2 m3/hari

Waktu yang dibutuhkan untuk Pasangan Batu Kali 20 m3

= 20 / 3.2 = 6.25 dibulatkan 7 hari


4. Setelah semua durasi terisi, saatnya mengisi kolom Prodecessor. Kolom Prodecessor
digunakan untukmenghubungkan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Untuk
penjelasan mengenai penggunaan kolom Prodecessor bisa membaca artikel Penjelasan
Hubungan Tugas / Predecessor dalam Microsoft Project.
Contoh pengisian kolom Prodecessor :

1. Urugan Pasir baris no.3 - Pasangan Batu baris no.4.


Pasangan Batu dimulai 1 hari sebelum Urugan Pasir selesai, maka pada pasangan batu
ditulis3FS-1

2. Pengecoran Sloof baris no.8 - Pasangan Batu Bata baris no.11


Pasangan Batu Bata dimulai setelah Pengecoran Sloof selesai, maka pada pasangan batu bata
ditulis 8 atau 8FS

isikan-hubungan-antar-pekerjaan-pada-kolom-prodecessor

Isi kolom Predecessor pada semua pekerjaan. Sebagai bahan pembelajaran AGA lampirkan
contoh Schedule Menggunakan Microsoft Project. Karena hanya contoh, AGA memasukkan
durasi hanya kira-kira saja (tidak berdasarkan volume pekerjaan & perhitungan produktivitas
kerja), jadi jangan digunakan sebagai patokan. Yang perlu dicermati adalah contoh
penggunaan hubungan antar pekerjaan pada kolompredecessor.

Hubungan antar tugas yang sering digunakan adalah Finish to Start (FS) dan Start to start (SS),
untuk penjelasan tentang kapan kita menggunakan FS kapan menggunakan SS silahkan
buka Perbedaan Penggunaan Finish to Start (FS) dengan Start to Start (SS) dalam Microsoft
Project.

*klik gambar untuk memperbesar


Bagus blognya mas. Sedikit saran, kalo mau durasi waktu lebih akurat lagi, bisa menggunakan e
belakangnya (elaps) sehingga mengabaikan waktu libur. misalnya pengecoran 2 edays(ed), atau
1 emonths.
Penjelasan Hubungan Tugas / Predecessor dalam Microsoft Project

Dalam Microsoft Project hubungan antar task / tugas / pekerjaan sangat diperlukan, karena setiap pekerjaan pasti
berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Jika anda menggunakan Ms. Project harus memahami hubungan antar tugas terlebih dahulu. Hubungan antar tugas
atau Predecessor sangat bermanfaat jika jadwal / schedule yang kita buat mengalami perubahan tanggal mulai,
tanggal selesai, ataupun mengalami penambahan jumlah alat tau tenaga kerja yang menyebabkan
berubahnya durasi pekerjaan, maka secara otomatis jadwal yang sudah kita buat akan disesuaikan dengan
perubahan yang kita masukkan tanpa harus mengubah satu per satu.

A. Hubungan Antar Tugas

Ada 4 macam Hubungan Tugas dalam Ms.Project.

1. FS : Finish to Start = Pekerjaan B bisa dimulai setelah Pekerjaan A selesai.


2. FF : Finish to Finish = Pekerjaan A dan B selesai bersamaan.
3. SS : Start to Start = Pekerjaan A dan B dimulai bersamaan.
4. SF : Start to Finish = Pekerjaan A baru bisa diakhiri jika Pekerjaan B sudah dimulai.

B. Lag Time dan Lead Time

Pada hubungan pekerjaan satu dengan yang lainnya terkadang terdapat jeda waktu, entah
itu Jeda ataupunOverlap. Sebagai contoh Pekerjaan Pengecoran Lantai dengan Pasangan Keramik, tidak mungkin
setelah dicor langsung dipasang keramik diatasnya, sehingga terdapat jeda antara pekerjaan pengecoran lantai
dengan pasangan keramik.

Misal :
1. Pekerjaan A - 7 hari
2. Pekerjaan B - 4 hari

1. Lag Time : Jeda waktu antara pekerjaan A dengan pekerjaan B. Misal pada pekerjaan B dimulai 2 hari setelah
pekerjaan A selesai, maka pada kolom predecessor pekerjaan B diisi "1FS+2".

2. Lead Time : Ovelap waktu antara pekerjaan A dengan pekerjaan B. Misal pada pekerjaan B dimulai 1 hari
sebelum pekerjaan A selesai, maka pada kolom predecessor pekerjaan B diisi "1FS-1".
Cara Mengganti Hari Kerja Microsoft Project

Dalam Microsoft Project standard hari kerja adalah 5 hari (sabtu & minggu libur) untuk jam kerja 8 jam.Hari kerja
& Jam kerja harus disesuaikan dengan jam kerja di proyek yang akan kita buat schedulenya.

Langkah untuk mengganti Hari kerja dan Jam kerjapada Microsoft Project / Ms.Project bisa dilakukan sebelum
memulai membuat schedule atau bisa diubah ketika sedang dipertengahan jalan.

Penentuan Jam kerja sangat berpengaruh pada penyelesaian suatu proyek, semakin banyak hari kerja dalam satu
minggu, maka semakin cepat selesai proyek tersebut.

Microsoft Project (MSP, MSOP or WinProj) is a project management software program, developed and sold by
Microsoft, which is designed to assist a project manager in developing a plan, assigning resources to tasks,
tracking progress, managing the budget, and analyzing workloads. (wikipedia)

Sebagai contoh kita akan mengubah Hari Sabtu menjadi hari kerja. Langsung saja AGA jelaskan cara mengubah /
mengganti / menambah hari kerja dan jam kerja pada Ms. Project sebagai berikut.

1. Buka menu Tool, Change Working Time.


2. Sekarang edit hari kerjanya, caranya buka tab Work Weeks, kemudian klik Details. Maka akan muncul kotak
dialog "Details for Default".

3. Pada kotak dialog "Details for Default" pilih hari Sabtu / Saturday kemudian pilih "Set day(s) to the specific
working times:" lalu isikan jam mulai kerja, istirahat, dan selesai kerja.

4. Cek semua hari, jika sudah sesuai klik OK.

Sekarang anda siap untuk memulai untuk membuat jadwal pekerjaan menggunakan Microsoft Projectsesuai
dengan Hari Kerja dan Jam Kerja yang anda inginkan.

Anda mungkin juga menyukai