2016 Modul DTSS PBI TPB AlatBerat PDF
2016 Modul DTSS PBI TPB AlatBerat PDF
TSSPemer
iks
aanBar
angI
mpor 2
016
Te
knikPeme
riks
aan
Bar
ang
Al
atBera
t
di
sus
unol
eh:
ADANG KARYANA SYAHBANA
AGUNG BUDIL AKSONO
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Page |i
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
ii | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL vii
PETA KONSEP MODUL viii
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat ...................................................................................... 1
2. Prasyarat Kompetensi............................................................................... 1
3. Standar Kompetensi.................................................................................. 2
4. Kompetensi Dasar .................................................................................... 2
B. KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat
1.1.) Uraian dan Contoh 3
1.1.1.) Pengertian alat-alat berat......................................................... 8
1.1.2.) Klasifikasi alat-alat berat ........................................................ 10
1.1.3.) Fungsi alat-alat berat ............................................................. 17
1.1.4.) Spesifikasi jenis alat berat....................................................... 25
1.2.) Latihan……………………………………………………………………... 47
1.3.) Rangkuman ........................................................................................ 47
1.4.) Tes Formatif 1...................................................................................... 50
1.5.) Umpan Balik dan Tindak Lanjut .......................................................... 52
KEGIATAN BELAJAR 2
Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat
2.1.) Uraian dan Contoh............................................................................... 53
2.1.1.) Persiapan Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat
Secara Umum ........................................................................ 55
2.1.2.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk
Ekspor...................................................................................... 58
2.1.3.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk
Impor........................................................................................ 61
2.1.4.) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Alat Berat/Komponen
Alat Berat ................................................................................ 69
2.1.5.) Penjelasan design dan Pengenalan alat berat/komponen
Alat Berat di Lokasi Pabrik..................................................... 71
2.2.) Latihan……………………………………………………………………... 75
2.3.) Rangkuman ........................................................................................ 76
P a g e | iii
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
PENUTUP…………………………………………………………………………... 87
TES SUMATIF …………………………………………………………………….. 88
KUNCI JAWABAN (TES FORMATIF DAN TES SUMATIF).......................... 92
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98
iv | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Dozer ……………………………..……………………............11
Gambar 1.2. Backhoe ………………………….………………………….. 12
Gambar 1.3. Kendaraan Truck ………………….………………………… 13
Gambar 1.4. Loader …………………………………….……………………13
Gambar 1.5. Tandem Roller ………………………………………………. 14
Gambar 1.6. Concrete Mixer Truck ……………………………….……… 15
Gambar 1.7. Aspalt Paver ………………………………………………... 15
Gambar 1.8. Crawlercrane …………………………………….………….. 16
Gambar 1.9. Tower Crane ………………………………………………… 16
Gambar 1.10. Alat Berat Kehutanan ……………………………………… 17
Gambar 1.11. Backhoe Loader ……………………………………….……. 17
Gambar 1.12. Excavator Hidrolic ……………………………………………18
Gambar 1.13. Motor Grader ……………………………………….…………18
Gambar 1.14. Skid Steer Loader ………………………………..………… 19
Gambar 1.15. Skidder ……………………………………………...………….20
Gambar 1.16. Wheel Tractor Scrapper …………………………………… 20
Gambar 1.17. Articuled Dump Truck ……………………………………… 21
Gambar 1.18. Off Highway Truck ……………………………………………22
Gambar 1.19. Wheel Dozer …………………………………………………. 22
Gambar 1.20. Track Type Loader …………………………………..……… 23
Gambar 1.21. Wheel Loader …………………………………………….….. 23
Gambar 1.22. Track Type Tractor …………………………………..……… 24
Gambar 1.23. Telehandler …………………………………………….……. 25
Gambar 1.24. Komponen Excavator ………………………………….…… 26
Gambar 1.25. Operasional Unit Excavator …………………………..…… 27
Gambar 1.26. Skema Under Carriage ………………………………..…… 27
Gambar 1.27. Excavator (1) ………………………………………………….28
Gambar 1.28. Excavator (2) ………………………………………………… 29
Gambar 1.29. Excavator (3) ………………………………………………… 29
Gambar 1.30. Alat Pengangkut …………………………………………….. 29
Page |v
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
vi | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbandingan antara Crawel Tractor dan Wheel
Tractor Dozer …………………………………………
12
P a g e | vii
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
1. Lihat apa yang menjadi target indikator dari kegiatan belajar tersebut;
2. Pelajari materi yang menjadi isi dari setiap kegiatan belajar (dengan cara
membaca materi minimal 3 kali membaca isi materi kegiatan belajar
tersebut);
3. Lakukan review materi secara umum, dengan cara membaca kembali
ringkasan materi untuk mendapatkan hal-hal penting yang menjadi fokus
perhatian pada kegiatan belajar ini;
4. Kerjakanlah Tes Formatif pada kegiatan belajar yang sedang dipelajari;
5. Lihat kunci jawaban Tes Formatif dari kegiatan belajar tersebut yang terletak
pada bagian akhir modul ini.
6. Cocokkan hasil tes formatif dengan kunci jawaban tersebut, apabila ternyata
hasil Tes Formatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka
kegiatan belajar dapat dilanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya, namun
apabila diperoleh angka di bawah 80, maka peserta diklat diharuskan
mempelajari kembali kegiatan belajar tersebut agar selanjutnya dapat
diperoleh angka minimal 80.
7. Kerjakan Tes Sumatif apabila semua Tes Formatif dari seluruh kegiatan
belajar telah dilakukan.
8. Lihat kunci jawaban Tes Sumatif yang terletak pada bagian akhir modul ini
9. Cocokkan hasil tes sumatif dengan kunci jawaban tes sumatif, apabila
ternyata hasil tes sumatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka
peserta diklat dapat dinyatakan lulus dari kegiatan belajar
viii | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
PETA KONSEP
Dalam mempelajari modul ini, agar lebih mudah dipahami maka disarankan
kepada peserta diklat untuk mempelajari peta konsep modul. Dengan demikian
pola pikir yang sistematik dalam mempelajari modul dapat terjaga secara
berkesinambungan selama mempelajari modul.
Kegiatan Belajar – 1
Kegiatan Belajar – 2
P a g e | ix
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
2. Prasyarat Kompetensi
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat harus telah memiliki kompetensi
awal dan minimal kualifikasi sebagai berikut :
a. Lulusan DTSS, DTSD Kepabeanan dan Cukai, dan Prodip I dan III
Kepabeanan Bea dan Cukai
b. Memiliki pangkat minimal Pengatur Muda Tk.I (Gol. II/b) dengan usia
maksimal 50 Tahun
c. Sehat jasmani dan Rohani
d. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti Diklat
e. Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin
f. Tidak sedang ditunjuk mengikuti Diklat lain
g. Ditunjuk oleh sekretaris DJBC
Page |1
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
b. Kompetensi Dasar :
4. Relevansi Modul
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat
adalah materi modul ini memberikan wawasan dan sudut pandang mengenai
teknik pemeriksaan barang alat berat sehingga akan semakin melengkapi
pengetahuan dan kemampuan calon Pemeriksa Barang khususnya yang
berkaitan dengan tugas pelayanan pemeriksaan barang alat berat.
2|Page
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
B. KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR - 1
Pengertian, Spesifikasi, dan Suku Cadang Alat Berat
Indikator Keberhasilan
Page |3
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Industri alat berat pada tahun 2010 telah mampu kembali bangkit setelah
terpuruk tahun 2009 yang lalu sebagai imbas krisis finansial dunia yang
menyebabkan banyaknya proyek konstruksi dan properti yang ditunda dan
sulitnya memperoleh pembiayaan untuk pembelian alat berat karena sektor
keuangan saat itu sedang terkena imbas krisis finansial dunia sehingga kucuran
kredit dari lembaga pembiayaan sulit didapat.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
4|Page
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Industri alat berat sempat mengalami pukulan yang hebat akibat krisis
finansial global pada tahun 2009. Produksi alat berat nasional menurun dari
5914 unit tahun 2008 menjadi hanya 1814 unit tahun 2009. Produsen utama
alat berat di Indonesia yaitu Komatsu, Caterpillar dan Hitachi sempat mengalami
penurunan penjualan. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-
2010Excavator.html)
Jenis produk dan type alat berat yang diproduksi oleh tiga produsen alat
berat di Indonesia, Komatsu paling banyak jenis produksinya yang meliputi
excavator, Buldozer, Motor Grader dan dump truck. Caterpillar Indonesia (Natra
Raya) yang memproduksi merk Caterpillar, memproduksi excavator, buldozer
dan motor grader untuk type yang paling banyak dipakai di Indoesia. Misalnya
excavator yang type 320 C yang bersaing dengan Komatsu type PC-200 yang
berkapasitas sekitar 20 ton.
Tingkat kandungan dalam negeri industri alat berat pada tahun 2009 lalu
berkisar antara 30% sampai 50%. Angka itu di targetkan meningkat pada tahun
2010 menjadi 50-60%. Local content untuk alat berat jenis ekskavator pada
tahun lalu mencapai 50%, dump truck 30%, buldoser 45%, motor grader 40%,
dan forklift 40%. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Impor bahan baku alat berat, selama ini berupa center bracket, monitor
panel, mesin, dan komponen hidrolis (hydrautic part). Sedangkan komponen alat
berat seperti cutting plate, ban, baterai, dan under carriage part sudah mampu
dipasok industri penunjang dalam negeri.
Page |5
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
6|Page
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
amerika Serikat dan sisanya dimiliki oleh PT Marga Tiara Trakindo. Agen tunggal
Caterpillar di indonmesia adalah PT Trakindo Nusantara.
Akibat krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2009 yang lalu maka
industri alat berat mengalami pukulan yang cukup berat. Menurut data
Himpunan Industri Alat-alat Berat Indonsia (Hinabi) sepanjang 2009 produksi
alat-alat berat di Indonesia hanya mencapai 1.814 unit, atau turun 69%
dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 5.914
unit. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Page |7
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Beberapa jenis alat berat yang sudah dirakit di dalam negeri antara.lain
excavator, bulldozer, motor grader, dump truck, serta forklift. Excavator masih
mendominasi produksi alat berat di Indonesia. Selama semester I tahun 2010
dari produksi alat berat sebanyak 2495 unit, sebanyak 1324 unit atau 53%
adalah produksi excavator. Baru disusul oleh buldozer sekitar 23 %.
8|Page
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting
didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan
kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Rostiyanti (2009)
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :
- dozer,
- alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;
- alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;
- alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.
Sedangkan pengertian alat berat dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia
(BTBMI) adalah merupakan ketentuan penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang
berkaitan dengan diri-gerak dan multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis,
untuk mesin mendorong diri dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut:
a. Buldoser dan angledozers. Alat ini terdiri dari basis mendorong, dengan pisau
besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka
digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan
kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk
pembukaan lahan.
b. Grader dan Leveller. Alat ini adalah mesin yang dirancang untuk meratakan
bumi atau smoothing (pada permukaan datar atau bank) dengan cara
grading sebuah pisau dapat diatur, biasanya dipasang di dasar roda.
c. Pencakar. Alat ini ini menggabungkan pisau bermata tajam yang dirancang
untuk mengiris lapisan tanah atas yang kemudian masuk ke tubuh scraper
Page |9
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
atau dibuang oleh konveyor. Perlu dicatat bahwa pos ini hanya mencakup
pencakar di mana penggerak motor dan craper bentuk unit mekanik
terpisahkan, misalnya, lagu-pencakar meletakkan di mana tubuh scraper
menggabungkan terletak canggih di antara dua rel. Pos ini juga termasuk
pencakar diartikulasikan yang terdiri dari unit penggerak motor (bahkan
dengan hanya poros tunggal) dan sebuah scraper tepat dilengkapi dengan
pisau tetap atau lampiran mobile dengan beberapa blades.
f. Shovel loader. Alat ini adalah roda atau mesin penjelajah dengan sebuah
front-mount ember yang mengambil materi melalui gerak mesin,
transportasi dan pembuangan itu. Beberapa "sekop-loader" mampu menggali
ke dalam tanah. Hal ini dicapai dengan ember, ketika dalam posisi horisontal,
yang mampu diturunkan di bawah tingkat satu roda atau track.
10 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas
dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya
rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
P a g e | 11
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Gambar.1.1
Dozer
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Tabel. 1.1
Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer
Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer
Punya daya dorong besar, terutama pada tanah Daya dorongnya lebih kecil tapi kecepatannya
lunak karena bidang geser besar lebih besar
Dapat digunakan pada tanah lumpur maupun Tak dapat digunakan pada tanah lumpur, jika
berbatu tajam digunakan pada tanah berbatu usia ban menjadi
lebih pendek
Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut
karena jika berjalan di aspal dapat merusak aspal
Memiliki jarak angkut yang pendek (maksumum Jarak angkutnya bisa jauh
30 feet)
Operator cepat lelah Enak dikendarai
Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara
Sumber: Wedhanto (2009)
12 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori
ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Gambar.1.2
Backhoe
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material
lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain
yang membantu memuat material ke dalamnya.
Gambar.1.3
Kendaraan Truk
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
P a g e | 13
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari
satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Gambar.1.4
Loader
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut
perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan,
baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan
kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-
tired roller, compactor, dan lain-lain.
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai
dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan
pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan
cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun
cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-
benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan
tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan
menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara
lain adalah:
14 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang
harus ditarik traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (Steel
Wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus
(plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel),
roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).
Gambar.1.5
Tandem Roller
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk
dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
Gambar. 1.6.
P a g e | 15
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Gambar. 1.7
Asphalt Paver
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
16 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
Gambar. 1.9
Tower Crane
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
P a g e | 17
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda
fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana
loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan
yang digunakan pada excavator
Gambar. 1.11
BACKHOE LOADER
18 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Gambar. 1.12
EXCAVATOR HIDROLIC
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1)
Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
(2) Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator).
Gambar. 1.13
MOTOR GRADER
P a g e | 19
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
20 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Gambar. 1.15
Skidder
P a g e | 21
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
22 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truck juga digunakan untuk
memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T
Gambar.1-19.
Wheel Dozer
P a g e | 23
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Machine ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana
kegunaanya hampir sama dengan dozer.
Gambar.1.20
Track Type Loader
Track Type Loader digunakan untuk memuat material, sama halnya dengan
wheel loader, hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.
Gambar 1.21.
Wheel Loader
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat
24 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Gambar. 1.22
Track Type Tractor
Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk
mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas
permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
P a g e | 25
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine
ini, tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu :
• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper
• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch
Gambar.1- 23
Telehandler
1. Excavator
26 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Gambar.1.24
Komponen Excavator
Gambar..1.26
Komponen Excavator
Kabin
Radiator dan
Oil Cooler
Under carriage
Sumber: Hinabi
P a g e | 27
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Display panel
control
Gambar.1.26
Carrier Roller
Final drive
Sumber: Hinabi
28 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Pembagian Excavator :
Sumber: hinabi
P a g e | 29
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Sumber: Hinabi
Gambar.1.30
Alat Pengangkut
Sumber: Hinabi
2. Buldozer
Pada dasarnya merupakan traktor sebagai penggerak utama , yang
ditambahkan dengan dozer tambahan (blade, ripper dll ). Bulldozer adalah salah
satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan jenis lainnya adalah angle
dozer yang bergerak serong 25o
30 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Memiliki gigi track shoe yang lebih panjang dibanding excavator untuk
memperkuat cengkraman ke tanah. Bisa memanfaatkan bebannya sendiri untuk
mendorong (menyeret) sesuatu yang sangat berat. Alat utama berupa blade dan
ripper.
Penggunaan Umum
• Pembuatan rintis jalan
• Mendorong dan menarik benda - benda berat
• Menggaruk material ( stock pile) di quarry
• Pertambangan
• Perkebunan :
– Land Clearing/ replanting
– Pembuatan jalan
– Pembuatan teras kontur
– Pembuatan tapak bangunan
Operasional Kerja
• Operasional unit dikendalikan oleh tuas control yang ada di kanan-kiri
sheat operator dalam kabin
• Travelling control dikendalikan oleh tuas sebelah kiri sheat operator
• Blade control dikendalikan oleh tuas yang ada disebelah kanan sheat
operator
Gambar.1.31
Operasional Unit Bulldozer
Panel control
Pedal gas
Sumber: Hinabi
32 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Sumber: Hinabi
P a g e | 33
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Gambar.1.34.
Straight Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.35
Angling Blade
Sumber: Hinabi
34 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Gambar.1.36
Cushion Blade
Gambar..
Bowl Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.37
Bowldozer Blade
Sumber: Hinabi
Gambar.1.38
Light Material U Blade
Sumber: Hinabi
4. Operasi Bulldozer :
Pengoperasian bulldozer dapat dilakukan , dengan :
a. Slot Dozing menaikkan prod. 20%
b. Side by side dozing atau blade to bladedozing menaikkan prod.15-20
%
P a g e | 35
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Gambar.1.41
Melakukan Slot Dozing
Sumber: Hinabi
Bulldozer digunakan untuk :
a. Land Clearing
b. Stripping ( pengelupasan top soil )
c. Side Hill cut
d. Dozing Rock
e. Down Hill Slot Dozing
f. Membuka jalan kerja & penggususran ( 100 m )
g. Meratakan timbunan tanah
h. dll
3. Scrapper
36 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Fungsi Scraper :
• Stripping top soil, mengelupaskan lapisan tanah permukaan yang jelek
• Meratakan kontur sekeliling bangunan
• Menggali saluran
• Menggali dan mengurug badan jalan
• Jarak angkut 100 m - 1000 m merupan jarak ekonomis untuk scraper .
Produksi Scraper :
1. Kapasitas scraper ditentukan oleh volume material yang dimuat dalam
bowl [m3], tanah yang dimuat ini dalam kondisi loose.
2. Produksi scraper dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat
dipindahkan tiap jamnya, dan untuk menghitung cycle time-nya, ada 2
hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Waktu tetap waktu yang dibutuhkan untuk muat ,
mempercepat gerakan pindah gigi, membuang muatan, memutar
balik, mempersiapkan utnuk mengambil muatan
2. Waktu tidak tetap waktu untuk berjalan menuju tempat
membuang dan kembali mengambil muatan
Secara umum, tidak hanya mencakup pos tetap atau mesin stasioner, tetapi
juga pada mesin mobile, atau yang tidak bergerak otomatis.
Pengecualian dalam hal ini adalah mesin yang dipasang di kendaraan yang
tepat untuk Bab 86. Penggalian, dll, mesin diklasifikasikan dalam pos 86,04 jika
mereka sudah terpasang pada kereta atau truk, atau dari jenis yang cocok untuk
kopling ke dalam kereta berjalan pada jaringan kereta api apapun. Railroad
pemberat mesin penggali-screening sering dipasang di gerobak atau truk sesuai
P a g e | 37
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
dengan kondisi ini. Di sisi lain, penggalian, dan lain-lain, mesin yang dipasang di
truk atau platform yang tidak memenuhi spesifikasi dari rollingstock kereta api,
tetap diklasifikasikan dalam pos ini. Gerak sendiri kendaraan untuk pelayanan
dan pemeliharaan kereta api rel terdapat dalam pos 86,04.
Komponen-komponennya
1. Silinder Penggerak Bak
5. Kompresor
38 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
7
8. Operator Seat
9. Platform RH
12. Vessel
P a g e | 39
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
40 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
1
2. Kabin
5
6. Silinder Hidrolik
6 Penggerak alat kerja (attachment) HS
No.8412.21.0000 (8431.49.9000
7. Pompa Hidrolik
P a g e | 41
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
10
11. Tire
11
12. Tandem case
12
1. Hydraulic Cylinder
Penggerak dengan tekanan oli hidrolik
HS 8431.49.9000
1
2. Track Link / Shoe Plate
Rantai penggerak pengganti ban
HS 8431.49.9000
42 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
3. Control Valve
Komponen pengontrol aliran oli hidrolik yang
menggerakkan Silinder dan Travel Motor
HS . 8431.49.9000
3
4. Engine
Mesin dengan bahan bakar solar
HS No. 8408.90.1010
4
5. Travel Motor
Motor penggerak track link
HS 8431.49.9000
5
6. Cabin Parts
Kabin operator
HS 8431.49.9000
Note: imported on un-assemble condition
6
7. Teeth & Adapter
Komponen yang berfungsi sebagai pengurai
material yang akan diangkat
HS No. 8431.49.9000
P a g e | 43
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
9. Track Frame
Rangka bawah sebagai platform dari rantai
penggerak dan motor penggerak
9
10. Boom
Bagian dari mekanisme penggerak Arm
10
11. Arm
Bagian dari mekanisme penggerak bucket
11
12. Main Frame
Rangka atas sebagai platform mesin, kabin dan
komponen lainnya
12
13. Bucket
komponen pengeruk material
13
1
2. Engine
HS 8408.90.5090
44 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
3. Radiator
HS 8431.49.9000
Track
HS 8431.49.9000
1
Track Roller Frame
HS 8431.49.9000
2
Roller
HS 8431.49.9000
P a g e | 45
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
1
Fork 8431.20.000
FORKS FOR FORKLIFT TRUCK
2
Front Axle 8431.20.000
3
ENGINE
Engine Assy 7612.90.9000
Radiator 7318.16.9000
RADIATOR
46 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Fork 8431.20.000
FORKS FOR FORKLIFT TRUCK
2
Front Axle 8431.20.000
3
ENGINE
Engine Assy 7612.90.9000
Radiator 7318.16.9000
RADIATOR
P a g e | 47
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
1.2.) Latihan
1.3.) Rangkuman
1) Pertumbuhan industri spare part alat berat nasional pada tahun 2010
diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 100 persen menjadi 4.400
unit. Peningkatan produksi ini didukung oleh bergairahnya beberapa
sektor ekonomi, seperti perkebunan dan pertambangan. Namun demikian,
peningkatan produksi tersebut belum mampu melewati produksi pada
2008 yang mencapai 5.914 unit dan 2007 yang mencapai 4.700 unit.
2) Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan
alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan
faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi
maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar.
3) Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil
yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang
relatif lebih singkat.
4) Pengertian alat berat dalam BTBMI adalah merupakan ketentuan
penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang berkaitan dengan diri-gerak dan
multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis, untuk mesin mendorong
diri dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut: Buldoser dan
48 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
P a g e | 49
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
50 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
19) Bulldozer adalah salah satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan
jenis lainnya adalah angle dozer yang bergerak serong 25o
20) Berdasarkan alat geraknya/mounted, Bulldozer dapat dibedakan: Crawler
tractor Dozer [roda rantai], Wheel tractor Dozer [roda karet], Swamp
Bulldozer [untuk daerah rawa].
21) Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan menjadi cable controlled
dan hydraulic controlled.
22) Berdasarkan blade/pisau, dozer dibedakan menjadi: Universal Blade (U -
Blade), Straight Blade (S – Blade), Angling Blade (A – Blade), Cushion Blade
(C – Blade), Bowl dozer, Light material U Blade ( U – Blade , material ringan)
1) Mesin yang terdiri dari basis mendorong, sering lagu-bertelur, dengan pisau
besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka
digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan
kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk
pembukaan lahan…...
2) Mesin yang menggali ke dalam tanah, di atas atau di bawah tingkat mesin,
dengan cara penggalian sebuah ember, ambil, dan lain-lain, dioperasikan
baik secara langsung dari ujung ledakan atau jib (sekop excavator, tarik
sekop, dll) atau, untuk meningkatkan jangkauan kerja, di televisi kabel atau
dengan cara jack hidrolik tergantung dari jib (draglines).
a. Grader dan Leveller c. Pencakar
b. Buldoser dan angledozers d. Mekanikal sekop
3) Roda atau mesin penjelajah dengan sebuah front-mount ember yang
mengambil materi melalui gerak mesin, transportasi dan pembuangan itu.
a. Gerak sendiri shovel loader c. Loader-transporter
b. Multi-ember ekskavator d. Pemadat mesin
P a g e | 51
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
52 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
P a g e | 53
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
54 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
KEGIATAN BELAJAR - 2
Tata Cara Pemeriksaan Fisik Alat Berat dan
Kunjungan Ke Lokasi Pabrik
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan dapat
melakukan pemeriksaan fisik alat berat dan dapat membandingkan
antara teori dan praktek tentang alat berat.
P a g e | 55
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
56 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Terhadap eksportir yang berstatus sebagai importir jalur prioritas atau importir
lain yang mendapat status yang dipersamakan dengan importir jalur prioritas
diperlakukan sebagai Eksportir tertentu. Ketentuan tersebut tidak berlaku
dalam hal terdapat indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau terdapat
bukti permulaan yang cukup telah terjadi pelanggaran ketentuan perundang-
undangan yang dilakukan oleh Eksportir yang berstatus sebagai importir jalur
prioritas atau importer yang mendapat status dipersamakan dengan importer
jalur prioritas.
P a g e | 57
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Pemeriksa barang perlu melengkapi diri dengan literatur yang berkaitan dengan
identifikasi barang
Selain yang bersifat soft skill maka pemeriksa barang juga harus
melengkapi dirinya dengan hard skill atau hard tools. Perlengkapan dimaksud
yaitu:
58 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Salah satu tanda-tanda mesin dalam keadaan baru atau bekas dapat dilihat
dari konsdisi pengemas barang. Pengemas yang dimaksud yaitu mesin
dimasukkan kedalam kemasan terbuat dari kayu (semacam krat) dan
dibungkus plastik rapi.
3. Perhatikan bentuk fisik barang: Ketahui mesin diimpor dalam keadaan baru
atau bekas: Salah satunya dengan melihat apakah terdapat ceceran atau
rembesan oli yang keluar dari seal mesin. Juga diperhatikan apakah
terdapat pengecatan ulang (recolour) untuk mengelabui petugas sehingga
tidak bias dibedakan antara yang baru dengan bekas. Pada knalpot
(silencer) tidak terdapat jelaga yang berlebihan.
4. Perhatikan brosur, leaflet, manual books atau sejenisnya.
Setelah pengemas dibuka maka pada mesin dalam keadaan baru akan
ditemukan adanya brosur, leaflet, manual books atau sejenisnya
Berbeda dengan brosur, leaflet dan manual books maka posisi name plate
pasti melekat pada fisik barang tersebut. Name plate dibuat dari selembar
P a g e | 59
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
logam yang ditempel pada body mesin yang bersangkutan, lihat gambar di
bawah ini. Informasi Name plate bisa jadi lebih berharga di banding dengan
brosur. Informasi di name plate menggambarkan informasi sebagai berikut:
a. Nama barang
b. Merk
c. Negara asal
d. Pabrik pembuat
e. Spesifikasi barang bersangkutan (voltage/watt/ampere/RPM/PK/Horse
Power)
i. Kemampuan hisap serta kemampuan melontarkan air (untuk pompa
air), atau kemampuan menghisap atau mengisi udara (untuk pompa
udara atau kompresor)
ii. Kemampuan menuai/menebah (untuk mesin tebah) padi per satuan
waktu
iii. Konsumsi bahan bakar yang dipergunakan per satuan waktu
6. Perhatikan antara brosur, name plate dengan fisik barang yang bersangkutan.
Jika terdapat kecocokan antara ketiganya maka dapat dikatakan bahwa
pengimporan barang impoir tersebut sesuai dengan pemberitahuan yang
disampaikan importir
60 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
a. jenis barang;
b. jumlah barang;
c. spesifikasi teknis barang;
d. nomor, merk, jenis dan jumlah kemasan.
Dalam hal jenis barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB belum
tersedia pada saat akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang ditangguhkan
hingga eksportir menyiapkan jenis barang yang sesuai dengan yang
diberitahukan dalam PEB.
Dalam hal eksportir tetap akan melaksanakan ekspor barang yang jenisnya
berbeda dengan yang diberitahukan dalam PEB, eksportir wajib membatalkan
PEB bersangkutan dengan mengajukan PEB baru yang jenis barangnya sesuai
dengan barang yang akan diperiksa.
Dalam hal jumlah barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB berbeda
dengan jumlah barang ekspor yang akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang
tetap dilaksanakan dengan ketentuan :
P a g e | 61
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Terhadap Eksportir Daftar Putih dapat dikecualikan dari ketentuan yang ada.
Dalam hal Eksportir Daftar Putih terkena Nota Hasil Intelijen/Nota Informasi
(NHI/NI), maka wajib dilakukan pemeriksaan fisik. Eksportir Daftar Putih
ditetapkan oleh Direktur Verifikasi dan Audit.
62 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
2. Pemeriksa :
i. Menerima dari Pejabat Kantor Pemeriksaan :
a. PPB;
b. Formulir PM;
c. Surat Tugas;
ii. Menerima dari eksportir/kuasanya :
PEB yang telah mendapat Nomor Pendaftaran dan telah
ditandatangani serta dibubuhi cap perusahaan;
Invoice dan packing list;
Dokumen pelengkap pabean lainnya yang diwajibkan;
PPB.
iii. Melakukan pemeriksaan fisik barang sesuai instruksi pemeriksaan yang
tercantum pada PPB;
iv. Meneliti pemenuhan ketentuan kepabeanan dibidang ekspor;
v. Mencantumkan hasil pemeriksaan fisik barang pada bagian belakang
PEB dan menandatangani PM;
vi. Menyerahkan kepada eksportir/kuasanya :
P a g e | 63
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Berkaitan dengan impor alat berat, terdapat ketentuan bahwa atas impor
bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alatalat besar serta
bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 99/KMK.05/2000
tanggal 31 Maret 2000 oleh industri alat-alat besar diberikan fasilitas
keringanan bea masuk dengan ketentuan sebagai berikut :
64 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
1. Atas impor bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-
alat besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar diberikan
keringanan bea masuk sehingga tarif akhir bea masuknya menjadi 5 % (lima
persen).
2. Dalam hal tarif bea masuk yang tercantum dalam Buku Tarif Bea Masuk
Indonesia (BTBMI) 5 % (lima persen) atau kurang, maka yang berlaku
adalah tarif bea masuk dalam BTBMI.
Atas bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-alat
besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar yang telah
mendapatkan fasilitas keringanan bea masuk, apabila pada saat
pengimporannya tidak memenuhi ketentuan tentang jumlah, jenis, spesifikasi
barang yang tercantum dalam daftar barang, dipungut bea masuk dan pungutan
impor lainnya dan tidak dikenakan denda;
Atas bahan baku dan bagian tertentu untuk pembuatan bagian alat-alat
besar serta bagian tertentu untuk perakitan alat-alat besar yang telah
mendapatkan fasilitas keringanan bea masuk hanya dapat digunakan untuk
kepentingan industri yang bersangkutan.
Tujuan Pemeriksaan Fisik Barang adalah dalam rangka memperoleh data barang
secara lengkap, agar dapat digunakan untuk:
P a g e | 65
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Pemeriksaan fisik Barang untuk setiap PIB dilakukan oleh 1 (satu) orang
Pejabat Pemeriksa Barang yang ditunjuk secara langsung melalui Sistem Aplikasi
atau oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen. Pejabat Pemeriksa Dokumen dapat
menunjuk Pejabat Pemeriksa Barang lebih dari satu orang, dalam hal jumlah dan
atau jenis barang yang akan diperiksa mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi,
sehingga apabila diperiksa oleh satu orang Pejabat Pemeriksa Barang
membutuhkan waktu yang cukup lama, dan menghambat kecepatan
penyelesaian suatu importasi.
Gambar.2.1
Bagan Alur Penetapan Tarif Impor dan Posisi Pekerjaan Pemeriksaan
Barang
PIB Download P I B
Mandatory check/
Tidak Content Check Di sini pekerjaan
masuk
analyzing
Tidak pemeriksaan fisik
masuk Payment Verification
point dan
payment barang
payment
verification
verification Analyzing Point
/jalur
prioritas
Nomor Pendaft. PIB
PFPD LHP
7 Hr BPIB INP/DNP
7 Hr
Penetapan SPKPBM Penetapan
66 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Dalam hal PIB mendapat jalur merah, maka respon Surat Pemberitahuan
Jalur Merah (SPJM) dan instruksi pemeriksaan diterbitkan. Instruksi
Pemeriksaan menunjuk nama pemeriksa barang. Pemeriksa barang yang
ditunjuk adalah pegawai yang bertugas sebagai pemeriksa barang dan namanya
sudah dientry oleh petugas Operator Konsul dengan status hadir.
Apabila jumlah PIB jalur merah lebih banyak daripada jumlah pemeriksa
barang, maka satu orang pemeriksa barang dapat ditunjuk untuk memeriksa
fisik barang lebih dari satu PIB.
P a g e | 67
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
68 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
30% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam fotocopy invoice dan atau
packing list dengan jumlah minimal 2 (dua) Koli;
c. Tingkat Pemeriksaan 100 (seratus) %, adalah pemeriksaan fisik barang
dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah seluruh kemasan setiap jenis
barang;
Mekanisme Pemeriksaan Alat Berat/Komponen Alat Berat Impor
P a g e | 69
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
70 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Pemeriksa Barang wajib memeriksa data teknis atau spesifikasi barang yang
diperiksa, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) jumlah satuan barang dari setiap jenis barang yang diperiksa;
2) merk, tipe, ukuran, data teknis atau spesifikasi barang yang diperiksa;
3) memberikan paraf pada kemasan yang telah dibuka dan telah dilakukan
pemeriksaan fisik;
4) dalam hal jumlah satuan dan atau jenis barang kedapatan tidak sesuai,
pemeriksaan fisik barang ditingkatkan menjadi 100 % (seratus persen);
5) dalam hal copy invoice dan atau packing list tidak dapat digunakan
sebagai dasar pemeriksaan fisik barang, maka pemeriksaan ditingkatkan
menjadi 100 % (seratus persen).
e. Dalam hal jenis barang atau data teknis atau spesifikasi barang yang
diperiksa tidak jelas, diajukan contoh barang dan atau photo barang untuk
keperluan penetapan klasifikasi dan atau penetapan nilai pabean;
f. Pengambilan contoh barang dilakukan dengan membuat Berita Acara
Pengambilan Contoh Barang yang ditandatangani oleh Importir/PPJK,
dengan tetap memperhatikan sifat barang yang peka terhadap pengaruh luar
sehingga tidak dapat diambil contohnya (untuk itu dimintakan keterangan
yang berasal dari negara asal barang).
P a g e | 71
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
72 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
P a g e | 73
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
74 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
e. Final Drive
f. Travel Motor
g. Main Pump
h. Hydraulic Pump
i. Cylinder Assy (Arm, Boom, Bucket, Blade, dll)
j. Dll
3. Komponen Work Equipment / Attachment terdiri dari :
a. Hydraulic Winch
b. Hydraulic Breaker
c. Bucket
d. Log Clamp
e. Ripper
2. Mis-application (salah aplikasi dari alat berat), hal ini sering terjadi
dikarenakan kecerobohan dari operator atau pimpinan lapangan. Misalkan
bucket pada excavator dipergunakan untuk memecah batu yang besar maka
dapat mengakibatkan kerusakan di bucket, arm, boom dan cylinder.
3. Mis-operation (salah pengoperasian dari alat berat), sama halnya mis-
application kejadiannya dikarenakan kecerobohan. Misalkan excavator
seharusnya bekerjanya lebih banyak statis dipergunakan untuk banyak jalan
(travelling), maka dapat mengakibatkan kerusakan di final drive atau travel
motor.
P a g e | 75
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih
terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan
76 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori
ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara
horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material
lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang
digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat
lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari
satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan pembunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik
untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatic-tired
roller, compactor, dan lain-lain.
P a g e | 77
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan
material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material
disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Setelah peserta diperkenalkan dengan macam-macam alat berat,
selanjutnya peserta akan diperkenalkan macam-macam alat berat namun
ditinjau dari sudut alat yang menggerakkannya. Alat-lat tersebut adalah:
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil
dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada
conveyor belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk
beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
2.2.) Latihan
78 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
2.3.) Rangkuman
P a g e | 79
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
80 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
P a g e | 81
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
17) Dalam hal jumlah barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB berbeda
dengan jumlah barang ekspor yang akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang
tetap dilaksanakan dengan ketentuan :
a. eksportir membuat pemberitahuan perubahan jumlah barang dan total
nilai FOB;
b. Pemeriksaan mencantumkan hasil pemeriksaan fisik barang pada PEB
sesuai dengan jumlah barang yang diperiksa dan menandatangani PM.
Terhadap Eksportir Daftar Putih dapat dikecualikan dari ketentuan yang ada.
18) Dalam hal Eksportir Daftar Putih terkena Nota Hasil Intelijen/Nota Informasi
(NHI/NI), maka wajib dilakukan pemeriksaan fisik. Eksportir Daftar Putih
ditetapkan oleh Direktur Verifikasi dan Audit.
19) Terhadap barang ekspor yang dilakukan pemeriksaan fisik barang wajib
dilakukan pengawasan stuffing oleh Pegawai Pengawasan Stuffing.
Pengawasan Stuffing dilakukan dengan cara :
a. meneliti kemasan barang dan TPPBC;
b. menghitung kemasan yang di-stuffing.
20) Terhadap peti kemas yang telah selesai diawasi stuffing-nya dilakukan
penyegelan. Pegawai Pengawasan Stuffing mencantumkan nomor peti
kemas, jenis, nomor segel dan tanggal penyegelan serta menandatangani PM.
21) Tujuan Pemeriksaan Fisik Barang impor adalah dalam rangka memperoleh
data barang secara lengkap, agar dapat digunakan untuk:
a. mencegah adanya uraian barang yang tidak jelas/benar (misdescription);
b. mencegah adanya barang yang tidak diberitahukan (unreported);
c. mencegah kesalahan pemberitahuan negara asal barang;
d. mencegah pemasukan barang larangan dan pembatasan;
22) Dalam hal PIB mendapat jalur merah, maka respon Surat Pemberitahuan
Jalur Merah (SPJM) dan instruksi pemeriksaan diterbitkan. Instruksi
Pemeriksaan menunjuk nama pemeriksa barang. Pemeriksa barang yang
ditunjuk adalah pegawai yang bertugas sebagai pemeriksa barang dan
namanya sudah dientry oleh petugas Operator Konsul dengan status hadir.
82 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
23) Apabila jumlah PIB jalur merah lebih banyak daripada jumlah pemeriksa
barang, maka satu orang pemeriksa barang dapat ditunjuk untuk memeriksa
fisik barang lebih dari satu PIB. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik
barang :
d. Importir harus menyerahkan hard copynya dan ikut serta menyaksikan
pemeriksaan fisik barang.
e. Dalam hal lebih dari 3 hari sejak terbitnya SPJM, importir tidak datang
untuk pelaksanaan pemeriksaan fisk barang maka dapat dilakukan
pemeriksaan jabatan. Biaya yang timbul akaibat pemeriksaan jabatan di
tanggung oleh DJBC. Sementara kerugian atau kerusakan yang terjadi
akibat pemeriksaan jabatan ditanggung oleh pemilik barang.
f. Hasil Pemeriksaan fisik dituangkan dalam LHP dan harus direkam oleh
pemeriksa ke dalam aplikasi impor. Dan bila LHP belum direkam maka
dokumen belum bisa diperiksa pleh Pejabat Fungsional Pemeriksa
Dokumen (PFPD) atau Kepala Seksi Pabean untuk KPBC yang tidak ada
PFPDnya.
24) Pemeriksaan fisik barang dilakukan di : (i) Tempat Penimbunan Sementara
(TPS) atau tempat lain yang disamakan dengan TPS; (ii) Tempat Penimbunan
Pabean (TPP); atau (iii) Tempat Penimbunan Berikat (TPB).
25) Tingkat Pemeriksaan sebesar 10 (sepuluh) %, adalah pemeriksaan fisik
barang dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat
mewakili 10% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam fotocopy invoice
dan atau packing list dengan jumlah minimal 2 (dua) Koli;
26) Tingkat Pemeriksaan 30 (tiga puluh) %, adalah pemeriksaan fisik barang
dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat mewakili
30% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam fotocopy invoice dan atau
packing list dengan jumlah minimal 2 (dua) Koli;
27) Tingkat Pemeriksaan 100 (seratus) %, adalah pemeriksaan fisik barang
dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah seluruh kemasan setiap jenis
barang;
28) Dalam hal barang impor diangkut dalam petikemas (container), Pejabat
Pemeriksa Barang :
P a g e | 83
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
84 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
33) Dalam hal jenis barang atau data teknis atau spesifikasi barang yang
diperiksa tidak jelas, diajukan contoh barang dan atau photo barang untuk
keperluan penetapan klasifikasi dan atau penetapan nilai pabean;
34) Pengambilan contoh barang dilakukan dengan membuat Berita Acara
Pengambilan Contoh Barang yang ditandatangani oleh Importir/PPJK,
dengan tetap memperhatikan sifat barang yang peka terhadap pengaruh luar
sehingga tidak dapat diambil contohnya (untuk itu dimintakan keterangan
yang berasal dari negara asal barang).
35) Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk dapat mengklasifikasi
suatu barang dengan benar:
a. Langkah pertama adalah melakukan identifikasi barang.
b. Langkah kedua yaitu melakukan klasifikasi barang. Pada saat ini sistem
pengklasifikasian barang di Indonesia didasarkan pada Harmonized
System dan dituangkan dalam bentuk suatu daftar tarif yang dikenal
dengan sebutan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).
36) Pejabat Pemeriksa Barang menuangkan hasil pemeriksaan fisik barang ke
dalam LHP yang memuat :
a. Uraian jenis barang secara lengkap dan jelas, yang meliputi :
uraian barang, sesuai dengan penyebutan umum barang tersebut;
merek dan tipe barang, apabila ada;
spesifikasi teknis sesuai dengan kegunaan barang, misalnya :
b. kualitas barang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI);
c. kondisi barang (baru, bekas, scrap);
d. keterangan lain yang dapat memperjelas pengenalan barang.
e. Jumlah barang dalam satuan yang umum digunakan untuk barang
bersangkutan;
f. Jenis kemasan barang;
g. Kesimpulan tentang kesesuaian jumlah dan jenis barang yang diperiksa
dengan copy invoice dan atau packing list;
P a g e | 85
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
86 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
5) Berikut adalah isi laporan hasil pemeriksaan fisik barang dalam LPBC,
kecuali…
a. jenis barang, jumlah barang, spesifikasi teknis barang;
b. nomor, merk, jenis dan jumlah kemasan.
c. Total bea masuk
d. Pemenuhan ketentuan kepabeanan dibidang ekspor;
6) Dalam hal jumlah barang ekspor yang diberitahukan dalam PEB berbeda
dengan jumlah barang ekspor yang akan diperiksa, pemeriksaan fisik barang
tetap dilaksanakan dengan ketentuan. Mana pernyataan yang salah berikut
ini…
a. eksportir membuat pemberitahuan perubahan jumlah barang;
b. eksportir membuat pemberitahuan perubahan total nilai FOB;
c. pemeriksaan mencantumkan hasil pemeriksaan fisik barang pada PEB
sesuai dengan jumlah barang yang diperiksa dan menandatangani PM.
d. petugas bea dan cukai memanggil eksportir yang bersangkutan untuk
konfirmasi
7) Eksportir Daftar Putih ditetapkan oleh………
a. Kakanwil dimana wilayah eksportir berada
b. Kepala kantor bea dan cukai dimana wilayah eksportir berada
c. Direktur verifikasi dan audit.
d. Direktur penyidikan
8) Terhadap barang ekspor yang dilakukan pemeriksaan fisik barang, wajib
dilakukan pengawasan stuffing oleh Pegawai Pengawasan Stuffing.
Pengawasan Stuffing dilakukan dengan cara berikut, kecuali…
a. meneliti kebenaran stuffing
b. meneliti kemasan barang
c. meneliti TPPBC;
d. menghitung kemasan yang di-stuffing.
9) Terhadap peti kemas yang telah selesai diawasi stuffing-nya dilakukan
penyegelan. Pegawai Pengawasan Stuffing mencantumkan hal-hal berikut ini,
kecuali…..
a. Nomor peti kemas
P a g e | 87
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
b. Tanggal pengiriman
c. Jenis peti kemas;
d. Nomor segel.
10)Tujuan Pemeriksaan Fisik Barang impor adalah dalam rangka memperoleh
data barang secara lengkap, agar dapat digunakan untuk …
a. mencegah adanya uraian barang yang tidak jelas/benar (misdescription);
b. mencegah kesalahan pemberitahuan negara tujuan barang
c. mencegah adanya barang yang tidak diberitahukan (unreported);
d. mencegah pemasukan barang larangan dan pembatasan;
11) Apabila jumlah PIB jalur merah lebih banyak daripada jumlah pemeriksa
barang, maka satu orang pemeriksa barang dapat ditunjuk untuk memeriksa
fisik barang lebih dari satu PIB. Mana pernyataan salah berikut ini………
a. Importir harus menyerahkan hard copynya dan ikut serta menyaksikan
pemeriksaan fisik barang.
b. Dalam hal lebih dari 3 hari sejak terbitnya SPJM, importir tidak datang
untuk pelaksanaan pemeriksaan fisk barang maka dapat dilakukan
pemeriksaan jabatan.
c. Biaya yang timbul akibat pemeriksaan jabatan di tanggung oleh DJBC.
d. Hasil Pemeriksaan fisik dituangkan dalam LHP dan harus direkam oleh
pemeriksa ke dalam aplikasi ekspor. Dan bila LHP belum direkam maka
dokumen belum bisa diperiksa pleh Pejabat Fungsional Pemeriksa
Dokumen (PFPD) atau Kepala Seksi Pabean untuk KPBC yang tidak ada
PFPDnya.
12) Berikut adalah tempat pemeriksaan fisik barang dilakukan, kecuali…
a. Tempat Penimbunan Sementara
b. Tempat Penimbunan Khusus;
c. Tempat Penimbunan Pabean;
d. Tempat Penimbunan Berikat.
13) Tingkat Pemeriksaan sebesar 10 (sepuluh) %, adalah pemeriksaan fisik
barang dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat
mewakili 10% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam dokumen berikut,
kecuali…
88 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
a. fotocopy invoice
b. packing list dengan jumlah 1 (satu) Koli;
c. packing list dengan jumlah 2 (dua) Koli;
d. packing list dengan jumlah 3 (tiga) Koli;
14) Tingkat Pemeriksaan 30 (tiga puluh) %, adalah pemeriksaan fisik barang
dengan jumlah kemasan yang dibuka adalah jumlah yang dapat mewakili
30% dari setiap jenis barang yang tertulis dalam dokumen berikut, kecuali…..
a. fotocopy invoice
b. packing list dengan jumlah 1 (satu) Koli;
c. packing list dengan jumlah 2 (dua) Koli;
d. packing list dengan jumlah 3 (tiga) Koli;
15) Dalam hal barang impor diangkut dalam petikemas (container), Pejabat
Pemeriksa Barang :
a. mencocokkan nomor, ukuran, jumlah dan jenis petikemas barang impor
yang akan diperiksa;
b. melakukan pemeriksaan importir;
c. mengawasi stripping barang dari dalam petikemas;
d. menghitung jumlah kemasan dan mencocokkan jenis kemasan dari setiap
petikemas barang impor yang akan diperiksa:
P a g e | 89
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
90 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
PENUTUP
Teknik pemeriksaan alat berat adalah suatu bidang kegiatan yang erat
kaitannya dengan tugas-tugas pemeriksaan barang pada Direktorat Jenderal Bea
dan Cukai (DJBC). Sebagai bagian dari institusi DJBC hendaknya Anda memiliki
pemahaman yang tepat mengenai konsep pemeriksaan barang, khususnya alat
berat agar pemasukkan pajak Negara dari transaksi alat berat ini dapat berjalan
secara optimal tanpa merugikan pihak-pihak pelaku perdagangan internasional
terkait. Tujuannya adalah agar Anda dapat mengerti mengenai konsep
pemeriksaan barang dan bagaimana keterkaitannya dengan unit-unit terkait
lainnya, serta dapat melakukan pemeriksaan secara baik. Dengan demikian Anda
dapat melakukan tindakan yang tepat dalam setiap pengambilan keputusan.
Akhirnya semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat dan
umumnya bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang mempelajari
modul ini. Apabila Anda masih membutuhkan penjelasan terhadap materi
pelajaran dalam modul ini, silahkan mengkonsultasikannya kepada fasilitator
atau waidyaiswara yang membawakan materi pelajaran Teknik Pemeriksaan
Alat Berat ini.
P a g e | 91
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
TES SUMATIF
5) Alat yang fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang
telah ditentukan.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
92 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
8) Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak dan Alat Statis
b. Alat Statis dan Alat Pemadat
c. Alat dengan Penggerak dan Alat Penempatan Akhir Material
d. Alat Pemroses Material dan Alat Pemadat
P a g e | 93
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
a. c.
b. d.
a. c.
b. d.
94 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
a. b. c. d.
a. c.
b. d.
a. c. ,
b. d.
P a g e | 95
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Kunci Jawaban
Test Formatif
KB. 1
1. B 6. S 11. D
2. S 7. S 12. B
3. S 8. B 13. C
4. B 9. B 14. B
5. B 10. B 15. C
KB.2
1. D 6. D 11. D
2. B 7. C 12. B
3. B 8. A 13. B
4. A 9. B 14. B
5. C 10. B 15. B
Tes Sumatif
1 C 6 C 11 C 16 C 21 C
2 B 7 C 12 D 17 B 22 B
3 A 8 C 13 D 18 B 23 A
4 D 9 A 14 A 19 D 24 B
5 A 10 A 15 B 20 B 25 A
96 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
DAFTAR ISTILAH
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan.
Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan menjadi cable controlled dan
hydraulic controlled.
Bulldozer adalah salah satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan jenis
lainnya adalah angle dozer yang bergerak serong 25o.
Bulldozer dapat dibedakan: Crawler tractor Dozer [roda rantai], Wheel tractor
Dozer [roda karet], Swamp Bulldozer [untuk daerah rawa].
Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-
undang mengenai kepabeanan.
Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-
Undang ini.
P a g e | 97
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Grader alat perata tanah yang berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah
secara mekanis; disamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan
lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan
tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi
khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian
tanah hasilnya kurang memuaskan.
Kantor Pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan
undang-undang mengenai kepabeanan.
Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai tempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini.
98 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti
Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat
pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan
ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat
pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran,
menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan
lain-lain. Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek,
bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih
aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material
yang tercecer.
Pembebasan adalah pembebasan Bea Masuk (BM) dan/atau Cukai atas impor
barang dan/atau bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang
lain dengan tujuan untuk diekspor atau diserahkan ke Kawasan Berikat.
Pemberitahuan pabean adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka
melaksanakan kewajiban pabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Kepabeanan.
P a g e | 99
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam
rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang ekspor, dalam bentuk
dan syarat yang ditetapkan dalam undang-undang mengenai kepabeanan.
Self Propelled Scrappers adalah Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri.
Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).
100 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong
material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan
tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
P a g e | 101
2016 Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat
DAFTAR PUSTAKA
Modul Teknik Klasifikasi Barang, Tim Penyusun Modul Pusdiklat Bea dan Cukai,
2008
Rostiyanti, Susy Fatena (2009), Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, PT. Rineka
Cipta
Siswanto, Budi Tri (2008), Teknik Alat Berat untuk Sekolah menegah Kejuruan,
Jilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional
Wedhanto, Sonny, (2009), Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat
Kuliah Untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang).
102 | P a g e
DTSS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR 2016
LAMPIRAN
Mengetahui:
Importir/Kuasanya* Pejabat Pemeriksa Barang
...................................... . ........................................
NIP
Pengusaha TPS**
.......................................
* coret yang tidak perlu
** diisi bila berkaitan dengan TPS
P a g e | 103