Disusun Oleh
Dosen Pengampu
Ir.JAN ROBERT E. SALIM, MT.
ARMIWATY,ST.,M.Si.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maksud dan Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu tugas mata
kuliah Utilitas Bangunan semester genap (II), program studi Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan , Selain itu, penulisan ini juga bertujuan untuk
mengingatkan pengetahuan penulis mengenai pentingnya keberadaan suatu sistem
transportasi bangunan sebagai bagian dari utilitas bangunan yang mendukung
aktivitas dalam suatu gedung.
C. Batasan Masalah
Pada makalah ini penulis membatasi pembahasan agar tidak terlalu luas,
pembahasan kali ini hanya membahas sistem transportasi bangunan,sebagai
bagian dari utilitas bangunan seperti tangga, elevator, ekskalator, dan conveyor.
BAB II
PEMBAHASAN
Tangga Darurat
Tangga darurat adalah tangga yang digunakan untuk mengevakuasi atau
menyelamatkan penghuni gedung dari pengaruh bahaya. Seperti kebakaran
dan gempa bumi. Syarat tangga darurat :
- Letaknya berhubungan dengan dinding luar bangunan dan mempunyai pintu
akses keluar gedung.
- Dilengkapi dengan pintu dari bahan tahan api sekurang-kurangnya selama 3
jam.
- Pada bagian bordes dilengkapi jendela kaca yang bisa dibuka dari luar untuk
penyelamatan penghuni.
- Dilengkapi cerobong pengisap asap di samping pintu masuk.
- Pada tangga darurat harus dilengkapi dengan lampu peneragnan dengan
supply baterai darurat.
Sebagai dasar
tumpuan (landasan) agar
tangga tidak mengalami
penurunan dan
pergeseran. Pondasi
tangga bisa dari
pasangan batu kali,
beton bertulang atau
kombinasi dari kedua
bahan dan pada dibawah
pangkal tangga harus
diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan
beban terpusat yang besar.
Ibu tangga merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok
yang berfungsi untuk mendukung anak tangga. Material yang digunakan
untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton bertulang, kayu,
baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi. Kombinasi antara ibu tangga
dan anak tangga biasanya untuk ibu tangga misalnya, beton bertulang di
padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya
dari bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk
menopang anak tangga yang menggunakan pelat baja.
Anak Tangga
Anak tangga
berfungsi sebagai
bertumpunya telapak
kaki, dibuat dengan
jarak yang sama dan
selisih tinggi (trap)
dibuat, supaya kaki
yang melangkah
menjadi nyaman dan
enak untuk melangkah.
Anak tangga terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan
datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik). Ukuran lebar anak tangga
untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical langkah
atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga darurat biasanya
bagian vertical mencapai 20 cm. Ukuran lebar tangga juga penting
diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga pada hunian tempat tinggal
adalah minimal 90 cm. Sedangkan untuk tangga servis biasanya lebih
kecil, yaitu 75 cm.
Bordes
Bentuk tangga
dapat disesuaikan dengan
beda tinggi lantai dan
ruangan yang tersedia.
Untuk menambah suasana
yang harmonis dalam
ruangan, bentuk tangga
juga sebaiknya dibuat
indah dan serasi dengan
interior ruangan.
Dengan makin
majunya tingkat
kebudayaan manusia, perkembangan teknologi yang memproduksi bahan
dan alat bangunan, ide para seniman, maka bentuk tangga makin lama
makin berkembang bervariasi, bahkan dewasa ini bentuk sudah
merupakan seni tersendiri.
2t + l = 60 - 65 cm
Keterangan :
t = tinggi anak tangga (tinggi
tanjakan = optrede
Contoh hitungan :
Selisih tinggi lantai = 320 cm.
Dicoba; t = 16 cm
l = 26 cm
2t + l = 16 + 26 = 58 < 60
Jadi; tangga terlalu landai, melelahkan.
Dicoba; t = 20 cm
l = 28 cm
2t + l = 2. 20 + 28 = 68 < 65
Jadi, tangga terlalu curam, cepat lelah.
Dicoba; t = 18 cm
l = 28 cm
2t + l = 2. 18 + 28 = 64 cm
Jadi, tangga boleh dipakai.
£ anak tangga = 320 / 18 - 1 = 17,778 - 1 = 16,778 buah
Jumlah anak tangga yang tidak merupakan bilangan bulat, diatasi dengan
cara;
- Jumlah anak tangga yang dibulatkan keatas menjadi 17 buah. Selisih
beda tinggi anak tangga dibagi merata: 320 / t -1 = 17 ’ t = 17, 778 cm.
- Mengingat selisih tinggi kurang dari 1 cm, tidak akan terasa, maka beda
tinggi anak tangga diletakkan pada satu anak tangga yang paling dibawah
atau paling atas.
Bahan tangga
1) Tangga kayu
Mudah dikerjakan, harga cukup murah, bentuk bahan alami menambah
kesejukan suasana ruang.
2) Tangga beton bertulang;
Konstruksinya kuat dan awet, tidak cepat rusak, dapat berumur
panjang, bahan tahan api. Dapat dipasang di bangunan umum atau
bangunan tingkat rendah atau sampai dengan 4 (empat) lantai.
3) Tangga baja;
Kurang serasi ditempatkan pada ruang dalam karena bentuknya kasar,
biasanya dipasang sebagai tangga pribadi atau tangga darurat dengan
bentuk lingkar.
4) Tangga dari batu alam;
Merupakan pasangan bata pada halaman rumah, tidak terlindung, tidak
memerlukan perhitungan konstruksi.
2. Ramps
Lift Hidrolik
Lift hidrolik terdiri dari sebuah tabung yang didukung oleh piston yang
bergerak searah atau berlawanan dengan cairan yang diberi tekanan. Tidak
diperlukan rumah lift, tapi lift hidrolik memiliki kecepatan rendah dan panjang
piston membatasi penggunaannya hanya pada bangunan enam lantai.
Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukan jumlah lift yang
mempengaruhi pula kualitas pelayanan gedung, terutama proyek-proyek
komersil.
Lift jenis ini fungsinya sama seperti lift penumpang, hanya saja
bedanya sebagian besar dinding atau pintu lift ini terbuat dari kaca.
Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat ke arah luar. Lift
jenis ini banyak kita jumpai di mall, hotel, atau gedung-gedung yang tidak
terlalu tinggi yang memiliki pemandangan indah.
Stair Lift
1. SEAT
Kursi dari stair lift buatan Amerika ini memiliki kapasitas hingga 180
kilogram!
Dari segi keamanan juga terdapat belt agar pengguna tetap merasa aman
ketika mengoperasikan stair lift tersebut.
Fleksibilitas juga ditawarkan pada kursi ini, pengoperasian pada remote
(diopersikan oleh caregiver atau keluarga) dapat dilakukan, dan juga
terdapat tombol pada kursi tersebut yang bisa langsung dioperasikan oleh
pengguna.
2. SEAT RAIL
Rail adalah komponen yang penting.
Terlihat dari rail buatan Amerika ini memiliki nilai estetika yang lebih
cantik dibanding buatan negara lain. Kebanyakan rail buatan negara lain
seperti pipa sehingga tidak sedap dipandang mata.
Karena full customized dan diproduksi di Amerika, maka apapun bentuk
tangga rumah Anda tidak menjadi masalah, karena rail tersebut akan
menyesuaikan dengan bentuk tangga rumah Anda.
Stairlift ini juga tergolong dalam mobility aids untuk membantu
penyandang disabilitas, lansia, orang tua, dan pengguna kursi roda.
Keuntungan :
1) Sistem Track: menggunakan energi sebagai handal dan dapat dengan
mudah diinstal " dual track sistem. " dengan menggunakan sejumlah
kecil dual-rail dukungan struktur, sehingga produk lebih stabil dan
aman. Radius putar kecil, daerah instalasi untuk memastikan tangga
ruang hemat. Nyaman berputar kursi dan drive sistem menggabungkan
sempurna dengan track untuk meningkatkan daya dukung dari produk.
2) Sistem Operasi: Travel kunci dipasang di sandaran tangan, operasi
sederhana, cocok untuk kerumunan apapun. Wireless remote control
perangkat dapat dipanggil ke kursi angkat untuk setiap lokasi yang
ditentukan.
3) Mudah instalasi: cepat untuk menginstal, hanya satu hari dapat
diinstal. Tanpa merusak struktur asli bangunan selama instalasi, tapi
jangan bersih tidak ada suara.
4) Custom desain: tangga lingkungan untuk dirancang secara individual,
disesuaikan untuk memenuhi tangga, lereng dan panjang tangga lift
kursi. Tangga lift kursi kondisi di dua atas bawah ditingkatkan sesuai
dengan kelengkungan jarak, mudah kursi angkat berhenti, untuk
memastikan bahwa pengguna kursi bawah dengan aman.
c. Bagian-bagian Lift
Bagian-bagian mekanik yang ada pada lift dan elevator adalah:
Batang Peluncur
Batang peluncur terbuat dari kerangka baja profil yang tegak berdiri
setinggi susunan gedung.
Sangkar Lift
Berfungsi sebagai tempat penumpang sejumlah 6-10 orang yang bergerak
naik-turun melalui kerangka atau batangbatang peluncur tersebut. Dalam
cabine lift dilengkapi dengan tomboltombol tekan untuk memberhentikan
lift pada lantai tertentu. Selain itu juga dilengkapi dengan pintu gingsir
yang digunakan untuk masuk dan keluarnya penumpang dan pada pintu
juga dilengkapi dengan alat pengaman.
Kerangka Sangkar
Kerangka sangkar terbuat dari baja profil (L) siku dengan DIN 1028 sheet
1 dengan kode (L 1,5 x 2 x 2,5 ), bahan ini diambil karena sangat cocok
untuk dipakai pada konstruksi kerangka dan plat dasar. Jenis plat yang
digunakan ada 2 (dua) macam dengan tegangan tarik yang sama sB = 270
– 490 N/mm2 (Elemen Mesin, G. Niemann, Anton Budiman, Bambang
Priambodo, jilid 1, hal 95) yaitu dengan ketebalan:
1. Plat dengan tebal 3 mm (DIN 1623)
2. Plat dengan tebal 5 mm (DIN 1621)
Alat Penuntun Sangkar Elevator
Sangkar di dalam lorong pada rel penuntun yang terpasang tetap dan
kedua sisi kenderaan pada bagian atas dan bawah di beri dua penuntun
yang sesuai dengan rel.
Pengimbang Elevator
Digunakan untuk menghilangkan beban pada mesin pengangkat, bobot
sangkar diimbangi dengan beban timbangan yang dihubungkan dengan tali
pada sangkar dengan drum mesin pengangkat, pengimbang terbuat dari
bahan besi cor kelabu, berat bandul sama dengan berat sangkar di tambah
dengan setengah dari berat maksimum.
Peralatan Penggantung
Digunakan untuk menggantung sangkar dan pengimbang digunakan tali
kawat pintalan sejajar atau silang untuk mengefektifkan penggunaan tali
yang berdiameter lebih kecil, sangkar pengimbang digantung dengan dua,
empat atau enam utas tali. Distribusi beban yang seragam pada semua tali
dengan menggunakan batang silang penggantung jenis tuas seperti gambar
di bawah ini.
Rem
Semua elevator harus dilengkapi alat pengaman khusus yaitu alat yang
dapat menghentikan sangkar secara otomatis, bila tali putus atau kendur.
Prinsip Kerja Sepatu Rem
Rem sepatu ganda sering digunakan pada mekanisme pengangkatan
pemindah. Rem digerakkan oleh pemberat G dan dilepaskan dengan
elektromagnet. Akibat pengereman yang permanen hanya bekerja bila
elektromagnet dinyalakan, biasanya rangkaian listrik dibuat saling
mengunci antara motor dan magnet yang secara otomatis menghasilkan
aksi pengereman walaupun berhenti secara mendadak.
Mesin Pengangkat
Untuk mengangkat sangkar, jenis drum atau roda puli penggerak. Pada
desain dengan drum tali untuk mengulur dan menarik tali yang menahan
sangkar di sambung ke bandul pengimbang dengan menggunakan
elektromotor.
Sistem Transmisi
Sistem transmisi roda gigi pada perencanaan ini memiliki fungsi untuk
mereduksi putaran dari motor penggerak ke drum, dan pada umumnya
putaran motor yang tersedia tinggi sedangkan putaran yang diinginkan
pada drum lebih lamban sesuai dengan kecepatan angkat yang
direncanakan pada perencanaan transmisi roda gigi ini.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
• Putaran poros drum
• Ukuran utama roda gigi
• Poros roda gigi
• Bantalan yang digunakan
Tali
Tali merupakan suatu kumpulan beberapa wayar yang dibentuk atau
dipilin sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Tali merupakan alat
yang cukup besar pengaruhnya dalam kegiatan sistim pesawat angkat. Tali
terdiri atas 2 jenis yang kita, kenal pada saat ini yaitu :
a) Tali non metal
Tali non metal adalah tali yang konstruksinya terdiri dari bahan bukan
logam. Dan biasanya tali ini digunakan untuk mesin pengangkat yang
digerakkan oleh tangan karena sifat mekanisnya yang lemah (cepat
aus, kekuatannya rendah, mudah rusak oleh benda tajam). Tali ini
biasanya digunakan untuk mengikat muatan ke pegangan pengangkat
kait dan lainnya.
b) Tali baja
Tali baja digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat.
Dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai
berikut:
- lebih ringan
- lebih tahan terhadap sentakan
- operasi tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi
Tali baja adalah tali yang dikonstruksikan dari kumpulan jalinan serat-
serat baja (steel wire), yang terbuat dari kawat baja dengan ultimate
strength sb = 130 ÷ 200 kg/mm2. Mula-mula beberapa serat baja
dipintal hingga menjadi satu jalinan (strand), kemudian beberapa
strand dijalin pula pada suatu inti (core), sehingga membentuk tali
dengan tipe-tipe sebagai berikut:
• Tipe 6 x 19 + 1 fibre core, artinya sebuah tali baja dengan
konstruksi yang terdiri dari 6 strand dan tiap strand terdiri dari 19
steel wire dengan 1 inti serat.
• Tipe 6 x 37 + 1 fibre core; 6 x 36 + 1; 6 x 41 + 1 dan lain-lain.
Kelebihan steel wire rope dibandingkan dengan rantai adalah:
• Lebih ringan
• Lebih tahan terhadap sentakan, bila beban terbagi rata pada semua
strand.
• Kurang mengalami fatique dan internal wear, sebab wire tidak
mempunyai tendensi untuk menjadi lurus yang selalu
menyebabkan internal stress.
• Kurang mempunyai tendensi untuk berbelit, peletakan yang tenang
pada drum dan cakra, penyambungan yang lebih cepat, mudah
dijepit (clip) atau ditekuk (socket).
• Lebih fleksibel
- Mata pengikat
Tali dililitkan mengelilingi mata pengikat dan ujung bebasnya
dililitkan dengan bagian utama tali. Panjang lilitan 1 > 15d dan minimum
sepanjang 300 mm. Mode pengikatan seperti ini banyak sekali digunakan.
Di samping dililitkan, mata pengikat dapat dikencangkan dengan memakai
klip khusus bulldog (bull-dog-clip) atau pengapit pada tali kawat. Jumlah
pengapit minimum adalah tiga, buah, menunjukkan tali kawat yang diikat
pada mata pengikat dengan plat dan baut.
2. Minimal tersedia 1 buah lift untuk bangunan melebihi 1 tingkat jika ada
pengguna manula dan atau difabel.
5. Sebuah lift hanya melayani maksimal 15 lantai agar waktu tunggu tidak
terlalu lama. Tersedia express lift untuk bangunan melebihi 15 lantai
(sistem zona lift). Express lift mem-bypass lantai-lantai bawah dan
langsung berhenti di lantai 16, 17, 18, dst.
6. Tersedia skylobby untuk setiap kelipatan 20-25 lantai. Skylobby adalah
lantai lobby di mana orang turun dari lift express dan berpindah ke lift-
lift lokal yang berhenti pada tiap lantai di atasnya. Dengan demikian
kebutuhan ruang core/shaft lift bisa tetap.
Jika ada dua deret lift berhadap-hadapan maka lebar lobby dibuat
sekitar 3,5 – 4,5 meter atau dua kali panjang lift. Satu deret lobby
sebaiknya tidak lebih dari 3 buah lift agar calon penumpangnya bisa
dengan mudah melihat lift yang terbuka atau tersedia.
Dimana :
T = waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip time)
H = tinggi lantai sampai dengan lantai.
S = Kecepatan rata-rata lantai
N = Jumlah lantai dalam 1 zone
M = Kapasitas lantai
2. Eskalator
a. Riwayat Eskalator
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan
Otis Elevator Co,yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang
diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin
berarti langkah-langkah (step), dengan elevator).
Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator
pertama step type escalator ,untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris
Exibition 1900 dan memenangkan hadiah pertama. Mr. Seeberger pada
akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910. Eskalator lurus dan
melengkung dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi Electric
Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya
lebih cenderung melengkung/curve daripada melingkar/spiral) dan secara
eksklusif dijual sejak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di
Osaka, Jepang pada tahun 1985.
b. Definisi Eskalator
Eskalator adalah tangga berjalan yang terdiri
dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk
yang beputar secara terus menerus. Eskalator
atau tangga jalan adalah salah satu transportasi
vertikal berupa konveyor untuk mengangkut
orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang
dapat bergerak ke atas dan ke bawah
mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai
yang digerakkan oleh motor.
Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang
untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang
pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki
yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di
daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan
fasilitas umum lainnya.
Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai kapasitas
memindahkan sejumlah orang dalam jumlah besar dan tidak ada interval
waktu tunggu terutama di jam-jam sibuk dan mengarahkan orang ke tempat
tertentu seperti ke pintu keluar, pertemuan khusus, dll.
c. Cara Kerja Eskalator
1. Pendaratan/Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat
dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.
Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga
bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat
berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi
comb plate berada dibawah permukaan cleat.
2. Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani
ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada
dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi
dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan
bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya.
Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.
3. Struktur perletakan Eskalator pada lantai gedung
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk
mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop
tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga
(yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak
tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari
lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari
bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke
dalam landasan penopang.
3. Travelator
Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung
untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya.
Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang
dijinjing sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang
didalam trolley.
Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan
karena kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus
dipertimbangkan adalah hal sebgai berikut :
- Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan
kenyamanan.
- Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.
- Sistem operasi, memungkinkan elevator bisa digerakan dengan arah keatas atau
kebawah.
a. Peralatan Utama Dan Fungsi
1. Rangka Konstruksi
-Terbentuk dari batang-batang baja yang dicat tahan karat
2. Exterior Panel
-Bagian bawah dan samping rangka tersebut ditutup dengan lembaran
metal atau non metal mengikuti design interior
3. Mesin Penggerak
-Diletakkan di bagian atas berupa motor listrik 3Ø, transmission reducer
dan rantai penggerak yang memutar tangga.
4. Anak tangga
-Terbuat dari die cast aluminium alloy yang dibentuk dengan alur-alur
khusus.
5. Moving Handrails
- Terbuat dari campuran karet khusus.
6. Balustrade
- Terbuat dari transparant tempered glass
7. Pengaman / Safety
- Current overload, hand rail & Step chain safety Switch
- Emergency stop botton
- Over / under speed control switch
4. Belt Conveyor
Belt conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material baik yang
berupa “unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring.Yang
dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung
jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk
Material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya
pasir, semen dll.
Belt Konveyor
8. Pembersih
Belt (belt-cleaner),
yaitu alat yang
dipasang di bagian
ujung bawah belt agar material tidak melekat pada belt balik.
9. Skirt adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam atau kayu dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya
ceceran.
10. Holdback adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang
membawa muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga
gerak tiba-tiba rusak atau dihentikan.
11. Kerangka (frame) adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan
belt conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya
belt yang berada diatasnya tidak terganggu.
12. Motor Penggerak, biasanya dipergunakan motor listrik untuk
menggerakkan drive pulley. Tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan
dengan keperluan, yaitu:
1) Menggerakkan belt kosong dan mengatasi gesekan-gesekan anatara
idler dengan komponen lain.
2) Menggerakkan muatan secara mendatar.
3) Mengankut muatan secara tegak (vertical).
4) Menggerakkan tripper dan perlengkapan lain.
5) Memberikan percepatan pada belt yang bermuatan bila sewaktu-waktu
diperlukan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat transportasi dalam gedung merupakan sarana yang dimanfaatkan
manusia dalam memperlancar aktifitas dalam hal ini sirkulasi perpindahan. Yang
termasuk dalam transportasi dalam gedung antara lain, tangga yang paling
konvensional, escalator, konveir serta lift.
Syarat – syarat peletakan tangga
1) Letak tangga harus dibuat mudah dilihat dan dicari oleh orang yang akan
menggunakannya.
2) Ruang tangga sebaiknya terpisah dengan ruang lain, agar orang yang naik
turun tangga tidak mengganggu aktifitas penghuni yang lain.
3) Apabila tangga ditujukan sebagai jalan darurat, pada perencanaannya
harus diletakan dekat pintu keluar, agar bila terjadi bencana, penghuni
lantai atas dapat turun langsung menuju halaman luar.
4) Enam struktur pendukung tangga antara lain, pondasi tangga, ibu tangga,
anak tangga,pegangan tangga, pagar tangga dan bordes.
Macam bentuk dan ragam tangga antara lain tangga lurus, tangga
lengkung, tangga miring atau zig-zag, tangga melingkar serta tangga siku.
Selain tangga permanent, banyak juga yang menggunakan tangga yang
digerakan oleh mesin, disebut, Tangga gerak/ tangga berjalan (Eskalator).
Eskalator bergerak naik atau turun untuk membawa penumpang tanpa harus
melangkah. Eskalator hanya dapat bergerak satu arah saja, naik atau turun.
Apabila menghendaki kedua arah, eskalator dapat dipasangkan secara pararel, satu
untuk naik dan satu untuk turun. Sangat berbahaya bila orang melangkah ke arah
berlawanan dengan arah gerakan tangga ini, karena mudah tergelincir.
Conveyor adalah satu alat angkut untuk orang ataupun barang dalam arah
mendatar (horizontal). Conveyor hampir mirip dengan Eskalator, hanya saja
dipasang dalam keadaan datar ataupun miring pada derajat <10°. Alat ini berupa
suatu plat tempat ijakan yang terpotong- potong dan dihubungkan satu sama lain
dengan rantai dan dinding sebagai alat pegangan. Jarak jangkauan alat ini
tergantung dari kebutuhan dengan lebar untuk dua orang.
Lift dapat dipasang pada bangunan – bangunan yang tingginya lebih dari 4
lantai karena kemampuan orang untuk naik turun menjalankan tugas atau
keperluannya dalam bangunan tersebut hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.
Menurut fungsinya lift dibagi menjadi 5 antara lain :
1. lift penumpang ( passenger elevator ), digunakan untuk mengangkut
manusia,
2. lift barang ( fright elevator ), digunakan untuk mengangkut barang,lift
uang/ makanan (dump waiters ),
3. lift pemadam kebakaran, seringkali lift ini juga difungsikan untuk
mengangkut barang.
4. Lift rumah sakit, digunakan di rumah sakit untuk membawa tempat tidur
pasien, oleh karena itu ukurannya disesuaikan dengan ukuran tempat tidur
standar rumah sakit.
5. Stair lift, untuk membantu orang dengan mobilitas berkurang (orang cacat
dan orang tua) naik dan turun tangga di rumah.
B. Saran
Sarana transportasi dalam gedung sangat diperlukan, apalagi gedung tersebut
merupakan gedung berlantai banyak. Untuk gedung yang terdiri dari empat lantai
keatas ada baiknya menyediakan sarana lift untuk memperlancar aktifitas. Lift
yang menggunakan perletakan mesin di atas ini juga sangat baik untuk digunakan.