Acara :
1. Pembukaan
Memberikan bantuan pengobatan dan medis lainnya, program sosial, mental dan dukungan lainnya
dalam bentuk logistic.
Americares membantu tenda kespro pelatihan kesehatan mental dan jiwa serta makanan dan
meyediakan tim kesehatan sesuai dengan situasi bencana.
MATERI Pelatihan Hari I
1. Tujuan pelatihan : untuk menyerahkan kapasitas kesehatan jiwa dan kesejahteraan psikososial dalam
situasi darurat .
c. masing- masing peserta mencari orang yang namanya ada dalam kartu yang dipegangnya
Tujuan pembelajaran:
Kelompok 3 gambaran anak yang mengikuti seni tari saat kejadian gempa
Kelompok 4 gambaran ibu hamil yang berada di palu nomoni saat gempa
Hasil dari diskusi kelompok :
Yang terkena dampak sebagian besar mengalami luka-luka, sedih, takut, panic, jantung berdebar-debar,
nagis, bingung, kehilangan keluarga, hilang teman, liat mayat dan cemas.
Hasil dari survey menyatakan bahwa bencana saling mempengaruhi psikososial dan sosial
Distress = stress negative = mendapat tekanan menjadi terhanggu sehingga tidak dapat
c. masalah sosial disebabkan karena situasi darurat exp : perpisahan keluarga, kehilangan pekerjaan dan
ancaman perlindungan.
d. masalah perdiatri/psikologis yang sudah ada sebelumnya exp : psikososial, pengguna alcohol yang
berlebihan dan depresi
e. masalah perdiatri/psikologis yang disebabkan karena situasi darurat exp : ketakutan dalam situasi
bencana masih dalam batas normal (masa lalu, sekarang dan masa depan) depresi
korban = dampak yang terjadi pada situasi bencana vs penyintas = orang yang pernah kena kekerasan
dan mulai bangkit.
Pesan kunci :
a. kata atau istilah yang digunakan untuk menyatakan seseorang yang terkena dampak kekerasan
seksual berbasis gender Nampak bagian penting dalam dukungan psikososial.
b. merujuk pada seseorang yang mengalami kekerasan seksual berbasis gener dengan cara yang
terhormat.
A. Merawat Diri
1. resiliensi
a. kemampuan adaptasi kearah positif dalam mencari jalan keluar dalam tekanan dan cepat dan
terpuji bagi pribadi maupun kelompok.
b. kemampuan beradaptasi kedalam proses adaptasi dengan baik dalam menghadapi kesulitan,
trauma, tragedi, ancaman, atau sumber stress lain yang signifikan. Resiliensi bukanlah merupakan
sifat yang dimiliki atau tidak dimiliki oleh individu, resiliensi melibatkan perilaku pikiran, dan
perasaan yang menyertainya yang dapat di pupuk, dikembangkan dan dipelajari.
Bd. Fitriani
NOTULEN WORKSHOP PEMBEKALAN RELAWAN BIDAN BATCH 2
DI PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tanggal 8-11 November 2018
Jumlah peserta :
Jam 09.15
Jam 09.55
UNFPA salah satu badan PBB yang begerak di bidang kesehatan reproduksi ,kekerasan berbasis
jender,peningkatan keluarga berencana.
PPAM diperkenalkan tahun 1993, tahun 2001 mulai diperkenalkan panduan kesehatan reproduksi dalam
situasi bencana.
Kesehatan reproduksi sering tdk dianggap prioritas. Pengalaman menunjukkan bahwa ibu hamil bisa saja
melahirkan kapan dan dimana saja dalam situasi bencana.
Data SDKI bahwa angka kematian ibu di Indonesia 359/100.000 kelahiran hidup
B. Dasar hukum
UU tenaga kesehatan no 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dimana tenaga kebidanan
terdiri dari bidan.
C. Lingkup kewenagan bidan
Permenkes 28/2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktek bidan
1. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
2. Pelayanan kesahatan anak balita dan anak prasekolah
3. Pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Materi III
dr.wisnu
Materi
dr.Wisnu
Americares
Pak andri
Pesan kunci
1. Selama dan sesudah situasi darurat, ada banyak orang yang menunjukkan reaksi stress atau
tertekan, merupakan hal normal
2. Tidak melakukan tindakan yang membahayakan
3. Dkjp perlu diintegrasikan kedalam semua respon kemanusiaan, penting untuk mengintegrasikan
kedalam kesehatan reproduksi dan perawatan primer
A. Beragam kebutuhan disituasi bencana
1. Masalah social yang sudah ada sebelumnya
Contoh marginalisasi
2. Masalah yang disebabkan karena situasi darurat
Contoh berpisah dengan keluarga, kehilangan pekerjaan
3. Masalah psikiatri atau psokologis yang sudah ada sebelumnya
Contoh psikologis, penggunaan alcohol yang berlebihan
4. Masalah psikiatri atau psikologi karena situasi bencana
Contoh ketakutan normal, depesi
5. Masalah yang disebabkan karena bantuan kemanusiaan
Contoh konflik antar komunitas
Materi resiliensi
PFA merupakan respon yang manusiawi dan suportif (mendukung) terhadap sesame manusia yang
menderita dan membutuhkan dukungan.
Melibatkan :
a. Menyediakan perawatan dan dukungan psikis yang tidak mengganggu menilai atau menjajaki
kebutuha dan kekhawatiran
b. Membantu orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasar
c. Mendengarkan orang lain, tetapi tidak menekan mereka untuk berbicara
d. Menghibur orang lain dan membantu mereka merasa tenang (menenagkan)
e. Melindungi orang lain dari bahaya lebih lanjut
PFA bukanlah :
1. PFA adalah untuk orang-orang yang mengalami kesulitan yang baru terpapar pada peristiwa
krisis yang serius. Dapat memberikan bantuan kepada anak-anak dan orang dewasa.
2. Tidak semua orang yang mengalami peristiwa krisis membutuhkan atau menginginkan PFA.
Jangan paksa bantuan pada orang yang tidak menginginkannya, tetapi buatlah diri anda dapat
dijangkau dengan mudah bagi mereka yang mungkin menginginkan dukungan.
3. PFA tidak selalu cukup. Perawatan khusus mungkin lebih diperlukan. Ketahui batas anda dan
dapatkan bantuan dari orang lain, seperti tenaga medis.
Boleh =>
1. Jujur dan dapat dipercaya
2. Hormati hak orang lain untuk membuat keputusan sendiri
3. Kenali sadari dan singkirkan bias dan prasangka.
4. Jelaskan kepada orang-orang bahwa bahkan jika mereka menolak bantuan sekarang, mereka
masih dapat mengakses bantuan di masa depan.
5. Hormati privasi dan jaga kerahasiaan kisah orang lain
6. Berperilaku baik dan mempertimbangkan budaya, usia dan jenis kelamin seseorang.
Prinsip PFA
1. Look = keadaan, kebutuhan
2. Listen = Dengarkan
3. Link = Hubungan/menghubungkan. Pastikan keadaan seorang tersebut
Mba Darika
Rujukan DKJP
1. Definisi Rujukan
2. Kapan membuat rujukan
3. Mengumpulkan Informasi
Rujukan adalah proses mengarahkan klien ke penyedia layanan lain karena ia memerlukan
bantuan yang berada di luar keahlian atau lingkungan kerja.
Waktu merujuk DKJP
Jika seseorang :
- Tidak dapat dihibur
- Menangis berlebihan
- Menunjukan reaksi distress/tertekan yang ekstrim
- Memiliki luka/cedera yang mengancam jiwa, membutuhkan perawatan medis darurat.
- Melukai dirinya sendiri/orang lain
Proses rujukan
1. Penjelasan dan persetujuan
2. Kerahasiaan
3. Pendampingan
4. Berbagai informasi
5. Catatan tertulis (yang ditulis dengan hati-hati dan seksinya)
Resiko bagi individu ketika membuat rujukan
1. Stigma (bias)
Kekerasan, mental health
Pertanyaan = Apakah hasl pemeriksaan lab boleh ditulis di Buku KIA
Ringkasan :
1. DPA/PFA
Lihat – Dengar – Hubungkan
2. Rujukan
Mekanisme
ODHA
1. Pencegahan HIV/Aids
2. Buku pedoman
PPIA
Prong 1 : Pencegahan penularan HIV pada perempuan atau laki-laki di usia produktif.
Prong 2 : Perencanaan kehamilan pada perempuan HIV (+) , sudah masuk obat ARV minimal 6
bulan (kondisi sudah lebih baik)
Prong 3 : Pencegahan penularan HIV dari Ibu (+) ke bayinya.
SC : Undata dan Anutapura, mulai diberlakukan di Madani
Kalau ada yang emergency, UP (Universal Protect) -> siapkan profilaksis untuk bayi RSU Undata,
Anutapura, dan Madani (Zidofudin profilaksis 100 mg pada bayi 2 mg/kg BB bayi < 72 jam)
Prong 4 : Dukungan psikososial pada Ibu, Bayi dan Keluarga
Bentuk : Tawarkan Ibu untuk bertemu penderita yang lain ( Kelompok Dukungan Sebaya
Sampesuvuku)
Pengalaman Di Palu :
Ibu dengan HIV mau partus normal, ARV terkontrol, setiap bulan CB4 bagus (kekebalan tubuh
>500) , KU baik, Hb : normal
Bd. Fitriani
NOTULEN WORKSHOP PEMBEKALAN RELAWAN BIDAN BATCH 3
DI PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH
Tanggal 12- 15 November 2018
Materi : Pencegahan Peningkatan Kesakitan dan Kematian Maternal dan Neonatal Pada Tanggap
Darurat.
Pencegahan Peningkatan Kesakitan dan Kematian Maternal dan Neonatal Pada Tanggap darurat Krisis
Kesehatan.
HB sudah bagus, tidak perlu diberikan Zat Besi lagi nanti hiper FE.
PONED :
1. Tersedia oksitosin
2. Infus
3. MgSo4
4. Antibiotik
5. Manual Placenta
Pencegahan peningkatan kesakitan dan kematian maternal dan neonatal pada tanggap darurat Krisis
Kesehatan.
Presentasi penyebab kematian Ibu melahirkan, ada 3 faktor utama penyebab kematian Ibu,
yakni perdarahan, hipertensi saat hamil/pre-eklampsia dan infeksi.
Kematian bayi dan balita
Masalah neonatal : asfiksia, BBL, infeksi dll.
Kala II, setiap selesai His periksa DJJ
Bayi besar 4 Kg, antisipasi partus macet karena indikasi CPD, emboli air ketuban mematikan 2
detik
Akselerasi sudah ada pembukaan tapi his tidak bagus.
Americares
Pak Andri
Pesan Kunci
1. Selama dan sesudah situasi darurat seperti gempa bumi dan tsunami, ada banyak orang yang
menunjukkan reaksi strees/tekanan, ini merupakan hal yang normal
2. Tidak melakukan tindakan berbahaya
3. Apa yang anda katakan dan lakukan dapat memberi perbedaan pada kesejahteraan seseorang ,
dan anda tidak boleh mengatakan atau melakukan apapun diluar yang anda dapatkan dari
pelatihan dukungan psikososial dasar
4. Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJP) perlu diintegrasikan kedalam semua respon
kemanusiaan – penting untuk mengintegrasikannya kedalam kesehatan reproduksi dan
perawatan primer
Penyintas = orang yang bertahan hidup setelah terjadi bencana, sudah bisa mengakses
Pesan kunci
Kata-kata dan istilah yang digunakan untuk menyatakan seseorang yang terkena dampak
kekerasan seksual berbasis gender merupakan bagian penting dalam dukungan psikososial
Merujuk pada seseorang yang mengalami kekerasan seksual yang berbasis gender dengan cara
terhormat memberdayakannya.
B. Merawat Diri
Refleksi pembuka
Bagaimana anda menghadapi peristiwa yang menekan di masa lalu ? bagaimana peristiwa-
peristiwa itu mempengaruhi anda ?
Bagaimana anda mengatasi berbagai tantangan ? kekuatan dan dukungan apa yang membantu
anda mengatasinya?
Apa yang
Resiliensi adalah proses adaptasi dengan baik dalam menghadapi kesulitan tarauma, tragedy,
ancaman atau sumber stress yang signifikan. Resiliensi bukanlah merupakan sifat yang dimiliki
atu tidak dimiliki oleh individu. Resiliensi melibatkan perilaku, pikiran, dan perasaan yang
menyertainya, yang dapat dipupuk, dikembangkan dan dipelajari.
3. menagani kesulitan bertahan dan beradaptasi ketika ada yang salah/tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
berarti memperhatikan dengan cara tertentu, dengan sengaja, pada saat ini dan tidak menghakimi.
Kesadaran berarti berada disetiap momen seperti seperti apa adanya tanpa penghakiman atau
menuntut . ini adalah kondisi kesadaran yang refleks, yang mengamati pikiran, perasaan dan sensasi dari
dalam diri anda sendiri fenomena yang terus berubah dari dunia luar dan tanpa berusaha
mengendalikan apapun.
c. Resiliensi
Resiliensi adalah proses beradaptasi dengan baik dalam menghadapi kesulitan, trauma, tragedy,
ancaman atau sumber strees lain yang signifikan. Resiliensi bukanlahmerupakan sifatyang dimiliki oleh
individu. Resiliensi melibatkan perilaku, pikiran dan perasaan yang menyertainya, yang dapat dipupuk,
dikembangkan dan dipelajari.
Resiliensi :
e. Merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan waktu dan usaha
f. Melibatkan perilaku, pikiran dan tindakan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapapun.
g. Membuat anda kurang rentan pada stress
h. Mempersiapkan diri anda untuk tantangan masa depan
Orang yang resiliensi “fleksibilitas emotional” sumber daya dan strategimengatasi diri untuk
menyesuaikan dengan tuntutan dan lingkungan.
Palu, 15 November 2018
Notulis
Bd. Fitriani