1. Mencegah timbulnya busur tanah akibat dari arus gangguan yang besar (>5 A)
2. Memberikan perlindungan terhadap bahaya listrik bagi pemanfaatan listrik dan
lingkungan
3. Memproteksi peralatan
4. Mendapatkan keandalan penyaluran pada system baik dari segi kualitas, keandalan
ataupun kontinuitas penyaluran tenaga listrik dengan kontrol noise termasuk transien
dari segala sumber.
5. Membatasi kenaikan tegangan fasa yang tidak terganggu (sehat)
1. TT: netral sumber daya terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung ke
bumi
2. IT: netral sumber daya tidak terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung
ke bumi
3. TN: netral sumber daya terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung ke
sumber daya yang sudah terhubung ke bumi
TN-S: ketika fungsi proteksi disediakan oleh konduktor yang terpisah dengan netral
sumber daya.
TN-C: ketika fungsi netral dan proteksi digabungkan dalam sebuah konduktor tunggal
1. Penurunan tegangan
Misalkan dua elektroda dari titik 1 dan 1 bermuatan yang sama besar di dalam media tak
terbatas, dam dimisalkan arus I mengalir pada kedua titik tersebut. Bidang bayangan terletak
di tengah-tengah. Apabila bidang bayangan dianggap permukaan tanah, maka potensial yang
disebabkan elektroda di bawah permukaan tanah adalah
Dan nilai kapasitansinya adalah
C: kapasitansi (Farad)
Factor keseimbangan antara tahanan pentanahan dengan kapasitansi adalah tahanan jenis tanah.
Harga tahanan jenis tanah pada kedalaman tertentu bergantung pada beberapa factor, yaitu:
Pengukuran tahanan jenis tanah dapat dilakukan dengan metode empat elektroda (four
electrode method)
Keterangan:
ik adalah arus yang melewati tubuh manusia (A) dan t adalah waktu lewatnya arus
tersebu (s).
4. Arus reaksi (reaction current) adalah arus terkecil yang dapat menyebabkan orang
menjadi terkejut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan DR. Hans Prinz batasan-
batasan arus tersebut disajikan dalam table berikut
0 – 0,9
Tidak menimbulkan reaksi apa-apa
mA
Selain bahayanya pada manusia, beda potensial pada permukaan tanah menyebabkan:
1. Tegangan sentuh
Tegangan sentuh (touch voltage) adalah tegangan yang terjadi antara dua permukaan konduksi,
yang dapat dipicu oleh sentuhan manusia. Tegangan sentuh yang tinngi dapat disebabkan
adanya kegagalan bagian peralatan.
Pada gambar 5 menunjukkan bahwa besar arus gangguan dibatasi oleh tahanan orang dan
tahanan kontak dari kaki orang tersebut.
Dimana adalah tahanan jenis tanah disekitar permukaan tanah (Ohm-meter) dan t adalah lama
gangguan tanah (s)
1. Tegangan pindah
Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana tegangan ini terjadi bila pada
saat terjadi kesalahan orang berdiri di dalam gardu induk dan menyentuh suatu peralatan yang
diketanahkan pada titik jauh sedangkan alat tersebut dialiri arus gangguan ke tanah.
Dalam kasus ini, orang akan merasakan tegangan yang lebih besar dibandingkan dengan
tegangan sentuh. Besar tegangan pindah itu adalah
dan .
R0 adalah tahanan kontak pengetanahan, r adalah jari-jari ekivalen dari luas gardu induk dan L
adalah panjang total konduktor kisi-kisi dan batang.
1. Pembumian dengan tahanan 12 ohm untuk sistem SKTM. Nilai arus hubung tanah
maksimum 1000A. Untuk kawasan industry yang peka terhadap kedip, nilai tahanan
dapat lebih besar dari 12 Ohm untuk memperkecil kedalaman kedip tegangan.
Pembumian ini dipakai khususnya pada Trafo jaringan kabel tanah di daerah PLN
Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan kota Bandung
2. Pembumian dengan tahanan 40 Ohm untuk sistem SUTM, atau campuran SKTM dan
SUTM. Nilai arus hubung tanah maksimum pada system 20 kV sebesar 300A.
Pembumian ini dipakai pada trafo jaringan distribusi saluran udara di jawa Barat,
Jakarta Raya dan Luar Jawa
Kesimpulan
1. Pentanahan adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi yang bertujuan
untuk mempertahankan potensial bumi pada konduktor yang terhubung dan
mengalirkan arus tanah menuju dan dari bumi
2. Dampak kegagalan pentanahan terhadap kualitas tenaga listrik adalah level tegangan
swell dan sag, perambatan transien, harmonisa, ketidakstabilan beban fasa, penurunan
tegangan
3. Pentanahan pada gardu induk harus memperhitungkan tahanan jenis tanah, tata letak,
arus fibrasi, jumlah batang pentanahan yang diperlukan, arus gangguan hubung tanah,
tahanan batang, ukuran konduktor kisi-kisi, tegangan sentuh, tegangan kisi-kisi (grid),
tegangan mesh, tegangan langkah yang diijinkan, tegangan langkah yang sebenarnya,
tegangan transfer.
4. Bahaya yang timbul pada gardu induk akibat gangguan tanah adalah terjadinya
tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan pindah yang membahayakan instalasi
dan manusia di sekitarnya.
5. Pentanahan gardu induk di Indonesia menggunakan pentanahan dengan tahanan 12
Ohm, 40 Ohm, 50 Ohm, pentanahan langsung dan tanpa pentanahan.
Daftar Referensi
Dugan, Roger C, dkk. 2004. Electrical Power System Quality Second Edition.
McGraw-Hill