PENDAHULUAN
1
1.3 Ruang Lingkup
Pada makalah ini berfokus pada :
a. Pendahuluan pelelangan, tata cara pelelangan dan cara penyedia
barang/jasa dapat mengikuti pelelangan.
Bab 1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas tentang gambaran umum penelitian, diantaranya
adalah latar belakang penulisan, tujuan penulisan ruang lingkup melakukan
penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2. Pembahasan
Yang akan dibahas di bab 2 adalah definisi pelelangan, prinsip dasar
pelelangan, macam-macam pelelangan, kelebihan dan kekurangan jenis
lelang, sumber hokum pelelangan, tata cara pelelangan, syarat peserta lelang ,
pengumuman dan pendaftaran peserta, prakualifikasi dan penyusunan daftar
calon peserta lelang, penyampaian undangan, dan pengambilan dokumen
lelang.
Bab 3. Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan yang dibahas dalam bab 2, beserta saran untuk
perbaikan selanjutnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus dapat diikuti
oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat/kriteria tertentu yang
telah ditentukan.
4
2.3 Jenis-Jenis Pelelangan
Pelelangan umum, adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yangberminat dan memenuhi kualifikasi
dapat mengikutinya.
5
Swakelola, adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan
dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau
upah borongan tenaga. Swakelola dapat dilaksanakan oleh pengguna
barang/jasa. instansi pemerintah, kelompok masyarakat/ lembaga swadaya
masyarakat penerima hibah. Jenis pekerjaan yang memungkinkan
dilaksanakan secara swakelola di antaranya adalah (a) pekerjaan yang
bertujuan meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia instansi
pemerintah yang bersangkutan; (b) pekerjaan yang besifat rahasia bagi
instansi pengguna barang/jasa yang bersangkutan; (e) pekerjaan untuk
proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan
oleh penyedia barang/jasa.
6
Tabel 2.1 Komporasi Pelelangan Umum dengan Pelelangan Terbatas
PELELANGAN PELELANGAN
DESKRIPSI
UMUM TERBATAS
7
2.5 Sumber Hukum Pelelangan
Pelaksanaan pelelangan di Indonesia diatur oleh Keputusan Presiden
Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara
(Keppres tentang Pelaksanaan APBN).
Keputusan Presiden No. 14A Tahun 1980 yang merupakan
penyempurnaan daripada Keppres No. 14 Tahun 1979.
Keppres No. 14A Tahun 1980 ini memperbesar peluang bagi pengusaha
barang dan jasa golongan ekonomi lemah untuk ikut serta dalam kegiatan
pembelian/pemborongan yang dilakukan oleh instansi atau proyek-proyek
pemerintah.
Dengan Keppres yang baru ini juga diadakan pelimpahan beberapa
kewenangan (yang semula dipegang Kantor Perbendaraan Negara) kepada
pimpinan proyek, sehingga memperlancar prosedur pembiayaan pembangunan.
8
Gambar 2.2 Tata Cara Pelelangan Umum dengan Prakualifikasi
9
Gambar 2.4 Tata Cara Pelelangan Terbatas
10
Gambar 2.6 Tata Cara Penunjukan Langsung
11
Panitia menyiapkan dokumen prakualifikasi untuk calon penyedia
barang/jasa berupa formulir isian yang memuat data administratif,
keuangan, personel, peralatan, dan pengalaman kerja.
12
Penyedia barang/jasa harus menyampaikan :
Sertifikat penyedia barang dan/jasa , kecuali LSM
Daftar susunan pemilik modal, susunan pengurus dan akte
pendirian beserta perubahannya (bila ada).
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan bukti pembayaran
kewajiban pajak pada tahun akhir.
Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang.
13
2.8 Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
Panitia harus mengumumkan secara luas adanya pelelangan melalui media
cetak, papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bila
memungkinkan melalui media elektronik. Agar pengumuman secara luas
dapat mencapai sasaran secara efisien dan tepat sesuai dengan jangkauan
masyarakat yang dituju maka diatur ketentuan sebagai berikut :
Bila pengumuman ditujukan kepada usaha kecil dan koperasi kecil,
cukup menggunakan media cetak/surat kabar yang beredar di
wilayah kabupaten/kota setempat dan atau siaran radio pemerintah
daerah/swasta setempat serta memasang pengumuman di papan
pengumuman resmi untuk umum yang letaknya strategis di ibukota
kabupaten/kota yang bersangkutan serta disampaikan kepada
lembaga dan asosiasi perusahaan/profesi terkait setempat sesuai
jenis pekerjaan yang dilelangkan.
Bila pengumuman pelelangan ditujukan kepada perusahaan/
koperasi menengah, gunakan media cetak/surat kabar dan siaran
radio pemerintah daerah/swasta yang mempunyai jangkauan
pembaca dan pendengar di seluruh propinsi yang bersangkutan
serta memasang pengumuman resmi untuk umum yang letaknya
strategis di ibukota propinsi yang bersangkutan, serta disampaikan
kepada lembaga dan asosiasi perusahaan/profesi terkait setempat
sesuai jenis pekerjaan yang dilelangkan.
Bila pengumuman pelelangan ditujukan kepada perusahaan/
koperasi besar, gunakan media cetak/surat kabar yang mempunyai
jangkauan pembaca di seluruh Indonesia, memasang pengumuman
pada papan pengumuman resmi di kantor pengguna barang/jasa
yang bersangkutan dan disampaikan kepada lembaga/asosiasi
perusahaan/profesi yang terkait, sesuai jenis
pekerjaan, serta bilamana memungkinkan menggunakan media
elektronik/internet.
14
Bila calon peserta lelang diyakini terbatas jumlahnya karena
karakteristik, kompleksitas dan atau kecanggihan teknologinya,
dan atau kelangkaan tenaga ahli, dan atau perusahaan yang mampu
melaksanakan pekerjaan tersebut, maka pengumuman pelelangan
mencantumkan nama calon pesena lelang yang akan
diundang, tetapi juga memberi kesempatan kepada calon lainnya
yang memenuhi syarat untuk ikut dalam pelelangan.
Biaya pengumuman dialokasikan dalam dokumen anggaran untuk
pembiayaan kegiatan/proyek yang bersangkutan.
15
2.9 Prakualifikasi
Panitia pelelangan wajib melakukan prakualifikasi bagi calon peserta
lelang yang akan mengikuti pelelangan sesuai dokumen prakualifikasi
yang telah diberikan kepada calon peserta lelang.
Calon peserta lelang yang berminat mengikuti pelelangan wajib
mengambil dokumen prakualifikasi dan mengikuti prakualifikasiyang
dilaksanakan oleh panitia.Peserta prakualifikasi tersebut tidak boleh
dipungut biaya.
Pelaksanaan prakualifikasi calon peserta lelangdilakukan dengan cara
sebagai berikut :
16
2.10 Penyusunan Daftar Calon Peserta Lelang, Penyampaian Undangan, dan
Pengambilan Dokumen Lelang
Daftar calon peserta lelang yang akan diundang harus disahkan oleh
pengguna jasa/barang.
Bila Calon peserta lelang kurang dari tiga, pelelangan tidak dapat
dilanjutkan dan penyusunan daftar calon peserta lelang harus diulang
dengan mengumumkan kembali untuk mengundang calon peserta lelang
yang baru.
Bila setelah prakualifikasi diulang. ternyata tidak ada tambahan calon
peserta lelang yang baru atau keseluruhan calon peserta lelang masih
kurang dari tiga peserta maka panitia harus segera membuat berita acara
dan menyampaikannya kepada pengguna barang/jasa. Selanjutnya, panitia
mengusulkan kepada pengguna barang/jasa untuk mendapatkan
persetujuan melakukan proses pengadaan dengan cara pemilihan langsung
dengan negosiasi atau proses penunjukkan langsung bilamana hanya ada
satu calon penyedia barang/jasa.
Semua calon peserta lelang yang tercatat dalam daftar calon peserta lelang
harus diundang untuk mengambil dokumen lelang.
Calon pesat lelang yang diundang berhak mengambil dokumen
lelang dari panitia.
Dilarang ikut sebagai peserta lelang atau penjamin penawaran:
1. Pegawai negeri, pegawai badan usaha milik Negara/daerah dan
pegawai bank milik pemerintah/swasta.
2. Mereka yang dinyatakan pailit.
3. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan kepentingan
tugasnya (conflict of interest).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelelangan adalah serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa
dengan cara menciptakan persaingan secara sehat diantara penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi syarat, sehingga terpilih penyedia terbaik. Ada bebrapa
macam metode yang dapat dilakukan dalam pelelangan, tetapi pemilihan penyedia
barang/jasa pada prinsipnya dilakukan melalui metoda pelelangan umum. Panitia
lelang harus mengumumkan secara luas adanya pelelangan, agar pengumuman
dapat mencapai sasaran secara efisien dan tepat sesuai dengan jangkauan
masyarakat yang dituju. Penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan
adalah mereka yang telah memenuhi kualifikasi, klasifikasi dan memiliki
kemampuan sumber daya sesuai dokumen prakualifikasi.
3.2 Saran
Mengingat begitu pentingnya materi pelelangan dalam mata kuliah
manajemen konstruksi, maka disarankan agar menguasai materi ini dengan
matang. Sehingga materi ini dapat berguna dikemudian hari.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://gudangilmusipil.blogspot.com/2011/05/pelelangan-pengertian-setelah-
tahap.html
http://soeharto.co/1980-04-17-revisi-keppres-14a-presiden-soeharto-dorong-
rekanan-golongan-ekonomi-lemah/
https://apaperbedaan.com/efektif-dan-efisien/
http://lkbh.uny.ac.id/sites/lkbh.uny.ac.id/files/LKPP%20No%205%20tahun%202
012.pdf
19