Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu satu masalah pencernaan yang paling sering terjadi adalah gastritis

pada pemeriksaan fisik orang yang datang ke unit gawat darurat di temukan sekitar 10%

menderita gastritis sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunya di asia tenggara .

angka kejadian gastritis pada populasi di shanghai sekitar 17,2%yang di konfirmasi

melalui endoskopi secara subtantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang sekitar

4,1% dan bersifat asimptomatik gastritis biasanya yang sering diangap remeh namun

peyakit gastritis bisa menyusahka diri kita sendri.gastritis merupakan suatu peradangan

mukosa lambung yang di sebabkan oleh kuman helicobacter plyori yang bersifat akut,

kronik difus atau lokal

Secara garis besar penyebab peyakit gastritis dibedakan atas zat internal yaitu

ada yang kodisinya memicu pengluaran asam lambung yang berlebih pada zat eksternal

yang bisa meyebabkan iritasi dan infeksi,beberapa faktor resiko gastritis ada yg

mengunakan obat aspirin atau antiradang non steroid. Infeksi kuman helicobacter

pylori,kebiasan minum minuman alkohol dan kebiasaan merokokyang sering jugak

mengalami stres, dan punya kebiasaan tidak teratur makanya dan serta banyak makan

makanan pedas dan asam.menurut penelitian maulidiyah (2006),terdapat hubungan yang

bermakna antara stres dan kebiasaan makan yang bisa kambuhnya peyakit gastritis.

Menurut dkk (2010), dan ada hubungannya antara pola makan dan timbulnya

gastritis.menurut Zilmawati (2007) pengetahuan juga dapat mempunyai hubungan yang

bermakna terhadap gejala gastritis dengan pengetahuan tetang terjadinya gastritis, faktor
penyebab yang sering terjadi masalah gejala gastritis yang sering di hadapi per individu

yang bisa diatasi.

Menurut penelitian di dunia WHO (2012)mengadakan tinjauan terhadap beberapa

negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka yang terjadi gastritis di

dunia ini diantaranya inggris 22% china 31% jepang 14,5% kanada 35% dan perancis

29,5% insiden gastritis sekitar sekarang ini 1,8-2,1 juta dari jumblah penduduk setiap

tahun. Insiden terjadinya gastritis di asia tenggara sekitar 583.635dari jumblah penduduk

setiap tahunnya prevalensi gastritis yang di konfirmasi melalui endoskopi pada populasi

di barat sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang

sekitar 4,1% yang bersifat asimptomatika.

Gastritis salah satu masalah kesehatan di masarakat din indonesia prevalensi

gastritis sebayak 0,99%dan insiden gastritis sebesar 115/100.000

penduduk,ketidakseimbangan faktor agresifa dan defensif lambung yang dapat

menyebabkan penyakit gastritis.faktor ini di sebabkan oleh pola makan dan kebiasan

merokok komsumsi NSAID dan kopi (rafani 2009).

Menurut data rikesdas data yang di surfe prilaku merokok pada remaja 15 tahun

ke atas masih belom terjadi penurunan dari tahun 2007 hinga 2017. Data itu menikat dari

34,2% pada tahun 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013. Jumlah batang rokok yang di

hisap oleh remaja sekitar 10 batang perhari di daerah yokjakarta dan merupakan jumlah

terendah di indonesia sedangkan jumlah angka tertinggi pada daerah bangka belitung

dengan jumlah 18 batang rokok yang dihisap perhari oleh remaja.


Menurut penelitian maria,rona sari dan trinurmaning sari mengatakan dari hasil

penelitian perilaku merokok dan kejadian gastritis mahasiswa teknik sipil universitas

tribawana tunggal dewi malang menunjukan dari populasi sebnayak 143 orang yang

merokok sebnayak 35 hasil yang merokok terkena gastritis 57% . dengan ini saya

memutuskan untuk meneliti tentang hubungan merokok dengan kejadian gastritis pada

remaja putra puskesmas putih doh 2019.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan merokok dengan kejadian gastritis di wilayah

kerja puskesmas putih doh

C. TUJUAN

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan merokok dengan kejadian gastritis pada remaja di kacamarga

tanggamus

2. tujuan husus
a. Mengetahui distribusi ferekunsi responden bedasarkan perilaku merokok pada

remaja putra puskesmas putih doh tanggamus tahun 2019

b. Mengetahui distribusi frekuensi responden dengan kejadian gastritis pada remaja

putra di puskesmas putih doh tanggamus tahun2019

c. Di ketahui hubungan merokok dengan gastritis pada wilayah kerja di puskesmas

putih doh tanggamus tahun2019

D. RUANG LINGKUP

1. Metode

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian deskriptif

korelatif menggunakan pendekatan cross-sectional

2. Sasaran penelitian

Sasaran penelitian adalah para remaja putra yang pernah mengalami gastritis

3. Dimana

Penelitian di lakukan puskesmas putih doh tanggamus

4. Obyek penelitian

Merokok dengan kejadian gastritis pada remaja putra

5. Kapan

Penelitian di lakukan tahun 2019

E. MANFAAT PENELITIAN

1. bagi masyarakat
Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi mengenai hubungan

merokok dengan kejadian gastritis terutama remaja dan dapat menabah

pengetahuan wawasan bagi remaja putra dalam menjaga kesehatan.

2. bagi institusi

Sebagai referensi dan bahan bacaan mahasiswa di perpustakaan STIKes

muhamadiyah pringsewu dan sebagai bahan perbandingan dan penelitian lainya.

3. bagi peneliti

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan sehinga dapat menambah ilmu pengetahuan

dan dapat di jadikan sebagai perbandingan agar dapat meneliti dengan variabel

yang berbeda selanjutnya.


HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA

REMAJA PUTRA PADA WILAYAH KERJA DI PUSKESMAS PUTIH DOH

TANGGAMUS TAHUN 2019

Disusun Oleh
Nama : dedi ariyanto
Nim : 142012015120

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai