PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu satu masalah pencernaan yang paling sering terjadi adalah gastritis
pada pemeriksaan fisik orang yang datang ke unit gawat darurat di temukan sekitar 10%
menderita gastritis sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunya di asia tenggara .
melalui endoskopi secara subtantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang sekitar
4,1% dan bersifat asimptomatik gastritis biasanya yang sering diangap remeh namun
peyakit gastritis bisa menyusahka diri kita sendri.gastritis merupakan suatu peradangan
mukosa lambung yang di sebabkan oleh kuman helicobacter plyori yang bersifat akut,
Secara garis besar penyebab peyakit gastritis dibedakan atas zat internal yaitu
ada yang kodisinya memicu pengluaran asam lambung yang berlebih pada zat eksternal
yang bisa meyebabkan iritasi dan infeksi,beberapa faktor resiko gastritis ada yg
mengunakan obat aspirin atau antiradang non steroid. Infeksi kuman helicobacter
mengalami stres, dan punya kebiasaan tidak teratur makanya dan serta banyak makan
bermakna antara stres dan kebiasaan makan yang bisa kambuhnya peyakit gastritis.
Menurut dkk (2010), dan ada hubungannya antara pola makan dan timbulnya
bermakna terhadap gejala gastritis dengan pengetahuan tetang terjadinya gastritis, faktor
penyebab yang sering terjadi masalah gejala gastritis yang sering di hadapi per individu
negara di dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka yang terjadi gastritis di
dunia ini diantaranya inggris 22% china 31% jepang 14,5% kanada 35% dan perancis
29,5% insiden gastritis sekitar sekarang ini 1,8-2,1 juta dari jumblah penduduk setiap
tahun. Insiden terjadinya gastritis di asia tenggara sekitar 583.635dari jumblah penduduk
setiap tahunnya prevalensi gastritis yang di konfirmasi melalui endoskopi pada populasi
di barat sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada populasi di barat yang
menyebabkan penyakit gastritis.faktor ini di sebabkan oleh pola makan dan kebiasan
Menurut data rikesdas data yang di surfe prilaku merokok pada remaja 15 tahun
ke atas masih belom terjadi penurunan dari tahun 2007 hinga 2017. Data itu menikat dari
34,2% pada tahun 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013. Jumlah batang rokok yang di
hisap oleh remaja sekitar 10 batang perhari di daerah yokjakarta dan merupakan jumlah
terendah di indonesia sedangkan jumlah angka tertinggi pada daerah bangka belitung
penelitian perilaku merokok dan kejadian gastritis mahasiswa teknik sipil universitas
tribawana tunggal dewi malang menunjukan dari populasi sebnayak 143 orang yang
merokok sebnayak 35 hasil yang merokok terkena gastritis 57% . dengan ini saya
memutuskan untuk meneliti tentang hubungan merokok dengan kejadian gastritis pada
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan merokok dengan kejadian gastritis di wilayah
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
tanggamus
2. tujuan husus
a. Mengetahui distribusi ferekunsi responden bedasarkan perilaku merokok pada
D. RUANG LINGKUP
1. Metode
2. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian adalah para remaja putra yang pernah mengalami gastritis
3. Dimana
4. Obyek penelitian
5. Kapan
E. MANFAAT PENELITIAN
1. bagi masyarakat
Penelitian ini dapat membantu memberikan informasi mengenai hubungan
2. bagi institusi
3. bagi peneliti
dan dapat di jadikan sebagai perbandingan agar dapat meneliti dengan variabel
Disusun Oleh
Nama : dedi ariyanto
Nim : 142012015120