Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Hutang Usaha Kecil

Hal yang lumrah bagi seorang pengusaha menggunakan dana hutang sebagai modal dalam
usaha. Bagi pelaku usaha yang sudah cukup dipercaya oleh lembaga keuangan tidaklah sulit
untuk memperoleh modal usaha melalui dana hutang. Akan tetapi tidak sedikit pelaku usaha
yang akhirnya terlilit oleh hutang yang berkepanjangan dan terbebani oleh kewajiban
membayar angsuran yang terkadang lebih besar dari pemasukan (income) yang diperoleh.
Untuk menutup hutang tentu harus menambah income setiap bulannya, jika tidak
akhirnya aset usaha ikut lenyap untuk menutup hutang yang besar. Hal seperti ini yang perlu
difikirkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah sebelum mengajukan pinjaman modal usaha
melalui hutang, entah hutang melalui lembaga keuangan atau sumber lain. Sebelum
melangkah yang difikirkan adalah kemampuan membayar bukan kemampuan
meminjam. Inilah pentingnya kita memikirkan bagaimana mengelola hutang yang baik.

Kesehatan Keuangan

Mungkin orang yang paling berbahagia di dunia adalah orang yang bebas dari hutang, dalam
bahasa lain memiliki Kebebasan Finansial. Lalu bagaimana jika sudah terlanjur terbelit
hutang? Pada dasarnya keuangan dapat dianalogikan dengan Kesehatan manusia.
Kesehatan dimulai dari diri sendiri, ini juga berlaku bagi kesehatan keuangan anda. Sebagai
contoh seseorang tidak akan dapat bekerja secara optimal jika dalam kehidupannya orang
tersebut dibebani dengan kewajiban yang sangat besar hingga diluar kemampuannya,
misalkan kewajiban membayar hutang, kewajiban membayar karyawan dan lain sebagainya.

Kesehatan keuangan sangat bergantung dari besarnya pengeluaran dan hutang.


Memang pada awal hutang terbentuk sudah pasti tidak ada yang berminat memiliki hutang
yang terlalu besar sehingga sangat berpotensi menjadi macet. Namun jika hal tersebut sudah
terlanjur dengan 1001 alasan yang kuat, bagaimana kita dapat mengatasi masalahnya?
Jawabannya utama adalah kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh (badan & jiwa). Setelah
kesehatan tubuh kita rasakan cukup maka langkah penting selanjutnya adalah melakukan
“manajemen penyembuhan hutang” dan bukan sekedar “manajemen hutang”.

Menyembuhkan Hutang

Untuk dapat memberikan “obat yang mujarab” pada manajemen penyembuhan utang maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi posisi terakhir
hutang anda, Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan hutang yaitu

1. Hitung besar Cicilan hutang anda perbulan, apakah:

a. Kurang dari 30% dari penghasilan anda, jika ini yang terjadi maka anda
masih memiliki kemampuan yang kuat untuk menyelesaikan hutang anda
secara lancar.
b. Antara 30% hingga 50% dari penghasilan anda maka posisi hutang anda
berada dalam kondisi ‘dalam perhatian khusus’ atau dikenal dalam istilah
‘under special mention’ ini berarti bahwa pengembalian cicilan hutang
berpotensi mengalami keterlambatan sebelum masuk ketahap macet.
c. Diatas 50% hingga 60% dari penghasilan anda maka anda berada dalam
posisi ‘kurang lancar’ atau ‘sub standard’, pada golongan ini anda sudah pasti
mengalami tingkat kemacetan pembayaran yang melebihi 3 kali cicilan
perbulannya dan berpotensi untuk menjadi lebih buruk lagi.
d. Diatas 60% dari penghasilan anda maka posisinya menjadi sangat
mengkhawatirkan yakni pada posisi ‘diragukan’ atau ‘doubtful’ ini berarti
posisi anda masuk kedalam potensi besar untuk tidak mampu menyelesaikan
pembayaran cicilan.

2. Langkah berikutnya adalah lakukan solusi untuk penyelesaian hutang.


Jika anda berada di posisi diatas 30% dari penghasilan (poin b, c dan d) maka
tindakan yang harus diambil adalah mutlak mencari bantuan bukan pinjaman
(karena akan menambah hutang baru), ini harus benar-benar diusahakan jika tidak
anda akan terpuruk lebih jauh. Ibarat orang sakit anda sedang berada didalam ICU
(intensive care unit) atau dalam posisi krisis. Namun dibalik itu semua anda harus
berpikir bagaimana melakukan solusi yang terbaik untuk mendapatkan income yang
stabil dikemudian hari.

Income yang stabil adalah pintu dari penyelesaian hutang dan sebagai kuncinya
adalah anda memiliki rasio cicilan hutang yang tidak lebih dari 30%
penghasilan. Bagi anda yang bekerja sebagai karyawan maka ada dua solusi yaitu
mengurangi belanja dan menambah income, ini berarti anda mutlak mencari tempat
kerja baru atau menambah penghasilan sehingga anda masuk dalam posisi butir a
diatas. Namun sebaliknya jika anda adalah seorang pelaku usaha (wiraswasta) maka
yang anda harus lakukan adalah mutlak untuk melakukan review apakah saya sudah
berada dalam jalur atau track yang benar dalam melakukan usaha?, berikut adalah
sebagian profesi yang sering dilakukan oleh seorang wiraswasta, yakni jika anda:

a) Seorang broker atau penghubung sebaiknya anda hanya melakukan 1 (satu) jenis
usaha dan maksimum 2 (dua) jenis. Jangan terlalu ‘bermimpi’ untuk mampu
melakukan kegiatan ‘brokerisasi’ dalam jumlah yang fantastis besar jika anda tidak
atau belum pernah memulainya dalam skala yang kecil. Tips kami untuk profesi ini
hanya satu yakni sedikit demi sedikt lama-lama menjadi bukit.
b) Seorang pedagang yakni dengan definisi anda melakukan pembelian barang,
melakukan penyimpanan dan penjualan barang tersebut. Maka yang harus dilakukan
adalah melakukan telaah apakah posisi perdagangan anda sudah tepat?, dalam proses
perdagangan mata rantainya adalah panjang (dari hulu hingga hilir), silahkan teliti
posisi anda mungkin ada baiknya merubah atau menambah posisi usaha anda, tentu
dalam jenis usaha yang sama.
c) Seorang tenaga professional (konsultan, ahli hukum, ahli manajemen, dll) mulailah
anda berpikir untuk mencari partner usaha yang tepat dan cocok dengan anda serta
mampu berfungsi sebagai investor baru dalam firma anda. Dengan demikian masalah
hutang yang macet dapat terbagi bersama.

Kemudian setelah anda melakukan telaah yang mendalam atas profesi, langkah berikut
adalah anda harus berani melakukan penjadwalan hutang (rescheduling) atas tanggal jatuh
tempo pembayaran hutang anda. Datanglah kepada Lembaga Keuangan/Pihak yang
memberikan hutang. Bicarakan kepada mereka bahwa anda sedang berada dalam posisi
kesulitan arus kas sehingga pembayaran hutang dapat diperpanjang. Namun sebelum anda
menuju ketempat penjadwalan sebaiknya anda sudah harus berpikir bahwa anda telah
mendapatkan solusi penyelesaian yang terbaik walau tidak secara instan.

Anda mungkin juga menyukai