Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN ENDOKRIN

“PERAWATAN LUKA GANGREN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :

1. BELLA ZEFANYA 16.156.01.11.007


2. DIAH 16.156.01.11.013
3. NIA PAGUSTYA 16.156.01.11.024
4. RIFKA TIFANIDEWI 16.156.01.11.032
5. SEPTI AMELIA 16.156.01.11.033

3A ILMU KEPERAWATAN

STIKES MEDISTRA INDONESIA


Jl. CUT MEUTIA RAYA NO. 88A BEKASI, JAWA BARAT INDONESIA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun.
Tujuan penulis membuat makalah ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa
yang membutuhkan ilmu tambahan tentang “PERAWATAN LUKA GANGREN”
Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Karena kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang
Maha Esa. Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran.

Bekasi, Desember 2018

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................2

Daftar Isi ..........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................4

A. Latar Belakang ............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................5

C. Tujuan..........................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................

A. Definisi ..........................................................................................................................................

B. Etiologi ..........................................................................................................................................

C. Klasifikasi......................................................................................................................................

D. Manifestasi Klinik .........................................................................................................................

E. Penatalaksanaan .............................................................................................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................................................

Daftar Pustaka ....................................................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang
mati.Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah komplikasi pada
pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun kapiler penderita DM
mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah (angiopati diabetik)
Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (makroangopati
diabetik) tungkai akan lebih mudah mengalami gangren diabetik, yaitu luka pada kaki
yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh
darah yang lebih besar, penderita DM akan merasa tungkainya sakit sesudah ia berjalan
pada jarak tertentu, karena aliran darah ke tungkai tersebut berkurang dan disebut
claudicatio intermitten.
Beberapa faktor secara bersama-sama berperan pada terjadinya ulkus/gangren
diabetes.Dimulai dari faktor pengelolaan penderita DM terhadap penyakitnya yang tidak
baik, adanya neuropati perifer dan autonom, faktor komplikasi vaskuler yang
memeperburuk aliran darah ke kaki tempat luka, faktor kerentanan terhadap infeksi
akibat respons kekebalan tubuh yang menurun pada keadaan DM tidak terkendali, serta
kemudian faktor ketidaktahuan pasien sehingga terjadi masalah gangren diabetik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Definisi Dari Gangren ?
2. Apakah Etiologi Dari Gangren ?
3. Apa Saja Klasifikasi Dari Gangren ?
4. Apa Saja Manifestasi Klinik Dari Gangren ?
5. Bagaimana Penatalaksanaan Dari Gangren ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Definisi Dari Gangren ?
2. Untuk Mengetahui Etiologi Dari Gangren ?
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Klasifikasi Dari Gangren ?
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Manifestasi Klinik Dari Gangren ?
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Penatalaksanaan Dari Gangren ?
BAB II

PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Luka kaki merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasien DM, akibat
Neuropati yang menyababkan hilangnya sensasi, bullae atau kallus, diikuti oleh
penurunan sirkulasi darah dan penurunan system imunitas tubuh ( Bruner and
Sudarth, 2001).
Ganggren atau pemakan luka didefinisikan sebagai jaringan nekrotik atau
jaringan mati yang disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri
pada bagian tubuh sehingga supplai darah terhenti, dapat terjadi sebagai akibat
proses inflamasi yang memanjang, perlukaan ( digigit serangga, kecelakaan kerja
atau terbakar), proses degenerative ( arteiosklerosisi) atau gangguan metabolic
seperti DM ( tabet, 1990).
B. ETIOLOGI
 Kekurangan aliran darah.
Pembuluh darah membawa sel-sel darah merah yang pada
gilirannya membawa kehidupan memberi oksigen untuk semua jaringan.
Darah juga membawa nutrisi, seperti glukosa, asam amino dan asam
lemak yang penting untuk fungsi normal jaringan. Selain itu adalah
pejuang yang berjuang melawan bakteri. Hambatan dalam aliran darah
sehingga mengakibatkan kekurangan dari semua komponen ini yang
diperlukan untuk fungsi normal. Sebagai darah pasokan diblokir sel
kehilangan kemampuan untuk fungsi dan mati.
 Infeksi bakteri.
Organisme utama gas menyebabkan gangren adalah Clostridium
perfringens. Spora bakteri dibawa dalam kotoran hewan dan hadir di
dalam tanah.
 Trauma.
Traumatis gas gangren disebabkan setelah yang mendalam,
menembus cedera seperti pisau atau gunshot wound atau kecelakaan
mobil. Jenis rekening trauma untuk sekitar 70% dari kasus gangren gas
dan Clostridium perfringens ini ditemukan di sekitar 80% dari infeksi
seperti itu.

C. KLASIFIKASI
1) Gangren Kering
Gangren kering dimulai pada bagian distal ekstremitas karena
iskemia dan sering terjadi pada jari kaki dan kaki pasien lansia karena
arteriosklerosis . Gangren kering menyebar perlahan-lahan hingga
mencapai titik di mana suplai darah tidak memadai untuk menjaga
jaringan yang layak. Bagian yang terkena kering, menyusut dan gelap
hitam, mirip mumi daging. Warna gelap itu adalah karena pembebasan
hemoglobin dari sel darah merah hemolyzed, yang ditindak lanjuti oleh
hidrogen sulfida (H2S) yang diproduksi oleh bakteri, sehingga
pembentukan sulfida besi hitam itu tetap berada di jaringan. Baris
pemisahan biasanya membawa pemisahan tentang lengkap dengan
akhirnya jatuh dari jaringan gangren jika tidak diangkat melalui
pembedahan. Jika aliran darah terganggu untuk alasan lain selain infeksi
bakteri parah, hasilnya adalah kasus gangren kering. Orang dengan
gangguan aliran darah perifer, seperti diabetes, memiliki risiko lebih besar
untuk mengidap gangren kering. Tanda-tanda awal gangren kering adalah
nyeri dan sensasi dingin di daerah bencana bersama dengan pucat daging.
Jika tertangkap awal, proses kadang-kadang dapat dibalikkan dengan
bedah vaskular. Namun, jika di set nekrosis, jaringan yang terkena harus
dibuang sama dengan gangren basah.
2) Gangren Basah
Gangren basah terjadi pada jaringan alami lembab dan organ
seperti mulut, usus, paru-paru, leher rahim, dan vulva. luka baring yang
terjadi pada bagian tubuh seperti sakrum, pantat, dan tumit - meskipun
tidak lembab daerah harus - juga dikategorikan sebagai infeksi gangren
basah. Pada gangren basah, jaringan terinfeksi oleh mikroorganisme yg
menyebabkan pembusukan (Bac. perfringens, fusiformis, putrificans, dll),
yang menyebabkan jaringan membengkak dan memancarkan bau busuk.
gangren basah biasanya berkembang pesat karena penyumbatan pembuluh
darah dan / atau aliran darah arteri. Bagian yang terkena darah jenuh
dengan stagnan, yang mempromosikan pertumbuhan yang cepat dari
bakteri. Produk beracun yang dibentuk oleh bakteri diserap menyebabkan
manifestasi sistemik septikemia dan akhirnya mati. Bagian yang terkena
edematous, lembut, amis, busuk dan gelap. Kegelapan di gangren basah
terjadi karena mekanisme yang sama seperti pada gangren kering.
3) Gas Gangren
Gas Gangren adalah infeksi bakteri yang menghasilkan gas di
dalam jaringan. Ini adalah bentuk yang mematikan gangren biasanya
disebabkan oleh Clostridium perfringens bakteri. Infeksi menyebar cepat
sebagai gas yang diproduksi oleh bakteri berkembang dan menyusup ke
jaringan sehat di sekitarnya. Karena kemampuannya untuk dengan cepat
menyebar ke jaringan sekitarnya, gangren gas harus diperlakukan sebagai
darurat medis . Gas gangrene disebabkan oleh bakteri eksotoksin
klostridial-spesies memproduksi, yang sebagian besar ditemukan di dalam
tanah dan anaerob lainnya (misalnya, Bacteroides dan anaerobik
streptokokus ). Bakteri ini dapat memasukkan otot lingkungan melalui
luka dan kemudian berkembang biak di jaringan nekrotik dan
mengeluarkan racun kuat. Racun ini merusak jaringan di dekatnya,
menghasilkan gas pada saat yang sama. Sebuah komposisi gas hidrogen
5,9%, 3,4% karbon dioksida, 74,5% nitrogen, dan oksigen 16,1%
dilaporkan dalam satu kasus klinis. Gas gangren dapat menyebabkan
nekrosis , produksi gas, dan sepsis . Pengembangan menjadi toksemia dan
shock sering sangat cepat. Noma adalah gangrene wajah. Necrotizing
fasciitis mempengaruhi lapisan kulit yang lebih dalam. Fournier gangren
biasanya mempengaruhi alat kelamin laki-laki dan pangkal paha.
Brand(1986) dan Ward (1987) membagi gangrenkaki menjadi 2 golongan:
 Kaki diabetik akibat iskemi :
Disebabkan oleh penurunan aliran darah ke tungkai akibat
adanya makroangiopati (arterosklerosis) dr pembuluh darah besar
di tungkai terutama di betis.
 Kaki diabetik akibat neuropati :
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tdk ada
ggn dari sirkulasi. Secara klinis: dijumpai kaki yg kering,
hangat,kesemutan, mati rasa, edema kaki dengan pulsasi pembuluh
darah kaki teraba baik.

D. MANIFESTASI KLINIK
1) Nyeri tungkai bawah saat istirahat
2) Pada perabaan terasa dingin
3) Kesemutan dan cepat lelah
4) Pulsasi pembuluh darah kurang kuat
5) Kaki menjadi pucat bila ditinggikan
6) Adanya ulkus/gangren
7) Adanya angiopati penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika
sehingga kaki sulit sembuh (levin, 1993).
E. PENATALAKSANAAN
a) CARA MERAWAT LUKA GANGREN :
1. Persiapan
 Persiapan Alat dan Bahan:
 Pinset anatomi 1 buah dan pinset cirurgis 1 buah
 Gunting Arteri 1
 Cucing
 Persegi satu buah
 Kom satu buah
 Bengkok
 Larutan NaCl 0,9 %
 Sarung tangan satu pasang
 Spuit 50 cc
 Kassa
 Alkohol 70 %
 Metronidazole powder
 Duoderm gel
 Kaltostat, Aquacel
 Pembalut Duoderm CGF
 Duoderm Paste
 Duk steril
2. Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan dan klien disiapkan pada posisi yang nyaman.
b) Cara Perawatan Luka
1. Letakkan cucing (dua buah), kapas, kassa, pinset anatomis, gunting
di atas duk steril.
2. Isi cucing dengan kapas dan larutan NaCl
3. Cuci luka dengan cairan NS (NaCl 0,9%) sambil digosok secara
lembut dengan tangan yang terbungkus sarung tangan
4. Jika luka berongga gunakan tube (NSV bayi atau folley kateter
anak) & spuit 50 cc
5. Keringkan luka dengan kassa secara lembut (ditutul), jangan
digosok.
6. Bersihkan kulit utuh sekeliling luka dengan alkohol 70% (radius 3-
5cm dari tepi luka)
7. Taburi dasar luka dengan metronidazole powder (500 mg) secara
merata untuk mengurangi bau pada luka.
8. Isi rongga luka/dasar luka dengan Duoderm Hydroactive gel
sampai 1/2 kedalaman rongga luka
9. Campurkan Duoderm Hydroactive gel dengan metronidazole
powder (500mg) dalam cucing steril.
10. Isikan ke dalam luka sampai terisi ½ kedalaman luka
11. Tutup luka dengan absorbent dressing:
12. Kaltostat
13. Aquacel
14. Masukkan Kaltostat rope / Aquacel (absorbent as primary
dressing) ke dalam rongga luka (fill dead space) & di atas luka
untuk mengabsorbsi exudate yg berlebihan.
15. Sisakan 1 cm absorbent dari tepi rongga luka.
16. Tutup dengan pembalut: Duoderm CGF Extrathin secara tepat
untuk memberikan moist environment. Jangan menarik pembalut.
17. Berikan penekanan ringan secara merata pada pembalut selama 30
detik agar melekat rata dipermukaan kulit
18. Jika warna dasar luka merah (granulasi) namun masih cekung beri
Duoderm Paste secara merata diatas permukaan luka.
19. Tutup absorbent jika perlu.
20. Tutup dengan Duoderm CGF secara tepat
21. Ganti pembalut jika telah jenuh oleh exudate.
22. Jadwal penggantian balutan dapat ditentukan setiap 3 - 7 hari
sekali, tergantung warna dasar luka dan jumlah exudates
c) Dokumentasi keadaan luka, dan perawatan luka
Sebagai educator bagi pasien, perawat memberi informasi tentang
pentingnya nutrisi bagi kesembuhan luka dan pemberian terapi antibiotik.
Penderita gangren disarankan untuk tirah baring, dan menhjaga kesehatan
(terutama gula darahnya). Nutrisi yang diberikan harus sesuai prinsip 3 J
(Jumlah kalori, Jadwal diit, dan Jenis makanan).
Pencegahan jauh lebih disukai daripada penyembuhan. Beberapa
faktor resiko untuk penyakit vaskuler perifer pada pasien DM tidak dapat
diobati, misalnya usia dan lamanya menderita DM, tetapi banyak faktor
resiko laon yang dapat ditangani misalnya merokok, hipertensi,
hiperlipidemia, hiperglikemia, dan obesitas.
Pendidikan tentang perawatan kaki merupakan kunci mencegah
ulserasi kaki. Perawatan kaki dimulai dengan mencuci kaki dengan benar,
mengeringkan dan menminyakinya (menggunakan lotion), kemudian
inspeksi kaki tiap hari (periksa adanya gejala kemerahan, lepuh, fisura,
kalus atau ulserasi), memotong kuku dengan hati-hati. Pasien disarankan
untuk mengenalan sepatu yang pas dan tertutup pada bagian jari kaki.
Perilaku beresiko tinggi harus dihindari, misalnya : berjalan tanpa alas
kaki, menggunakan bantal pemanas pada kaki, mengenakan sepat terbuka
pada bagian jarinya, memangkas kalus.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang
mati.Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah
komplikasi pada pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun
kapiler penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah
(angiopati diabetik). Jika sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di
tungkai (makroangopati diabetik) tungkai akan lebih mudah mengalami gangren
diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk.
Dimulai dari faktor pengelolaan penderita DM terhadap penyakitnya yang
tidak baik, adanya neuropati perifer dan autonom, faktor komplikasi vaskuler
yang memeperburuk aliran darah ke kaki tempat luka, faktor kerentanan terhadap
infeksi akibat respons kekebalan tubuh yang menurun pada keadaan DM tidak
terkendali, serta kemudian faktor ketidaktahuan pasien sehingga terjadi masalah
gangren diabetik.
B. SARAN
Diharapkan masyarakat dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap
kebersihan lingkungan demi meningkatkan derajat kesehatan yang optimal
dengan melaksanakan penyuluhan lewat komunikasi, informasi dan edukasi, serta
pemantauan wilayah agar tidak semakin banyak orang yang terkena DM sampai
menyebabkan gangren.

Anda mungkin juga menyukai