Referat Feto ME
Referat Feto ME
Referat Fetomaternal
Oleh :
Memmi Oktania
No. CHS : 20877
Pembimbing :
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
BAB II ULTRASONOGRAFI DOPPLER ......................................................................................... 3
A. Penggunaan Ultrasonografi Doppler Dalam Obstetri.................................................. 3
B. Faktor Yang Mempengaruhi Arus Kecepatan Gelombang Doppler ......................... 6
C. Prinsip dan Metode Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler ......................................... 7
1. Prinsip Doppler ............................................................................................................. 7
2. Metode Doppler............................................................................................................ 8
3. Ultrasonografi Doppler Continues Wave (CW) ....................................................... 8
4. Ultrasonografi Doppler Pulse Wave (PV)................................................................. 9
5. Pencitraan color flow ................................................................................................... 9
6. Velosimetri Doppler ................................................................................................... 10
BAB III APLIKASI KLINIS OBSTETRIK ULTRASONOGRAFI DOPPLER .............................. 13
A. Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler Janin ................................................................ 13
1. Arteri serebral media ................................................................................................. 13
2. Aorta Thoraksik .......................................................................................................... 14
3. Arteri renalis, splenik, adrenal, dan arteri hepatik ................................................ 15
4. Aliran atrioventrikuler (AV) ....................................................................................... 15
5. Percabangan arteri pulmonal dan Duktus Arteriosus (DA) ................................. 16
B. Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler Plasental ......................................................... 18
1. Arteri umbilikalis ......................................................................................................... 18
2. Arteri uterina ............................................................................................................... 20
BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 25
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
invasif untuk mempelajari hemodinamik janin. Investigasi arteri uterina dan arteri
ilmu kedokteran untuk mempelajari aliran darah pada kondisi kelainan, dimana
terjadi perubahan dari sistem dinamik tersebut, yang sebelumnya hanya dapat
Barbieri, 2004)
darah oleh Satomura di awal tahun 1957, namun baru 20 tahun kemudian
uteroplasental dan indeks resistansi yang tinggi yang ditemukan pada pasien
color Doppler, dan menjadi teknik skrining penting untuk memprediksi pasien
target yang bergerak, yang menggunakan warna untuk menentukan arah aliran.
1
Aliran mendekati transduser Doppler ditampilkan dengan warna merah, aliran
yang menjauhi transduser ditampilkan dengan warna biru. Bagian yang tidak
bergerak ditampilkan dengan skala warna abu-abu. Pencitraan color flow dapat
mendeteksi pembuluh darah kecil dan velositas aliran darah yang lambat.
1987, yang meneliti arteri serebral media pada janin dibandingkan dengan rasio
untuk mengevaluasi aliran darah yang dapat digunakan sebagai prediktor luaran
2
BAB II
ULTRASONOGRAFI DOPPLER
jantung kanan pada janin yang hipoksia, dan sebagai indikator penting pada
terhambat, dan luaran kehamilan yang buruk, dimana hipertensi maternal sering
kehamilan risiko tinggi tahun 1977, sistem arterial janin dipelajari secara luas
Neilson tahun 1999 dapat menurunkan mortalitas perinatal. Periode waktu antara
terjadinya distres dan/atau kematian janin bervariasi, dari beberapa hari sampai
diastolic yang absen atau reversed, dan munculnya deselerasi denyut jantung.
umbilikal yang abnormal. (Nicolaides, et al, 2002; Barbieri, 2004; Ertan, et al,
2013)
O’Grady, 2011)
dan janin terpapar energi termal ultrasonografi pulsed Doppler, terutama pada
dilakukan dengan tingkat energi yang paling rendah. ISUOG pada tahun 2013
11-<14 minggu, dimana pemeriksaan dilakukan dengan thermal index (TI) harus
≤ 1.0, dan waktu paparan sesingkat mungkin, tidak lebih dari 5-10 menit. (Bhide,
et al, 2013)
arteri serebral media, duktus venosus, dan arteri uterina. Pulsatility index (PI) dan
4
resistance index (RI) digunakan untuk menerangkan arteri, sedangkan peak
aliran Doppler arteri umbilikalis yang abnormal jika PI >2 standar deviasi (SD) di
atas mean untuk usia gestasi, dan/atau adanya absence atau reversal aliran end-
Ketika aliran darah arteri umbilikalis menjadi abnormal, perlu diketahui gambaran
Doppler dari pembuluh darah sistemik, seperti arteri serebral media dan duktus
sirkulasi serebral janin. Jika janin dalam keadaan hipoksia, arteri serebral
berdilatasi untuk menjaga aliran darah ke otak. Pada arteri serebral media, rasio
sistolik diastolik (A/B) akan menurun (akibat peningkatan aliran diastolik) pada
janin dengan hipoksia kronis. Peningkatan aliran darah tersebut dapat diketahui
ditandai dengan turunnya PI. Pada janin dengan pertumbuhan yang terhambat,
(Barbieri, 2004)
signifikan seiring usia gestasi sampai gestasi 24-26 minggu. Dengan tidak
5
kejadian hipertensi dan/atau pertumbuhan janin terhambat. Indeks yang penting
diketahui adalah RI dan PI, yang tidak dipengaruhi oleh frekuensi transmisi dan
sudut Doppler. Dikatakan oleh Harman tahun 2003 bahwa ultrasonografi Doppler
arteri uterina lebih unggul dibandingkan tes untuk kesejahteraan janin lain,
seperti kardiotokografi dan skor profil biofisik. (Nicolaides, et al, 2002; Barbieri,
2004)
Pada usia gestasi 22-24 minggu, PI arteri umbilikalis masih normal (RI
atau rasio S/D), sedangkan PI arteri serebral media dapat normal atau abnormal,
atau PI arteri umbilikalis abnormal dan PI arteri serebral media normal atau
abnormal. Jika ditemukan kedua PI arteri umbilikalis dan arteri serebral media
aliran duktus venosus terbalik, dan didapatkan pulsasi kontinyu vena umbilikalis.
Janin mulai kehilangan brain sparing effect, dan profil biofisik menjadi abnormal.
1. Posisi maternal
Selama pemeriksaan Doppler, posisi ibu tidur telentang dengan sedikit miring,
Jika denyut jantung janin turun, fase diastolik siklus kardiak menjadi
6
memanjang dan frekuensi end-diastolic menjadi turun. Namun tidak
memberikan kelainan klinis yang signifikan jika denyut jantung janin masih
Selama gerakan nafas janin, ada variasi bentuk gelombang arus kecepatan
4. Viskositas darah
resistensi perifer, dan begitu pula sebaliknya. Namun, Giles, dkk tidak dapat
darah tali pusat postpartum) dan aliran darah arteri umbilikal. (Nicolaides, et
al, 2002)
1. Prinsip Doppler
yang lebih tinggi akan diperoleh jika sudut antara arah transduser dan aliran
darah lebih kecil. Pada gambar 1, sudut A lebih kecil dari sudut B, sehingga
menghasilkan sinyal frekuensi Doppler yang lebih tinggi. Sudut C hampir 90˚
dan menghasilkan sinyal Doppler yang sangat rendah. Sudut D lebih dari 90˚
7
Gambar 1 Pengaruh sudut dan sinyal frekuensi Doppler (Barbieri, 2004)
2. Metode Doppler
pada abad ke-19. Pada versi yang disederhanakan, fenomena ini kita rasakan
sehari-hari. Pitch suara objek yang bergerak (misalnya kereta api) akan
berubah jika jarak antara benda dan pengamat berubah. Perubahan tersebut
disebabkan oleh pergerakan relatif antara objek dan pengamat, yang dikenal
dengan Doppler shift, sebagai akibat dari fenomena Doppler. Jika frekuensi
suara yang dihasilkan objek yang tidak bergerak adalah tetap, dan sudut
bersifat kontinyu dan unit Doppler mengukur velositas tinggl dengan akurat,
8
tetapi tidak terdapat resolusi kedalaman (depth-resolution) sehingga semua
suara ultra ke dalam tubuh dengan resolusi kedalaman yang baik. Unit
darah dalam pembuluh darah tertentu. Kerugian pada tipe ini adalah bahwa
unit tersebut tidak dapat mengukur velositas darah yang tinggi di dalam
pembuluh darah yang dalam dan velositas yang tinggi dapat terlihat secara
dengna color flow dapat mendeteksi velositas pembuluh darah kecil dan
9
aliran lambat pembuluh darah, namun mempunyai kekurangan yang sama
yang bergerak. Perbedaan mendasar antara CDE dan CDI adalah bahwa
6. Velosimetri Doppler
secara real time. Dengan kata lain, gambaran grafis tersebut (gelombang
Doppler adalah dengan menentukan apakah ada aliran atau tidak. Hal
10
tersebut dapat ditentukan secara visual atau dengan mendengarkan sinyal
diperoleh dari data Doppler. Jika sudut antara pancaran ultrasonografi dan
pulsatility index (PI) dan resistance index (RI), juga Pourcelot index (PI), yaitu
dan rerata aliran. Pada aplikasi klinis, aliran darah dinyatakan dengan
11
Gambar 2 Indeks Doppler (Barbieri, 2004)
12
BAB III
APLIKASI KLINIS OBSTETRIK ULTRASONOGRAFI DOPPLER
dapat diketahui dengan mempelajari sirkulasi aliran darah janin. Sirkulasi arteri
aliran vena umbilikalis, dan aorta desendens janin. (Nicolaides, et al, 2002;
Selama kehamilan, ada aliran kontinyu pada semua arteri serebral sepanjang
siklus kardiak. (Nicolaides, et al, 2002; O’Grady, 2011; Ertan, et al, 2013)
13
Gambar 3 Gambaran Doppler MCA janin pada kehamilan 30 minggu (O'Grady,
2011)
2. Aorta Thoraksik
pulsed Doppler pada sudut tertentu, pengukuran volume aliran pada aorta
desendens dapat dilakukan. Aliran darah pada aorta desendens adalah 185-
261 mL/min per kg berat badan, stabil hingga 37 minggu, selanjutnya turun
drastis. Pada aorta janin yang normal, terdapat arus kontinyu selama siklus
14
Gambar 4 Visualisasi aorta thoraksik dan aliran gelombang velositas (O'Grady,
2011)
longitudinal atau koronal yang menggambarkan ginjal janin dan arteri renalis
yang keluar dari aorta desendens. Pada janin yang kecil untuk usia
trikuspid, apeks dari gambaran four-chamber view. FVW yang melintasi katup
15
selama sistole atrial. Aliran yang melintasi katup AV bergantung pada
rasio E/A meningkat dari 0.5 pada saat akhir trimester pertama menjadi 0.8
sampai 0.9 pada akhir kehamilan. Selama kehamilan, velositas rerata waktu
kiri. Selama satu tahun setelah kelahiran, velositas aliran tetap tidak berubah,
menjadi dominan ventrikel kiri. Pada janin yang kecil untuk usia kehamilan (<
akibat dari berkurangnya arus balik vena sentral (central venous return).
(O’Grady, 2011)
pulmonal 1.5 kali lipat. Setelah usia kehamilan mencapai 30 minggu, proporsi
aliran darah pulmonal dari keseluruhan output kardiak tidak berubah. Angka
pulmonal berkisar antara 85% dan 98%. Cabang distal arteri pulmonal juga
16
dapat divisualisasikan. FVW yang diperoleh dari bagian proksimal cabang
arteri pulmonal ditandai dengan adanya akslerasi cepat aliran, diikuti dengan
seperti jarum. Puncak sistolik diikuti dengan aliran terbalik diastolik dini dan
dan sampai kehamilan 31 minggu pada cabang arteri pulmonal bagian distal.
impedance vaskuler pada arteri pulmonal dan velositas puncak sistolik lebih
rendah jika dibandingkan dengan janin sehat. Begitu pula pada janin dengan
17
Duktus arteriosus (DA) menghubungkan batang pulmonal dengan
50-200 cm/detik, dan velositas diastolik bervariasi dari 6-30 cm/detik. Kedua
dari 1. Selama oklusi duktal janin, tidak ada aliran darah yang dideteksi pada
1. Arteri umbilikalis
dievaluasi oleh velosimetri Doppler. Aliran gelombang velositas dari tali pusat
mempunyai karakteristik seperti gigi gergaji pada aliran darah arterial di satu
arah, dan aliran darah vena umbilikalis yang kontinyu di arah lainnya.
18
sistem gelombang terpulsasi dari Doppler (pulsed wave), dilakukan
gambaran gelombang yang diperoleh, dan hambatan aliran lebih tinggi pada
Penjelasan yang mungkin untuk temuan tersebut adalah vascular bed janin
pulsatilitas yang menurun secara progresif dan indeks pulsatilitas dari ujung
janin dan plasental tali pusat. Aliran darah vena umbilikalis meningkat saat
inspirasi janin dan menurun saat ekspirasi janin. (Abuhamad, et al, 2002;
19
Pemeriksaan arteri umbilikalis dengan velosimetri Doppler uterin dapat
vaskuler yang rendah memungkinkan aliran darah kontinyu pada FVW arteri
dengan PJT tanpa disertai intervensi obstetrik yang tidak diperlukan pada
2. Arteri uterina
20
Doppler arteri uterine sebagai velositas diastolik yang tinggi dengan aliran
dengan adanya aliran Doppler yang abnormal dari pembuluh darah uterina
seperti preeklamsia dan PJT. (Nicolaides, et al, 2002; O’Grady, 2011; Ertan,
et al, 2013)
adanya elevasi RI atau PI, atau adanya notch diastolik persisten dari arteri
uterina. Kriteria RI abnormal bervariasi dari single cut off (misalnya RI>0.58)
sampai cut off persentil (misalnya persentil ke-75, 90, 95). Pada suatu
21
Ketika impedance pada plasenta meningkat, tampak terjadi penutupan
sementara dari arteri uterina saat akhir sistole dan awal diastole. Hal tersebut
seperti pada preeklamsia, PJT, dan mortalitas perinatal. Namun, nilai prediksi
tes Doppler pada populasi risiko rendah adalah rendah, dan sampai saat ini
abnormal untuk mencegah luaran yang buruk. Skrining Doppler arteri uterina
kondisi klinis luaran. (Nicolaides, et al, 2002; O’Grady, 2011; Ertan, et al,
2013)
22
Gambar 7 Gambaran notching pada Doppler arteri uterina (O'Grady, 2011)
23
BAB IV
KESIMPULAN
dapat memprediksi luaran yang buruk pada kehamilan dengan risiko tinggi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Abuhamad A, Sclater AJ, Carlson EJ, et al. Umbilical Artery Doppler Waveform
Notching. J Ultrasound Med. 2002; 21:857-860
Bhide A, Acharya G, Bilardo CM, et al. ISUOG Practice Guidelines: Use of Doppler
Ultrasonography In Obstetrics. Ultrasound Obstet Gynecol. 2013; 41:233-239
25