Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS

OLEH:
NI LUH PUTU ARY APRILIYANTI
NIM. P07120216017

DIV KEPERAWATAN TINGKAT III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
STRATEGI PELAKSAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
CORE PROBLEM : ANSIETAS

A. Strategi pelaksanaan : membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi,


mengenal dan memperluas kesadarannya mengenai perkembangan ansietasnya,
Pasien dapat menunjukkan strategi koping efektif dalam menghadapi ansietasnya
dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam atau distraksi.

B. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif
Pasien mengatakan cemas, gelisah, tidak tenang dan pasien mengatakan tidak
bisa tidur
Data Subjektif
Pasien tampak cemas dan gelisah
pasien nampak tegang
kontak mata kurang

2. Diagnosa keperawatan
Ansietas
3. Tujuan
Tujuan umum :
- Pasien memiliki perasaan tenang.
Tujuan khusus :
a. Pasien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya dengan
perawat
b. Pasien dapat mengenal dan memperluas kesadarannya mengenai
perkembangan ansietasnya
c. Pasien dapat menunjukkan strategi koping efektif dalam menghadapi
ansietasnya dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam atau
distraksi.
4. Tindakan keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengutarakan perasaannya
c. Bantu pasien untuk menjelaskan kondisi dan situasi yang menimbulkan
ansietas bagi dirinya
d. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas dan jelaskan pada pasien
mengenai penyakitnya
e. Kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang
relevan
f. Bantu pasien untuk menyadari perilaku akibat ansietas
g. Ajarkan pasien teknik relaksasi atau distraksi untuk meningkatkan kontrol
ansietas dan rasa percaya diri
h. Dorong pasien untuk menggunakan teknik relaksasi atau distraksi dalam
menurunkan tingkat ansieta

C. Strategi Komunikasi

TUK 1.

Pasien dapat menjalin dan membina hubungan saling percaya dengan perawat

1. Perawat ; “Selamat Pagi ibu, perkenalkan nama saya Ni Luh Putu Ary Apriliyanti
panggil saja saya april. kalo boleh tau Nama ibu siapa dan ibu biasanya
dipanggil siapa?”
2. Pasien : “Selamat pagi dik, nama saya Ni Kadek Tini , dan biasa dipanggil Tini”
3. Perawat : Baik ibu Tini , saya mahasiswa yang bertugas disini untuk merawat ibu
selama 5 hari kedepan dari hari ini sampai jumat. Saya harap selama saya
merawat ibu, saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik. dan
adapun, tujuan saya ke sini adalah untuk memantau perkembangan
kesehatan ibu.
4. Pasien : “ Oh iya dik”
5. Perawat : Baik ibu tini, bagaimana perasaan ibu sekarang? Apa semalam ibu
tidur nyenyak?”
6. Pasien : “Perasaan saya saat ini merasa gelisah dan cemas, kemarin saya tidak
bisa tidur, baru bisa tidur pukul 01.00 WITA, tidur saya tidak nyenyak,
saya sering terbangun kemudian tidur lagi”
7. Perawat : “Oh seperti itu bu. Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita berbicang –
bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? ibu mau berbincang-
bincang berapa lama? bagaimana kalau 15 menit dari jam 09.00 sampai
09.15 WITA?”
8. Pasien ; Baik, saya bersedia mengobrol selama 15 menit”
9. Perawat : “Kita berbincang – bincang dimana bu? Apa di ruangan ini?”
10. Pasien ; “Di ruangan ini saja”

TUK II
Pasien dapat mengenal dan memperluas kesadarannya mengenai perkembangan
ansietasnya
11. Perawat : Baik kalau begitu ibu kita langsung saja untuk saat ini “Apakah
keluhan/perasaan yang ibu rasakan sekarang? Mungkin ibu mau bercerita
dengan saya? Ibu tidak perlu takut dan cemas kepada saya. Ungkapkan
saja apa yang ibu rasakan saat ini. Saya akan berusaha membantu
mengatasi masalahnya.”
12. Pasien : “Iya dik, saat ini perasaan saya cemas dan gelisah semenjak rumah dan
harta benda saya terbakar hangus oleh api beberapa bulan yang lalu
saya menjadi sering menangis dan sering berteriak secara seponta jika
saya terbayang kejadian itu karena saya merasa khawatir kejadian
tersebut terulang kembali saat ini saya sering melamun dan khawatir
dengan keadaan dan masa depan saya bersama keluarga saya sedangkan
saat ini saya sudah tidak mempunyai apapun lagi saya takut tidak bisa
seperti dahulu yang mempunyai segalanya.
13. Perawat : “Iya bu, saya paham apa yang ibu rasakan, semua orang juga akan
merasakan hal yang sama. Tapi ibu tidak perlu khawatir, saya akan
mengatasi rasa kecemasan ibu. Bagaimana? Apa ibu setuju?”
14. Pasien : “Iya saya setuju dik”
15. Perawat : “Baik bu, kira-kira menurut ibu apakah penyebab dari kecemasan ibu ini?
16. Pasien : “Iya, menurut saya yang menyebabkan saya menjadi cemas dan
kepikiran seperti ini karena pristiwa kebaran itu ”.
TUK III
Pasien dapat menunjukkan strategi koping efektif dalam menghadapi
ansietasnya dengan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam atau distraksi.

17. Perawat : “Iya bu, saya bisa merasakan apa yang ibu rasakan sekarang, oleh karena
itu, ibu harus bisa mencoba pelan-pelan untuk mengikhlaskan kejadian
yang sudah ibu alami dan lebih pasrah kepada tuhan karena tuhan pasti
akan memberikan jalan yang terbaik untuk kehidupa ibu kedepannya
bersama keluarga. saya tau mungkin itu berat bagi ibu tapi saya
percaya ibu dengan keluarga bisa melewati masa-masa sulit ini, krena
jika ibu terus-terusan larut dengan kesedihan ini maka akan menggagu
kesehatan ibu seperti ibu susah tidur, perasaan gelisah dan cemas yang
sedang ibu rasakan saat ini. Saya harap ibu bisa mengontrol kecemasan
ibu, ini demi kesehatan ibu dan juga keluarga ibu.”
18. Paisen : “Apa penyakit saya bisa disembuhkan dik?”
19. Perawat : “Iya tentu saja bu, ternyata ibu menyimak penjelasan saya dengan baik.
Ibu yaitu dengan ibu bisa untuk berlatih teknik relaksasi nafas dalam dan
distraksi untuk menurunkan kecemasan ibu? Apa ibu bersedia?”
20. Pasien : “Iya dik, saya bersedia “
21. Perawat : “Nah baiklah bu, sekarang kita akan memulai latihan relaksasi nafas
dalam terlebih dahulu. Saya akan mempraktikannya terlebih dahulu, ibu
perhatikan saya saja dulu ya. Nanti ibu yang akan mencobanya. Baiklah
kita mulai ya bu. Pertama ibu bisa duduk atau berbaring, kemudian tarik
nafas dalam secara perlahan – lahan, setelah itu tahan nafas, dalam
hitungan ketiga ibu hembuskan nafas melalui mulut dengan meniup
udara perlahan – lahan, baik bu sekarang coba ibu lakukan ya?”
22. Pasien : “Baik saya akan melakukannya”
23. Perawat : “Wah bagus sekali bu, ibu bisa melakukan relaksasi nafas dalam dengan
baik, ibu bisa melakukan latihan ini selama 5-10 kali sampai ibu merasa
rileks dan tenang. Nah sebelum ke teknik selanjutnya, apa ada yang
ingin ibu tanyakan mengenai relaksasi nafas dalam? Atau ibu sudah
memahaminya?”
24. Pasien : Iya, saya sudah memahaminya dik”
25. Perawat : “Kalau seperti itu, sekarang kita lanjutkan ke teknik yang kedua ya bu,
teknik ini dinamakan teknik distraksi atau digunakan untuk mengalihkan
perhatian ibu pada hal lain sehingga dapat menurunkan kecemasan ibu.
Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal – hal yang dapat membuat ibu
nyaman dan santai selama kegiatan itu tidak mempengaruhi kondisi ibu.
Sebelumnya kalau boleh saya tahu ibu senang melakukan kegiatan apa
untuk mengalihkan perhatian ibu?”
26. Pasien : “Biasanya saya suka mengobrol dan bercerita dengan orang lain dik”
27. Perawat : Wah bagus itu ibu jadi ketika perasaan ibu sudah mulai merasa cemas
dan gelisah ibu bisa bercerita ataupun skedar ngobrol dengan keluarga
atau teman yang biasa ibu ajak bercerita untuk bisa mengalihkan pikiran
ibu ke hal yang lebih positif.
28. Pasien : “Oh jadi seperti itu ya dik? Baiklah dik nanti saya akan mencobanya”
29. Perawat : “Sesuai janji kita tadi, kita sudah berlatih hampir 20 menit, sekarang
sudah pukul 09.10 wita. Tadi ibu sudah bagus sekali mau
mempraktikannya. Setelah kita melakukan latihan tadi, bagaimana
perasaan ibu?”
30. Pasien ; “Yaa, perasaan saya lebih tenang dan kecemasan saya berkurang
setelah melakukan latihan tadi”
31. Perawat : “Apakah ibu masih ingat, kita membicarakan apa tadi?”
32. Pasien : “Iya masih, melatih teknik nafas dalam dan pengalihan dik”
33. Perawat : “Apakah ibu bisa mengulangnya?”
34. Pasien : “Iya, saya bersedia”
35. Perawat : “Nah bu, sekarang sudah pukul 09.15 WITA, pembicaraan kita cukupkan
saja dulu sampai disini ya? Sekarang ibu istirahat saja dulu. Kalau
nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada saya, ibu bisa
sampaikan kepada saya. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi?
36. Pasien : “Iya, saya bersedia”
37. Perawat : “Besok jam 09.00 pagi saya akan mengunjungi ibu kembali di tempat ini.
Bagaimana bu?”
38. Pasien :“Iya silakan dik”
39. Perawat : “Baik bu, kalau begitu saya permisi dahulu. Terimakasih bu atas
waktunya, permisi”
40. Pasien ;“Iya baik, terimakasih dik sudak mengajarkan saya cara meredakan
kecemasan.”

Anda mungkin juga menyukai