saluran napas atas, jenis kelamin, dan rinitis alergi dengan kejadian
obesitas dengan kejadian OSAS. Indikator yang dinilai yaitu IMT, lingkar leher,
dan lingkar perut. Pada indikator IMT terdapat hubungan yang bermakna antara
Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai
p < 0,001. Hasil analisis multivariat menunjukkan IMT merupakan faktor risiko
yang dapat menyebabkan terjadinya OSAS tanpa disertai faktor risiko lain (p <
0,001 , OR=133). Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh Chaim et al
yang melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan
OSAS pada 502 individu dengan rata-rata IMT pada kelompok OSAS 30 kg/m2
Hubungan antara berat badan berlebih dan kejadian gangguan napas ketika
tidur terdapat pada berat badan berlebih yang dapat menyebabkan perubahan
struktur atau fungsi jalur napas atas, dan menimbulkan gangguan pada hubungan
drive and load respirasi terkompensasi.29 Hubungan yang mendasari IMT menjadi
salah satu faktor risiko OSAS terdapat pada kondisi obesitas dengan peningkatan
deposit massa lemak abdominal yang dapat menyebabkan penurunan volume paru-
dari OSAS.29
Pada pasien obesitas yang tidur dengan posisi supine, hal ini dapat
memperberat keadaan pasien karena ukuran lidah yang lebih besar dan posisinya
menjadi lebih jatuh ke arah bawah sehingga menyebabkan obstruksi jalan napas.13
hipoksis, dan hypercapnea sehingga memicu penderita terbangun dari tidur. Oleh
karena itu, penderita OSAS sering mengalami gangguan napas saat tidur.1
antara lingkar perut dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai p <
0,001. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa
lingkar perut yang besar mengakibatkan penurunan regangan paru, dinding toraks,
bekerja lebih keras untuk menghasilkan tekanan negatif yang lebih tinggi pada
rongga pleura untuk memungkinkan aliran udara masuk saat inspirasi.22 Hasil
dan didapatkan hasil lingkar perut tidak merupakan faktor risiko independen
terhadap terjadinya OSAS (p = 1, OR= 0,0001). Hasil ini tidak sesuai dengan studi
dengan OSAS (p = 0,001, OR= 1,36).8 Perbedaan hasil ini bisa disebabkan karena
perbedaan dari populasi sampel penelitian dan desain penelitian yang digunakan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa lingkar perut tidak menyebabkan OSAS tanpa
antara lingkar leher dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai p <
0,001. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Salsa et al yang
melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar leher dengan
OSAS pada pasien Strok Iskemik (p=0,001).8 Deposisi jaringan lemak di sekitar
leher menyempitkan lumen saluran napas atas sehingga berisiko kolaps.54 Hasil
dan didapatkan hasil lingkar leher tidak merupakan faktor risiko independen
terhadap OSAS (p= 0,104, OR= 6,233). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian
hubungan antara lingkar dengan OSAS pada populasi dewasa di Sao Paulo, Brazil
(p<0,001).11 Perbedaan hasil ini bisa disebabkan karena perbedaan dari populasi
sampel penelitian dan desain penelitian yang digunakan. Hal ini juga menunjukkan
bahwa lingkar leher tidak dapat menyebabkan OMSK tanpa disertai faktor risiko
lain.
atas, jenis kelamin, dan riwayat rinitis alergi. Pada variabel abnormalitas saluran
napas atas yang dinilai meliputi deviasi septum, konka nasi, skor mallampati, dan
tonsil memberikan hasil hubungan yang bermakna dengan kejadian OSAS kecuali
pada indikator konka nasi, dengan masing-masing nilai p yakni p=0,005 pada
deviasi septum, p<0,001 pada skor mallampati, p=0,015 pada tonsil, dan p=0,21
pada konka nasi. Indikator jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna
dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan p=0,035. Kejadian rinitis alergi
tidak memiliki hubungan yang bermakna (p=0,457) dengan kejadian OSAS. Hasil
saluran napas atas dan jenis kelamin tidak merupakan faktor risiko independen
terhadap OSAS.
macam faktor yang bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin, lingkar leher dan lingkar
perut yang besar, obesitas maupun kelainan saluran napas atas. Menurut literatur,
mayoritas laki-laki yang memiliki lingkar leher yang besar berhubungan pula
saluran napas atas yang kolaps jika tekanan faring negatif selama inspirasi melebihi
kekuatan stabilisasi otot dilator dan abduktor saluran napas atas.38 Beberapa
jika ada tekanan negatif dan dapat meningkatkan terjadinya OSAS.40 Hal ini
menunjukkan bahwa abnormalitas saluran napas atas dan jenis kelamin tidak dapat