Anda di halaman 1dari 4

5.

1 Hubungan antara IMT, lingkar perut, lingkar leher, abnormalitas

saluran napas atas, jenis kelamin, dan rinitis alergi dengan kejadian

OSAS pada dewasa muda.

Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil yang bermakna antara indikator

obesitas dengan kejadian OSAS. Indikator yang dinilai yaitu IMT, lingkar leher,

dan lingkar perut. Pada indikator IMT terdapat hubungan yang bermakna antara

Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai

p < 0,001. Hasil analisis multivariat menunjukkan IMT merupakan faktor risiko

yang dapat menyebabkan terjadinya OSAS tanpa disertai faktor risiko lain (p <

0,001 , OR=133). Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya oleh Chaim et al

yang melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan

OSAS pada 502 individu dengan rata-rata IMT pada kelompok OSAS 30 kg/m2

(p<0,001).11 Elullu et al (2012) juga melaporkan pada penelitiannya AHI

meningkat seiring dengan peningkatan IMT (p=0,02).14

Hubungan antara berat badan berlebih dan kejadian gangguan napas ketika

tidur terdapat pada berat badan berlebih yang dapat menyebabkan perubahan

struktur atau fungsi jalur napas atas, dan menimbulkan gangguan pada hubungan

drive and load respirasi terkompensasi.29 Hubungan yang mendasari IMT menjadi

salah satu faktor risiko OSAS terdapat pada kondisi obesitas dengan peningkatan

deposit massa lemak abdominal yang dapat menyebabkan penurunan volume paru-

paru.29 Obesitas dapat menimbulkan penurunan kapasitas residual fungsional paru

dan meningkatkan demand oksigen seluruh tubuh yang menimbulkan eksaserbasi

dari OSAS.29
Pada pasien obesitas yang tidur dengan posisi supine, hal ini dapat

memperberat keadaan pasien karena ukuran lidah yang lebih besar dan posisinya

menjadi lebih jatuh ke arah bawah sehingga menyebabkan obstruksi jalan napas.13

Obstruksi jalan napas menyebabkan peningkatan tahanan saluran napas atas,

hipoksis, dan hypercapnea sehingga memicu penderita terbangun dari tidur. Oleh

karena itu, penderita OSAS sering mengalami gangguan napas saat tidur.1

Dinilai dari indikator lingkar perut, terdapat hubungan yang bermakna

antara lingkar perut dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai p <

0,001. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa

lingkar perut yang besar mengakibatkan penurunan regangan paru, dinding toraks,

dan sistem pernapasan secara keseluruhan, sehingga otot-otot pernapasan harus

bekerja lebih keras untuk menghasilkan tekanan negatif yang lebih tinggi pada

rongga pleura untuk memungkinkan aliran udara masuk saat inspirasi.22 Hasil

analisis bivariat lingkar perut kemudian dimasukkan ke dalam analisis multivariat

dan didapatkan hasil lingkar perut tidak merupakan faktor risiko independen

terhadap terjadinya OSAS (p = 1, OR= 0,0001). Hasil ini tidak sesuai dengan studi

analisis (2014) yang menunjukkan bahwa lingkar perut berhubungan bermakna

dengan OSAS (p = 0,001, OR= 1,36).8 Perbedaan hasil ini bisa disebabkan karena

perbedaan dari populasi sampel penelitian dan desain penelitian yang digunakan.

Hal ini juga menunjukkan bahwa lingkar perut tidak menyebabkan OSAS tanpa

disertai faktor risiko lain.

Dinilai dari indikator lingkar leher, terdapat hubungan yang bermakna

antara lingkar leher dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan nilai p <
0,001. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Salsa et al yang

melaporkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar leher dengan

OSAS pada pasien Strok Iskemik (p=0,001).8 Deposisi jaringan lemak di sekitar

leher menyempitkan lumen saluran napas atas sehingga berisiko kolaps.54 Hasil

analisis bivariat lingkar leher kemudian dimasukkan ke dalam analisis multivariat

dan didapatkan hasil lingkar leher tidak merupakan faktor risiko independen

terhadap OSAS (p= 0,104, OR= 6,233). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Oliveira et al dalam penelitiannya yang melaporkan adanya

hubungan antara lingkar dengan OSAS pada populasi dewasa di Sao Paulo, Brazil

(p<0,001).11 Perbedaan hasil ini bisa disebabkan karena perbedaan dari populasi

sampel penelitian dan desain penelitian yang digunakan. Hal ini juga menunjukkan

bahwa lingkar leher tidak dapat menyebabkan OMSK tanpa disertai faktor risiko

lain.

Penelitian ini memiliki variabel perancu yaitu abnormalitas saluran napas

atas, jenis kelamin, dan riwayat rinitis alergi. Pada variabel abnormalitas saluran

napas atas yang dinilai meliputi deviasi septum, konka nasi, skor mallampati, dan

tonsil memberikan hasil hubungan yang bermakna dengan kejadian OSAS kecuali

pada indikator konka nasi, dengan masing-masing nilai p yakni p=0,005 pada

deviasi septum, p<0,001 pada skor mallampati, p=0,015 pada tonsil, dan p=0,21

pada konka nasi. Indikator jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna

dengan kejadian OSAS pada dewasa muda dengan p=0,035. Kejadian rinitis alergi

tidak memiliki hubungan yang bermakna (p=0,457) dengan kejadian OSAS. Hasil

analisis bivariat abnormalitas saluran napas, dan jenis kelamin kemudian


dimasukkan ke dalam analisis multivariat dan didapatkan hasil bahwa abormalitas

saluran napas atas dan jenis kelamin tidak merupakan faktor risiko independen

terhadap OSAS.

OSAS tergolong penyakit multifaktorial yang bisa disebabkan oleh berbagai

macam faktor yang bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin, lingkar leher dan lingkar

perut yang besar, obesitas maupun kelainan saluran napas atas. Menurut literatur,

mayoritas laki-laki yang memiliki lingkar leher yang besar berhubungan pula

dengan pembesaran tonsil dan tingginya skor mallampati. Abnormalitas pada

saluran napas atas yang kolaps jika tekanan faring negatif selama inspirasi melebihi

kekuatan stabilisasi otot dilator dan abduktor saluran napas atas.38 Beberapa

penderita dengan penyempitan saluran napas akibat mikrognatia, terognatia.39

Hipertrofi adenotonsilar, magroglossia atau akromegali. Reduksi ukuran orofaring

menyebabkan complaince saluran napas atas meningkat sehingga cenderung kolaps

jika ada tekanan negatif dan dapat meningkatkan terjadinya OSAS.40 Hal ini

menunjukkan bahwa abnormalitas saluran napas atas dan jenis kelamin tidak dapat

menyebabkan OSAS tanpa disertai faktor lain.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai