Anda di halaman 1dari 6

Remodeling Tulang

Remodelling yaitu proses perubahan bentuk, termasuk di dalamnya adalah proses

resorpsi dan aposisi dimana resorpsi yaitu penyusutan tulang yang oleh osteoklas dan aposisi

yaitu penambahan panjang dan volume tulang oleh osteoblas.

Sistem rangka berkembang dari mesoderm paraksial dan lempeng lateral (lapisan

somatik) dan dari krista nueralis. Mesoderm paraksial membentuk serangkaian blok jaringan

tersegmentasi di kedia sisi tabung saraf yang dikenal sebagai somitomer di regio kepala dan

somit dari regio oksipital ke kaudal. Somit berdiferensiasi menjadi bagian ventromedial,

skelerotom, dan bagian dorsolateral, dermomiotom. Pada akhir minggu keempat, sel-sel

skelrotom menjadi polimorfik dan membentuk jaringan yang terjalin longgar, mesenkim, atau

jaringan ikat mudigah (Gambar 8.1). Sel mesenkim memiliki ciri dapat bermigrasi dan

berdiferensiasi melalui banyak cara. Sel-sel ini dapat menjadi fibroblas, kondroblas, atau

osteoblas.

Sumber : Sadler, T.W. 2009. Langman’s Medical Embryology 10th ed.


Seiring dengan pertumbuhan janin lebih lanjut dan pada masa pascanatal, tulang

membranosa membesar melalui aposisi lapisan-lapisan baru di permukaan luar dan resorpsi

secara bersamaan oleh osteoklas dari bagian dalam.

Perkembangan tulang terjadi melalui dua tahap, yaitu :

1. Pada minggu kelima perkembangan embrio, tulang rawan terbentuk dari prakartilago, yang

terdiri atas tiga jenis tulang rawan, yaitu :

 Tulang rawan hialin

 Tulang rawan fibrin

 Tulang rawan elastic

2. Setelah minggu ketujuh perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua cara,

yaitu:

• Secara langsung. Pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membrane

dalam tulang dalam bentuk lembaran-lembaran, misalnya pada tulang muka, pelvis, scapula

dan tulang tengkorak. Pada penulangan jenis ini dapat ditemukan satu atau lebih pusat-pusat

penulangan membrane. Proses penulangan ini ditandai dengan terbentuknya osteoblas yang

merupakan rangka dari trabekula yang penyebarannya secara radier

• Secara tidak langsung. Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan dimana proses

penulangan dari tulang rawan terjadi melalui dua cara yaitu :

- Osifikasi sentral. Osifikasi dari tulang terjadi melalui osifikasi endokondal

- Osifikasi perifer. Osifikasi terjadi di bawah perikondrium/perikondrial atau osifikasi

periosteum/periosteal.

Mediator remodelling

 Osteoblast
Osteoblast dapat distimulasi untuk meningkatkan massa tulang melalui peningkatan

sekresi osteoid dan oleh penghambatan kemampuan osteoklas untuk menghancrukan

jaringan tulang.

 Osteoklas

Osteoklas adalah sel yang diketahui mampu meresopsi tulang. Osteoklas berasal

prekusor mononuclear sel dari monocytemacrophage lineage (hemapoetic stem cells

yang meningkatkan monosit dan makrofag.

 Osteoprotegerin

Osteoprotegerin (OPG) juga diketahui sebagai osteoclast inhibiting factor (OCIF) yang

merupakan faktor penghambat dari diferensiasi dan aktivasi dari osteoklas.

 Rank

Rank merupakan reseptor permukaan sel yang mendesak sel prekursor osteoklas untuk

berkembang dan berdiferensiasi membentuk osteoklas.

Fase Remodelling

 Quiescent phase

Fase dimana tulang yang terbentuk dalam keadaan istirahat.

 Activation phase

Hal pertama yang terjadi adalah aktivasi permukaan tulang sebelumnya untuk resorpsi,

melalui retraksi dari bone lining cells dan digesti membran endosteal oleh aktivitas

kolagenase.

 Resorption phase

Osteoklas mulai untuk menghilangkan matriks mineral dan menguraikan matriks

osteoid. Proses ini disempurnakan oleh makrofag dan melepaskan faktor pertumbuhan

dengan matiks (TGF- β, PDGF, IGF I and II).


 Reversal phase

Selama reversal phase, resorpsi tulang transisi ke pembentukan tulang. Pada

penyelesaian resorpsi tulang, ruang resorpsi mengandung variasi sel mononuklear

termasuk monosit, osteosit yang dihasilkan dari matriks tulang, dan prosteoblas,

dikerahkan untuk memulai formasi tulang yang baru.

 Formation phase

Sekali osteoklas telah diserap tulang rongga, mereka melepaskan diri dari permukaan

tulang dan digantikan oleh sel-sel garis turunan osteoblas yang pada gilirannya

memulai pembentukan formasi tulang. Osteoblas yang tersisa terus mensintesis tulang

sampai mereka akhirnya berhenti dan sel-sel lapisan yang benar-benar menutupi

permukaan tulang yang baru dibentuk dan terhubung dengan osteosit dalam matriks

tulang melalui jaringan canaliculi.

 Mineralization phase

Proses ini dimulai dari 30 hari setelah deposisi osteoid dan berakhir 90 hari di trabekular

dan 130 hari di tulang kortikal. Ketika siklus selesai, jumlah tulang yang terbentuk akan

sama dengan jumlah tulang yang diresorpsi.


Sumber : Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation,

Remodelling, and Metabolism. India : Springer

Sumber : Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation,

Remodelling, and Metabolism. India : Springer


Sebagai contoh, tulang dagu menjadi lebih menonjol yang sebagian besar sebagai

akibat dari resorpsi tulang di atas dagu (bukan deposisi tulang di dagu) disertai dengan

pertumbuhan mandibula ke depan.

Daftar pustaka :
1. Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation, Remodelling, and

Metabolism. India : Springer

2. Sadler, T.W. 2009. Langman’s Medical Embryology 10th ed.

3. Bishara, Samir E. 2001. Textbook of Orthodontics. Lowa: W.B. Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai