Seperti yang kita tahu tanggal 25 September 2014 merupakan hari yang
bersejarah bagi perawat Indonesia. Setelah 32 tahun para perawat Indonesia
menantikan sebuah payung hukum yang menaungi profesi perawat Indonesia. DPR RI mnengetuk palu untuk mensyahkan Undang-Undang Keperawatan.
Undang-Undang Keperawatan adalah harapan bagi setiap perawat Indonesia,
karena dengan disyahkannya Undang–Undang Keperawatan profesi perawat di Indonesia telah diakui dan disejajarkan dengan profesi lainnya. Undang – Undang Keperawatan juga merupakan tantangan tersendiri bagi perawat Indonesia, mampu membuktikan bahwa perawat Indonesia sebagai tenaga kesehatan mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan betanggung jawab, bermutu, aman dan mampu terjangkau oleh perawat yang memiliki etika, moral yang tinggi, sertifikat, registrasi dan lisensi. Dan dengan tantangan tersebut perawat Indonesia mampu memberikan peayanan kesehatan dengan professional.
Sebagai mahasiswa Keperawatan yang pada akhirnya nanti terjun
kemasyarakat dalam menjalankan tugas, harus membaca dan mengerti isi dari Undang-Undang Keperawatan yang telah disyahkan dan telah diperjuangkan oleh para pendahulu, dan bisa menjadi perawat yang taat akan aturan serta hak dan kewajibannya dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan. Undang-Undang Keperawatan mengatur tentang profesi, yaitu terkait konsil, kolegium, organisasi profesi, uji kompetensi, pendidikan tinggi keperawatan dan lain-lain. Hal tersebut sangat penting karena dengan tujuan terjaminnya mutu dan profesionalisme perawat Indonesia secara baku sesuai dengan yang telah tertulis di Undang-Undang Keperawatan.
Undang-Undang Keperawatan saat ini masiih belum terealisasikan dengan
baik, karena masih banyak aturan turunan Undang-Undang Keperawatan yang belum disyahkan dan belum dibahas sampai pada tahap bentuk perencanaan aturan dari turunan Undang-Undang Keperawatan tersebut. Dan sangat tidak sesuai jika Undang- Undang Keperawatan yang telah disyahkan 2 tahun lalu sebagai bentuk amanah
1 rakyat Indonesia tetapi turunan dari Undang-Undang Keperawatan tersebut belum disyahkan satu pun.
Dan pada saat ini kami meminta disyahkannya turuna Undang-Undang
Keperawatan pada tiga fokus utama, yaitu tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pendidikan Keperawatan Naisonal dan Konsil Keperawatan.
Kami Mahasiswa Keperawatan berkeinginan untuk mengkawal serta
mengadvokasi Peraturan Pelaksanaan dari Undang-Undang Keperawatan. Kami berharap Pemerintah dapat segera mensyahkan dan membahas tentang turunan Undang-Undang Keperawatan. Dan sebagai mahasiswa kita harus terus meningkatkan pengetahuan tentang turunan dari Undang-Undang Keperawatan tersebut. Kita hanya bisa mengingatkan dan mengkawal pemerintah tentang turunan Undang-Undang Keperawatan agar segera disyahkan.
Setelah Undang-Undang Keperawatan disyahkan bukan berarti perjuangan
kita selesai, akan tetapi masih banyak yang harus diperjuangkan untuk menunjukkan profesionalisme kita sebagai perawat.
2 Daftar Pustaka
1. Hastusi, Puji. 2015. Mengenal Undang-Undang Keperawatan.
http://www.kompasiana.com/pujih/mengenal-undang-undang- keperawatan_54f92a6da33311ed068b4882 . Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 2. Adehakim, 2016. Apa Kabar Undang-Undang Keperawatan?. http://www.stikesfa.ac.id/berita-183-apa-kabar-undangundang-keperawatan- .html. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 3. Tim Adhoc ILMIKI 2016 & Kastrat BEM FIK UI 2016. 2016. Tingkatkan Komitemen Guna Merealisasikan Pengesahan Aturan Turunan Undang- Undang Keperawatan No 38 tahun 2014 dalam Mewujudkan Perawat Profesional di Indonesia. KAJIAN ATURAN TURUNAN UU NO 38/2014.