Proposal Aborsi
Proposal Aborsi
BAB 1
SATUAN ACARAN PENYULUHAN
1
0
21
1
32
1.3 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dalam
promosi kesehan STIKes Eka Harap Palangka Raya meliputi :
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
Keterangan :
: Moderator & Leader
: Peserta
: Fasilitator
2
43
2) Penyaji : Marten
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya
4) Dokumentasi : Solehun
Uraian tugas :
1) Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan
3
54
1.8 Evaluasi
1.8.1 Evaluasi Struktur
1) SMK Karsa Mulya dengan media leaflet,LCD dan Laptop
2) Peran dan tugas sesuai rencana
3) Setting tempat sesuai dengan rencana
1.8.2 Evaluasi Proses
1) Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan.
2) Selama kegiatan semua peserta aktif
1.8.3 Evaluasi Hasil
1) Peserta dapat mengerti tentang Aborsi
2) Peserta dapat mengetahui tentang jenis-jenis dari aborsi
3) Peserta dapat mengetahui tentang faktor-faktor Penyebab Aborsi
4) Peserta dapat mengetahui tentang Bahaya Yang Ditimbulkan Dari Aborsi
4
65
BAB 2
MATERI PENYULUHAN
2.1 Pengertian Aborsi
Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Itu merupakan
pengertian aborsi secara medis atau dalam ilmu kedokteran. Aborsi juga
didefinisikan sebagai pengguguran kandungan secara sengaja karena tidak
menginginkan janin tersebut.
6
5
76
6
7
8
2.3.3 Janin
Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan
hasil konsepsi (pembuahan), baik dalam bentuk Zygote, embrio, janin maupun
placenta.
2.3.4 Kelainan Pertumbuhan Zygote.
Penyebab paling sering terjadinya abortus dini adalah kelainan pertumbuhan
hasil konsepsi (pembuahan), baik dalam bentuk Zygote, embrio, janin maupun
placenta. Ternyata 50% – 60% dari abortus ini berhubungan dengan kelainan
kromosom.
2.3.5 Faktor Ibu
Penyakit pada ibu biasanya terjadi pada janin dengan kromosom yang
normal, paling banyak pada usia kehamilan 13 minggu. Beberapa macam infeksi
bakteria atau virus dapat menyebabkan abortus. Penyakit ibu yang kronis biasanya
tidak menyebabkan abortus, meskipun dapat menyebabkan kematian janin pada
usia yang lebih lanjut atau menyebabkan persalinan prematur. Kelainan pada
uterus (rahim) dapat menyebabkan abortus spontan.
1) Umur
Umur menjadi pertimbangan seseorang wanita memilih abortus. Apalagi untuk
calon ibu yang merasa masih terlalu muda secara emosional,fisik belum matang,
tingkat pendidikan rendah dan masih terlalu tergantung pada orang lain masalah
umur yang terlalu tua untuk mengandungpun menjadi penyebab abortus.
2) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan yang terlalu rapat menjadi alasan abortus, karena jika tidak
dilakukan abortus akan menyebabkan pertumbuhan janin kurang baik, bahkan
menimbulkan pendarahan hal itu disebabkan karena keadaan rahim yang belum
pulih benar
3) Riwayat kehamilan yang lalu
Wanita yang sebelumnya pernah abortus, kemungkinan besar akan dilakukan
abortus lagi . penyebabnya yang lainnya masih banyak, seperti calon ibu yang
memiliki penyakit berat hingga takut bila ia melahirkan anaknya, anaknya akan
tertular penyak it pula, ada juga masalah ekonomi banyak anak banyak
pengeluaran dan lain sebagainya.
7
98
8
10 9
dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Pada
dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti
berikut ini:
1) Kehilangan harga diri (82%)
2) Berteriak-teriak histeris (51%)
3) Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4) Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5) Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6) Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan
dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam
hidupnya. Rasa bersalah tersebut dapat menyebabkan stres psikis atau emosional,
yaitustres yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis.