Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
Sebagian besar orang yang mengumumkan kelahiran bayinya biasanya
menyebutkan jenis kelamin bayi, namun tidak ada yang merasa perlu memerinci
bahwa anaknya merupakan manusia. Sehingga, salah satu yang menjadi
karakteristik kehidupan adalah kemampuan organisme menghasilkan jenisnya
sendiri. Karakteristik ini tidak lepas dari peran kromosom dalam mewariskan
sifat dari satu generasi ke generasi yang lain. Campbel et al (2008) menyatakan
bahwa kromosom eukariota terbuat dari kromatin, komplek DNA dan molekul-
molekul protein terkait. Setiap kromosom mengandung satu molekul DNA linear
yang sangat panjang dan membawa beberapa ratus sampai beberapa ribu gen,
yaitu unit-unit yang menspesifikasi sifat-sifat warisan suatu organisme. Protein-
protein yang terkait mempertahankan struktur kromosom dan membantu
mengontrol aktivitas gen. Pemberian nama kromosom berdasarkan atas
kemapuannya dalam menyerap zat-zat warna. Sehingga dengan metode giemsa
yang memberikan warna dengan metylen blue pada pengamatan kromosom
tungkai hewan ampibi akan menunjukkan kromosom dengan spesifik.
Keberadaan kromosom dalam diketahui melalui zat-zat warna yang diserapnya.
Keseluruhan laboratorium dalam menentukan kromosom pada hewan
ataupun manusia umumnya menggunakan metode giemsa melalui pengamatan
mikroskop. Metode ini dianggap muda dan tidak begitu membutuhkan biaya
yang tinggi. Umumnya kromosom yang terlihat dengan metode ini memiliki
warna ungu. Oleh karena itu, sebagai mehasiswa yang berkecimpun di Biologi
terkhusus pada mata kuliah genetika, maka perlu kiranya diadakan praktikum
mengenai pewarnaan kromosom dengan metode Giemsa. Maka dengan ini pula
praktikan tidak hanya melihat kromosm melalui buku-buku atau internet namun
dengan pengamatan langsung melalui mikroskop, praktikan dapat melihat jelas
kromosom melalui pewarnaan kromosom.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum mengenai pewarnaan kromosom metode giemsa
adalah sebagai berikut:
1. Memahami teori kromosom sebagai materi genetik
2. Memahami tingkah laku kromosom dalam siklus sel
3. Memahami teknik preparasi kromosom baik secara langsung (teknik
jaringan padat)
4. Mampu menganalisis hasil preparasi kromosom
C. Manfaat Praktikum
Adapun Manfaat praktikum mengenai pewarnaan kromosom metode
giemsa adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat memahami teori kromosom sebagai materi genetik
2. Mahasiswa dapat memahami tingkah laku kromosom dalam siklus sel
3. Mahasiswa dapat memahami teknik preparasi kromosom baik secara
langsung (teknik jaringan padat)
4. Mahasiswa dapat mampu menganalisis hasil preparasi kromosom
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan.
Kr
omos
om
B. Pembahasan
Kromosom merupakan bahan materi genetik yang menyebabkan
pewarisan sifat dapat terjadi. Adanya kesamaan sifat yang diturunkan itu
diakibatkan oleh proses siklus sel yang berupa meiosis. Hal ini terjadi pada sel
kelamin atau sex pada makhluk hidup. Sedangkan pembelahan sel yang terjadi
di tubuh diakibatkan oleh sel somatik yang menghasilkan anak yang sama
dengan induknya. Keasamaan ini dapat muncul akibat menyatunya gamet betina
dan jantan sehingga menjadi sel yang sifatnya diploid. Pengamatan sikulus sel
yang jelas terletak pada metafase, sebab pada miosis, tahap metafase I
menunjukkan kromosom homolog yang saling berlekatan. Sedangkan pada
mitosis, tahap metafase hanya menunjukkan perlekatan antara kromatid
bersaudara. Nama kromosom diambil dari sifatnya yang dapat menyerap zat-zat
warna. Oleh karena itu, salah satu metode yang mudah dan efisien dalam
mengamati kromosom melalui mikroskop dengan metode giemsa.
Metode giemsa adalah salah satu metode yang paling sering digunakan
dalam laboratorium dalam melihat kromosom. Selain muda dilakukan, metode
ini juga efisien. Tehnik ini digunakan dalam histologi karena mampu mewarnai
kromatin. Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah presipitasi hitam yang terbentuk
dari penambahan larutan metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam
metanol. Presipitasi sendiri memiliki tujuan dalam mengendapkan protein histon
pada DNA, sehingga untaian DNA pada kromosom dapat terlihat. Dalam
pengamatan ini kromosom yang terlihat bewarna ungu dengan bentuk yang
cukup besar atau seperti jaringan yang padat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan mengenai pewarnaan
kromosom melalui metode Giemsa adalah sebagai berikut:
1. Kromosom adalah meteri genetik yang dapat menurukan sifat dari satu
generasi ke generasi yang lain.
2. Tingkah laku kromosom dalam siklus sel, ada berbedaan pada siklus mitosis
dan miosis. Pada mitosis pada metafase kromatid bersaudara berlekatan
sedangkan miosis dalam metafase I, kromosom homolog yang berlekatan.
3. Kromosom hasil preparasi dengan metode Giemsa menunjukkan warna
ungu dan seperti jaringan yang padat.
B. Saran
Sebelum dilakukannya suatu praktikum mengenai unit pewarnaan
kromosom dengan motede Giemsa ada baiknya para praktikan menguasai
teorinya dengan baik, dengan harapan praktikum yang dilaksanakan dapat
berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
LEE, W. C., RUSSELL, B., LAU, Y. L., FONG, M. Y., CHU, C., SRIPRAWAT, K., SUWANARUSK,
R., NOSTEN, F. & RENIA, L. 2013. Giemsa-stained wet mount based method for
reticulocyte quantification: a viable alternative in resource limited or malaria
endemic settings. PLoS One, 8, e60303.
STEFANOVIC, D., SAMARDZIJA, G., REDZEK, A., ARNAUT, M., NIKIN, Z. & STEFANOVIC, M.
2017. Buffered Romanowsky-Giemsa method for formalin fixed, paraffin
embedded sections: taming a traditional stain. Biotech Histochem, 92, 299-308.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab