Def, Epid, Etio, FR
Def, Epid, Etio, FR
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi
klinis rasa tidak enak didada sebagai akibat iskemia miokardium. SKA adalah suatu istilah atau
terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses
penyakit yang meliputi angina pektoris tidak stabil (unstable angina/UA), infark miokard tanpa
elevasi segmen ST (Non-ST elevation myocardial infarction/ NSTEMI), dan infark miokard
dengan elevasi segmen ST (ST elevation myocardial infarction/STEMI). 1
Epidemiologi
Penyakit jantung koroner terus-menerus menempati urutan pertama di antara jenis
penyakit jantung lainnya. Angka kesakitannya berkisar antara 30 -36%. Diagnosis NSTEMI
lebih sulit untuk ditegakkan dibanding diagnosis STEMI sehingga perkiraan prevalensinya
menjadi lebih sulit. Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa kejadian NSTEMI dan UA
tahunan lebih tinggi daripada STEMI. Perbandingan antara SKA dan NSTEMI telah berubah
seiring waktu, karena laju peningkatan NSTEMI dan UA relatif terhadap STEMI tanpa
penjelasan yang jelas mengenai perubahan ini. Perubahan dalam pola kejadian NSTEMI dan UA
mungkin dapat dihubungkan dengan perubahan dalam manajemen serta upaya pencegahan
penyakit jantung koroner selama 20 tahun terakhir. Secara keseluruhan, dari berbagai penelitian,
didapatkan bahwa kejadian tahunan dari penerimaan rumah sakit untuk NSTEMI dan UA sekitar
3 per 1000 penduduk.2
Etiologi
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dalam Pedoman tentang Tata
Laksana Sindrom Koroner Akut Tanpa ST-ELEVASI (2004) menjelaskan tentang patogenesis
SKA, secara garis besar ada lima penyebab yang tidak terpisah satu sama lain. Antara lain:
2. Obstruksi dinamik
Penyebab yang agak jarang adalah obstruksi dinamik, yang mungkin diakibatkan oleh
spasme fokal yang terus menerus pada segmen arteri koroner epikardium (angina
prinzmetal). Spasme ini disebabkan oleh hiperkontraktilitas otot polos pembuluh darah
dan/atau akibat disfungsi endotel. Obstruksi dinamik koroner dapat juga diakibatkan oleh
konstriksi abnormal pada pembuluh darah yang lebih kecil. 3
DAFTAR PUSTAKA
1. Harrisons, Prinsiples of Internal Medicine, 17th ed, Philadelphia, McGraw Hill, 2000.
2. Rani A. et al., 2006, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.
3. By Kristen J. Overbaugh, MSN, RN, APRN-BC. Acute Coronary Syndrome. American
Journal of Nursing 2009.