Indonesia dari Masa Penjajahan Hingga Pasca Reformasi ( SHALSABIL ROMANZA – 17052170)
NO Artikel
1 Gusti Muhammad Prayudi dan Dewi
Salindri, 2015, Pendidikan Pada Masa
Pemerintahan Kolonial Belanda Di
Surabaya Tahun 1901-1942, Jurnal
Publika Budaya, Volume1 (3), Hal. 20-34
2 Wafiyah, 2014, Prioritas Dakwah Pada
Masa Penjajahan Belanda di Indonesia,
Jurnal Ilmu Dakwah, Vol. 34 No. 2, Hal
269 – 285, ISSN 1693-8054
Bahan
Abstrak :
Temuan dalam artikel ini adalah sekolah
yang dibangun khusus didaerah pelabuhan
atau perkebunan luas dan mahalnya biaya
anak anak belanda di Surabaya untuk pergi
ke Batavia serta anak pribumi yang boleh
masuk ke sekolah belanda karena politik etis
dengan persyaratan keturunan, penghasilan
orang tua dan pendidikan orang tua.
Membahas tentang pendidikan kolonial di
Surabaya pada tahun 1901-1942. Jenjang
Pendidikan di Surabaya berawal dari
pendidikan tradisional yang bersifat non
formal (tidak ada jenjang pendidikan).
Kesimpulan :
Pendidikan pada masa Kolonial belanda
dilatar belakangi kritikan Van Deventer,
karena kritikannya, Ratu Wilhelmina
menghimbau untuk membangun sekolah di
Surabaya untuk orang - orang Belanda agar
tidak menurunnya kesejahteraan masyrakat
pribumi, Karena kemakmuran negeri
Belanda diperoleh dari masyarakat pribumi.
Dan PKB juga mendirikan sekolah HBS
yang melahirkan orang elit Indonesia seperti
Soekarno, dan Sekolah HBS juga yang telah
melatar belakangi munculnya Budi Utomo
dan Sarikat Islam.
Abstrak :
Tentang pandangan agama terhadap
penjajahan Belanda di Indonesia, prioritas
dakwah pada masa penjajahan Belanda,
respon penjajah Belanda terhadap
perlawanan bangsa Indonesia untuk
menghilangkan pengaruh Islam di Indonesia
Isi Keterkaitan
Pendidikan pada masa kolonial Belanda di Keterkaitan artikel ini dengan ide
Surabaya didirikan karena adanya kritikan adalah menjelaskan kondisi
dari van Deventer. Dari kritikan tersebut Indonesia pada masa penjajahan
Ratu Wilhemina menghimbau agar khususnya masa kolonial belanda,
membangun sekolah Belanda di Hindia yang mana dalam artikel ini
Belanda. Peraturan bahwa pendirian menjelaskan tentang Pendidikan
sekolah Belanda di Hindia Belanda pada masa kolonial Belanda di
dikhususkan di daerah pelabuhan maupun Surabaya.
perkebunan luas. Didirikannya sekolah
Belanda di Hindia Belanda juga
dikarenakan mahalnya biaya anak – anak
belanda di Surabaya untuk sekolah di
Batavia. Sekolah Belanda ini juga bisa
dirasakan oleh anak – anak pribumi karena
adanya politik etis dengan persyaratan
keturunan, penghasilan orang tuadan
pendidikan orang tua. Dari sekolah yang
didirikan Belanda di Surabaya melahirkan
orang elit seperti Soekarno dan melatar
blakangi berdirinya Boedi Oetomo dan
Sarikat Islam.
Pada zaman kolonial Belanda, prioritas Keterkaitan ide dengan artikel ini
dakwah pada saat itu adalah perang. adalah menjelaskan kondisi
Belanda yang pada saat itu berkuasa Indonesia pada masa penjajahan
memonopoli perdagangan, pelayaran dan khususnya masa kolonial belanda
kekuasaan politik yang memancing reaksi yang mana dalam artikel ini
bangsa Indonesia. Walapun Indonesia memaparkan tentang semangat
selalu kalah dalam peperangan, semangat bangsa Indonesia memerangi

3 Muhammad Ishak, 2012, Sistem
Penjajahan Jepang di Indonesia, Jurnal
Inovasi, Vol. 9 No 1, Hal 1-12, ISSN
1693-9034
4 Dra. Yasmis, 2007, Jepang dan
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia,
Jurnal Sejarah Lontar, Vol. 4 No. 2, Hal
24-32
dan respon balik masyarakat Indonesia bangsa indonsia tidak pernah pudar karena belanda yang kuat karena pengaruh
terhadap penjajahan Belanda. Temuan dalam kuatnya pengaruh islam dalam diri islam yang kuat pada bangsa
artikel ini adalah penjajah Belanda yang masyarakat. Dan karena itu, bangsa Indonesia.
memonopoli perdagangan, pelayaran dan Belanda ingin menghilangkan pengaruh
kekuasaan politik sehingga menyulut reaksi islam dalam diri masyarakat Indonesia.
bangsa Indonesia untuk memerangi mereka,
walaupun selalu kalah tetapi tidak
menyurutkan semangat bangsa Indonesia
Karena pengaruh Islam yang kuat. Karena
itulah Penjajah belanda ingin menghilangkan
pengaruh Islam pada Bangsa Indonesia.
Kesimpulan:
Prioritas dakwah pada masa Kolonial
Belanda adalah perang. Dalam peperangan
bangsa Indonesia selalu kalah, namun tidak
melemahkan semangat untuk terus melawan.
Dari peperangan Belanda di Indonesia
berdampak krisi politik, social, ekonomi,
agama, kemiskinan dan kesengsaraan yang
melanda bangsa Indonesia
Abstrak : Penjajah jepang yang datang ke Indonesia Keterkaitan ide dengan artikel
Mengambarkan secara teoritis tentang Sistem awalnya untuk menguasai daerah minyak adalah menjelaskan tentang
penjajahan Jepang di Indonesia dengan di Indonesia, mereka datang dengan ramah Indonesia pada masa penjajahan
segala implikasinya terhadap bangsa untuk menarik perhatian bangsa Indonesia. khususnya masa pendudukan jepang,
Indonesia, baik sebelum kemerdekaan Namun, kemudian berubah selama 3,5 yang mana dalam artikel ini
maupun setelah kemerdekaan. tahun lamanya, bangsa jepang sangat memaparkan sistem penjajahan
Kesimpulan : menindas bangsa Indonesia. jepang yang berawal dengan
Jepang mendarat di Indonesia pada tahun bersikap ramah namun setelah nya
1942 dengan tujuan untuk menguasai minyak menindas bangsa indonesiaa.
bumi Indonesia. Jepang bersikap bijaksana
dan toleran namun setelah itu dalam masa
pendudukannya selama 3,5 tahun jepang
menindas Indonesia.
Abstrak : Jepang ke Indonesia dengan tujuan untuk Keterkaitan ide dengan artikel
Mengulas adakah peranan Jepang dalam memenangkan perang dunia II. Karena adalah menjelaskan tentang
perjuangan kemerdekaan Indonesia yang telah mengetahui semangat kebangsaan Indonesia pada masa penjajahan
dimulai sejak masa Kolonial Hindia Belanda Indonesia, mereka datang dengan cara khususnya masa pendudukan
dan mencapai klimaksnya pada 17 agustus menarik simpati hati rakyat Indonesia
jepang, yang mana dalam artikel
1945. seperti mengizinkan bendera merah putih,

5 Haryono Rinardi, 2007, Konflik Elit
Politik Indonesia Masa Awal Revolusi
Kemerdekaan : Munculnya Dekrit
Wapres Nomor X 16 Oktober 1945,
Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. 10 No. 1,
Hal. 23-33
6 Kus Eddy Sartono, 2009, Kajian
Konstitusi Indonesia dari Awal
Kemerdekaan Sampai Era Reformasi,
Jurnal Humanika, Vol. 9 No. 1, 93-106
Kesimpulan ;
Jepang ke Indonesia dengan tujuan untuk
memenangkan perang dunia II. Karena telah
mengetahui semangat kebangsaan Indonesia,
mereka datang dengan cara menarik simpati
hati rakyat Indonesia seperti mengizinkan
bendera merah putih, digunakannya bahasa
Indonesia dan mengumandangkan lagu
Indonesia Raya, merangkul pemimpin
pemimpin rakyat, serta memberikan
kebijakan militer kepada rakyat Indonesia
Abstrak :
Menganalisis situasi yang saling
bertentangan selama revolusi Indonesia di
paruh kedua tahun 1940-an. Periode revolusi
kemerdekaan Indonesia sangat singkat tetapi
itu adalah periode paling dinamis dalam
sejarah Indonesia terutama dalam kaitannya
dengan pelaksanaan pemerintahan negara.
Kesimpulan :
Adanya perubahan sistem kenegaraan di
Indonesia disebabkan friksi diantara para elit
Indonesia pada saat itu mengenai sikap
negara terhadap reekolonisasi negara
penjajah. Maka dari itu diadakan perubahan
cabinet karena adanya orang orang yang
dekat dengan jepang didalam kabinet
sebelumnya agar menghindari perpecahan
lebih lanjut dikalangan elit politik Indonesia.
Abstrak :
Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi beberapa
periode. Periode pertama berlaku UUD 1945,
periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949,
periode ketiga berlaku UUDS 1950, Periode
keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta
Penjelasannya.
Kesimpulan :
digunakannya bahasa Indonesia dan
mengumandangkan lagu Indonesia Raya,
merangkul pemimpin pemimpin rakyat
agar memberikan tenaga dan pikirannya
dalam membantu usaha perang jepang,
serta memberikan kebijakan militer kepada
rakyat Indonesia seperti organisasi Heiho,
Keibodan, PETA, Fujinkai dan Syuisintai.
Diadakannya perubahan sistem
ketatanegaraan Indonesia karena adanya
perbedaan pendapat diantara elit Indonesia
mengenai sikap Indonesia terhadap negara
penjajah yang ingin berkuasa kembali.
Perubahan kabinet menjadi solusi untuk
merubah sistem ketatanegaraan karena
adanya orang – orang dekat jepang
didalam kabinet sebelumnya untuk
menghindari perpecahan lebih lanjut
dikalangan elit politik Indonesia.
Konstitusi Indonesia adalah UUD 1945,
yang pada awal kemerdekaan konstitusi RI
mengalami perubahan sebanyak 4 kali
periodesasi. Yakni UUD 1945, Konstitusi
RIS, UUDS 1950 dan kembali UUD 1945
pada masa orde lama.
ini memaparkan strategi penjajah
jepang untuk menguasai
Indonesia dengan menarik hati
rakyat Indonesia karena telah
mengetahui tentang semangat
perjuangan kemerdekaan rakyat
Indonesia.
Keterkaitan ide dengan artikel
adalah menjelaskan kondisi
Indonesia setelah masa penjajahan
yakni masa awal kemerdekaan yang
mana artikel ini memaparkan konflik
elit politik indonesa tentang
kekhawatiran terhadap kabinet
Presiden Soekarno, sehingga
diadakannya perubahan kabinet.
Keterkaitan ide dengan artikel
adalah menjelaskan kondisi
Indonesia setelah masa penjajahan
yakni masa awal kemerdekaan yang
mana artikel ini memaparkan
konstitusi Indonesia pada awal
kemerdekaan yang terjadi perubahan
sebanyak 4 kali periodesasi pada
awal kemerdekaan.

7 Insan Fahmi Siregar, 2011, Dinamika
Demokrasi di Indonesia Masa Orde
Lama: Studi Kasus Antara Sukarno
Versus Masyumi, Jurnal Paramita, Vol.
21 No. 1, Hal 25-36, ISSN 0854-0039.
8 Yeni Wijayanti, 2015, Kebijakan
Pemerintah Indonesia Masa Orde Lama
dibidang Ekonomi Terhadap Bisnis
Orang Cina, Jurnal Artefak, Vol. 3 No. 2,
Hal. 113-118, ISSN 2355-5726
Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan
telah melewati berbagai tahap
perkembangan. Tiap tahap memunculkan
model ketatanegaraan yang khas.
Abstrak :
Adanya penilaian negatif dari masing-masing
pihak, dan tidak berujungnya konflik di
antara kedua belah pihak, maka semakin
memperburuk hubungan antara Sukarno
dengan Masyumi. Masyumi menilai Sukarno
mengabaikan azas-azas demokrasi, dan
Sukarno menilai bahwa Masyumi adalah
musuh demokrasi terpimpin.
Kesimpulan :
Konflik Masyumi dengan Soekarno karena
beberapa hal, yakni ; pertama masalah
kedudukan dan kekuasaan dalam pemerintah,
kedua adanya perbedaan yang mendasar
mengenai demokrasi, Soekarno yangg
menggangap setiap kritikan dari masyumi
adalah pembangkangan dan perlawanan.
Karena Masyumi selalu mengkritik
Soekarno, atas nama demokrasi terpimpin
Masyumi pada saat itu dibubarkan oleh
Soekarno
Abstrak :
Menjelaskan bagaimana pengaruh kebijakan
pemerintah Indonesia masa Orde Lama
dibidang ekonomi terhadap bisnis orang
Cina. Pemerintahan dan kebijakan yang baru
sedikit banyak berpengaruh terhadap
kelangsungan bisnis orang Cina di Indonesia.
Pada masa kolonial Belanda, orang-orang
Cina mendapat tempat yang cukup strategis,
sebagai perantara, penarik pajak, dan lain-
lain. Setelah merdeka, orang-orang Cina
masih tetap dominan dalam bidang ekonomi
Konflik Soekarno dengan Masyumi
menjadi sangat tegang pada masa
demokrasi terpimpin, yang mana hampir
setiap pernyataan yang dikeluarkan
Soekarno mendapat tentangan dari Partai
Masyumi, dan dari tentangan itu Soekarno
menganggapnya sebagai perlawanan dan
pembangkangan yang dilakukan Partai
Masyumi. Akibat dari pertentangan dari
Partai Masyumi tersebut, Presiden
Soekarno membubarkan Partai Masyumi
Pemerintah Orde Lama memberikan
kebijakan sistem untuk pembatasan bisnis
orang cina yakni sistem benteng, namun
sistem ini justru melahirkan
persengkokolan Ali baba yakni agar orang
cina tidak terlalu terpojok karena sistm ini.
Walaupun banyak kebijakan, daya juang
orang Cina dapat memposisikan mereka
sebagai golongan yang tetap bisa
berkmbang
Keterkaitan ide dengan artikel
adalah menjelaskan kondisi
Indonesia pada masa orde lama
yakni masa setelah masa penjajahan,
masa awal kemerdekaan. Yang
mana dalam artikel ini memaparkan
konflik Presiden Soekarno dengan
Partai Masyumi karena kritikan
masyumi yang dianggap presiden
Soekarno sebagai pembangkangan
dan perlawanan karena perbedaan
pandangan mengenai demokrasi
yang berujung dibubarkannya Partai
Masyumi.
Keterkaitan ide dengan artikel
adalah menjelaskan kondisi
Indonesia pada masa orde lama
yakni masa setelah masa penjajahan,
masa awal kemerdekaan. Yang
mana dalam artikel ini memaparkan
kebijakan Pemerintah Indonesia
Masa Orde Lama dibidang Ekonomi
Terhadap Bisnis Orang Cina

9 Gili Argnti dan Dini Sri Istiningdias,
2017, Pemikiran Politik Soekarno
Tentang Demokrasi Terpimpin , Jurnal
Politikom Indonesiana, Vol. 2 No. 1, Hal
14-27, ISSN 2528-2069
10 Dwi Wahyono Hadi dan Gayung
Kasuma, 2012, Propaganda Orde Baru
1966-1980, Jurnal Verleden, Vol. 1 No. 1,
Hal. 40-50
hingga akhirnya ada program ekonomi yang
menghambat mereka
Kesimpulan :
Setelah Indonesia merdeka, orang Cina
sebagai golongan kedua di golongan timur
asinng mendapat pembatasan dalam bisnis
mereka dengan dikeluarkannya kebijakan
Sistem Benteng. Walaupun banyak kebijakan
ekonomi yang berusaha mengurangi peran
orang Cina, tetapi daya juang orang Cina
dapat memposisikan mereka sebagai
golongan yang tetap bisa eksis. Hopeng,
hong sui, dan hoki adalah hal-hal yang dapat
menjadi spirit bagi golongan Cina dalam
menjalankan bisnisnya.
Abstrak : Soekarno muda yang dikenal dengan sosok Keterkaitan ide dengan artikel
Tentang studi pemikiran tentang Soekarno, pemikir politik yang sangat cendrung adalah menjelaskan kondisi
khususnya pemikirannya tentang konsep perubahan menyeluruh dan menjunjung Indonesia pada masa orde lama
demokrasi yang dia nilai sebagai konsep kepentingan sesama umat manusia namun yakni masa setelah masa penjajahan,
politik khas tradisi-budaya Indonesia. dimasa kepemimpinannya menggunakan masa awal kemerdekaan. Yang
Kesimpulan : demokrasi terpimpin yang cendrung mana dalam artikel ini memaparkan
Pemikiran politik Soekarno tentang otoriter. Pemikiran Soekarno tentang pemikiran politik Soekarno tentang
demokrasi terpimpin bila dilihat kaitannya demokrasi terpimpin ini tidak bisa Demokrasi Terpimpin yang
dengan konteks Indonesia saat ini dimana digunakan dimasa kekinian sekarang ini digunakannya pada masa orde lama
gelombang demokratisasi sudah menjadi karena dinilai otoritr dan represif
sistem politik yang mapan keberadaannya sedangkan Indonesia pada saat ini
dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, merupakan menjunjung tinggi nilai – nilai demokrasi.
suatu kekeliruan besar bila dikaitkan dalam
konteks kekinian, sistem demokrasi
terpimpin merupakan sistem politik yang
cenderung otoriter dan refresif. Sangat jauh
berbeda dengan situasi Indonesia
kontemporer sekarang yang sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Abstrak ; Munculnya Soeharto menandai perubahan Keterkaitan ide dengan artikel ini
Artikel ini menunjukkan bahwa rezim Orde politik di Indonesia pasca peristiwa adalah menjelaskan kondisi
Baru saat itu berhasil memperoleh legitimasi 1965sebagai pemimpin orde baru yang Indonesia masa orde baru yakni
kekuasaan melalui berbagai cara, diantaranya membuat perubahan baru pasca lengsernya setelah masa penjajahan, masa awal

11 Sugeng P. Syahrie, 2009, Politik
Pembangunan Orde Baru: Industrialisasi,
Swastanisasi, dan Pertumbuhan Ekonomi,
Jurnal Sejarah Lontar, Vol. 6 No. 1, Hal.
1-11
ialah menggunakan jalan propaganda Soekarno. Pada periode 1966-1980 kemerdekaan dan masa orde lama,
pembangunan. Secara garis besar pada merupakan grand design pemeerintah yang yang mana menjelaskan berbagai
akhirnya rezim Orde Baru mampu berhasil membuat rakyat petuh dan propaganda dalam orde baru pada
memaksakan rakyat untuk patuh dan tunduk menerima segala hal dari pemerintah.Pada periode 1966-1980.
terhadap segala kebijakan yang diarahkan periode orde baru ini disibukkan untuk
pemerintah, baik dengan cara-cara persuasif menghilangkan citra Soekarno dan Orde
maupun represif. lama. Orde baru lebih terkesan dengan
Kesimpulan : politik pencitraan dan lawan politik dari
Perubahan kondisi politik di Indonesia pasca orde baru banyak berakhir sebagai tahanan
peristiwa 1965 ditandai munculnya sosok politik karena tidak tunduk dan patuh.
Soeharto sebagai pemimpin Orde Baru. Orde
Baru mampu mendominasi percaturan politik
nasional, meski dengan berbagai cara dan
proses yang cukup panjang. Pada periode
1966 hingga 1980, merupakan tahap-tahap
bagi Orde Baru untuk membuat
pemerintahannya. Pada periode tersebut Orde
Baru disibukkan untuk menghilangkan citra
Bung Karno dan Orde Lama. Manuver
politik yang dilakukan oleh Orde Baru lebih
terkesan pada politik pencitraan serta control
ketat pemerintah dengan menggunakan
militer, birokrasi, dan Golkar
Abstrak ; Orientasi pembangunan pada masa orde Keterkaitan ide dengan artikel ini
Artikel telaah pustaka ini memaparkan baru yang mementingkan pemasukan uang adalah menjelaskan kondisi
argumen bahwa ketika sektor industri yang bagi setiap daerah yang akan berujung Indonesia masa orde baru yakni
semula diandalkan sebagai sumber PAD pada penjualan aset yang bernilai tinggi setelah masa penjajahan, masa awal
tidak dapat memenuhi harapan, langkah yang untuk kepentingan orang banyak. kemerdekaan dan masa orde lama,
diambil pemerintah, terutama di tingkat yang mana menjelaskan politik
daerah (kabupaten dan kota), pada umumnya pembangunan Masa Orde Baru.
menjadi sangat pragmatis, yakni
mengkomersialisasikan semua aset, seperti
tanah dan lokasi atau ruang yang memiliki
nilai tinggi bagi kepentingan orang banyak.
Kebijakan seperti ini sering kali
mengesampingkan hak-hak publik atas ruang
atau lokasi strategis serta mengesampingkan
dampak sosial ekonomi dari bisnis yang
 mengeksplotasi nilai ruang dan lokasi
tersebut.
Kesimpulan :
Orientasi pembangunan yang terlalu kuat
pada pertumbuhan ekonomi berbahaya
karena orientasi ini menjelma sebagai
pemasukan bagi setiap daerah yang mana
seharusnya menjadi sumber bagi setiap
daerah. Ini akan berakibat penjualan aset
yang seharusnya berharga bagi kepentingan
orang banyak. Kebijakan ini akan
menghilangkan visi dalam pembangunan
kota dan pembangunan yang dulunya untuk
memperlancar kegiatan ekonomi dan social
akam meenjadi kegiatan bisnis. Dengan
prasarana bisnis inilah pemerintah dapat
mengandalkan perolehan PAD-nya melalui
penerimaan pajak daerah dan retribusi.
Perilaku birokrasi seperti ini menjadikan
negara bertingkah laku mengadopsi watak
perusahaan swasta, yakni hanya ingin
untung.

12 Siti Fatimah, 2007, Perempuan dan
Kekerasan Pada Masa Orde Baru, Jurnal
Demokrsi, Vol. 6 No. 2, Hal. 99-100
Abstrak :
Artikel ini mencoba untuk menganalisis
beberapa isu tentang perempuan dan
kekerasan selama Era Orde Baru, terutama
yang berkaitan dengan kebijakan negara
perempuan di Indonesia, peluang kekerasan
perempuan, dan puncak kekerasan
perempuan dalam tragedi Mei 1998.
Kesimpulan :
Negara dan pemerintahan Orde Baru telah
dibangun dengan berbagai nuansa kekerasan.
Mulai dari awal berdirinya pemerintahan
Suharto sampai di akhir pemerintahannya
Orde Baru telah mengorbankan berjuta-juta
masyarakat, terutama kaum perempuan yang
tidak bersalah dan tidak mengerti apa-apa.
Banyaknya korban yang tidak bersalah dan Keterkaitan ide dengan artikel ini
tidak mengerti apa apa khusunya adalah menjelaskan kondisi
perempuan pada masa orde baru. Budaya Indonesia masa orde baru yakni
kekerasan yang dipelopori oleh militer setelah masa penjajahan, masa awal
sebagai tiang penyangga pemerintahan kemerdekaan dan masa orde lama,
Orde Baru sudah merupakan bagian yang yang mana menjelaskan kekerasan
menyeluruh dalam budaya bangsa terhadap perempuan pada masa Orde
Indonesia. Dalam perkembangan sejarah Baru.
HAM di Indonesia, pemerintah Suharto
merupakan pemerintahan yang paling
banyak melakukan pelanggaran terhadap
HAM. Sedangkan kelompok yang paling
menderita adalah perempuan. Perlakuan-
perlakuan di luar perikemanusian yang
dialami perempuan oleh kelompok militer
pada masa Orde Baru.
 Dalam perkembangan sejarah HAM di
Indonesia, pemerintah Suharto merupakan
pemerintahan yang paling banyak melakukan
pelanggaran terhadap HAM. Sedangkan
kelompok yang paling menderita adalah
perempuan

13 Muntoha dan Puji Dwi Darmoko, 2017,
Pergeseran Demokrasi Pancasila Ke
Demokrasi Liberal (Praktek
Ketatanegaraan Ri Pasca Reformasi),
Jurnal Madaniyah, Vol. 7 No. 2, Hal.
354-372, ISSN 2086-3462
14 Endang Komara, 2015, Sistem Politik
Indonesia Pasca Reformasi, Jurnal Sosio
Didaktika, Vol. 2 No.2, Hal. 117-124,
ISSN 2356-1386
Abstrak ;
Perjalanan reformasi terhadap perkembangan
demokrasi di Indonesia pada era Presiden BJ.
Habibie menunjukan arah yang jelas dengan
dilaksanakannya Pemilihan Umum pada
tahun 1999 dengan berdasarkan pada
Undang-undang Dasar 1945. Namun
Pemilihan Presiden dan wakil Presiden yang
dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat dilakukan bukan dengan musyawarah
mufakat, sebagaimana dikehendaki oleh
Demokrasi Pancasila yang mengacu pada
asas kegotongroyongan dan kekeluargaan
Kesimpulan :
Reformasi adalah tindakan perubahan yang
radikal yang berlandaskan demokrasi oleh
rakyat, untuk rakyat, dan adanya perubahan
pengambilan keputusan yakni voting serta
pergesan selanjutnya yaitu pemilihan secara
langsung dan bebas oleh rakyat dimana
raakyat dapat memberikan suaranya secara
dalam beberapa kali pemilu pasca reformasi.
Abstrak :
Analisis tentang sistem politik Indonesia
pasca reformasi. Sebagaimana diketahui
bahwa sistem politik sering dianggap sebagai
alokasi nilai yang berkembang di tengah-
tengah masyarakat dan setiap warga
masyarakat menghargainya sebagai ways of
life.
Kesimpulan :
Reformasi merupakan perbaikan sisteem
demokrasi yang dimanipulasi oleh
pemerintahan sebeelumya. Pada masa
reformasi, rakyat diberikan tempat untuk
berpartisipasi dalam pemerintahan
khusunya pemilu yakni pemilihan
langsung oleh rakyat yang merupakan
pergeseran demokrasi pada masa
reformasi.
Sistem politik Indonesia pasca reformasi
pertama dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya yakni nilai – nilai yang ada
ditengah masyarakat. Sistem politik
Indonesia pasca reformasi ini, mangmbil
dari proses politik internasional yang mana
Indonesia pada saat itu ikut sera dalam
politik global dengan terlibat di negara –
negara non blok.
Keterkaitan ide dengan artikel ialah
menjelaskan Indonesia di masa
pasca reformasi yakni masa setelah
runtuhnya orde baru, yang mana
artikel ini menjelaskan pergeseran
demokrasi pancasila ke demokrasi
liberal yang perubahan mendasar
pada rakyat yakni rakyat dapat
memilih secara langsung dan bebas
terhadap calon yang mengikuti
pemilu.
Keterkaitan ide dengan artikel ialah
menjelaskan Indonesia di masa
pasca reformasi yakni masa setelah
runtuhnya orde baru, yang mana
artikel ini menjelaskan Sistem
Politik Indonesia Pasca Reformasi.

15 Dr. H. Azis Budianto, SH.MS, 2016,
Pembangunan Politik Hukum Pasca
Reformasi di Indonesia, Jurnal Lex
Librum, Vol. 3 No. 1, Hal. 429-444
Sisitem Politik Indonesia Pasca Reformasi
terdapat 2 kenyataan penting yakni ; pertama,
sistem politik dipengaruhi oleh lingkungan
yang berada di sekitarnya, baik yang
langsung berhubungan dengan sistem politik
maupun yang tidak langsung berhubungan
dengan sistem politik. Kedua, proses politik
internasional yang menjadi masukan bagi
terciptanya perubahan sistem politik, telah
menyeret bangsa dan negara Indonesia
untuk berpartisipasi dalam sistem politik
global dengan terlibat di negara-negara Non-
Blok
Abstrak : Untuk memperbaiki pembangunan politik Keterkaitan ide dengan artikel ialah
Pengertian era reformasi dalam ldtazanah hukum pasca era reformasi diperlukan menjelaskan Indonesia di masa
politik Indonesia merujuk pada masa pasca perbaruan dang penggantian peraturan pasca reformasi yakni masa setelah
berhentinya Jenderal (Pum.) Soeharto hukum yang berasal dari kolonial dan runtuhnya orde baru, yang mana
sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2l menciptakan hukum baru yang bersumber artikel ini menjelaskan Pembanguna
Mei 1998. Sejak itu, berbagai tuntutan pun dari Pancasila dan UUD 1945 Politik Hukum Pasca Reformasi di
disuarakan oleh elemen masyarakat untuk Indonesia
memperbaiki kondisi dan struktur
ketatanegaraan, antara lain: Amandemen
UUD 1945; penghapusan Dwifungsi ABRI;
penegakan supremasi hukum, penghormatan
HAM, dan pemberantasan KKN,
desentralisasi dan hubungan yang adil antara
Pusat dan Daerah (otonomi daerah);
Kesimpulan :
Pembangunan politik hukum nasional
merupakan salah satu bidang pembangunan
yang penting, yang juga memerlukan
perhatian dan penanganan secara intensif
sebagaimana bidang-bidang pembangunan
lainnya.Pembangunan politik hukum
nasional meliputi perbaruan atau penggantian
peraturan hukum dari masa kolonial dan
menciptakan hukum baru yang secara utuh
bersumber pada Pancasila dan UUD 1945.