Anda di halaman 1dari 13

BAB I

ANALISIS KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : D, ny

Umur : 36 tahun

Alamat : Banjaran

Pekerjaan : Ibu RT

Agama : Islam

Status : Sudah Menikah

Tangga Pemeriksaan: 18 Oktober 2016

II. ANAMNSESIS

KU : Benjolan di bawah telinga yang menyebar ke pipi

OS mengeluh timbul benjolan di bawah telinga kiri sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan
awalnya sebesar kacang tanah yang kemudian pecah 6 bulan yang lalu. Benjolan semakin
membesar disertai adanya ulkus, nyeri, bengkak, kemerahan dan demam. Os menyangkal adanya
perubahan tekstur kulit (peau d’orange) pada benjolan. Benjolan mengeluarkan secret seperti
pus dan darah. Os menyangkal adanya keluhan pusing, penurunan kesadaran, sakit kepala, sesak
& nyeri pada tulah belakang. Os juga menyangkal adanya benjolan pada perut kanan atas.

Os mengatakan bahwa benjolan tidak ada saat lahir dan tiba-tiba muncul saat dewasa. Os
menyangkal riwayat batuk lama. Os menyangkal ada keluarga dengan riwayat batuk lama. Os
menyangkal adanya trauma di daerah bawah tengah telinga.
Os menyangkal merokok tetapi suami os merokok. Os tidak pernah melakukan
pengobatan dengan terapi sinar. Os menyangkal keluarga memiliki riwayat penyakit tumor,

Os mengalami gejala penurunan nafsu makan, penurunan BB dan menjadi susah tidur. Os
menyangkal adanya penurunan pendengaran.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital : Tekanan Darah: 120 / 80 mmHg

Nadi: 76x / menit

Respirasi: 20x / menit

Suhu: afebris, 36.5º

Kepala : Konjungtiva tidak anemis

Sklera tidak ikterik

Leher : KGB tidak teraba,

JVP tidak meningkat,

Thorax : Bentuk dan gerak simetris

KGB supra dan infra klavikula tidak teraba

Sonor

Paru-paru : VBS ki = ka, Rhonchi -/-, Wheezing -/-

Jantung : Bunyi Jantung murni, Regular, Murmur -, Gallop -


Abdomen : Datar, Lembut, Nyeri tekan (-), BU (+) normal

Hepar dan Lien tidak teraba

Ekstremitas : akral hangat,

deformitas (-)

B. STATUS LOKALIS

Inspeksi :
warna kemerehan (+)
skin nodule (+) ukuran 3x5x1 cm lokasi di buccal kiri, inferior dari auricularis externa
uncer (+)
darah, pus (+)
Edema (+)

Palpasi : Massa
Konsistensi keras, berbatas tidak jelas, terfiksasi, NT (+)
KGB supraclavicular, infraclavicular, submandibular, submental, pre& post auricular,
axilla (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biopsi insisi  Histo PA

V. DIAGNOSA BANDING

Epidermoid carcinoma
Ca Parotis

VI. Penalataksanaan

Rujuk ke spesialis Onkologi


BAB II

PEMBAHASAN

1. ANATOMI DAN HISTOLOGI KULIT

• Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :

– Lapisan epidermis

1. Stratum korneum / lapisan tanduk

• Lapisan kulit yang paling luar

• Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati

• Tidak berinti

• Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin

• Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin

2. Stratum lusidum

 Terdapat langsung di bawah lapisan korneum


 Lapisan sel terang

 Lapisan sel gepeng tanpa inti

 Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)

 Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki

3. Stratum granulosum / lapisan keratohyalin

 Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng

 Grainy (lapisan bulir padi)

 Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.

 Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

4. Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer

 Terdiri dari 5-8 lapisan

 Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)

 Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.

 Terdapat sel langerhans

 Lapisan ini memproduksi keratin

 Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit

5. Stratum basale

 Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis


 Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar

 Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.

 Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif

- Lapisan dermis

a. Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf

b. Mendapat suplai darah dan saraf

c. Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.

d. Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.

e. Terdiri dari 2 bagian :

- Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut


saraf dan pemb darah

- Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pemb


darah, saraf, kolagen.

- Lapisan subkutis/ hipodermis

Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah
dan getah bening

Melanocytes

• Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin

• Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)

• Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi

• Melanin dapat mencegah kerusakan DNA, membantu mencegah kanker kulit


KANKER KULIT

Definisi :

• Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian
tubuh yang lain.

• Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam
sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah
karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna
(MM).

Etiologi

• Paparan Sinar UV

• Paparan Karsinogenik (arsenic, nikotin, tar)

• Genetik/faktor keturunan

• Pemaparan radiasi

• Immunosuppresan

• Papiloma Virus.

Klasifikasi

1. Non Melanoma

- Basal Cell Carcinoma (BCC) = 70 %

- Squamous Cell Carcinoma (SCC) = 20%

- Sebaceous Carcinoma sangat jarang = 0,2 -4,6 %

- Carcinoma Apocrine, carcinoma eccrine <<

2 Melanoma (3%)
Klasifikasi menurut WHO

1. Basal Cell Carcinoma

a. Superficial Multicentric Type

b. Morphea Type

c. Fibroepithelial

2. Squamous Cell Carcinoma

a. Adenoid Squamous Cell Carcinoma

b. Spindle Cell Type

3. Metatypical

4. Sweat gland Tumors and Related Lesions

5. Sebaceous Gland Tumors

6. Tumors of Hair Follicle

7. Paget’s Disease

8. Undifferentiated Carcinoma

9. Cysts

10. Tumor-like lesions

11. Unclassified

Insidensi

• Kanker yang sering dijumpai di Indonesia

• Peringkat ke 4 BCC dan SCC paling sering pada orang kulit putih

• Laki-laki : Wanita = 3 : 1

• Bagian tubuh yang sering kena sinar matahari


- Punggung tangan, muka terutama hidung

SCC 80% di Kepala-leher dan tangan 10%

BCC : 90 % mutasi gen PTCH

50 % mutasi gen p53

Manifestasi Klinis

• Benjolan kecil yg membesar

• Benjolan yg permukaanya rata & mudah berdarah

• Luka/koreng/borok yg tak kunjung sembuh

• Bercak hitam yg menebal pada kaki & tangan


1. KARSINOMA SEL BASAL

5 BENTUK BCC YANG SERING DITEMUKAN

• Noduloulcerative BCC 75 %
• Pigmented BCC
• Sclerosing atau Morphea from BCC
• Superficial BCC
• Fibroepitheliat

2. KARSINOMA SEL SKUAMOSA


• Dikarenakan paparan matahari dalam jangka waktu yg lama
• Daerah yang terkena biasanya adalah yg terkena paparan sinar matahari
• Berpotensi metastase ke kel.limfe, hati, paru-paru, dll.
• Berasal dari Basal Keratinocyte kulit
• Bisa ditemukan ulkus sentral dan krusta
• Tumbuh pesat dan bermestastasis
Gambar histo PA
• Adanya jaringan epidermal yang tidak teratur dan melakukan invasi ke dalam dermis
dalam berbagai derajat
• Adanya sel keratinosit yang atipik yang menembus dermoepidermal junction masuk ke
dalam dermis

3. MELANOMA

• Disebabkan paparan sinar matahari yg cukup parah

& intermitten

• Pada daerah paparan dan non paparan

• Beresiko tinggi metastase ke kel.limfe, hati, paru-paru, dll


Melanoma Malignum

• Merupakan jenis keganasan yang paling sulit diramalkan

• Most Unpredictable Cancer.

• > 90% Melanoma di tungkai bawah ditemukan pada wanita

• Melanoma di badan terutama di punggung ditemukan pada laki-laki

Ada 4 pola pertumbuhan Melanoma Malignum yaitu ·

• Superficial Spreading Melanoma ( SSM ) : 70% ·

• Nodular Melanoma ( NM ) : 15 – 30% ·

• Lentigo Maligna Melanoma ( LMM ) : 4 – 10% ·

• Acral Lentiginous Melanoma ( ALM ) : 2 - 8%

Penatalaksanaan Medis

TERAPI OPERATIF :

1. Excisional Surgical Tehniques

- Excisions with predetermined Margins (pembersihan marginal)

- Mohs Micrographic Surgery (penyembuhan total, rekurensi)

Prinsip :

1. Tumor yang menyebar dan tumbuh berdekatan

2. Semua sel tumor di eksisi untuk penyembuhan

II. Destructive Surgical Techniques

- Curettage and Cautery / Electrodesiccation (hemostasis dan kematian jaringan sekitarnya)


bias dilakukan untuk pengobatan beberapa lesi dalam sekali kunjungan.
- Cryosurgery (menghancurkan kanker kulit dan beberapa jaringan sekitarnya dengan
membekukan jaringan tersebut. Kemudian terjadi pencairan rekristalisasi elektrolit
menghasilkan stasis vascular dan perubahan local pada mikrosirkulasi hingga terjadi
kerusakan jaringan yang lebih jauh.

• Terapi Non Operatif

- Radioterapi (terjaganya jaringan normal yang berdekatan dengan lokasi penyinaran)

- Terapi Topikal Kemoterapi

Topikal 5-FU atau 5% imiquimod untuk penyembuhan lesi superficial

- Intralesional Interferon Therapy ( sitokin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel,


diferensiasi dan respon imun dan aktifitas antiviral)

Terapi untuk Non Melanoma

• Eksisi

• Moh’s Surgery

• Cryosurgery –

• Kuretase

• Electrodesiccation

• Radioterapi dan kemoterapi


CASE REPORT SESSION
KANKER KULIT

Disusun Oleh :

Tria Wijayanti
Wilda Meutia

Preceptor:

Dr. Yusuf Heriady, dr., Sp.B (K) Onk

SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2016

Anda mungkin juga menyukai