Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, sehinga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan judul Boswellia.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah menyalurkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini,
terutama kepada dosen pembimbing mata kuliah Farmakognosi - Fito II Ibu
Verawati M.Farm ,Apt.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi kami
sebagai penulis. Kami sebagai Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran
pembaca terhadap makalah ini untuk lebih baik ke depannya.

Padang, 1 November 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi .......................................................................................... 5


2.2 Sumber Sterol................................................................................. 5
2.3 Biosintesa Sterol ............................................................................ 7
2.4 Kegunaan Sterol ............................................................................. 9

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................. 12


3.2 Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. latar Belakang

Lipid merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh Lemak ini
mencakup kurang lebih 15% berat badan dan dibagi menjadi empat kelas
yaitu trigliserida, phospholipid, sterol, dan lipoprotein. Lipid adalah senyawa
organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian
hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk
struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah.
Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan
atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan
menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori:
asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan
poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol
dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.

Hampir terdapat pada semua sel tubuh misal jaringan syaraf, konstituen
utama membran dan lipoprotein plasma. Terdapat pada lemak binatang, Tidak
terdapat pada tumbuhan, Prekursor senyawa steroid lain. Lemak sterol adalah
bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana
dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman,
hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku
berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun
berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat
dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol
yang umum dijumpai.

3
Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh
dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol
merupakan kelompok penting di dalam steroid.
Lemak sterol juga dikenal sebagai alkohol steroid, sebuah subkelompok
steroid dengan gugus hidroksil pada posisi ketiga dari cincin-A. Lemak sterol
bersifat amfipatik yang terbentuk dari acetyl-coenzyme A melalui jalur
HMG-CoA reductase. Biosintesis sterol selalu dianggap sebagai proses
eukariotik karena kekerapannya terjadi pada bakteri. Hanya diperlukan dua
enzim, squalene monooxygenase dan oxidosqualene cyclase untuk
menghasilkan sterol dari skualena. Sekresi sterol dilakukan oleh astrosit
dalam bentuk partikel lipoprotein berjenis kolesterol, desmosterol dan
latosterol.
Sterol merupakan bagian yang penting dari senyawa organik dan
seringkali berfungsi sebagai nukleus. Salah satu jenis sterol, yakni kolesterol
mempunyai peranan yang vital bagi fungsi-fungsi selular dan menjadi
substrat awal (bahasa Inggris: precursor) bagi vitamin yang larut dalam
lemak, dan hormon steroid.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari sterol
2. Dari manakah sumber sterol
3. Bagaimana biosintesa dari sterol
4. Apa kegunaan dan keterangan khusus dari sterol

1.3. Tujuan makalah


1. Untuk memahami dan mempelajari Pengertian sterol, sumber sterol,
biosintesa sterol, kegunaan dari sterol dan lain - lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Definisi

Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh
dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol
merupakan kelompok penting di dalam steroid. Lemak sterol juga dikenal
sebagai alkohol steroid, sebuah subkelompok steroid dengan gugus hidroksil
pada posisi ketiga dari cincin-A. Lemak sterol bersifat amfipatik yang
terbentuk dari acetyl-coenzyme A melalui jalur HMG-CoA reductase.
Biosintesis sterol selalu dianggap sebagai proses eukariotik karena
kekerapannya terjadi pada bakteri. Hanya diperlukan dua enzim, squalene
monooxygenase dan oxidosqualene cyclase untuk menghasilkan sterol dari
skualena. Sekresi sterol dilakukan oleh astrosit dalam bentuk partikel
lipoprotein berjenis kolesterol, desmosterol dan latosterol.

Sterol merupakan bagian yang penting dari senyawa organik dan


seringkali berfungsi sebagai nukleus. Salah satu jenis sterol, yakni kolesterol
mempunyai peranan yang vital bagi fungsi-fungsi seluler dan menjadi
substrat awal (bahasa Inggris: precursor) bagi vitamin yang larut dalam
lemak, dan hormon steroid.

2.2. Sumber Sterol

Lemak sterol nabati disebut fitosterol dan yang hewani disebut zoosterol,
dan dari fungi disebut mycosterol ,dan dari organisme laut disebut
marinesterol. Jenis zoosterol yang penting antara lain adalah kolesterol dan
hormon steroid. Sedangkan pada fitosterol dikenal kampesterol, sitosterol dan
stigmasterol. Ergosterol adalah lemak sterol yang ditemukan pada membran
sel fungi yang berfungsi layaknya kolesterol pada hewan. Marinesterol, yaitu
steroid yang berasal dari organisme laut misalnya spongesterol.

5
Fitosterol merupakan steroida (sterol) yang terdapat di dalam tanaman
dan mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol, tetapi fitosterol
mengandung gugus etil pada rantai cabangnya. Pada tanaman terdapat lebih
dari 40 senyawa sterol yang didominasi oleh tiga bentuk utama dari fitosterol,
yaitu beta-sitosterol, campesterol, dan stigmasterol.

Fitosterol steroida (sterol) yang terdapat di dalam tanaman dan


mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol tetapi, fitosterol
mengandung gugus etil pada rantai cabang.
Fitosterol adalah kolesterol rantai pendek yang berfungsi sebagai penghadang
kolesterol jahat. Ia biasa disebut dengan kolesterol HDL (High Density
Lipoprotein) atau kolesterol baik. Sama dengan kolesterol jahat (kolesterol
LDL), ia juga merupakan turunan dari ‘keluarga’ lemak.

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol[4] (bahasa


Inggris: waxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan
dalam plasma darah.[5] Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul
lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.
Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid
hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon
steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol.

Ergosterol (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) adalah sebuah molekul sterol yang


diproduksi oleh fungi sebagai komponen dari dinding sel. Ergosterol pertama
kali diisolasi dari cendawan Claviceps purpurea, penyebab penyakit ergot
pada tanaman. Dalam bioteknologi, komponen ergosterol dapat dimanfaatkan
untuk mengukur pertumbuhan fungi produk pertanian seperti tomat dan
gandum.

6
Sterol dapat dijumpai sebagai sterol bebas, ester sterol (terasilasi), eter
alkil steril (teralkilasi), sterol sulfat, dan steril glikosida yang kemudiannya
dapat terasilasi menjadi glikosida sterol berasil.

2.3. Biosintesa Sterol

Biosintesis sterol hampir selalu ditemukan pada makhluk eukariota dan


hampir tidak ditemukan pada makhluk prokariota. Lintasan biosintetik sterol
dapat diamati pada proteobakterium. Biosintesis sterol dibagi dalam tiga
tahap deretan reaksi pembentukan antara lain :

1. Pembentukan senyawa intermediate mevalonat

Diawali dengan reaksi penggabungan 2 molekul asetil-SKoA, yang


dikatalis oleh enzim diolase, dan dihasilkan aseto asetil-SKoA.
Selanjutnya, aseto asetil SKoA beraksi dengan 1 molekul asetil-SKoA
lagi membentuk senyawa β OH, β CH3-SKoA (HMG-SKoA). Reaksi ini
dikatalis oleh enzim HMG-SKoA sintesis, akhirnya HMG-SKoA di
reduksi oleh NADPH+ H+. Yang di katalis oleh enzim HMG-SKoA
reduktase, dan terbentukkah mavelonat

2. Pembentukan kolesterol

Perubahan mavelonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenossterol,


berlangsung melalui opembentukan 2 senyawa intermediet, berturut turut
berupa senyawa unit isoprenoid dan skaulen. Kolesterol di turunkan dari
lenossterol melalui pembentukan senyawa intermediet berupa senyawa
14-desmetillano-sterol, Zimosterol, desmosterol, dan pada akhirnya
terbentuklah kolesterol.

3. Pembentukan kolesterol dari skualin

Pada tahap akhir proses biosintesis kolesterol, skualin bereaksi dengan


oksigen menghasilkan skualin- 2,3- epoksida. Reaksi ini dikatalis oleh
skualin monooksigenase. Selanjutnya, skualin - 2,3- epoksida mengalami

7
proses suklisasi, yang dikatalis oleh enzim kualin epoksida lanostreol-
siklase, menghasilkan lenosterol. Perubahan linosterol menjadi kolesterol
berlangsung dengan pelepasan 3 gugus metal (2 atom karbon no.4 dan 1
dari karbon nomor 14), reduktase ikatan rangkap dari rantai samping
kolesterol, dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi 8, 9 ke posisi 5,6
dalam cincin B. perubahan linosterol dapat berlangsung melalui salah satu
dari dua jalur reaksi, yaitu melalui pembentukan desmosterol atau melalui
7-dehidroksikolesterol.

Karena sterol adalah precursor untuk steroid, keduanya dapat


dianggap memiliki hasil dan efek yang sama pada tubuh manusia. Ini
termasuk dari molekul kolesterol dangan hormon seks dengan
glukokartikoid terhadap obat anti inflamasi seperti deksametason.juga
steroid anabolic adalah dari kategori yang sama juga. Sterol berbeda
dalam arti bahwa mereka diwajibkan untuk menjaga fluiditas sel dan
sinyal sekunder, dengan steroid bukan bagian darinya.

Jadi kesamaan antara keduanya lebih besar dari pada perbedaan-


perbedaan, dan kita harus mempertimbangkan sterol sebagai komponen
steroid sehingga memberikan kita dengan efek steroid yang biasanya kita
lihat.

2.4. Kegunaan Sterol

Sterol, juga dikenal sebagai alkohol steroid, adalah kelas bahan kimia
yang memainkan peran ganda yang penting dalam tubuh. Mereka memiliki
bagian-bagian yang dapat larut dalam molekul seperti lemak dan bagian-
bagian yang dapat larut dalam air. Sterol manusia yang paling banyak dikenal
adalah kolesterol, yang berfungsi sebagai prekursor untuk hordiawalimon
steroid dan vitamin yang larut dalam lemak. Beberapa orang mengambil
sterol – seperti vitamin A, D, E dan K – sebagai suplemen. Adapun kegunaan:

8
a. Persinyalan sel

Sinyal sel mengacu pada kemampuan sel untuk berkomunikasi secara efektif
– penting karena sel-sel dalam pekerjaan organ atau jaringan yang diberikan
bersama-sama, dan sel sering perlu untuk memberi sinyal pada organ jauh
juga. Sterol memainkan peran penting dalam penanda sel dengan membantu
mengatur proses pembangunan. Selain itu, mereka menyampaikan pesan yang
diterima dari luar sel untuk efek perubahan dalam sel. Dalam kapasitas ini,
mereka dikenal sebagai second messenger.Mereka juga bertindak sebagai
hormon steroid, yang merupakan molekul yang disintesis oleh organ
hormonal untuk sinyal organ yang jauh. Beberapa hormon steroid yang lebih
umum adalah kortisol, aldosteron, testosteron dan estrogen. Kortisol adalah
hormon stres, aldosteron mengatur keseimbangan mineral dalam tubuh dan
testosteron dan estrogen adalah hormon seks laki-laki dan perempuan.

b. Fitosterol sebagai suplemen nutrisi

Fitosterol, lebih dikenal sebagai sterol tanaman, telah menunjukkan dapat


menahan penyerapan kolesterol pada saluran pencernaan manusia
berdasarkan eksperimen klinis. Sehingga dapat membantu mengurangi
kolesterol pada manusia. Fitosterol telah disetujui oleh U.S FDA untuk
digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Meskipun, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan bahwa fitosterol dapat menghambat penyerapan
kolesterol tetapi juga nutrisi penting lainnya. Saat ini, Asosiasi Jantung
Amerika telah merekomendasikan bahwa suplemen sterol tanaman boleh
dikonsumsi hanya oleh mereka yang terdiagnosa peningkatan kadar
kolesterol, dan tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.

c. Peran Sterol dalam biokimia

Sterol dan senyawa terkaitnya memiliki peran penting dalam fisiologi


organisme eukaryotik. Contohnya, kolesterol membentuk bagian dari
membran seluler pada binatang, yang mempengaruhi fluiditas membran sel
dan bertindak selaku pembawa pesan sekunder pada pengembangan tanda.

9
Pada manusia dan hewan lainnya, kortikosteroid, seperti kortisol, bertindak
sebagai senyawa pemberi tanda pada komunikasi seluler dan metabolisme
umum. Sterol adalah komponen yang umum terdapat pada kelenjar minyak
manusia

d. Klasifikasi dan struktur kimia Sterol

Sterol adalah sub kelompok steroid dengan gugus hidroksil pada posisi 3 dari
cincin A. Mereka adalah lemak amfipatik yang disintesis dari asetil-konezim
A melalui jalur HMG-CoA reduktase. Keseluruhan molekul cukup datar.
Gugus hidroksil pada cincin A bersifat polar. Sisanya, yaitu rantai alifatik
bersifat non-polar.

e. Cell Signalling

Pensinyalan sel mengacu pada kemampuan sel untuk berkomunikasi secara


efektif – penting karena sel-sel di organ atau jaringan tertentu bekerja
bersama, dan sel-sel sering perlu memberi sinyal organ yang jauh juga. Sterol
memainkan peran penting dalam pensinyalan sel dengan membantu mengatur
proses pengembangan. Selain itu, mereka meneruskan pesan yang diterima
dari luar sel untuk menghasilkan perubahan di dalam sel.

Dalam kapasitas ini, mereka dikenal sebagai utusan kedua. Mereka juga
bertindak sebagai hormon steroid, yang merupakan molekul yang disintesis
oleh organ-organ hormon untuk memberi sinyal pada organ-organ yang jauh.
Beberapa hormon steroid yang lebih umum adalah kortisol, aldosteron,
testosteron, dan estrogen. Kortisol adalah hormon stres, aldosteron mengatur
keseimbangan mineral dalam tubuh dan testosteron dan estrogen adalah
hormon seks pria dan wanita.

10
f. Vitamin yang larut dalam lemak

Vitamin yang larut dalam lemak, termasuk A, D, E dan K, disintesis oleh


organisme lain dari sterol dan kemudian diteruskan ke tubuh dalam diet
Anda. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan kulit. Vitamin D
memiliki banyak fungsi, termasuk membantu sistem kekebalan tubuh dan
memperkuat tulang. Vitamin E adalah antioksidan yang membantu
melindungi terhadap kerusakan sel. Vitamin K penting untuk pembekuan
darah.

g. Stabilitas Membran

Sterol, terutama kolesterol, merupakan bagian integral dari stabilitas


membran sel. Membran adalah penutup luar sel, analog dengan kulit. Secara
kimia, itu disebut bilayer lipid; lipid mengacu pada molekul mirip lemak yang
berfungsi untuk menjaga lingkungan di dalam dan di luar sel yang terpisah,
dan bilayer berarti ada dua lapisan. Kolesterol yang tertanam dalam membran
mempertahankan fleksibilitas, atau fluiditas, dan karenanya stabilitas
membran di atas berbagai suhu.

h. Phytosterols

Fitosterol ditemukan pada tumbuhan dan dicerna ketika makanan nabati


dimakan. Beberapa orang mengambil konsentrasi sterol. Sebuah studi tahun
2003 dalam “American Journal of Clinical Nutrition” menunjukkan bahwa
sterol dapat mengganggu penyerapan kolesterol berlebih dari diet dan karena
itu mungkin baik untuk jantung dan pembuluh darah. Namun, efek jangka
panjang dan efek sampingnya masih perlu ditetapkan. Konsultasikan dengan
profesional perawatan kesehatan mengenai keputusan diet dan kesehatan,
termasuk menambahkan suplemen untuk rejimen Anda.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

a. Sterol merupakan bagian yang penting dari senyawa organik dan


seringkali berfungsi sebagai nukleus. Salah satu jenis sterol, yakni
kolesterol mempunyai peranan yang vital bagi fungsi-fungsi seluler
dan menjadi substrat awal (bahasa Inggris: precursor) bagi vitamin
yang larut dalam lemak, dan hormon steroid.
b. Sumber Sterol
Lemak sterol nabati disebut fitosterol dan yang hewani disebut
zoosterol, dan dari fungi disebut mycosterol ,dan dari organisme laut
disebut marinesterol. Jenis zoosterol yang penting antara lain adalah
kolesterol dan hormon steroid. Sedangkan pada fitosterol dikenal
kampesterol, sitosterol dan stigmasterol. Ergosterol adalah lemak
sterol yang ditemukan pada membran sel fungi yang berfungsi
layaknya kolesterol pada hewan. Marinesterol, yaitu steroid yang
berasal dari organisme laut misalnya spongesterol.
c. Biosintesa Sterol
- Pembentukan senyawa intermediate mevalonat
- Pembentukan kolesterol
- Pembentukan kolesterol dari skualin
d. Kegunaan sterol
- Persinyalan sel
- Fitosterol sebagai suplemen nutrisi
- Peran Sterol dalam biokimia
- Klasifikasi dan struktur kimia Sterol
- Cell Signalling
- Vitamin yang larut dalam lemak
- Stabilitas Membran
- Phytosterols

12
3.2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,

kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam mnjelaskan

tentang makalah diatas, dengan sumber– sumber yang lebih banyak serta

dapat dipertanggung jawabkan.

13

Anda mungkin juga menyukai