Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang diberikan-Nya, sehinga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan judul Boswellia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi kami
sebagai penulis. Kami sebagai Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran
pembaca terhadap makalah ini untuk lebih baik ke depannya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Lipid merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh Lemak ini
mencakup kurang lebih 15% berat badan dan dibagi menjadi empat kelas
yaitu trigliserida, phospholipid, sterol, dan lipoprotein. Lipid adalah senyawa
organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian
hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk
struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah.
Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan
atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan
menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori:
asam lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan
poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol
dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari
lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-
turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga
metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol.
Hampir terdapat pada semua sel tubuh misal jaringan syaraf, konstituen
utama membran dan lipoprotein plasma. Terdapat pada lemak binatang, Tidak
terdapat pada tumbuhan, Prekursor senyawa steroid lain. Lemak sterol adalah
bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana
dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman,
hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku
berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun
berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat
dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol
yang umum dijumpai.
3
Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh
dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol
merupakan kelompok penting di dalam steroid.
Lemak sterol juga dikenal sebagai alkohol steroid, sebuah subkelompok
steroid dengan gugus hidroksil pada posisi ketiga dari cincin-A. Lemak sterol
bersifat amfipatik yang terbentuk dari acetyl-coenzyme A melalui jalur
HMG-CoA reductase. Biosintesis sterol selalu dianggap sebagai proses
eukariotik karena kekerapannya terjadi pada bakteri. Hanya diperlukan dua
enzim, squalene monooxygenase dan oxidosqualene cyclase untuk
menghasilkan sterol dari skualena. Sekresi sterol dilakukan oleh astrosit
dalam bentuk partikel lipoprotein berjenis kolesterol, desmosterol dan
latosterol.
Sterol merupakan bagian yang penting dari senyawa organik dan
seringkali berfungsi sebagai nukleus. Salah satu jenis sterol, yakni kolesterol
mempunyai peranan yang vital bagi fungsi-fungsi selular dan menjadi
substrat awal (bahasa Inggris: precursor) bagi vitamin yang larut dalam
lemak, dan hormon steroid.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi
Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh
dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat. Lemak sterol
merupakan kelompok penting di dalam steroid. Lemak sterol juga dikenal
sebagai alkohol steroid, sebuah subkelompok steroid dengan gugus hidroksil
pada posisi ketiga dari cincin-A. Lemak sterol bersifat amfipatik yang
terbentuk dari acetyl-coenzyme A melalui jalur HMG-CoA reductase.
Biosintesis sterol selalu dianggap sebagai proses eukariotik karena
kekerapannya terjadi pada bakteri. Hanya diperlukan dua enzim, squalene
monooxygenase dan oxidosqualene cyclase untuk menghasilkan sterol dari
skualena. Sekresi sterol dilakukan oleh astrosit dalam bentuk partikel
lipoprotein berjenis kolesterol, desmosterol dan latosterol.
Lemak sterol nabati disebut fitosterol dan yang hewani disebut zoosterol,
dan dari fungi disebut mycosterol ,dan dari organisme laut disebut
marinesterol. Jenis zoosterol yang penting antara lain adalah kolesterol dan
hormon steroid. Sedangkan pada fitosterol dikenal kampesterol, sitosterol dan
stigmasterol. Ergosterol adalah lemak sterol yang ditemukan pada membran
sel fungi yang berfungsi layaknya kolesterol pada hewan. Marinesterol, yaitu
steroid yang berasal dari organisme laut misalnya spongesterol.
5
Fitosterol merupakan steroida (sterol) yang terdapat di dalam tanaman
dan mempunyai struktur yang mirip dengan kolesterol, tetapi fitosterol
mengandung gugus etil pada rantai cabangnya. Pada tanaman terdapat lebih
dari 40 senyawa sterol yang didominasi oleh tiga bentuk utama dari fitosterol,
yaitu beta-sitosterol, campesterol, dan stigmasterol.
6
Sterol dapat dijumpai sebagai sterol bebas, ester sterol (terasilasi), eter
alkil steril (teralkilasi), sterol sulfat, dan steril glikosida yang kemudiannya
dapat terasilasi menjadi glikosida sterol berasil.
2. Pembentukan kolesterol
7
proses suklisasi, yang dikatalis oleh enzim kualin epoksida lanostreol-
siklase, menghasilkan lenosterol. Perubahan linosterol menjadi kolesterol
berlangsung dengan pelepasan 3 gugus metal (2 atom karbon no.4 dan 1
dari karbon nomor 14), reduktase ikatan rangkap dari rantai samping
kolesterol, dan perpindahan ikatan rangkap dari posisi 8, 9 ke posisi 5,6
dalam cincin B. perubahan linosterol dapat berlangsung melalui salah satu
dari dua jalur reaksi, yaitu melalui pembentukan desmosterol atau melalui
7-dehidroksikolesterol.
Sterol, juga dikenal sebagai alkohol steroid, adalah kelas bahan kimia
yang memainkan peran ganda yang penting dalam tubuh. Mereka memiliki
bagian-bagian yang dapat larut dalam molekul seperti lemak dan bagian-
bagian yang dapat larut dalam air. Sterol manusia yang paling banyak dikenal
adalah kolesterol, yang berfungsi sebagai prekursor untuk hordiawalimon
steroid dan vitamin yang larut dalam lemak. Beberapa orang mengambil
sterol – seperti vitamin A, D, E dan K – sebagai suplemen. Adapun kegunaan:
8
a. Persinyalan sel
Sinyal sel mengacu pada kemampuan sel untuk berkomunikasi secara efektif
– penting karena sel-sel dalam pekerjaan organ atau jaringan yang diberikan
bersama-sama, dan sel sering perlu untuk memberi sinyal pada organ jauh
juga. Sterol memainkan peran penting dalam penanda sel dengan membantu
mengatur proses pembangunan. Selain itu, mereka menyampaikan pesan yang
diterima dari luar sel untuk efek perubahan dalam sel. Dalam kapasitas ini,
mereka dikenal sebagai second messenger.Mereka juga bertindak sebagai
hormon steroid, yang merupakan molekul yang disintesis oleh organ
hormonal untuk sinyal organ yang jauh. Beberapa hormon steroid yang lebih
umum adalah kortisol, aldosteron, testosteron dan estrogen. Kortisol adalah
hormon stres, aldosteron mengatur keseimbangan mineral dalam tubuh dan
testosteron dan estrogen adalah hormon seks laki-laki dan perempuan.
9
Pada manusia dan hewan lainnya, kortikosteroid, seperti kortisol, bertindak
sebagai senyawa pemberi tanda pada komunikasi seluler dan metabolisme
umum. Sterol adalah komponen yang umum terdapat pada kelenjar minyak
manusia
Sterol adalah sub kelompok steroid dengan gugus hidroksil pada posisi 3 dari
cincin A. Mereka adalah lemak amfipatik yang disintesis dari asetil-konezim
A melalui jalur HMG-CoA reduktase. Keseluruhan molekul cukup datar.
Gugus hidroksil pada cincin A bersifat polar. Sisanya, yaitu rantai alifatik
bersifat non-polar.
e. Cell Signalling
Dalam kapasitas ini, mereka dikenal sebagai utusan kedua. Mereka juga
bertindak sebagai hormon steroid, yang merupakan molekul yang disintesis
oleh organ-organ hormon untuk memberi sinyal pada organ-organ yang jauh.
Beberapa hormon steroid yang lebih umum adalah kortisol, aldosteron,
testosteron, dan estrogen. Kortisol adalah hormon stres, aldosteron mengatur
keseimbangan mineral dalam tubuh dan testosteron dan estrogen adalah
hormon seks pria dan wanita.
10
f. Vitamin yang larut dalam lemak
g. Stabilitas Membran
h. Phytosterols
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
12
3.2. Saran
tentang makalah diatas, dengan sumber– sumber yang lebih banyak serta
13