Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAHAN AJAR
1/25/2011 1
Relay Differential
1/25/2011 2
Relai Differensial
Fungsi :
Mengamankan transformator , Generator, Busbar dan SUTET
dari gangguan hubung singkat
1/25/2011 3
SIFAT PENGAMANAN RELAI DIFERENSIAL :
Sangat selektif dan cepat bekerja (instantaneous), tidak perlu
dikoordinasikan dengan relai lain.
Digunakan sebagai relai pengaman utama, tidak dapat
digunakan sebagai pengaman cadangan untuk seksi/daerah
berikutnya.
Daerah pengamanannya dibatasi oleh pasangan trafo arus,
dimana relai differensial dipasang.
1/25/2011 4
KETIDAKSEIMBANGAN ARUS SEKUNDER DAPAT DISEBABKAN :
1. Pengaruh kejenuhan dari CT utama dan ACT
Kejenuhan CT utama dan ACT dapat mengakibatkan arus sekunder
yang melalui relai tidak sama.
2. Pengaruh tap ACT
Adanya arus ketidakseimbangan dapat terjadi karena tap dari
ACT tidak mempunyai harga tepat sesuai dengan kenyataan
pembebanannya.
1/25/2011 5
4. Proses pemasukan trafo daya ke jaringan
Pada proses pemasukan trafo daya ke jaringan, maka akan terjadi
arus awal eksitasi (inrush current) yang harganya cukup besar
dan hanya mengalir pada salah satu sisi dimana trafo daya
dimasukkan.
Solusi :
1. Time delay (tidak direkomendasikan)
2. 2nd harmonic restraint
3. Inrush current detector
1/25/2011 6
Prinsip Dasar Proteksi Differensial
Relai diferensial arus berdasarkan H. Kirchof, dimana arus
yang masuk pada suatu titik, sama dengan arus yang keluar
dari titik tersebut.
I1 I2 I1 = I2
Daerah pengamanan
I1 I2
CT1 CT2
1/25/2011 7
Relai Differensial
I1 I2
1 2
Eksternal Fault
B B
R IR=I1-I2= 0
I1 I2
1 2
Internal Fault
B B
R IR=I1+ I2≠ 0
1/25/2011 8
I diff
I diff Operate
Operate
Restrain
Restrain
Trough current Trough current
Gambar 1.4 Non bias Relai Gambar 1.5 Bias Relai
kesalahan CT 10%
Mismatch 4%
arus eksitasi 1%
faktor keamanan 5%
1/25/2011 9
Idiff
(Differential
Current)
I1-I2
Operate
Restrain
1/25/2011 10
Hal-hal yang harus diperhatikan
Arus primer (I1) tidak sama dengan arus sekunder (I2)
Arus primer (I1) belum tentu sama fasenya dengan arus
sekunder (I2), tergantung vektor grupnya
arus urutan nol
Hal ini menyebabkan
Trafo arus 1 (CT1) tidak sama dengan Trafo arus 2 (CT2)
Rangkaian sekunder harus disesuaikan dengan vektor grup
transformatornya
Secara umum diperlukan trafo arus pembantu ACT
1/25/2011 11
Penggunaan Transformator Arus Bantu
Trafo arus bantu atau interposing CT digunakan untuk
koreksi terhadap vektor sisi sekunder CT atau koreksi
pergeseran fasa
koreksi terhadap perbedaan rasio CT
kompensasi arus urutan nol
Perlu diperhatikan
arus beban penuh
pengaruh tap changer
polaritas CT
1/25/2011 12
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KERJA
DIFFERENTIAL RELAY
1. HARMONIC
Pengaruh switching Trafo tanpa beban
Pengaruh energize shunt reaktor pd busbar bertegangan
Pengaruh adanya inrush current
2. INRUSH CURRENT
Over exsitasi Trafo
Perubahan arus magnetisasi yang disebabkan kenaikan
tegangan atau penurunan frekwuensi
1/25/2011 13
Vektor Group Trafo
Vektor group trafo tenaga menentukan pergeseran sudut arus primer
terhadap arus sekunder. Vektor group ditentukan berdasarkan bilangan jam
dan searah putaran jarum jam.
Jam 1 menyatakan pergeseran sudut 30 derajat
Jam 5 menyatakan pergeseran sudut 150 derajat
1/25/2011 14
Vektor Group Trafo
1/25/2011 15
Vektor Group Trafo
1/25/2011 16
Transformator 150/20 kV, 60 MVA
Vektor Group : YNyn0 (d)
CT PRIMER SEKUNDER CT
φR IR IR φR
φS IS IS φS
φT IT IT φT
Ry. Differensial
ACT ACT
Yd 11 Dy 1
ir i i ir ir
is ri ri -is is
si
it is itis
- it
t t -it
ir
Gambar 8.6.1.5 Contoh Wiring Relai Diferensial untuk Vektor Group Trafo Ynyn0D
1/25/2011 17
Cara penyambungan relai diferensial Yd1 (penyesuai
sudut fase pada CT utama)
1/25/2011 18
Tahap 2 :
- CT di sisi delta (d) pada trafo dayanya disambung bintang.
- Penyesuai fase di CT primer
1/25/2011 19
Tahap 3 :
Sambung relai diferensial dan arus sekunder CT yang
seharusnya pada sisi bintang Y didasarkan arus pada sisi delta
1/25/2011 20
Tahap 4 :
Sambung arus sekunder CT pada sisi Y didasarkan arus yang
ditentukan pada tahap ke 3.
1/25/2011 21
Cara penyambungan relai diferensial Yd1 (penyesuai
sudut fase pada ACT)
Tahap 1 :
- Tentukan sambungan trafo daya didasarkan vektor group.
- Tentukan arus sisi primer maupun sisi sekunder
Tahap 2 :
- CT di sisi delta (d) dan bintang (Y) pada trafo dayanya
disambung bintang, penyesuai fase di ACT sehingga
sambungannya yd. ACT sisi primer disambung y dan sisi
sekunder disambung d
1/25/2011 22
Tahap 3 :
- Sambung relai diferensial dan arus sekunder CT yang
seharusnya pada sisi bintang Y didasarkan arus pada sisi
delta
Tahap 4 :
- Sambung arus sekunder ACT pada sisi d didasarkan arus
yang ditentukan pada tahap ke 3.
1/25/2011 23
Sambungan relai diferensial
1/25/2011 24
Cara penyambungan relai diferensial Yy0
Penyesuai sudut fase pada CT utama, dalam hal ini sambungan
CT di primer maupun sekunder ialah sambungan delta (d)
Pada dasarnya salah satu sisi CT disambung delta, dalam hal ini
bebas.
Kemudian sambungan CT sisi lainnya mengikuti sambungan
CT sisi lainnya.
1/25/2011 25
Sambungan relai diferensial Yy0
1/25/2011 26
Relai diferensial Numerikal
1/25/2011 27
Dy11 (30º)
Y Y
Yy0 Yd1
0º -30º
87
Dy11 (30º)
Y d
Yy0 Yy0
0º 0º
87
1/25/2011 28
Letak ACT :
a. Arus CT di sisi primer
b. Arus CT di sisi sekunder
c. Arus CT di sisi primer dan sekunder
Sekunder : 5 A
1/25/2011 29
Contoh perhitungan Tap
1/25/2011 30
Arus nominal sisi H Arus nominal sisi M
60000 60000
IH = = 231A IM = = 3012A
150 3 11.5 3
x 6 , 67 6 ,67
Tap ACT = x= * 5 = 6 ,64
5 5 , 02 5,02
Jadi tap ACT dipilih 6,50 A atau 6,75 A
1/25/2011 31
Contoh ACT dinyatakan jumlah lilitan.
Number of turn Transformer rating Number of turn Transformer rating
Preliminary tap Preliminary tap
Terminal 5/5 A 5/1 A 1/1 A Terminal 5/5 A 5/1 A 1/1 A
1-2 1 1 5 X-7 5 5 25
2-3 1 1 5 7-8 5 5 25
3-4 1 1 5 8-9 5 9 25
4-5 1 1 5 S1 - S2 25 125 125
5-6 25 25 125 S3 - S4 18 90 90
1/25/2011 32
Perhitungan jumlah lilitan diambil CTH 300/5 dan CTM 3000/5 A
Dari perhitungan butir a didapat iH' = 6,67 A dan iM" = 5,02 A
Dipilih NM = 25 lilitan IH NH = IM NM
iMH' 5,02
NH = * NM = * 25 = 19..belitan
iH" 6,67
1/25/2011 33
Menggunakan ACT jenis jumlah lilitan.
1/25/2011 34
Mis Match
Bila kedua sisi mempunyai ACT dan antara perhitungan
(keadaan ideal) dan kenyataan tap yang ada berbeda, maka
akan terjadi kesalahan, kesalahan ini disebut mis match dan
besarnya :
Ti − T
Mis match = * 100 %
s
1/25/2011 35
GGN 1
DIFF 0 detik
( Rele Utama φ - φ )
GGN 2
OCR. PNY
1/25/2011 36
R E F
OCR. P
NP 51
DIFF
NGR
NS 51
OCR. S
OCR. S
D G R
1/25/2011 37
3.7.3 PRINSIP KERJA RELAY DIFERENSIAL SEBAGAI PENGAMAN BUSBAR.
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
ia = I1 + I2 + I3.
ib Ib = I3 + I4
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I1 + I2 + I3 + I4 = If ; I5 = 0
CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5
I3 I4
Ia = i1 + i2 ; i5 = 0
Ib = i3 + i4
ib
Dari arah arus dpt dilihat bhw :
CT 3 i3 CT 4 i4
Id = ia - ib.
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I 1 + I 2 = If ; I3=I4=I5=0
I3 I4 CT1 = CT2 = CT3 = CT4 =CT5.
ib Ia = i1 + i2 ; i5 = 0
i3 = i4 = i5 = 0
CT 3 i3 CT 4 i4 Dari arah arus dpt dilihat bhw:
id = ia
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I1 +I2 + I3 - I4 ; I5 = 0
I3 I4 CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5.
ib Ia = I 1 + I 2 ; ib = i3
Dari arah sekundair dpt dilihat
CT 3 i3 CT 4 i4 bhw :
Id = ia + ib - i4 = 0
SEHINGGA RELAY TIDAK
BEKERJA.
1/25/2011 41
Sekian
Tatap muka X&XI
1/25/2011 42