Anda di halaman 1dari 9

Business Ethics & GG

Corporate Governance

Forum dan Quiz ke 14

ELA RATNA YUWITA

NIM 55117120151

Dosen: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2018
Forum BE & GCG Minggu 14:

Implementasi Corporate Governance dan kendalanya pada Perushaan dan Umum di


Indonesia

Implementasi corporate governance dalam pengelolaan risiko pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk.

Penerapan good corporate governance telah menjadi isu sentral dalam mendukung
pemulihan serta pertumbuhan perekonomian. Seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi global, perusahaan dituntut untuk dapat mengimbanginya. Maka
diperlukan adanya sistem pengelolaan serta pengendalian manajerial yang tepat pada
perusahaan. Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)
diharapakan dapat memberikan kontribusi positif baik pihak internal maupun eksternal
perusahaan.

Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, Indonesia termasuk diantara


negara yang terburuk dalam hal implementasi corporate governance, karena itu tidak
mengherankan jika krisis ekonomi di Indonesia termasuk yang paling berat. Perbankan
nasional sebagai garda terdepan dalam menghadapai volatilitas nilai tukar justru telah
menjadi pendorong memburuknya perekonomian akibat sangat minimnya penerapan prinsip -
prinsip corporate governance terutama dalam pengelolaan risiko. Tidak berbeda dengan bank
lainnya, implementasi corporate governance dalam pengelolaan Bank BNI juga lemah.
Karena itu dalam proses rekapitalisasi Bank BNI, negara-negara donor yang diwakili oleh
IMF sangat concern akan pelaksanaan implmentasi corporate governance di Bank BUMN
tersebut. Bahkan akibat ketidak sepahaman antara Bank BNI di satu pihak dan IMF di pihak
lain dalam mendefinisikan corporate governance secara operasional, Rekapitalisasi Bank BNI
sempat mengalami beberapa kali penundaan. Hal ini dapat terjadi akibat belum adanya
rumusan ideal dari implementasi corporate governance di Indonesia serta berbagai kendala
lapangan yang dihadapi.

Luasnya cakupan yang dapat dikatagorikan kedalam corporate governance,


menyebabkan sudut pandang masing-masing pihak terhadap implementasi corporate
governance juga berbeda-beda. Oleh karena itu guna memudahkan manajemen perusahaan di
Indonesia dalam merumuskannya dipandang perlu untuk membuat pendekatan yang mudah
di pahami. Salah satu pendekatan yang cukup representatif dan telah teruji baik secara teori
maupun praktek dalam manajemen perbankan intemasional adalah melalui pendekatan peran
stakeholders.

Untuk itu, dengan fokus penelitian pada peran masing-masing stakeholders dalam
pengelolaan risiko di Bank BNI, bagaimana sebenarnya implementasi corporate governance
di Indonesia, serta berbagai kendala yang dihadapi jika peran tersebut diimplementasikan.
Pemilihan pengelolaan risiko sebagai area implementasi di dasari oleh pengalaman perbankan
dalam menghadapi volatilitas pasar pada tahun 1997. Untuk memudahkan pelaksanaan
analisa, maka terlebih dahulu dirumuskan seperti apa peran yang dianggap ideal. Perumusan
ini dilakukan dengan mencontoh pelaksanaan corporate governance pada perbankan di
negara-negara maju dengan melakukan berbagai penyesuaian agar sesuai dengan
infrastruktur yang ada di Indonesia. Pelaksanaan analisa sendiri dilakukan dengan dua tahap.
Tahap pertama adalah membandingkan partisipasi stakeholders di Bank BNI dengan peran
ideal seperti yang telah dirumuskan sebelumnya, sedangkan berikutnya di analisa bagaimana
sebaiknya pengambilan keputusan dilaksanakan agar sesuai dengan prinsip-prinsip corporate
governance.

Di sini ini menunjukan bahwa di samping faktor yang controlable oleh manajemen,
masih terdapat banyak kendala atau permasalahan yang diluar kemampuan perusahaan untuk
mengatasinya, kondisi ini tentunya tidak hanya menghambat pelaksanaan corporate
governance di Bank BNI namun juga seluruh perbankan. Sebagai contoh misalnya adalah
permasalahan perundang-undangan. Guna memperbaiki posisi Indonesia agar tidak lagi
menjadi negara yang buruk dalam implementasi corporate governance maka diharapkan
pemerintah (eksekutif, legeslatif dan yudikatif) dapat mendorong terciptanya infrastruktur
seperti yang dibutuhkan.

Dalam hal ini sebagai contoh bni menerapkan dalam implementasi corporate
governance Komitmen Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Dalam rangka
menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) dan Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) di BNI, seluruh anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan pegawai BNI memiliki komitmen penuh untuk tidak menerima
ataupun meminta hadiah atau bingkisan dalam bentuk apa pun dari seluruh stakeholder BNI
seperti nasabah, debitur, rekanan/vendor/mitra kerja dan pihak ketiga lainnya agar
terwujudnya praktek bisnis yang bermartabat dan beretika. BNI sangat menghargai dukungan
dari seluruh stakeholder dengan tidak memberikan hadiah atau bingkisan dalam bentuk apa
pun baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pegawai dan manajemen BNI
termasuk namun tidak terbatas pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H. Hal ini adalah
sebagai bentuk contoh bahwa Bank BNI 46 telah menegakkan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan Kode Etik Perusahaan (Code of
Conduct).

Sumber : http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-71457.pdf
Quiz BE & GCG Minggu 14:

Corporate Governance

Dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan
perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham
(shareholders) dengan sedapat mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang
terkait (stakeholders).

Apa Itu Corporate Governance?

Secara sederhana, corporate governance adalah perusahaan yang dikelola dengan


mengikuti semua peraturan pemerintah dan semua sistem yang berlaku umum dengan
kondisi:

• Transparancy = keterbukaan informasi

• Accountability = dapat diukur kinerja perusahaan

• Integrity = kejujuran dan dapat dipercaya.

• Equity = kewajaran dalam proses pencatatan akuntansi

• Social responsibility = tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup.

Corporate governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan
dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan
pemegang saham (shareholders) dengan sedapat mungkin tetap memperhatikan kepentingan
semua pihak yang terkait (stakeholders). Penerapan good corporate governance ini harus
dimulai pertama-tama dari pembenahan struktur dan sistem pengelolaan, melalui
pemberdayaan organ-organ perusahaan itu sendiri, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), komisaris, dan direktur. Berikutnya adalah melalui upaya agar perusahaan bisa
mengakomodasikan kepentingan-kepentingan stakeholders yang terkait dengan perusahaan.
Pengertian stakeholders ini dapat di bagi dua yaitu stakeholders utama (primary) dan kedua
(secondary). Stakeholders utama yaitu para pemegang saham dan investor, karyawan dan
manajer, pelanggan, pemasok, rekanan bisnis, serta masyarakat setempat. Stakeholders kedua
yaitu pemerintah, masyarakat umum (khususnya yang kepentingannya terkait dengan
perusahaan), institusi-institusi umum, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO), media,
akademisi, kelompok asosiasi bisnis, dan pesaing.
Oleh sebab itu, masalah good corporate governance sebetulnya bukan hanya masalah
bagaimana meningkatkan laba perusahaan, meningkatkan nilai saham di bursa dan
memberikan deviden yang sebesar-besarnya kepada shareholders, melainkan bagaimana
perusahaan tersebut bisa memberikan kontribusi bisa memberikan kontribusi positif dan
membina hubungan baik dengan para stakeholders. Corporate governance memainkan peran
menentukan dalam mengatur bagaimana berbagai sumber daya ekonomis dialokasikan dari
waktu ke waktu dalam menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam konteks Indonesia saat ini, agenda good corporate governance menjadi lebih
relevan dan teramat penting sebab tidak seperti di negara-negara maju, di Indonesia masih
begitu banyak perusahaan besar milik negara yang biasa disebut BUMN atau Badan Usaha
Milik Negara.

Peran dominan perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN dalam menentukan arah


maju-mundurnya perekonomian Indonesia menjadi indikasi bahwa peranan good corporate
governance tidak bisa lagi diabaikan. Perusahaan-perusahaan berskala besar sangat
mempengaruhi kinerja perekonomian nasional karena mereka memberikan kontribusi yang
besar terhadap penciptaan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan terkait dengan sektor
lain serta aliran arus modal yang melintasi batas negara. Hal tersebut sudah terbukti dengan
terjadinya krisis ekonomi yang dipicu krisis mata uang di Indonesia dan di Asia sejak Juli
1997. Krisis pada dasarnya disebabkan oleh kemelut utang jangka pendek perusahaan-
perusahaan besar yang lantas mengakibatkan goncangan pada kurs mata uang dan selanjutnya
berdampak pada instabilitas perekonomian. Kemelut utang di berbagai perusahaan swasta
besar itu sendiri pada intinya bersumber pada bad corporate governance. Pengelolaan
perusahaan di masa itu tidak didasarkan pada prinsip-prinsip yang memperhatikan
kepentingan shareholders dan stakeholders.

Pelajaran yang dapat diambil dari lanjutan krisis ekonomi yang terjadi saat ini adalah
bahwa prinsip-prinsip good corporate governance harus selalu diterapkan secara sungguh-
sungguh. Hanya dengan langkah itu kita bisa mengharapkan perbaikan kinerja internal
perusahaan, juga agar pada gilirannya perekonomian nasional secara keseluruhan bisa keluar
dari kungkungan masalah ekonomi yang sudah menyerupai lingkaran setan yang
mengaburkan pangkal masalah dan ujung solusi. Kehadiran peran swasta sebagai motor
penggerak perekonomian merupakan suatu keniscayaan di tengah peran pemerintah yang
semakin terbatas, terutama karena keterbatasan dana (APBN) untuk mendorong
perekonomian maupun keterbatasan dalam pilihan-pilihan kebijakan dalam pengelolaan
perekonomian nasional.

Corporate Governance yang baik adalah gabungan antara kekuatan keuangan dan
sumber daya manusia (human resources) yang berada dalam satu perusahaan. Keuntungan
maksimum perusahaan bisa dicapai jika menjalankan Best Business Practice. Indonesia yang
menganut sistem good corporate governance, tetapi tidak secara serius dan tidak sungguh-
sungguh berkomitmen untuk melaksanakannya.

Memang, tidak mudah untuk melaksanakan proses untuk menjadi perusahaan yang
taat pada sistem; prosedur; peraturan perusahaan; peraturan pemerintah; tanggung jawab
sosial atas lingkungan di mana perusahaan berdomisili; tanggung jawab kepada pemegang
saham dan orang-orang yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, di dalam
organisasi (stakeholder); dan tanggung jawab kepada karyawan dan negara, sebagaimana
yang terungkap dalam buku Essentials of Corporate Governance karangan Sanjay Anand.

Perusahaan tidak akan mendapat keuntungan jika tidak ada customer yang membeli
barang atau jasa yang dijual/dipasarkannya. Corporate Governance yang baik adalah
gabungan antara kekuatan keuangan dan sumber daya manusia (human resources) yang
berada dalam satu perusahaan. Keuntungan maksimum perusahaan bisa dicapai jika
menjalankan Best Business Practice. Konsep ini harus berjalan bersamaan secara integral dan
tidak boleh dipisahkan satu sama lain.

Semua proses yang berhubungan dengan keputusan bisnis sepenuhnya bergantung


kepada manajemen yang menjalankan usaha, termasuk di da1amnya gaya kepemimpinan
manajemen, proses accounting yang wajar tanpa modifikasi, etika lingkungan di mana
perusahaan berdomisili, serta komunikasi antara pemerintahan setempat dan pemerintah
pusat. Selain komitmen pemegang saham kepada stakeholder, kesuksesan pelaksanaan good
corporate governance dalam dunia usaha sangat bergantung pada:

• Customer (pelanggan)

• Employee (karyawan)

• Supplier (pemasok)

• Civil society (lingkungan sosial)


(Disarikan dari buku: Pedoman Audit Internal, Penulis: Alfred A. Kaunang, Hal: 101-102.)

10 Prinsip Good Governance

Sepuluh Prinsip Good Governance adalah :

1. Akuntabilitas,

2. Pengawasan,

3. Daya tangkap,

4. Profesionalisme,

5. Efisiensi dan efektivitas,

6. Transparansi,

7. Tesetaraan,

8. Wawasan ke depan,

9. Partisipasi, dan

10. Penegakan hukum.

AKUNTABILITAS

Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang


menyangkut kepentingan masyarakat.

PENGAWASAN

Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan


dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.

DAYA TANGGAP

Meningkatkan kepekaan para penyelenggaraan pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat


tanpa kecuali.

PROFESIONALISME

Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggaraan pemerintahan agar mampu memberi


pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya terjangkau.
EFISIENSI & EFEKTIVITAS

Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber


daya yang tersedia secara optimal & bertanggung jawab.

TRANSPARANSI

Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan


informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh informasi.

KESETARAAN

Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraannya.

WAWASAN KE DEPAN

Membangun daerah berdasarkan visi & strategis yang jelas & mengikuti-sertakan warga
dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut
bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.

PARTISIPASI

Mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara
langsung mapun tidak langsung.

PENEGAKAN HUKUM

Mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung
tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

Sumber:

http://keuanganlsm.com/arti-penting-corporate-governance/

Disarikan dari buku: Catatan Satu Dekade Krisis, Penulis: Faisal Basri, Halaman: 266-267.A

http://keuanganlsm.com/good-corporate-governance/

Disarikan dari buku: Pedoman Audit Internal, Penulis: Alfred A. Kaunang, Hal: 101-102.

http://keuanganlsm.com/10-prinsip-good-governance/

Anda mungkin juga menyukai