Anda di halaman 1dari 7

Material Dalam Kehidupan Manusia

Berkembanggya ilmu dan teknologi,di suatu pihak menuntut tersedianya berbagai


bahan dengan persyaratan-persyaratan yang semakin tinggi, di lain pihak pemakai menuntut
pula persyaratan-persyaratan prilaku dan pola kehidupan masyarakat manusia. Antara manusia
dan teknologi ada interaksi yang kuat .Manusia menciptakan teknologi, tetapi manusia sendiri
harus menyesuaikan diri dengan teknologi hasil ciptaannya.Sementara ini persediaan bahan-
bahan yang diperlukan manusia untuk mengembangkan kehidupannya melalui teknologi hasil
ciptaannya semakin terasa keterbatasannya. Ini akan menuntut pemakai bahan menjadi lebih
efektif dan efisien. Untuk pemakaian bahan yang efektif dan efisien maka perlu dikenali
dengan baik segala macam sifat bahan, disamping itu perlu memiliki wawasan yang lebih luas
mengenai bahan yang tersedia, tidak hanya mengandalkan pemakaian salah satu jenis bahan
saja tetapi perlu juga melihat kemungkinan digunakannya jenis bahan yang lain. Manusia
dituntut tidak fanatic terhadap salah satu bahan dan juga tidak apriori terhadap suatu bahan,
bahkan juga ditunutt untuk lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan bahan. Bahan-bahan
yang terdapat disekitar kita di alam dan bahan butan telah menjadi bagian dari kehidupan
manusia dan sering dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Sumber daya yang mendasar bagi
kehidupan manusia seperti bahan makanan, energi, perumahan dan informasi lainya sangat
dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Bahan-bahan yang telah terjalin dalam kehidupan
manusia, tidak saja merupakan bagaian dari kehidupan kita namun sangat penting bagi
kesejahteraan manusia, masyarakat dalam kehidupan bernegara.

Bila kita ingin memusatkan perhatian dalam bidang ilmu bahan pada spectrum ini,
maka kita harus mendalami mengenaisifat bahan, menghasilkan teori dan pengertian mengenai
hubungan antara struktur dan komposisi, sifat dan kelakuan suatu bahan. Teknologi merupakan
bagian dari spectrum yang berkaitan dengan sintesa dan memamfaatkan pengetahuan dasar
maupun empiris untuk mengembangkan, mempersiapkan,mengubah dan menggunakan bahan
untuk tujuan tertentu.

Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya,
atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan kadangkala digunakan untuk
menunjuk ke pakaian atau kain. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material
seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses
sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi
maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas
dan sutra.
Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan
industri. Material teknik dikelompokkan menjadi 6 golongan, adalah ;

1. Logam : baja, besi cor, titanium, logam paduan, dll

2. Polimer : polietilan, polipropilen, polikarbonat, dll

3. Karet : isopren, neopren, karet alam, dll

4. Gelas : gelas soda, gelas silika, gelas borosilikat

5. Keramik : alumina, karbida silikon, nitrida silikon dll

6. Hibrida : komposit, sandwich, foam

Gambar 1. Pengelompokan Material Teknik

Klasifikasi Material Teknik


Bahan teknik adalah bahan-bahan yang memiliki sifat atau cirri-ciri khas yang dapat
dimanfaatkan oleh para ahli teknik dalam memperlancar melaksanakan tugas dan rekayasa
keteknikannya.
Pada garis besarnya bahan dapat diklasifiksikan sebagai berikut :

Bahan Logam : Logam Besi (Ferrous) dan Logam non besi (Non Ferrous) Bahan Non Logam

a. Plastik (Polimer)
b. Keramik (Ceramic)
c. Komposit (Composite)

Pada perkembangan teknologi dewasa ini, teknik mesin pada umumnya lebih dominan
memerlukan bahan yang terbuat dari logam dan paduannya terutama logam ferrous yang
memegang peranan sangat penting,tetapi bahan-bahan lainya juga tidak bisa diabaikan. Bahan-
bahan non logam sering kali juga digunakan karena bahan-bahan tersebut mempunyai cirri-ciri
khas yang tidak dimiliki oleh bahan logam. Juga perkembangan teknologi menuntut adanya
pengantian logam dengan bahan lain seperti plastik, yang sudah banyak digunakan dalam
kontruksi mesin, bahan dari keramik misalnya digunakan mulai dari berbagai abrasive, pahat
potong, batu tahan api,dan lainya. Perkembangan bahan ferrous telah memcapai kemajuan
yang sangat pesat, dengan terlihat banyaknya besi atau bajayang telah diproduksi dan dengan
kualitas yang semakin tinggi. Tetapi perkembangan teknologi juga menuntut pula penggunaan
berbagai jenis logam non ferrous seperti tembaga, aluminium, seng nikel dan lainnya.
Penggunaan bahan dalam perkembangan teknologi maju misalnya memerlukan sifat kekuatan
yng tinggi seperti tambahan serat grafit, serat glass dan beberapa serat logam lainya.

Pemilihan Bahan dalam Desain

Pemilihan bahan untuk keperluan bukan suatu hal yang sulit, asalkan tidak disertai
dengan berbagai persyaratan, seperti misalnya mudah diperoleh, mudah dikerjakan atau
diproses sehingga menghasilkan mutu yang sesuai dengan spesifikasi dan harga yang murah.
Sebenarnya prinsip pemilihan bahan sederhana saja hanya perlu mempertimbangkan syarat-
syarat sifat yang diminta oleh desain konstruksi dengan sifat-sifat kemampuan bahan yang
dapat dipergunakan. Dalam hal ini perlu diadakan suatu pemilihan ulang dengan mengurangi
persyaratan lagi sehingga didapat suatu pilihan yang optimum.

Biasanya persyaratan yang diminta oleh suatu desain kontruksi meliputi sifat-sifat
sebagai berikut :

1. Sifat mekanik meliputi: kekuatan, ketanguhan, kekerasan, keuletan kegetasan dan


lainya.
2. Sifat fisik seperti heat conductivity, electrical coductivity, heat expansion, dimensi
dan struktur mikro.
3. Sifat Kimia seperti : tahan korosi, aktivitas terhadap bahan kimia.
4. Dan lain-lainya

Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam desain adalah

a. Teknologi yang tersedia untuk pengolahan bahan tersebut sampai menjadi produk
yang siap digunakan.

b. Faktor ekonomis misal : harga bahan produk, ongkos produk, harga material, dll

c. Avaibility dari bahan, seperti apakah bahan tersedia di pasaran, dimana dapat
diperoleh seberapa banyak bahan yang tersedia.

Proses pemilihan bahan seringkali juga dapat disederhanakan misalnya dengan


mempersempit daerah pemilihan, dengan memberi prioritas pada yang biasa digunakan untuk
konstruksi yang sejenis.

SIFAT–SIFAT MATERIAL TEKNIK

Klasifikasi sifat bahan Teknik

Penggunaan bahan teknik dengan tepat, maka harus dikenali dengan baik
sifat-sifat bahan teknik yang mungkin akan dipilih untuk dipergunakan. Sifat-
sifat ini tentunya sangat banyak macamnya, karena sifat ini dapat ditinjau dari
berbagai segi/bidang keilmuan, misalnya ditinjau dari Ilmu Kimia akan diperoleh
sekelotnpok sifat-sifat kimia, demikian juga bila ditinjau dari segi fisika dan
sebagainya. Tentunya tidak semua sifat tersebut di atas perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan bahan untuk suatu keperluan. Dalam dunia Teknik Mesin
biasanya sifat mekanik memegang peranan sangat penting, di samping beberapa
sifat kimia (terutama sifat tahan korosi), sifat thermal dan sifat fisik. Korosi
merupakan masalah yang sangat serius dalam dunia teknik, dan akan dibahas
tersendiri. Dari kelompok sifat fisik, density (berat jenis) kadang-kadang perlu
dipertimbangkan. Strukturmikro biasanya perlu dipelajari secara khusus, karena
strukturmikro berkaitan erat dengan sifat-sifat lain, seperti kekuatan, keuletan,
sifat tahan korosi dll. Untuk komponen yang nantinya akan terkena panas
tentunya sifat thermal menjadi penting. Panas jenis (specific heat), thermal
conductivity dan thermal expansion sering kali harus diperhitungkan.

Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya,


pada bidang teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat
–sifat itu akan mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut adalah:

1. Sifat mekanik

2. Sifat fisik

3. Sifat teknologi

Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang sifat-sifat material


tersebut

Sifat Mekanik

Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang


mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat
diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang
diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya
pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik.
Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak
dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi
waktu.

Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian


mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive test),
dari pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan
dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau spesimen.
Spesimen pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari jenis,
komposisi dan perlakuan yang sama. Pengujian yang tepat hanya didapatkan pada
material uji yang memenuhi aspek ketepatan pengukuran, kemampuan mesin,
kualitas atau jumlah cacat pada material dan ketelitian dalam membuat spesimen.
Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan,
kelenturan, keuletan, kekerasan, ketahanan aus, kekuatan impak, kekuatan mulur,
kekeuatan leleh dan sebagainya.

Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:

 Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan


luas.

 Regangan yaitu besar deformasi persatuan luas.

 Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.

 Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau


kemampuan material untuk menahan deformasi.

 Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk


mendeformasi plastis.

 Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran


mula.

 Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.

 Ketangguhan yaitu besar energi yang diperlukan sampai terjadi


perpatahan.

 Kekerasan yaitu kemampuan material menahan deformasi plastis lokal


akibat penetrasi pada permukaan.
Sifat Fisik

Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat
fisik adalah kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh
pembebanan seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik
yang lebih mengarah pada struktur material. Sifat fisik material antara lain :
temperatur cair, konduktivitas panas dan panas spesifik.

Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat


mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan
adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan
material bahkan penemuan material baru.

Sifat Teknologi

Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah


sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk
dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan,
misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit
dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-sifat teknologi diantaranya sifat
mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu bentuk. Sifat
material terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap
pengaruh yang berasal dari luar serta sifat-sifat fisik yang ditentukan oleh
komposisi yang dikandung oleh material itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai