Jagung Transgenik, Produk suatu teknik biologi molekuler yang Mengapa luas areal tanaman transgenik
memungkinkan dilakukannya modifikasi semakin meningkat dari tahun ke tahun ?
Bioteknologi Pengundang genetika dari organisme yang diinginkan Terkait dengan hal di atas, upaya pembuatan Kontroversi (Cucunawingsih, 2010). Dalam pengertian varietas unggul hasil pemuliaan tanaman Oleh : Riski Ayu Anggreini ( 0811010073) yang lainnya, rekayasa genetika dapat konvensional telah dilakukan, yang berupaya dikatakan sebagai proses bioteknologi modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. di mana sifat-sifat dari suatu makhluk hidup Namun pemindah silangan berbagai variasi “ Sampai saat ini nilai perdagangan diubah dengan cara memindahkan gen-gen tanaman melalui proses penyerbukan produk bioteknologi modern di pasar global dari satu spesies makhluk hidup ke spesies mempunyai keterbatasan dalam mendapatkan mencapai 44,3 miliar dollar AS. Pasar yang lain, ataupun memodifikasi gen-gen gen-gen yang dikehendaki. Gen yang terbesar atau 60 persen di Amerika Serikat, dalam suatu spesies, dan isitilah lainnya digunakan pun terbatas pada sekelompok disusul Jepang 6,9 persen, Jerman 6,4 persen, adalah GMO ( Generally Modified Organism) kecil variasi genetik. Kemungkinan Prancis 5,4 persen, dan Italia, Spanyol, serta atau transgenik. keikutsertaan gen yang tidak diinginkan dan Inggris yang masing-masing di bawah 4 lamanya waktu yang dibutuhkan untuk persen. Saat ini tanaman transgenik sudah menghilangkan gen-gen tersebut. diadopsi di 12 negara berkembang dan 11 Menurut Kartika Adiwilaga ( Kepala Bagian negara industri maju. “ Bioteknologi PT Monagro Kimia), tanaman transgenik yang merupakan produk Mengenal Tanaman Transgenik bioteknologi dapat memanfaatkan semua gen dari organisme hidup tanpa ada batasan Sebelum mengetahui apa sebenarnya taksonomi, tanpa penyerbukan silang, dan tanaman transgenik itu, perlu diketahui bahwa diharapkan bioteknologi ini dapat digunakan tanaman transgenik merupakan hasil dari sebagai pelengkap pemuliaan tanaman produk bioteknologi. Menurut Yayasan IDEP konvenesional. Foundation, Bioteknologi merupakan Meskipun ada pro dan kontra tanaman Tanaman transgenik yang merupakan penggunaan tanaman, hewan, maupun transgenik, area tanaman transgenik produk rekayasa genetika dapat memberikan mikroba, baik secara keseluruhan ataupun meningkat dari tahun ke tahun (Tabel 1). Pada keuntungan dalam hal genetika suatu sebagian, untuk membuat atau memodifikasi tahun 2000, area tanaman transgenik tanaman, dalam artian pelaku rekayasa suatu produk makhluk hidup ataupun mencapai 8,30 juta hektar (James 1998; 2000). genetika dapat memberikan gen-gen yang merubah spesies makhluk hidup yang sudah Tanaman transgenik tahan hama ini tidak diinginkan pada tanaman yang akan ada. hanya ditanam di negara maju, namun juga di direkayasa. Misalnya saja tanaman tersebut Kita mungkin pernah mendengar tentang beberapa negara berkembang seperti akan menghasilkan produksi yang lebih rekayasa genetika, yang didefinisikan sebagai Argentina, Cina, Meksiko, dan Indonesia. banyak daripada tanaman konvensional, atau tanaman tersebut akan lebih tahan terhadap Jagung sebagai Produk Pemuliaan Tanaman perbedaan yang mencolok, seperti yang telah suatu hama atau penyakti tertentu. Hal inilah Konvensional maupun Produk Tanaman dibuktikan oleh Balai Penelitian Biotreknologi yang menjadkan tanaman transgenik semakin Transgenik Tanaman Pangan Departemen Pertanian di populer dari tahun ke tahun, dengan bukti Bogor, Jawa Barat. Menurut data AGBIOS tahun 2007, Jagung luas areal yng juga semakin bertambah setiap dibudidayakan secara komersial di lebih dari tahunnya. 100 negara dengan produksi sekitar 705 juta Namun tidaklah bijak jika kita hanya metrik ton. Pada tahun 2004 produsen jagung mengetahui apa tanaman transgenik itu. Nah, terbesar di dunia berturut-turut adalah Bagaimana tanaman transgenik itu dibuat ? Amerika Serikat, Cina, Brasil, Meksiko, Itulah yang menjadi pertanyaan publik Perancis, dan India. Dan umumnya mengenai tanaman transgenik. Sebenanya, dibudidayakan untuk digunakan sebagai rinsip pembuatan tanaman transgenik adalah pangan, pakan, bahan baku farmasi, makanan mengidentifikasi gen-gen tertentu, membuat ringan susu jagung, minyak jagung, dan duplikatnya, kemudian menyisipkan duplikat sebagainya. Di negara maju, jagung banyak gen tersebut ke tanaman penerima dengan digunakan untuk pati sebagai bahan pemanis, menggunakan alat. Diklasifikasikan dalam 2 sirop, dan produk fermentasi, termasuk teknik, yaitu transfer gen secara langsung dan alkohol. tidak langsung. Gambar 1. Perbedaan Tanaman Jagung Jagung di Indonesia dimanfaatkan sebagai Transfer gen secara langsung meliputi Konvensional dan Tanaman Jagung Transgenik bahan pangan kedua setelah beras (tanaman Electroporation ( Dengan voltase yang padi), serta digunakan sebagai bahan baku tinggi,permeabilitas protoplas/inang menjadi Gambar diatas menunjukkan perbedaan industri pakan ternak. Oleh karena itu, setiap tinggi, DNA berpresipitasi ke dalamnya), pertumbuhan tanaman konvensional dan tahun jagung mengalami peningkatan Particle Bombardment (DNA ditembakkan tanaman transgenik yang merupakan permintaan yang cukup signifikan mengingat secara langsung ke dalam sel atau jaringan penelitian BPBT Bogor. Penelitian dilakukan jumlah penduduk Indonesia yang terus tanaman), dan Silicon Carbid (Suspensi sel dengan menggunakan perlakuan yang sama. bertambah pula setiap tahunnya. tanaman inang dicampur dengan serat karbid Pada usia tanam yang sama, tanaman jagung Ketahanan pangan untuk produk jagung silikon yang mengandung DNA plasmid dari transgenik daunnya tampak lebih hijau dan haruslah terwujud, karena jika tidak, maka gen interes, kemudian dimasukkan ke dalam segar meskipun bulir gung mulai berisi penuh pemerintah mau tidak mau harus mengimpor tabung mikro dan dilakukan pemutaran dan tinggal satu-dua minggu menunggu produk ini dari luar negeri. Maka dari itu, swa dengan vortex) . Sementara transfer gen jagung kering panen. Di antara tanaman sembada jagung harus segera direalisasikan. secara tak langsung yaitu transfer gen yang jagung hibrida transgenik juga tidak banyak Jika kita bandingkan antara tanaman dilakukan melalui bantuan bakteri ditumbuhi gulma alias rumput liar. Lahan jagung konvensional dengan tanaman jagung Agrobacterium. jagung terlihat bersih sehingga pertumbuhan transgenik, sebenarnya keduanya mempunyai tanaman jagung lebih optimal karena tidak genetik dengan mengintroduksi gen cry1A genetika ke organisme penerima secara alami, harus berebut nutrisi dengan rumput liar. yang diisolasi dari bakteri gram positif B. atau berperan sebagai pengaktif materi dasar Kondisi sebaliknya diperlihatkan pada thuringiensis. Bakteri B. thuringiensis adalah sel-sel kanker (onkogen). tanaman jagung konvensional. Warna daun bakteri yang pada proses sporulasinya Hal senada juga tertulis dalam peraturan lebih kuning, batang dan tongkol jagung juga mengha-silkan kristal protein yang bersifat perundangan-undangan, yakni PP No. 21 banyak diserang ulat penggerak batang dan toksik dan dapat membunuh serangga Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk tongkol, serta banyak rumput. Berat jenis bulir (insektisidal) (Hofte dan Whiteley 1989). Rekayasa Genetik. Lewat beleid ini, jagung berkurang dan akibatnya produktivitas Selain mempunyai manfaat produktivitas Pemerintah menyaratkan pengembangan menurun. Dari hasil penelitian tersebut, yang tinggi karena tahan terhadap hama, produk dengan rekayasa genetik harus disimpulkan bahwa produk tanaman jagung tanaman jagung ini juga mempunyai dampak memperhatikan keamanan lingkungan, trasngenik memiliki produktivitas yang lebih positif terhadap lingkungan karena dapat keamanan produk pangan, dan keamanan tinggi daripada produktivitas tanaman jagung menekan penggunaan pestisida yang berarti hayati produk pangan rekayasa genetik. konvensional. menurunya biaya produksi, serta berimbas Produk rekayasa genetik, baik yang berasal semakin menurunnya tingkat polusi. dari dalam negeri maupun dari luar negeri Tanaman Jagung Transgenik Bt mempunyai yang akan dikaji atau diuji untuk dilepas produktivitas paling tinggi Memahami Resiko Penggunaan Produk dan/atau diedarkan di Indonesia harus disertai Transgenik Hambatan dalam upaya mengingkatkan informasi dasar sebagai petunjuk bahwa produksi jagung adalah serangan organisme Ahmad Ya’kub, Ketua Departemen Kajian produk tersebut memenuhi persyaratan pengganggu tanaman (OPT), yang meliputi Strategis Nasional SPI, menjelaskan belum ada keamanan lingkungan, keamanan pangan, dan hama dan penyakit tanaman. Serangan ini satu penelitian pun yang menjamin seratus keamanan pakan. secara tidak langsung akan menurunkan persen pangan transgenik aman untuk Informasi yang dimaksudkan meliputi produktivitas jagung, dan penambahan jumlah dikonsumsi. Sebaliknya, mengkonsumsi deskripsi dan tujuan penggunaan, perubahan pestisida yang digunakan oleh petani yang pangan transgenik bisa menimbulkan genetik dan fenotip yang diharapkan harus mengakibatkan membengkaknya biaya penyakit. terdeteksi, identitas taksonomi, fisiologi, dan operasional (semakin tinggi biaya operasional, Cucunawingsih juga mengutarakan dalam reproduksi. Organisme yang digunakan pendapatan petani semakin menurun). tulisannya, salah satu pihak yang dirugikan sebagai sumber gen juga harus dinyatakan Solusi dari permasalahan ini adalah dalam penggunaan tanaman transgenik secara jelas dan lengkap. Sementara metode penggunaan tanaman Jagung Bt. Tanaman adalah konsumen. Beliau menyimpulkan rekayasa genetika yang digunakan harus transgenik Bt merupakan tanaman transgenik bahwa efek berbahaya yang mungkin timbul mengikuti prosedur baku yang secara ilmiah pertama yang dilepas di alam untuk komersial adalah kanker pada sel organisme penerima, validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. dan menempati urutan pertama dalam daftar karena gen yang direkayasa mampu Suatu produk rekayasa genetika haruslah tanaman transgenik tahan hama. Tanaman berevolusi atau bermutasi menjadi racun atau dipertanggungjawabkan, hal itu memang transgenic Bt merupakan hasil rekayasa imunogenik, berpindah dari produk rekayasa harus menjadi pertimbangan sebelum memasarkan suatu produk rekayasa genetika. Amirhusin, B. 2004. Perakitan Tanaman Yayasan IDEP. 2004. Genetically Modified Upaya pertanggungjawabang terbeut adalah Transgenik Tahan Hama. Balai Besar Organism. http melakukan kontrol yang ketat terhadap Penelitian dan Pengembangan ://www.idepfoundation.org. Tanggal produk yang akan dipasarkan, yaitu dengan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Akses 17 Oktober 2010 melakukan berbagai tahap uji keamanan yang Pertanian : Bogor memenuhi standar keamanan antara lain, Anonim. 2010. Budidaya Tanaman Transgenik adalah uji alergisitas untuk mengetahui ada Mengkhawatirkan Petani. tidaknya zat pemicu alergi, uji toksitas untuk http://www.hukumonline.com/berita/ba mengetahui ada tidaknya racun dalam produk, ca/lt4c0333b0cc0af/budidaya-tanaman- uji imunitas untuk mengidentifikasi apakah transgenik-mengkhawatirkan-petani. produk tersebut berbahaya bagi sistem Tanggal Akses 17 Oktober 2010 kekebalan manusia atau tidak. Bahagiawati. 2007. Tanaman Transgenik – Ya’kub menambahkan, “Adanya indikasi Dampak Tanaman Transgenik Bt semakin banyaknya gerakan konsumen dan Terhadap Populasi Serangga Pengendali pemerintahan di dunia mengeluarkan Hayati. Balai Besar Penelitian dan kebijakan labelisasi produk pangan bertujuan Pengembangan Bioteknologi dan agar konsumen bisa memilih mengkonsumsi Sumberdaya Genetik Pertanian : Bogor atau tidak mengkonsumsi produk transgenik.” Cucunawingsih. 2010. Rekayasa Genetika : Pendapat beliau tersebut rasanya Bijak Hadapi Produk Transgenik. Harian merupakan solusi dari kontroversi ini, yaitu Kompas Edisi 18 Januari 2010 semua hak dikembalikan kepada konsumen, Prabowo, Hermas. 2008. Jagung Transgenik konsumen adalah raja, di mana mereka Menembus Filipina. Harian Kompas Edisi berhak menentukan apakah mereka ingin 29 Agustus 2008 mengkonsumsi produk rekayasa genetika Sustiprijatno. 2007. Jagung Transgenik dan ataukah tidak. Pengembangan Penelitian di Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Daftar Pustaka Pertanian : Bogor Trisyono, Andi. 2006. Tanaman Transgenik di Adiwilaga, Kartika. Pemanfaatan Plasma Persimpangan Jalan. Fakultas Pertania Nutfah Melalui Bioteknologi dalam UGM : Jogjakarta. Meningkatkan Produksi Pertanian. PT Monagro Kimia : Maluku