PENDAHULUAN
Masalah yang sering ditemui banyak ibu hamil yang tidak teratur
melakukan antenatale care (ANC) hal ini bertolak belakang dengan program
pemerintah untuk mengurangi angka kesakitan pada ibu hamil dan bersalin
(K4) menyebabkan angka kematian ibu dan bayi masih relatif tinggi (Januardi,
2014). Kecemasan pada saat persalinan hingga saat ini merupakan fenomena
yang cukup banyak terjadi pada ibu hamil trimester III menjelang persalinan.
Menurut Bali Post tahun 2015 di Amerika Serikat, pada tahun 2014
Caesarea (SC) sebanyak 9.672 orang. Penelitian yang dilakukan oleh Barbara
di Indonesia pada tahun 2014 hampir 66,2% ibu cemas terhadap proses
Cipto Mangunkusumo Jakarta dari 5429 ibu yang bersalin didapatkan 3800
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2014 yaitu 359 per 100.000 kelahiran
hidup dan masih tinggi dibandingkan dengan target MDG’S. Data Kabupaten
Jombang tahun 2015 jumlah persalinan yang ditolong oleh Nakes sebesar
1
2
(57,27%) dari target 4374 orang (Dinkes Jombang, 2015). Berdasarkan data
yang diperoleh di Bidan Praktek Mandiri (BPM) tahun 2016 ibu hamil
sebanyak 306 0rang dengan cakupan K1 sebanyak 254 orang dan cakupan K4
sebanyak 191 orang, persalinan sebanyak 220 orang. Berdasarkan data pada
bulan februari jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 102 orang, baik
orang (Buku Register Kohort Ibu Bidan Praktek Mandiri (BPM) Desa
minat, kebutuhan, pengalaman masa lalu dan harapan seseorang) dan situasi
(waktu, keadaan kerja dan keadaan sosial), sedangkan faktor lain yaitu tenaga
bidan kurang respon terhadap keluhan pasien terutama pada saat pasien tidak
Kondisi tersebut yang mempengaruhi persepsi ibu negatif sehingga ibu tidak
yakin untuk melakukan ANC. Selain itu, anggapan ibu tentang kondisi
meningkatnya angka kematian ibu hamil karena kurangnya deteksi dini resiko
persalinan tidak dapat di deteksi secara dini (Depkes RI, 2008). Selain itu ibu
kecemasan pada ibu hamil juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi
kunjungan ANC secara teratur maka calon ibu akan mendapatkan informasi
kehamilan, nifas dan persalinan sehingga ibu hamil akan mampu mengurangi
ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan
angka kecemasan pada ibu hamil yaitu pendidikan kesehatan pada saat ANC.
Ibu hamil dapat terhindar dari resiko-resiko buruk akibat kehamilan dengan
Dalam upaya untuk lebih meningkatkan motivasi ibu hamil akan pentingnya
pemeriksaan ANC secara teratur, maka sangat diperlukan peran dari bidan
Pelaksanan antenatal dikatakan baik atau tidak bila ibu hamil melakukan
melakukan 1 kali kunjungan dan pada trimester III minimal melakukan 2 kali
adalah suatu hal bertindak atas dasar informasi yang diperoleh sehingga dapat
lain, semakin banyak informasi yang diperoleh maka semakin tinggi pula
pengetahuan ibu hamil trimester III sehingga rasa cemas ibu dalam
Masalah yang sering ditemui banyak ibu hamil yang tidak teratur
pemerintah untuk mengurangi angka kesakitan pada ibu hamil dan bersalin
umum dialami oleh ibu meskipun persalinan adalah suatu hal yang fisiologis,
Jombang.
Jombang.
1.6.2 Praktis
ANC.
b. Ibu Hamil
d. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
1. Pendidikan
2. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien
8
9
3. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien
penjelasan tentang kondisinya saat ini, apa penyebabnya dan apa yang
(Notoatmodjo, 2007).
Menurut fungsinya pengetahuan merupakan dorongan dasar untuk ingin
dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun, ditata kembali atau
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai
seseorang, maka cara berfikir semakin matang dan patuh dalam pemberian
lebih, adanya ikatan persaudaraan atau pertalian darah, hidup dalam satu
standar baku sesuai dengan prosedur pelayanan yang ada dalam hal ini
yaitu:
1. 1 Kali Trimester I
2. 1 Kali Trimester II
3. 2 Kali Trimester III (WHO, 2014).
2.2.1. Pengertian
(Salmah,2013)
tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
ibu.
kelahiran bayi.
13
menghadap komplikasi
2. Tujuan Khusus
persalinan, nifas
dan kelahiran.
14
tim multidisiplin.
7) Memfasilitasi ibu dan keluargan dalam mempersiapkan kelahiran dan
a) Paritas
Ibu yang pernah melahirkan mempunyai pengalaman tentang
pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu hamil akan
terpencil.
6) Informasi
16
sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri,
istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri
palpasi.
komplikasi.
menghubungi bidan.
preeklamasia ringan.
nyamanan kehamilan.
16. Penggunaan secara aman jamu dan obat – obatan tradisional yang
dan teratur
meliputi:
3. Tekanan darah
4. Tetanus toxoid
5. Tablet fe
6. Tes PMS
7. Temu wicara
2. Tanyakan anamnesa
9. Tes Hb.
Selama kehamilan ibu dan janin harus selalu dipantau, agar bila terjadi
penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan dapat
mengetahui proteinuria)
sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali
pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat
berikut
1) Ada perdarahan
2) Saki kepala
3) Masalah penglihatan
c. K4
Ginekologi.
2014).
Kehamilan Meliputi :
1. Pemeriksaan Psikologis
26
2. Diagnosa Kesimpulan
hidup atau mati, anak tunggal atau kembar, letak anak, anak
penderita.
Kecemasan adalah salah satu gejala yang dialami oleh semua orang
dalam hidup. Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai
2012).
ketakutan. Pada kecemasan perasaan ini bersifat kabur, tidak realistis atau
percaya diri, tidak mampu, merasa rendah diri, dan tidak mampu
yang tertekan. Apabila orang menyadari bahwa hal-hal yang tidak bisa
berjalan dengan baik pada situasi tertentu akan berakhir tidak enak maka
kecemasan juga bisa merupakan suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau
28
timbul secara mendadak atau secara bertahap selama beberapa menit, jam
beberapa jam. Beratnya juga bervariasi, mulai dari rasa cemas yang hampir
sesuatu yang akan terjadi. Itu juga berarti suatu perasaan takut, kuatir bahwa
hidup sehari-hari.
29
diri, dan fungsi integritas sosial. Faktor internal dan eksternal dapat
terhadap sakit.
waswas akan suatu hal dalam hidupnya, salah satunya adalah perasaan
yaitu :
1) Gejala fisiologis : gemetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak dapat santai,
kelopak mata bergetar, kening berkerut, muka tegang, tak dapat diam,
rasa mual, rasa aliran panas dingin, sering kencing, diare, rasa tak enak di
ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah dan pucat, denyut nadi
1) Kecemasan ringan
Adalah suatu keadaan dimana seorang mengalami peningkatan
tanda vital, sakit kepala, mual, sering buang air besar, palpitasi dan
letih.
Tanda-tanda :
Kewaspadaan berlebihan, lebih tegang, pikiran lebih luas, lebih sadar
suhu tubuh yang lebih dramatis, serta timbul gangguan seperti diare,
2.3.5. Respon atau Gejala Terhadap Cemas Menurut HARS dalam Nursalam
(2013).
1) Perasaan cemas
2) Ketegangan
Merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang, mudah terkejut, mudah
3) Ketakutan
4) Gangguan tidur
Sukar tidur, terbangun malam hari, tidak pulas, bangun dengan lesu,
5) Gangguan kecerdasan
6) Perasaan depresi
Sakit dan nyeri otot kaku, kedutan otot, gigi gemurutuk, suara tidak
stabil.
perasaan ditusuk-tusuk.
9) Gejala kardiovaskuler
sekejap).
33
Sering buang air kecil, tidak dapat menahan kencing, nyeri saat
bulu-bulu berdiri.
Gelilsah, tidak tenang, jari gemetar kerut kening, muka tegang, tonus
1) Penilaian
masalah.
motif, minat, kebutuhan, pengalaman masa lalu dan harapan seseorang) dan
situasi (waktu, keadaan kerja dan keadaan sosial), sedangkan faktor lain yaitu
tenaga bidan kurang respon terhadap keluhan pasien terutama pada saat pasien
35
ibu tidak yakin untuk melakukan antenatal care. Selain itu, anggapan ibu
tentang kondisi kehamilan yang baik-baik saja sehingga ibu tidak perlu
kecemasan pada ibu hamil juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi
angka kecemasan pada ibu hamil yaitu pendidikan kesehatan pada saat
antenatal care. Ibu hamil dapat terhindar dari resiko-resiko buruk akibat
kehamilan yaitu ibu melakukan kunjungan antenatal secara teratur dan rutin
ANC dalam segi penampilan, sikap juga profesionalisme karena sebagian ibu
sama jika dirinya merasa dihargai dan diberikan pelayanan yang baik
(Zulfiqar, 2012).
menunjukan bahwa pelaksanaan ANC ibu hamil yang paling banyak yaitu,
dirinya secara jasmani dan rohani dalam menjalani kejadian yang ini sampai
dengan tidak patuh sebanyak 6 responden (9,8%). Kita semua di dalam hati
persalinan juga tidak bebas dari resiko baik bagi ibu maupun bayinya.
yaitu 13 responden (21,3%), cemas ringan yaitu 6 responden (9,8%), dan tidak
dan psikologis bayiyang banyak menyita waktu, emosi dan energi (Lalita,
2013). Salah satu upaya telah dilakukan tenaga kesehatan untuk menurunkan
angka kecemasan pada ibu hamil yaitu pendidikan di Puskesmas Bahu Kota
dan salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu tersebut
attainment, di antaranya adalah bayi baru lahir diyakini sebagai partner yang
aktif dalam proses pencapaian peran ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
peran ibu serta peran pasangan dan bayinya akan merefleksikan kompetensi
psikologis dan perilaku ibu dan bayi. Pada bayi, respon perkembangan yang
respon terhadap perawatan ibu, konsistensi tingkah laku interaksi dengan ibu
pencapaian dan pengembangan peran ibu sehingga perawat bayi baru lahir
penerimaan diri, harga diri dan kesesuaian antara diri dan ideal
dirinya.
5. Fleksibilitas dikemukakan untuk menunjukkan bahwa peran tidaklah
peran sakit.
7. Kecemasan digambarkan sebagai persepsi individu tentang situasi
sistem.
15. Fungsi keluarga (family functioning) adalah pandangan individu
terhadap aktivitas dan hubungan antara keluarga dan sub sistem serta
unit sosial yang tinggal dalam rumah. Ayah atau pasangan intim
peran ibu yang pada pelaksanaannya tidak bisa digantikan oleh orang
Ibu, Anak, Maternal role identity dan dampak pada anak. Secara
lebih rinci, mikrosistem ini dapat kita uraikan sebagai berikut: Ibu
belajar dari pengalaman masa lalu yaitu ibu, nenek atau informasi
ketika dia nanti memiliki peran baru (ibu). Peran yang diharapkan
peran ibu adalah status kesehatan dan karakteristik anak. Selain itu
juga sebaliknya. Kedua faktor-faktor yang ada baik pada ibu dan
perannya, ibu juga akan menjadi puas dan semakin dekat dan
membentuk suatu ikatan dengan anaknya. Ketiga hal ini baik faktor
yang ada pada anak, ibu dan maternal role identity akan berdampak
bermain peran.
b) Formal (Pengetahuan, latihan dan Pemulihan) 2 minggu
pertama
Tahap formal dimulai dari kelahiran bayi, belajar dan menerima
ibu.
c) Informal (Pendekatan normalisasi) 2 minggu-4 bulan
Dimulai saat ibu mengembangkan cara yang unik dalam
akan datang.
telah dicapai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi maternal role identity
yaitu :
a.Usia maternal
Usia remaja meningkatkan resiko lahir prematur dan BBLR,
bonding attachment.
d. Stress sosial/sosial support
Kejadian stres dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan
pada ibu
e.Bakat personal
Temperamen bawaan atau bakat akan mempengaruhi peran ibu.
f. Konsep diri
Konsep diri yang positif mempengaruhi kemampuan individu
bersosialisai.
47
h. Status kesehatan
Masalah kesehatan wanita menurunkan harga diri,
sebagai ibu.
i. Temperaman bayi
Bayi yang sulit atau tidak merasa nyaman akan membuat peran
ibu adalah:
a. Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks
menggenggam
b. Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu
c. Perilaku interaksi tang konsisten dengan ibu
d. Becoming a Mother Menimbulkan respon dari ibu;
meningkatkan aktifitas.
2. Model Revisi pada tahun 2003, Mercer merevisi model maternal
nasional.
adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi
konsep manusia namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer
sebagai individu dapat berperan menjadi orang tua jika telah melalui
mother-infant dyad. Inti dari manusia tersusun dari konteks budaya dan
dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan
ayah dari bayinya atau orangg lain yang berarti yang saling
mempengaruhi.
Kesehatan, Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua
sebagai persepsi kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan
kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status
(Notoatmodjo, 2012).
Faktor- faktor yang
mempengaruhi
kepatuhan ANC :
1. Internal
Patuh: 1x TM 1
a. Usia
1 x TM 2
b. Paritas
Kepatuhan ANC : 2 x TM 3
c. Pendidikan
Tidak patuh: Tidak
2. Eksternal sesuai standar WHO
a. Pengetahuan (Marmi, 2013)
b. sikap
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Informasi
f. Dukungan
keluarga
Berat: > 27
Keterangan :
Diteliti
000
Tidak diteliti
000
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual hubungan kepatuhan antenatal care
(ANC) dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan di BPM Yuni Widaryanti Desa Sumber
Mulyo Kec. Jogoroto Kab. Jombang.
2.8 Hipotesis
METODE PENELITIAN
adalah penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau
kelompok subjek.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(Nursalam, 2013). Studi cross sectional dalam penelitian ini dimaksud untuk
yang akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik
2008).
Desain Penelitian
Analitik cross sectional
Populasi
55
Semua ibu primigravida trimester III Bulan Mei - Juni di BPM Yuni
Widaryanti Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab. Jombang sebanyak
30 orang
56
Sampel
Ibu primigravida trimester III Bulan Mei - Juni di BPM Yuni Widaryanti
Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab. Jombang sebanyak 30 orang
Sampling
Total Sampling
Pengumpulan Data
Kuesioner dan Buku KIA
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data
Bivariat dengan uji rank spearman
Hasil Penelitian
Gambar 3.1 Kerangka Kerja hubungan kepatuhan antenatal care (ANC) dengan
kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di
BPM Yuni Widaryanti Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab.
Jombang.
3.3.1 Populasi
57
hamil primigravida trimester III Bulan Mei – Juni di Wilayah Kerja BPM
sebanyak 30 orang.
3.3.2 Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2012). Pada
III Bulan Mei – Juni di Wilayah Kerja BPM Yuni Widaryanti Desa Sumber
sampling dalam penelitian ini adalah Non Probability sampling dengan jenis
total sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel pada seluruh anggota
Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: inklusi dan
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
dalam penelitian ini adalah kecemasan ibu hamil trimester III dalam
menghadapi persalinan.
ukur a
Variabel Suatu kunjungan Kunjungan K1 - Buku N Patuh : 1
Independe yang dilakukan K4 register O Jika
n oleh ibu hamil Melakukan ANC : KIA M melakukan
Kepatuhan ke tempat 1x TM I I ANC :
ANC pelayanan 1x TM 2 N 1x TM I
kesehatan sejak 2x TM 3 A 1x TM II
adanya tanda – L 2x TM III
tanda kehamilan Tidak
sampai pada patuh:0
trimester III. Jika tidak
Dapat di lihat di melalukan
buku KIA atau kunjungan
register di sesuai
Puskesmas standar
WHO
berikut :
persetujuan.
3. Responden diberikan penjelasan tentang tujuan dari peneliti.
4. Memberikan penjelasan pada responden cara menjawab
kuesioner.
5. Peneliti menunggu di BPM dan melakukan penelitian kepada ibu
untuk mengisinya.
7. Setelah kuesioner sudah dijawab semua, kemudian dilakukan
pengolahan data.
3.7.2 Instrumen Pengumpulan
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan
(Hidayat, 2008).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran
1) Uji validitas
maka r tabel = 0,632 (r tabel pada n = 10 dengan uji dua sisi). Jika r
hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau
2) Uji Reliabilitas
dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi
suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengetahui
berkisar antara 0-1. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach alpha > 0,06. Dalam penelitian ini uji
dinyatakan reliabel.
isian pada lembar kuesioner atau pada pengumpulan data sudah cukup
63
baik sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih
2. Coding
Adalah Mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut kriteria
Petani 1
Swasta
PNS 2
IRT 3
3. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian
4 terhadap item-item
sekali, skor 1 ada 1 atau kurang dari separuh gejala ada, skor 2
separuh gejala ada, skor 3 lebih dari separuh gejala ada, skor 4
2011).
= ͯ 100%
Keterangan :
N : Nilai yang didapat
SP : Skor yang didapat
SM : Skor maksimum
4. Tabulating
Tabulating yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan
a. 0% : Tidak ada
b. 1-25% : Sebagian kecil
c. 26-49% : Hampir setengahnya
d. 50% : Setengahnya
e. 51-75% : Sebagian besar
f. 76-99% : Hampir seluruhnya
tidaknya hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
tergantung yang berskala ordinal (Sugiyono, 2010). Jika < 0,05 maka Ho
Kerja BPM Yuni Widaryanti Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab.
Jombang.
penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika
data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin
kerahasiaan identitas.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
adalah:
penelitian sebelumnya.
2. Pengetahuan dan ketrampilan sebagai peneliti pemula masih jauh dari
kesempurnaan.
3. Keterbatasan waktu dalam pengisian kuesioner.
4. Pada saat penelitian responden tidak dapat berkumpul di tempat
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di Bidan
dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Dalam data umum
ibu, jumlah anak. Sedangkan data khusus yang dimuat meliputi kepatuhan
ANC, kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan , dan
hubungan kepatuhan ANC dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam
distribusi frekuensi.
a. Data Geografi
Batas Wilayah
69
70
Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab. Jombang. Semua dusun yang ada
ibu hamil disana malas untuk datang ke BPM tetapi ada sebagian dusun
yang ibu hamilnya rajin ke BPM, tetapi rata-rata ibu hamil di sana sudah
responden adalah tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebanyak 13 orang
(43,3%).
kepatuhan ibu hamil trimester III dalam melakukan antenatale care (ANC)
adalah tidak patuh sebanyak 16 orang (46,7%) dan patuh sebanyak 14 orang
(53,3%).
2. Karakteristik Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi
Persalinan
Tabel 4.5 Karakteristik Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan di Bidan Praktek Mandiri (BPM)
Yuni Widaryanti Desa Sumber Mulyo Kec. Jogoroto Kab.
Jombang tanggal 29 Mei – 10 Juni 2017
No Kecemasan Ibu Dalam Jumlah Persentase (%)
Menghadapi Persalinan
1. Tidak cemas 1 3,3
2. Cemas ringan 11 36,7
3 Cemas sedang 15 50,0
4 Cemas berat 3 10,0
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
responden (50,0%)
(83,3%) responden berusia 20-35 tahun tidak patuh sebanyak 12 orang dan
F % f % f %
Petani 1 3,3 9 30,0 10 33,3
Swasta 6 20,0 1 3,3 7 23,3
IRT 7 23,3 6 20,0 13 43,3
Total 14 46,7 16 53,3 30 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
Berdasarkan table 4.8 menunjukkan bahwa hampir setengahnya
9 orang.
sebanyak 7 orang.
75
dari 16 kepatuhan ANC yang tidak patuh sebagian besar ibu mengalami
value sebesar 0,017 jauh lebih kecil dari nilai alpha (α) 0,05 atau (0,017<
0,05). Karena ( < α), maka H1 diterima, artinya ada hubungan kepatuhan
76
antenatal care (ANC) dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam
4.2 Pembahasan
pengobatan dan prilaku yang disarankan oleh dokter atau orang lain.
tersebut bisa dilihat pada tabel 4.6. Kepatuhan ANC dipengaruhi oleh umur,
77
daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaanya. Hasil penelitian ini
akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Kepatuhan ANC juga
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seperti pada tabel 4.7. Hasil penelitian
ANC adalah pekerjaan seperti pada tabel tabel 4.8 hampir setengahnya
sebagai petani banyak aktivitas di lahan jadi tidak ada waktu untuk
lain. Hal ini menunjukkan bahwa status pekerjaan ibu berpengaruh pada
buruk akan terjadi dan merasa tidak nyaman seakan ada ancaman. Seorang
78
ibu mungkin merasakan takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu persalinan (Wiyono, & Susanti, 2011). Kecemasan yang
memiliki kecemasan sedang sebanyak 2 orang. Ibu yang baru akan memiliki
seperti pada usia ibu yang produktif yaitu usia 20-35 tahun menyebabkan
ANC. Ibu mampu berpikir secara rasional tentang pentingnya ANC dan
teori dari Depkes RI (2012) yang menyatakan bahwa semakin cukup umur,
(60,0%). Ibu yang berpendidikan rendah tidak tahu apakah ibu masuk
79
kedalam golongan resiko tinggi atau tidak. Hal ini sesuai dengan teori dari
yang membutuhkan kerja keras dan perjuangan yang melelahkan bagi ibu
mempengaruhi kestabilan emosi ibu. Jika kondisi emosi yang tidak stabil ini
tidak lancar. Selain itu, banyak ibu yang merasakan sakit saat bersalin lebih
parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stress
(Abidin, 2010).
Menrut peneliti, hal ini dikarenakan ibu yang baru akan mempunyai
dengan angka signifikan atau nilai probabilitas sebesar 0,017 jauh lebih
80
kecil dari nilai alpha (α) 0,05 atau ( < α). Karena (0,017 < 0,05), maka
seseorang) dan situasi (waktu, keadaan kerja dan keadaan sosial). Selain itu,
anggapan ibu tentang kondisi kehamilan yang baik-baik saja sehingga ibu
Tingkat kecemasan pada ibu hamil juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya
pertama, wajar timbul perasaan cemas ataupun takut meskipun ingin segera
81
kesehatan.
BAB V
Pada bab ini dibahas kesimpulan yang menjawab tujuan penelitain dan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di bab 4, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kepatuhan antenatale care (ANC) di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Yuni
sebanyak 15 orang.
3. Adanya hubungan dengan tingkat kolerasi sedang antara kepatuhan
antenatal care (ANC) dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam
0,017 dan kolerasi 0,433 yang dibuktikan dari uji Rank Spearman < α
5.2 Saran
82
83
tentang antenatale care (ANC) pada ibu hamil dan memberikan asuhan
dapat menjaga kondisi kesehatan dan janin yang di kandung serta mampu
care terpadu pada BPM itu sendiri dalam rangka mendeteksi penyakit
penyerta lainnya pada ibu untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
5. Bagi Peneliti
Diharapkan mahasiswa lebih dapat berkomunikasi dengan baik pada ibu
DAFTAR PUSTAKA
_________.2012. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Susanti. 2013. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Melakukan ANC. Jurnal
Kebidanan Unsu (the Unsu Joernal of Midwifery), Volume 2, No 3.
Sumatera: Universitas Sumatera Utara (UNSU)
Wiyono, & Susanti, 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
bersalin kala I fase Laten. www.unjem.ac.id diakses tanggal 12 April 2016