Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nonomor
32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan
mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Dengan terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
yang berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka
pengembangan kurikulum harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar
Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik;
dan Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum pada SMK/MAK yang sudah dilaksanakan sejak tahun ajaran
2013/2014 disebut Kurikulum 2013 SMK/MAK.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
Dokumen Kurikulum 2013 terdiri atas dokumen I, II, III. Dokumen I meliputi
komponen Kurikulum 2013 yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Dokumen II meliputi
silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat
1
kelas. Dokumen III meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).Sebelum mengembangkan Kurikulum, sekolah perlu melakukan
analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan
pendidikan.
SMK Negeri 5 Kota Serang adalah satuan pendidikan yang melaksanakan
fungsi dan memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan
pendidikan jalur formal jenjang menengah Atas yang memerlukan adanya
suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal
maupun eksternal sekolah.. Atas dasar itulah SMK Negeri 5 Kota Serang
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013. Melalui
Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum 2013 ini, SMK Negeri 5 Kota
Serang akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan
dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara
proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 5 Kota Serang adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMA SMK Negeri 5 Kota Serang
masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar
pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMK Negeri 5 Kota Serang adalah
sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan Kurikulum 2013 baru terlaksana 8 (delapan) komponen
dari 10 (sepuluh) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan Kurikulum 2013 baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan berbagai pihak dengan optimal
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal

2
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2.2. Baru 80% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 85% proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) 60,00 untuk mata pelajaran Kelompom
A dan B, serta 70,00 untuk mata pelajaran kelompok C
3.2. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar masih minim
3.3. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal
masih minim
3.4. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya
melalui seni dan budaya masih rendah
3.5. Sekolah masih kurang mendapatkan prestasi untuk berbagai
kejuaraan
3.6. Masih sedikit lulusan yang dapt melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Negeri

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


4.1. Baru 50% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari
10 tahun
4.2. Sekolah baru 40% mampu mengantarkan lulusannya melanjutkan ke
PTN
4.3. Sekolah belum mampu menggalang dana secara mandiri untuk
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Luas lahan belum sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar
5.2. Belum memiliki ruang Laboratorium Kejuruan

3
5.3. Belum memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untuk kegiatan Remedial dan pengayaan bagi
guru honorer
7.2. Laporan keuangan belum disampaikan ke semua yang
berkempentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 70% menggunakan tehnik penilaian yang beragam

Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Negeri 5 Kota Serang


diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal
S-1, dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya,
memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
4. Potensi daerah yang berada di daerah pertanian dan industri
memungkinkan untuk pengembangan muatan lokal
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang No 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 13 Tahun 2015 perubahan ke dua atas PP 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang KKNI
4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan Karakter
5. Inpres, No. 9, tahun 2016, ttg Revitalisasi SMK
6. Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
7. Permendikbud RI No. 53 tahun 2014, tentang Penilaian Hasil Belajar

4
8. Permendikbud RI No. 61 tahun 2014, tentang KTSP
9. Permendikbud RI No. 62 tahun 2014, tentang Ekstra kurikuler
10. Permendikbud RI No. 63 tahun 2014, tentang Pendidikan Pramuka
11. Permendikbud RI No. 64 tahun 2014, tentang Peminatan
12. Permendikbud RI No. 79 tahun 2014, tentang Mulok
13. Permendikbud RI No. 111 tahun 2014, tentang Bimbingan dan Konseling
14. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan budi pekerti
15. Permendikbud RI No. 20 tahun 2016, tentang. Standar Kompetensi
Lulusan
16. Permendikbud RI No. 21 tahun 2016, tentang. Standar Isi
17. Permendikbud RI No. 22 tahun 2016, tentang. Standar Proses
18. Permendikbud RI No. 23 tahun 2016, tentang. Standar Penilaian
19. Permendikbud RI No. 24 tahun 2016, tentang. Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
20. Permendikbud nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
karakter pada satuan pendidikan formal
21. Kep. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang KI dan KD
22. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No. 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum keahlian SMK
23. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No. 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK
24. Peraturan Gubernur no 15 tahun 2015 tentang muatan lokal prov Banten
25. Pedoman Penilaian SMK tahun 2017 Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah DITSMK Tahun 2017
26. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 bagi
Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM 2013


Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang ini
adalah:

5
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite
sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK
Negeri 5 Kota Serang. Dengan harapan agar pembelajaran di SMK
Negeri 5 Kota Serang ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
sehingga mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar
Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu
Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia

D. PRINSIP PENGEMBANGAN
Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah
koordinasi da supervisi dinas pendidikan Provinsi Banten. Pengembangan
kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang mengacu pada standar isi dan standar
kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagi berikut:

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia


Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. KURIKULUM 13 disusun agar semua mata
pelajaran dapat menunjang peningkatan iman,takwa, dan akhlak mulia.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan
nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis

6
dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup
dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan
kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan
peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan
merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu,kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut
mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

8
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

9
BAB II
TUJUAN SMK NEGERI 5 KOTA SERANG

A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH


Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan menengah dirumuskan mengacu
kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut :
a. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.

Tujuan pendidikan menengah dalam PP No 29 Tahun 1990 pasal 2 (1) yaitu :


a. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada
jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya
dan alam sekitarnya.

B. VISI SMK NEGERI 5 KOTA SERANG


“ Menciptakan SDM yang professional, berjia wirausaha, berwawasan
lingkungan dan berdasarkan iman dan taqwa.

C. MISI MK NEGERI 5 KOTA SERANG


a. Membekali peserta didik dengan nilai spiritual, moral dan intelektual,
melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif
b. Meujudkan lingkungan sekolah yang bersih, hijau dan rindang
c. Meujudkan “Teacing Factory” sebagai pusat pembelajaran kemandirian
dan wirausaha peserta didik
d. Mewujudkan pelayanan prima bagi warga sekolah dan masyarakat
e. Menungkatkan kerjasama yang baik dengan DU/DI dan masyarakat

10
D. TUJUAN SMKN 5 KOTA SERANG
1. Memberikan arah dan pedoman operasional dalam menjalankan
administrasi pengelolaan sekolah di SMK Neggeri 5 Kota Serang
2. Memberikan pelayanan baik informasi maupun administrasi kepada
pihak yang berkepentingan terkait ( stake holders) berdasarkan visi, misi,
kebijakan serta tujuan dan program SMK Negeri 5 Kota SErang yang
dilaksanakan tahun 2018

E. TUJUAN KOMPETENSI KEAHLIAN TEHNIK KOMPUTER


JARINGAN
Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten :
a. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dengan relasi dengan memperhatikan norma dan
lingkungan masyarakat;
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk
melaksanakan tugas secara efektif dan efisien;
c. Menginstalasi perangkat Komputer personal dan menginstal system
operasi dan aplikasi
d. Menginstalasi perangkat jaringan berbasIs lokal
e. Merancang bangun dan mengadministrasi jaringan berbasis luas

F. PROFIL LULUSAN SMKN 5 KOTA SERANG


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Kota Serang khususnya
Kompetensi keahlian Tehnik Komputer Jaringan sebagai bagian dari
pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa / tamatan yang
berkompeten dibidangnya sehingga memiliki kesiapan didunia kerja. Siswa-
sisiwi lulusan kami di persiapkan untuk :
1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional
dalam lingkup keahlian bidang tehnologi informatika

11
2) Mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Tehnologi Informasi dan
komunikasi khusus nya Tehnik Komputer jaringan
3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam
lingkup keahlian Tehnologi Informasi dan komunikasi khusus nya
Tehnik Komputer jaringan
4) Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

G. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI KEAHLIAN


TEHNIK KOMPUTER JARINGAN
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekurangannya
3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkup global
6) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik
10) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11) Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

12
13) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15) Mengapresiasi karya seni dan budaya
16) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17) Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23) Menguasai kompetensi program keahlian Tehnologi Informasi dan
komunikasi khusus nya Tehnik Komputer jaringan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja sebagai mana berikut :
a. Menginstalasi Sistem Operasi jaringan
b. Merakit dan memperbaiki komputer
c. Mendesain system keamanan jaringan
d. Menginstalasi dan administrasi server
e. Merancang bangun dan menganalisi wide area network
f. Menginstalasi jaringan nirkabel
g. Melakukan virtualisasi
h. Merancang basis data web untuk conten server

H. DESKRIPSI KKNI LEVEL II


a. Deskripsi
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNI yang merupakan KKNI
kompetensi teknis lulusan SMK. KKNI ini merefleksikan peran individu
dalam melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan

13
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung
atasannya. Memiiiki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan
faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih
penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang Iazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.
b. Sikap Kerja.
Secara umum sikap kerja yang diharapkan :
 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya
 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain
 Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas

14
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK NEGERI 5 KOTA SERANG

A. KERANGKA DASAR KURIKUKUM


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta
didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam
tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi
pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan
kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta
didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta
bertanggungjawab” UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka


pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
15
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah
suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka
mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa. Melalui
pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa lampau
diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya,
masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta
didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan menjadi
pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki peserta didik
apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
warganegara, dan anggota umat manusia.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan
dimasa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah
suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna
terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan
budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya
dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan
fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam
kehidupan pribadi,dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya,
dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu
dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

16
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia

2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar
dan teori pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal suatu
jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SMK. Standar Kompetensi Lulusan
satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses,
konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten.
Komponen proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan

17
memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi
kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan.
Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana
kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu satuan
pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan
khusus .
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi pesertadidik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil
dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20
tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah
kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun
penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum
2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught-curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

18
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang
pendidikan.
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945,
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. SK Dirjen Dikdasmen Tentang Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013

B. MUATAN KURIKULUM
SMK Negeri 5 Kota Serang pada Tahun Pelajaran 2018/2019 kelas X , XI,
dan kelas XII menggunakan Kurukulum 13 Revisi.
MUATAN KURIKULUM 2013
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan kurikulum antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah,
terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan
dan Muatan Kejuruan dengan beban belajar 24 jam per minggu untuk kelas
X, 17 jam per minggu untuk kelas XI dan 16 jam per minggu untuk kelas XII.
Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran
wajib bagi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan adalah

19
sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek
dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan
minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik dan vokasional untuk
Sekolah Menengah Kejuruan. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak
kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai
dengan minat peserta didik. Beban belajar yang digunakan adalah 48 jam
pelajaran per minggu, dimana satu jam belajar adalah 45 menit.
Mata pelajaran di SMK Negeri 5 Kota Serang terdiri atas :

1. STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK KELAS X (Perdirjen No. 07


Tahun 2018 tentang Struktur urikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi


Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : TKJ
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris 3 3
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 2 2
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi Digital 3 3
2 FISIKA 3 3
3 KIMIA 3 3
C2. Dasar Program Keahlian
1 SISTEM KOMPUTER 2 2
2 Komputer dan Jaringan Dasar 5 5
3 Pemrograman Dasar 3 3
4 Dasar Desain Grafis 3 3
C3. Kompetensi Keahlian

20
1 Tehnologi Jaringan WAN - -
2 Administrasi Infrastuktur Jaringan - -
3 Administrasi Sistem Jaringan - -
4 Tehnologi Layanan Jaringan - -
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - -
Muatan Lokal
1 Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 2 2
Jumlah 24 24
Total 48 48

4. STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK KELAS XI dan XII


(Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 130 Tahun
2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan)
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi
Program Keahlian : Teknik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : TKJ
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi Digital - - - -
2 FISIKA - - - -
21
3 KIMIA - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 SISTEM KOMPUTER - - - -
2 Komputer dan Jaringan Dasar - - - -
3 Pemrograman Dasar - - - -
4 Dasar Desain Grafis
C3. Kompetensi Keahlian
1 Tehnologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 6 6 - -
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan 6 6 9 9
3 Administrasi Sistem JAringan 6 6 8 8
4 Tehnologi layanan Jaringan 6 6 8 8
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
Jumlah C 31 31 33 33
Total 48 48 48 48

Keterangan:
1. Mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan Peminatan Kejuruan
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Muatan Kewilayahan adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah,
2. Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang
memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban
belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar
tatap muka 3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya,
3. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari
yang telah ditetapkan dalam struktur di atas,
4. Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), PMR, dan
lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing
satuan.
5. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan
jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
(a) Kelompok Mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan
Kewilayahan; Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian
dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warganegara
22
bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai
bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan
pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok
mata pelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 5 Kota Serang adalah sebagai berikut:

Kelas X
Bidang Keahlian : Tehnologi Informasi dan komunikasi
Program Keahlian : Tehnik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : Tehnik computer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris 3 3
7 Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2
Kesehatan
Jumlah A dan B 27 27

Kelas XI dan XII


Bidang Keahlian : Tehnologi Informasi dan komunikasi
Program Keahlian : Tehnik Komputer dan Informatika
23
Paket Keahlian : Tehnik computer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 17 17 14 14
(b) Kelompok Mata pelajaran Peminatan (C) terdiri atas:
1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);
2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
3. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).

Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh


Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan.
Sejak mendaftar ke SMK Negeri 5 Kota Serang, di Kelas X seseorang
peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan mana yang
akan dimasuki.
Pemilihan Kelompok Peminatan berdasarkan pilihan calon siswa,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP/MTs, hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMK Negeri 5 Kota
Seran. Pada semester kedua di Kelas X, seorang peserta didik masih
mungkin mengubah Kelompok Peminatan yang masih satu rumpun
24
dengan paket keahliannya, berdasarkan hasil pembelajaran di semester
pertama dan rekomendasi guru bimbingan dan konseling. Semua mata
pelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti
oleh peserta didik.

6. Daftar Pengaturan Alokasi waktu PKL


Praktik Kerja Lapangan atau disingkat PKL atau istilah sebelumnya adalah
Praktik Kerja Industri atau PRAKERIN. merupakan program wajib yang
termasuk komponen kurikulum, sehingga wajib diikuti oleh seluruh siswa
SMK dan salah satu syarat lulus dari SMK. PKL dilaksanakan satu kali
oleh siswa selama mengikuti pendidikan di jenjang SMK.

Tujuan dilaksanakannya PKL adalah sebagai berikut :


 PKL dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memahami Dunia Usaha dan Dunia Industri.
 PKL dilaksanakan dalam rangka memberikan kesempatan
kepada siswa menerapkan langsung etika, tata cara
berkomunikasi, bersosialisasi secara nyata di dunia kerja, dan
tentunya mengasah ethos kerja.
 PKL juga sebagai media bagi siswa untuk menerapkan teori yang
dipelajari dibangku sekolah secara langsung di dunia kerja.
 PKL membuka wawasan siswa tentang lapangan kerja yang akan
mereka masuki kelak setelah tamat sekolah.

Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kerja Lapangan (PKL) di Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Kota Serang mengacu kepada
Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 di Sekolah
Menengah Kejuruan dan madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Atas dasar
itu ditetapkan ketentuan PKL di SMK Negeri 5 Kota Serang sebagai
berikut :
1) PKL dilaksanakan oleh siswa Kelas XI
2) Lama pelaksanaan PKL adalah 2 sampai 3 bulan
3) Setelah selesai pelaksanaan PKL, siswa diharuskan segera
menyusun laporan PKL

25
C. MUATAN LOKAL
Pelaksanaan kegiatan Muatan Lokal di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 5 Kota Serang mengacu kepada Peraturan Gubernur No. 15 tahun
2015 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten
bagi Pendidikan Menengah Se Provinsi Banten. Atas dasar itulah penerapan
muatan lokal di SMK Negeri 5 Kota Serang adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan Muatan Lokal diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
berikut ini :
 Pend. Jasmani Olahraga dan Kesehatan
 Seni Budaya
 Produk Kreatif dan Kewirausahaan
2) Distribusi jenis mulok diterapkan sebagai berikut :
 Kelas X : Pencak silat, membatik dan rampak bedug

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta didik
sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana siswa berada, dan sebagai
masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
1. PelayananBimbingan Konseling, yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta
didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMK Negeri 5 Kota Serang
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan
karier. Strategi bimbingan yang dilakukan di SMK Negeri 5 Kota Serang
berupa :
a. Bimbingan pribadi
b. Bimbingan kelompok
c. Bimbingan Klasikal
d. Bimbingan karena ada kasus
e. Bimbingan atas pemintaan siswa

26
2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
olehpeserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan
dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:
a. Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.
b. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya
masing-masing yang teridiri dari:

No. Kelompok Jenis Ekstrakurikuler Tujuan


1. Bela a. Pramuka 1. Meningkatkan kesadaran
Negara b. PMR dan wawasan peserta didik
c. Paskibra akan status, hak, dan
kewajibannya dalam
berbangsa dan bernegara;
2. Meningkatkan kesadaran
dan wawasan kebangsaan,
jiwa patriotisme, dan bela
negara.
2. Olahraga a. Basket ball Meningkatkan potensi fisik
b. Futsal serta membudayakan sikap
c. Volley ball sportif, disiplin, kerja sama,
d. Bulu tangkis dan hidup sehat.
e. Pencak silat
f. Tenis Meja
3. Seni, a. English Club Menigkatkan sensitifitas,

27
Budaya, b. Marawis dan seni kemampuan
dan Bahasa suara mengekspresikan dan
c. Kewirausahaan mengapresiasi keindahan
harmoni baik dalam
kehidupan individual maupun
kehidupan bermasyarakat
4. Keagamaan a. Pengelolaan Mesjid Meningkatkan nilai-nilai
dan sebagai pusat kegiatan estetika, spritual, intelektual,
Kerohanian pengembangan dan kesadaran sebagai
keagamaan dan sosial makhluk Tuhan dan sosial
(DKM) yang memiliki mental kuat
b. Baca Tulis Al-Qur’an yang didasari nilai-nilai
c. Bimbingan dakwah agama

3. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan


karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan
keteladanan.
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan Berpakaian rapi dan
menghargai orang disiplin
lain dan
menghargai waktu
Jumat Islami Membiasakan Memberikan pujian
mensyukuri nikmat dan taat beribadah
Tuhan dan
menumbuhkan
ketaqwaan.
sholat berjamaah Menghargai waktu, Menigkatkan iman
membiasakan untuk dan taqwa kepada
melaksanakan Allah SWT.
sholat berjemaah.
Membaca doa sebelum Mensyukuri nikmat Hafal alqur’an dan
dan sesudah belajar Tuhan Juz’Amma
Muhadhoroh / pidato Meningkatkan Mampu berbicara di

28
tiga bahasa (bahasa kemampuan siswa depan umum
asing) dalam berbicara di
depan umum
Jum’at Bersih (jumsih) Membiasakan siswa Menjaga kebersihan
dan seluruh warga lingkungan
sekolah untuk
menjaga dan
mencintai
kebersihan
lingkungan
Gerakan Literasi Kegiatan membaca Menumbuhkan minat
Sekolah (GLS) 15 menit sebelum baca
memulai pelajaran
di jam pertama.

4. Pelayanan Bursa Kerja Khusus (BKK)


1) Merencanakan program kerja hubungan industri setiap program
studi.
 Mengadakan pertemuan dengan Ketua Kompetensi Keahlian
tentang penempatan siswa-siswi PKL.
 Mengadakan koordinasi dengan panitia PKL tentang
penempatan siswa-siswi PKL.
 Mengadakan koordinasi dengan panitia PKL tentang guru
monitoring.
2) Melakukan proses negosiasi dengan DU/DI dan pemerintah sebagai
mitra dalam penempatan siswa-siswi PKL.
3) Menjalin kerjasama (MoU) dengan DU/DI dalam :
 Sinkronisasi Kurikulum
 Pelatihan
 Penempatan lulusan
4) Pemetaan DU/DI
5) Membuat database penelusuran Lulusan baik yang sudah bekerja
maupun belum bekerja.
6) Membentuk forum alumni.

29
7) Membuat grup Whatss App dan Facebook tentang BKK
8) Membuat Laporan Kegiatan
9) Monitoring dan Evaluasi

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar yang diatur di SMK Negeri 5 Kota Serang menggunakan
Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku di SMK Negeri 5 Kota Serang. Beban belajar setiap
mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran
(jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif
dalam satu tahun (dua semester) adalah 35 minggu.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua
itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang
tercantum dalam struktur kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang adalah
sebagai berikut:
Jumlah Jam Pembelajaran Per
NO Kelas
Minggu
1 X 46 Jp
2 XI 48 Jp
3 XII 48 Jp

Jumlah jam pembelajaran di SMK Negeri 5 Kota Serang sudah sesuai dengan
yang dialokasikan pada Perdirjen No. 07 tahun 2018 tentang struktur
kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan
Kelas X yaitu 47 jp, dan Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 130 tahun 2017
tentang struktur Kurikulum Pendidikan menengah Kejuruan yaitu 46 jam per
minggu.

30
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
mata pelajaran.
a. Program kerja sama DU/DI
Program kerja sama SMK Negeri 5 Kota Serang dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri terdiri dari :
 Pembuatan MoU
 Sinkronisasi Kurikulum
 Penempatan siswa PKL
 Penyaluran dan penempatan lulusan

b. Program bidang kesehatan dengan Puskesmas Kecamatan Taktakan :


 Sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
 Pemberian Tablet Tambah darah untuk siswa
 Penyuntikan imunisasi difteri
 Pemeriksaan sanistasi kantin

F. URAIAN PELAKSANAAN PKL


1) Kesesuaian penempatan dengan kompetensi siswa
Pelaksanaan PKL di DU/Dl dilaksanakan dalam bentuk kegiatan praktek
sebagai pendalaman materi keahlian yang telah dipelajari di sekolah.
Siswa belajar pada kondisi nyata dunia kerja, di mana siswa
mendapatkan lingkungan belajar yang berbeda dengan lingkungan
sekolah siswa berada di DU/Dl mengalami proses pembelajaran yang
berbeda dengan pembelajaran di sekolah. jika siswa berada di DU/Dl,
siswa mendapatkan pengalaman serta keterampilan yang tidak diperoleh
di sekolah. Hal ini disebabkan oleh karena lingkungan belajar yang
berbeda antara sekolah dengan DU/DI. Lingkungan yang ada di DU/DI
merupakan kondisi sosial pada lingkungan kerja, dan bukan kondisi
lingkungan belajar. Sehingga perlu penyesuaian bagi siswa dalam
bersikap dan menampilkan kemampuan diri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah yang siap pakai.

31
2) Kesesuaian materi pelajaran dengan tugas PKL
Sekolah memastikan bahwa penempatan siswa dan siswi di tempat PKL
sudah sesuai dengan analisa kesesuaian kompetensi. Hal ini dilakukan
agar para siswa betul – betul dapat mempraktikan seluruh kompetensi
yang telah mereka dapatkan di sekolah.

3) Monitoring oleh pembimbing


Selama siswa melaksanakan PKL di DU/Dl, pihak sekolah melakukan
pengawasan atau monitoring terhadap siswa. Kegiatan monitoring
bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa, baik dari segi sikap
maupun keterampilan. Kegiatan monitoring dilaksanakan oleh guru
pembimbing sekolah yang dipercayakan oleh panitia PKL sebagai
pelaksana monitoring siswa.
Monitoring yang dilaksanakan oleh guru yaitu meliputi, monitoring
kompetensi yang dilaksanakan siswa di DU/DI, kemajuan belajar siswa,
kehadiran, dan kendala-kendala yang ditemui di lapangan selama
pelaksanaan PKL. Monitoring kompetensi dilakukan untuk melihat
kesesuaian materi atau bimbingan yang diberikan oleh pihak DU/DI
terhadap siswa dengan pembelajaran yang diperoleh siswa di sekolah.
Sedangkan monitoring kemajuan belajar siswa dilakukan untuk
mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa di DU/DI dan mengetahui
kemampuan yang telah diperolehi siswa selama di DU/DI. Monitoring
kehadiran ditujukan bagi sikap siswa, termasuk kedisiplinan, sikap kerja
selama PKL. Monitoring tentang kendala-kendala ditujukan untuk
menerima masukan-masukan dari pihak DU/DI terhadap permasalahan
siswa atau kendala yang ditemui pihak DU/DI selama pelaksanaan PKL.
4) Penjemputan siswa
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik simpulan bahwa Indikator
pelaksanaan praktek kerja industri adalah: 1) Aspek perencanaan
meliputi a) pemetaan DU/DI, b) sosialisasi program, c) pembekalan
siswa, d) penempatan siswa, 2) Aspek pelaksanaan meliputi a)
kesesuaian penempatan dengan bidang studi siswa, b) kesesuaian materi
pelajaran dengan materi PKL, c) monitoring oleh pembimbing, dan d)
penjemputan.

32
G. KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
Ketuntasan belajar setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pada setiap mata pelajaran berkisar antara 0 – 100. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah SMK Negeri 5 Kota
Serang menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik/Intake Siswa,
Kompleksitas Indikator (Kesulitan & Kerumitan, serta daya dukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran (Sarana/prasarana, kemampuan guru,
lingkungan, dan biaya)
Menafsirkan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dilakukan dengan
memberikan point atau nilai pada setiap kriteria, yaitu :

KKM
PROGRAM MATA PELAJARAN
X XI XII
Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 82 83 85
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 76 78
3 Bahasa Indonesia 78 78 80
4 Matematika 78 79 80
5 Sejarah Indonesia 75 - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 78 80 82
Muatan kewilayahan
1 Seni Budaya 75 - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 75 79
Kesehatan
Muatan Permintaan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 80 -
2 Fisika 70 -
3 Kimia 70 -
C2. Dasar Program Keahlian
1 sistem Komputer 78 -
2 Komputer dan Jaringan Dasar 78 -
3 Pemprograman Dasar 78 -

33
KKM
PROGRAM MATA PELAJARAN
X XI XII
3 Dasar Desain Grafis 78 -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 79
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan 79
3 Teknologi Layanan Jaringan 79
3 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 79

KRITERIA KENAIKAN KELAS


1. Kriteria Kenaikan kelas di SMK Negeri 5 Kota Serang mengacu kepada
standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP dan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau
pada akhir semester genap ( semester 2)
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang
dilakukan pada semester genap ( semester 2)
c. Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS, apabila yang bersangkutan
memiliki :
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
 Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
 Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-
kurangnya BAIK
 Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-
masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan
belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.

34
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan
dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih
teknik penilaian sesuaidengan indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian
yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasipengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan
tingkat kemampuanpeserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacupada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yangdiintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahuikemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada
peserta didik disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan) yangdilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikanpembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasilpembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dansikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode
yangditentukan.

35
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakandalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru
kelas.

3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilaipencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagaiberikut:
a. Menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
b. Mengoordinasikan ujuan harian, ujian tengah semester, ujian akhir
semester, ujian kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian
akhir sekolah/madrasah; (ulangan menjadi ujian)
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensikepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
e. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;
f. Melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
pesertadidik dan dinas pendidikan.

4. Konversi Penilaian
NILAI KOMPETENSI
ANGKA PREDIKAT
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
86 – 100 A A A SB
71 – 85 B B B B
56 – 70 C C C C
< 55 D D D K

5. Remedial dan Pengayaan

36
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
harus mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkan bagi
peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu
yang disediakan dapat mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaan.
Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran remedial
atau tidak dari hasil ujian harian yang dilaksanakan sejak awal tahun
pelajaran. Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari
kriteria ketuntasan minimal maka peserta didik tersebut perlu mengikuti
program remedial. Oleh karena itu, ulangan harian perlu dilakukan
setelah selesai satu atau dua kompetensi dasar (KD), sehingga seorang
guru dengan cepat mengetahui peserta didiknya yang perlu mendapat
bimbingan lebih intensif.
Pembelajar remedial dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan
berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda dari yang awal dan bervariasi
b. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara
khusus
c. Guru memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara individual
atau kelompok kecil
d. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya
Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui
apakah peserta didik bersangkutan sudah mengalami kemajuan belajar.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih
cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain
belum.Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan,
agar dapat mengembangkan potensi secara optimal.Salah satu kegiatan
pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau
tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang
telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah
nilai peserta didik pada mata pelajaran bersangkutan

37
Pembelajaran/kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan dalam bentuk
seperti berikut :
a. belajar kelompok (sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah
biasa, sambil menunggu teman-temannya yang sedang mengikuti
pembelajaran remedial)
b. belajar mandiri (secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatau
yang diminati)
c. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi
materi yang belum diketahui peserta didik)
d. Memberikan tugas membaca secara mandiri
e. Menugaskan sebagai tutor sebaya

H. KRITERIA KELULUSAN
Penentuan kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 5 Kota Serang mengacu
kepada Permendikbud No. 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan. Ketentuan tersebut secara spesifik diatur dalam BAB VI
tentang Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan, yaitu :
1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus ujian satuan/program pendidikan.
2. Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
3. Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud
adalah peserta didik SMK program 3 (tiga) tahun apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;

I. URAIAN TENTANG PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL, UJIAN


SEKOLAH DAN UJI KOMPETENSI
1) Pelaksanaan Ujian Nasional mengacu kepada Peraturan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) No : 0044/P/BSNP/XI/2017 tentang
Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2017/2018.

38
2) Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mengacu
kepada Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0091/SDAR/BSNP/II/2018 tentang POS USBN Tahun Pelajaran
2017/2018
3) Pelaksanaan Uji Kompetensi mengacu kepada Panduan Pelaksanaan
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Sekolah menengah Kejuruan (SMK)
Tahun Pelajaran 2017/2018.

J. TARGET KELULUSAN
SMK Negeri 5 Kota Serang memiliki target untuk kelulusannya sebagaimana
berikut :
1) 100 % Lulus Ujian Nasional
2) 50 % lulusan terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam negeri
3) 10 % lulusan mampu membuka usaha sendiri
4) 1 % lulusan terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri luar negeri

K. STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN


Dalam meningkatkan kualitas Lulusan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 5 Kota Serang mengupayakan hal – hal berikut :
1) Menyelenggarakan bimbingan belajar yang dilakukan di luar jam KBM
2) Menyelenggarakan tes TOEIC
3) Bekerjasama dengan Dunia Usaha untuk melakukan pembekalan
terhadap siswa berkaitan dengan budaya lingkungan kerja

L. URAIAN PROGRAM PASCA UJIAN NASIONAL


Program yang dijalankan oleh Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5
Kota Serang setelah siswa selesai mengikuti Ujian Nasional adalah :
1) Ujian Nasional susulan bagi siswa yang pada saat Ujian Nasional
diselenggarakan dalam keadaan sakit, atau keperluan yang tidak bisa
ditinggalkan.
2) Ujian Nasional Perbaikan (UNP) bagi siswa yang ingin memperbaiki
nilai Ujian Nasionalnya untuk nilai – nilai tertentu.

39
M. PEMINATAN DAN LINTAS MINAT
1. Peminatan di SMK Negeri 5 Kota Serang
Setiap peserta didik SMK Negeri 5 Kota Serang dalam pembelajaran
wajib melakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Menempuh kelompok mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan
Kewilayahan sebagaimana kurikulum yang diberlakukan.
b. Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kejuruan C yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
c. Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat
dan/atau pendalaman peminatan peserta didik.
Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat
digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi
belajar berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX
serta nilai ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan
untuk analisis perkembangan belajar peserta didik yang merupakan
cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan
khusus yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh
relevansinya dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta
didik.
c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk
mengklarifikasi isian angket dan hal lain yang diperlukan.

Rambu-rambu kriteria penetapan peminatan peserta didik sebagai berikut :


PEMINATAN DI SMK
Peminatan Peserta Didik SMK
a. Tehnik Komputer Jaringan
1) Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok Tehnik
komputer dan jaringan sebagai pilihan pertama
2) Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Sosial pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN lebih tinggi
3) Diutamakanmemiliki Prestasi Non Akademik yang relevan dengan
bidang Tehnik Komputer dan jaringan.

40
4) Memiliki data perhatian orang tua
5) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada
peminatan Tehnik komputer dan jaringan (kalau ada)

N. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Oleh karena itu. Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata
pelajaran maupun muatan lokaldan pengembangan diri harus
mengintegrasikan juga kecakapan hidup pagi peserta didik di SMK Negeri 5
Kota Serang.
Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :
1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :
- Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
- Keasadaran akan eksistensi diri
- Keasadaran akan potensi diri
- Kecakapan menggali informasi
- Kecakapan mengambil keputusan
- Kecakapan memecahkan masalah
- Kecakapan komunikasi lisan
- Kecakapan komunikasi tulisan
- Kecakapan kerjasama
- Kecakapan identifikasi variabel
- Kecakapan merumuskan hipotesis
- Kecakapan melaksanakan penelitian
- Kecakapan kejuruan

2. Nilai Pribadi/Living Values


- Kedamaian/peace
- Kehormatan/respect
- Kerjasama/cooperation

41
- Kebebasan/freedom
- Kebahagiaan/happiness
- Kejujuran/honesty
- Kerendahan hati/humility
- Kecintaan/love
- Tanggungjawab/responsibility
- Kesederhanaan/simplicity
- Toleransi/tolerance
- Kesatuan/unity
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
- Membaca
- Menulis
- Berhitung
- Belajar sepanjang hayat
- Mengelola informasi
- Mengelola sumber daya
- Mengelola hubungan sosial
- Mengelola diri
- Bersikap fleksibel
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Beradaptasi
- Berfikir kreatif
- Memotivasi diri
- Menyusun pertimbangan
- Berkomunikasi lintas budaya
- Bekerja dalam tim
- Melakukan negoisasi
- Memecahkan konflik
- Kesadaran perbedaan nilai
- Kesadaran perbedaan norma sosial
- Kemampuan berbahasa asing

42
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah


untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu
kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK
Negeri 5 Kota Serang selama satu tahun ajaran mengikuti / menggunakan
Petunjuk Pelaksanaan kalender pendidikan propinsi Banten.

A. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten Tahun
Pelajaran 2018/2019 dimulai hari Senin, 16 Juli 2018.
Pada hari-hari pertama masuk sekolah tanggal 16 s/d 18 Juli 2018 diisi
dengan kegiatan-kegiatan :
1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk sosialisasi
program sekolah dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam rangka
pelaksanaan Proses Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas X (Permendikbud Nomor 18 tahun 2016)
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) :
a. Materi Wajib
1) Pengisian formulir siswa baru oleh orang tua / wali murid
2) Pengenalan warga sekolah
3) Pengenalan Visi,Misi, program,kegiatan, cara belajar, dan tata
tertib sekolah
4) Pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan
memegang prinsip persamaan hak seluruh siswa

43
5) Pengenalan stakeholder sekolah lainnya.
6) Simulasi penyelesaian masalah untuk menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar siswa
7) Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara
menyapa/ berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
8) Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan dan santun
9) Pengenalan etika pergsulan antar siswa serta antar siswa dengan
guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati,
empati, dan saling menghargai serta sportif
b. Materi Pilihan
2) Diskusi konseling, mengenalkan ekstra kurikuler yang ada
disekolah
3) Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara berpakaian / sepatu
4) Mengajak siswa berkeliling keseluruh area sekolah, sambil
menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat
disekolah serta kegunaannya
5) Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum disekitar sekolah
6) Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana
prasarana sekolah dan fasilitas
7) Kegiatan simulasi penanggulangan bencana
8) Menginformasikan daerah rawan disekitar sekolah
9) Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi,
termasuk sanksi yang diatur dalam perundang-undangan terkait.
10) Pengenalan metode pembelajaran dalam bentuk quantum learning
(speed reading, easy writing, mind mapping, super memory
system)
11) Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi
pengalaman
12) Kegiatan pengenalan kewirausahaan
13) Kegiatan pengenalan institusi pasangan pada sekolah kejuruan
14) Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan
bidang kesenian dan olahraga

44
15) Kegiatan yang menjalin keakraban antar siswa dengan warga
sekolah antara lain dengan permainan atau diskusi kelompok

3. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :


a. Pembenahan 5 K
b. Bakti Sosial
c. Penyegaran Mata Pelajaran
d. Diskusi Kelompok
e. Pemantapan Disiplin Sekolah
f. Kegiatan Ramadhan

B. JUMLAH MINGGU EFEKTIF


Jumlah minggu efektif tahun pelajaran 2018/2019 SMK Negeri 5 Kota
Serang adalah 35 minggu dan hari efektif sebanyak 170 hari.
Secara detail adalah sebagai berikut:
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
Hari Hari
No BULAN Minggu Hari Hari
Libur Libur
Efektif Minggu Efektif
Resmi Semester
1 JULI 2018 2 5 12 12
2 AGUSTUS 2018 5 4 2 21
3 SEPTEMBER 2018 4 5 1 19
4 OKTOBER 2018 4 4 18
5 NOPEMBER 2018 4 4 1 21
6 DESEMBER 2018 0 5 2 8 0
7 JANUARI 2019 4 4 1 5 19
8 FEBRUARI 2019 4 4 1 19
9 MARET 2019 3 5 1 10
10 APRIL 2019 3 4 2 20
11 MEI 2019 2 4 2 11
12 JUNI 2019 0 5 3 7 0
JUMLAH 35 3 16 27 170

45
C. URAIAN KEGIATAN SATUAN PENDIDIKAN SATU TAHUN

NO WAKTU KEGIATAN

1 Juli 2018 MPLS


2 Oktober 2018 Ujian Tengah Semester (UTS)
3 November 2018 Ujian Akhir Semester (UAS)
4 Januari 2019 Verifikasi UNBK
5 Jan – Maret 2019 Bimbingan Belajar (Bimbel)
6 Januari 2019 TO UN Online (ruangguru.com)
7 Januari 2019 Simulasi 2 UNBK
8 Februari 2019 Try Out Uji Kompetensi Produktif
9 Februari 2019 Uji Kompetensi Produktif
10 Maret 2019 TO 2 Ujian Nasional (UN)
11 Maret 2019 Simulasi 3 / Gladi Bersih UNBK
Ujian Tengah Semester (UTS) Ganjil dan Try
12 Maret 2019
Out Ujian Nasional untuk Kelas XII
Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah
13 Maret 2019
Berstandar Nasional (USBN)
14 Maret 2019 Ujian Praktek Agama dan Penjas
15 April 2019 Ujian Naional Berbasis Komputer (UNBK)

D. JADWAL WAKTU LIBUR


Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten, secara
detail Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari
libur khusus) SMK Negeri 5 Kota Serang tahun pelajaran 2018/2019
nampak seperti bagan berikut :

46
BAB V
PENUTUP

47
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen I Kurikulum 2013 SMK
Negeri 5 Kota Serang pada awal tahun pelajaran 2018/2019 maka salah satu
pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 5 Kota
Serang telah tersedia.
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri
5 Kota Serang ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam
proses penyelenggaraan pendidikan. Kami juga sangat mengharap dukungan dari
semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat
yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada
kami dari berbagai pihak,kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada
pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, yang
memberi dukungan dan bimbingan kepada kami dalam menyusun Kurikulum
2013.
Semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang ini mampu
menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan
bangsa. Amiiin.

Serang, Juni 2018


Kepala Sekolah,

Dra. Hj. Cucu Supriatin, M.Si


NIP. 19600229 198502 2 003

48

Anda mungkin juga menyukai