PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nonomor
32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan
mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Dengan terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
yang berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka
pengembangan kurikulum harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi
(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar
Pengelolaan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.
Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan
dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik;
dan Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum pada SMK/MAK yang sudah dilaksanakan sejak tahun ajaran
2013/2014 disebut Kurikulum 2013 SMK/MAK.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
Dokumen Kurikulum 2013 terdiri atas dokumen I, II, III. Dokumen I meliputi
komponen Kurikulum 2013 yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Dokumen II meliputi
silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua tingkat
1
kelas. Dokumen III meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).Sebelum mengembangkan Kurikulum, sekolah perlu melakukan
analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di
satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan
pendidikan.
SMK Negeri 5 Kota Serang adalah satuan pendidikan yang melaksanakan
fungsi dan memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan
pendidikan jalur formal jenjang menengah Atas yang memerlukan adanya
suatu program yang jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal
maupun eksternal sekolah.. Atas dasar itulah SMK Negeri 5 Kota Serang
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum 2013. Melalui
Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum 2013 ini, SMK Negeri 5 Kota
Serang akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan
dengan karakter dan kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara
proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan
berbagai keunggulan-keunggulan lokal.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 5 Kota Serang adalah
terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMA SMK Negeri 5 Kota Serang
masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar
pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SMK Negeri 5 Kota Serang adalah
sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan Kurikulum 2013 baru terlaksana 8 (delapan) komponen
dari 10 (sepuluh) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan Kurikulum 2013 baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan berbagai pihak dengan optimal
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal
2
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2.2. Baru 80% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 85% proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) 60,00 untuk mata pelajaran Kelompom
A dan B, serta 70,00 untuk mata pelajaran kelompok C
3.2. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar masih minim
3.3. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal
masih minim
3.4. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya
melalui seni dan budaya masih rendah
3.5. Sekolah masih kurang mendapatkan prestasi untuk berbagai
kejuaraan
3.6. Masih sedikit lulusan yang dapt melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Negeri
3
5.3. Belum memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untuk kegiatan Remedial dan pengayaan bagi
guru honorer
7.2. Laporan keuangan belum disampaikan ke semua yang
berkempentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 70% menggunakan tehnik penilaian yang beragam
4
8. Permendikbud RI No. 61 tahun 2014, tentang KTSP
9. Permendikbud RI No. 62 tahun 2014, tentang Ekstra kurikuler
10. Permendikbud RI No. 63 tahun 2014, tentang Pendidikan Pramuka
11. Permendikbud RI No. 64 tahun 2014, tentang Peminatan
12. Permendikbud RI No. 79 tahun 2014, tentang Mulok
13. Permendikbud RI No. 111 tahun 2014, tentang Bimbingan dan Konseling
14. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan budi pekerti
15. Permendikbud RI No. 20 tahun 2016, tentang. Standar Kompetensi
Lulusan
16. Permendikbud RI No. 21 tahun 2016, tentang. Standar Isi
17. Permendikbud RI No. 22 tahun 2016, tentang. Standar Proses
18. Permendikbud RI No. 23 tahun 2016, tentang. Standar Penilaian
19. Permendikbud RI No. 24 tahun 2016, tentang. Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
20. Permendikbud nomor 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
karakter pada satuan pendidikan formal
21. Kep. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang KI dan KD
22. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No. 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum keahlian SMK
23. Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No. 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK
24. Peraturan Gubernur no 15 tahun 2015 tentang muatan lokal prov Banten
25. Pedoman Penilaian SMK tahun 2017 Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah DITSMK Tahun 2017
26. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2018/2019 bagi
Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
5
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite
sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK
Negeri 5 Kota Serang. Dengan harapan agar pembelajaran di SMK
Negeri 5 Kota Serang ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif
sehingga mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar
Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu
Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia
D. PRINSIP PENGEMBANGAN
Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah
koordinasi da supervisi dinas pendidikan Provinsi Banten. Pengembangan
kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang mengacu pada standar isi dan standar
kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagi berikut:
6
dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup
dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan
kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan
peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan
merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu,kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut
mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
8
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
9
BAB II
TUJUAN SMK NEGERI 5 KOTA SERANG
10
D. TUJUAN SMKN 5 KOTA SERANG
1. Memberikan arah dan pedoman operasional dalam menjalankan
administrasi pengelolaan sekolah di SMK Neggeri 5 Kota Serang
2. Memberikan pelayanan baik informasi maupun administrasi kepada
pihak yang berkepentingan terkait ( stake holders) berdasarkan visi, misi,
kebijakan serta tujuan dan program SMK Negeri 5 Kota SErang yang
dilaksanakan tahun 2018
11
2) Mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Tehnologi Informasi dan
komunikasi khusus nya Tehnik Komputer jaringan
3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam
lingkup keahlian Tehnologi Informasi dan komunikasi khusus nya
Tehnik Komputer jaringan
4) Menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
12
13) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15) Mengapresiasi karya seni dan budaya
16) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17) Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18) Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
21) Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23) Menguasai kompetensi program keahlian Tehnologi Informasi dan
komunikasi khusus nya Tehnik Komputer jaringan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja sebagai mana berikut :
a. Menginstalasi Sistem Operasi jaringan
b. Merakit dan memperbaiki komputer
c. Mendesain system keamanan jaringan
d. Menginstalasi dan administrasi server
e. Merancang bangun dan menganalisi wide area network
f. Menginstalasi jaringan nirkabel
g. Melakukan virtualisasi
h. Merancang basis data web untuk conten server
13
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung
atasannya. Memiiiki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan
faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih
penyelesaian yang tersedia terhadap masalah yang Iazim timbul.
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab membimbing orang lain.
b. Sikap Kerja.
Secara umum sikap kerja yang diharapkan :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian
yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan
agama serta pendapat/temuan original orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
14
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMK NEGERI 5 KOTA SERANG
16
Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama mata pelajaran
yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan
akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud
untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan
dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia
2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar
dan teori pendidikan berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal suatu
jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SMK. Standar Kompetensi Lulusan
satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses,
konten, dan ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten.
Komponen proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji dan
17
memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi
kemampuan yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan.
Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan minimal dimana
kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu satuan
pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan
khusus .
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah,
masyarakat, dan lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
Kurikulum dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya
bagi pesertadidik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil
dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang
menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20
tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah
kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun
penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum
2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught-curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
18
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang
pendidikan.
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945,
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. SK Dirjen Dikdasmen Tentang Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013
B. MUATAN KURIKULUM
SMK Negeri 5 Kota Serang pada Tahun Pelajaran 2018/2019 kelas X , XI,
dan kelas XII menggunakan Kurukulum 13 Revisi.
MUATAN KURIKULUM 2013
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan kurikulum antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah,
terdiri atas Kelompok Mata pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan
dan Muatan Kejuruan dengan beban belajar 24 jam per minggu untuk kelas
X, 17 jam per minggu untuk kelas XI dan 16 jam per minggu untuk kelas XII.
Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran
wajib bagi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan adalah
19
sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek
dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan
minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik dan vokasional untuk
Sekolah Menengah Kejuruan. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak
kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai
dengan minat peserta didik. Beban belajar yang digunakan adalah 48 jam
pelajaran per minggu, dimana satu jam belajar adalah 45 menit.
Mata pelajaran di SMK Negeri 5 Kota Serang terdiri atas :
20
1 Tehnologi Jaringan WAN - -
2 Administrasi Infrastuktur Jaringan - -
3 Administrasi Sistem Jaringan - -
4 Tehnologi Layanan Jaringan - -
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - -
Muatan Lokal
1 Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 2 2
Jumlah 24 24
Total 48 48
Keterangan:
1. Mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan Peminatan Kejuruan
adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat. Mata pelajaran Muatan Kewilayahan adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah,
2. Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang
memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban
belajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar
tatap muka 3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya,
3. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari
yang telah ditetapkan dalam struktur di atas,
4. Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), PMR, dan
lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing
satuan.
5. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan
jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
(a) Kelompok Mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan
Kewilayahan; Kelompok Mata pelajaran Wajib merupakan bagian
dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warganegara
22
bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai
bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan
pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok
mata pelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 5 Kota Serang adalah sebagai berikut:
Kelas X
Bidang Keahlian : Tehnologi Informasi dan komunikasi
Program Keahlian : Tehnik Komputer dan Informatika
Paket Keahlian : Tehnik computer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3
6 Bahasa Inggris 3 3
7 Bahasa Asing (Bahasa Jepang) 2 2
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 2 2
Kesehatan
Jumlah A dan B 27 27
25
C. MUATAN LOKAL
Pelaksanaan kegiatan Muatan Lokal di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 5 Kota Serang mengacu kepada Peraturan Gubernur No. 15 tahun
2015 tentang Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten
bagi Pendidikan Menengah Se Provinsi Banten. Atas dasar itulah penerapan
muatan lokal di SMK Negeri 5 Kota Serang adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan Muatan Lokal diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
berikut ini :
Pend. Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Seni Budaya
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
2) Distribusi jenis mulok diterapkan sebagai berikut :
Kelas X : Pencak silat, membatik dan rampak bedug
26
2. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
olehpeserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan
dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang
dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:
a. Ekstrakurikuler Wajib yaitu Pramuka : merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
tersebut.
b. Ekstrakurikuler Pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya
masing-masing yang teridiri dari:
27
Budaya, b. Marawis dan seni kemampuan
dan Bahasa suara mengekspresikan dan
c. Kewirausahaan mengapresiasi keindahan
harmoni baik dalam
kehidupan individual maupun
kehidupan bermasyarakat
4. Keagamaan a. Pengelolaan Mesjid Meningkatkan nilai-nilai
dan sebagai pusat kegiatan estetika, spritual, intelektual,
Kerohanian pengembangan dan kesadaran sebagai
keagamaan dan sosial makhluk Tuhan dan sosial
(DKM) yang memiliki mental kuat
b. Baca Tulis Al-Qur’an yang didasari nilai-nilai
c. Bimbingan dakwah agama
28
tiga bahasa (bahasa kemampuan siswa depan umum
asing) dalam berbicara di
depan umum
Jum’at Bersih (jumsih) Membiasakan siswa Menjaga kebersihan
dan seluruh warga lingkungan
sekolah untuk
menjaga dan
mencintai
kebersihan
lingkungan
Gerakan Literasi Kegiatan membaca Menumbuhkan minat
Sekolah (GLS) 15 menit sebelum baca
memulai pelajaran
di jam pertama.
29
7) Membuat grup Whatss App dan Facebook tentang BKK
8) Membuat Laporan Kegiatan
9) Monitoring dan Evaluasi
Jumlah jam pembelajaran di SMK Negeri 5 Kota Serang sudah sesuai dengan
yang dialokasikan pada Perdirjen No. 07 tahun 2018 tentang struktur
kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan
Kelas X yaitu 47 jp, dan Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 130 tahun 2017
tentang struktur Kurikulum Pendidikan menengah Kejuruan yaitu 46 jam per
minggu.
30
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
mata pelajaran.
a. Program kerja sama DU/DI
Program kerja sama SMK Negeri 5 Kota Serang dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri terdiri dari :
Pembuatan MoU
Sinkronisasi Kurikulum
Penempatan siswa PKL
Penyaluran dan penempatan lulusan
31
2) Kesesuaian materi pelajaran dengan tugas PKL
Sekolah memastikan bahwa penempatan siswa dan siswi di tempat PKL
sudah sesuai dengan analisa kesesuaian kompetensi. Hal ini dilakukan
agar para siswa betul – betul dapat mempraktikan seluruh kompetensi
yang telah mereka dapatkan di sekolah.
32
G. KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
Ketuntasan belajar setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator pada setiap mata pelajaran berkisar antara 0 – 100. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah SMK Negeri 5 Kota
Serang menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik/Intake Siswa,
Kompleksitas Indikator (Kesulitan & Kerumitan, serta daya dukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran (Sarana/prasarana, kemampuan guru,
lingkungan, dan biaya)
Menafsirkan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) dilakukan dengan
memberikan point atau nilai pada setiap kriteria, yaitu :
KKM
PROGRAM MATA PELAJARAN
X XI XII
Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 82 83 85
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 76 78
3 Bahasa Indonesia 78 78 80
4 Matematika 78 79 80
5 Sejarah Indonesia 75 - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 78 80 82
Muatan kewilayahan
1 Seni Budaya 75 - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2 75 79
Kesehatan
Muatan Permintaan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 80 -
2 Fisika 70 -
3 Kimia 70 -
C2. Dasar Program Keahlian
1 sistem Komputer 78 -
2 Komputer dan Jaringan Dasar 78 -
3 Pemprograman Dasar 78 -
33
KKM
PROGRAM MATA PELAJARAN
X XI XII
3 Dasar Desain Grafis 78 -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN) 79
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan 79
3 Teknologi Layanan Jaringan 79
3 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 79
34
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan
dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih
teknik penilaian sesuaidengan indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian
yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasipengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan
tingkat kemampuanpeserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacupada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yangdiintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahuikemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada
peserta didik disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan) yangdilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikanpembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasilpembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dansikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode
yangditentukan.
35
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakandalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru
kelas.
4. Konversi Penilaian
NILAI KOMPETENSI
ANGKA PREDIKAT
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
86 – 100 A A A SB
71 – 85 B B B B
56 – 70 C C C C
< 55 D D D K
36
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
harus mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkan bagi
peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu
yang disediakan dapat mengikuti kegiatan atau pembelajaran pengayaan.
Seorang peserta didik diketahui membutuhkan pembelajaran remedial
atau tidak dari hasil ujian harian yang dilaksanakan sejak awal tahun
pelajaran. Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari
kriteria ketuntasan minimal maka peserta didik tersebut perlu mengikuti
program remedial. Oleh karena itu, ulangan harian perlu dilakukan
setelah selesai satu atau dua kompetensi dasar (KD), sehingga seorang
guru dengan cepat mengetahui peserta didiknya yang perlu mendapat
bimbingan lebih intensif.
Pembelajar remedial dilakukan di dalam atau di luar kelas dengan
berbagai cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pembelajaran ulang dengan metode dan media
yang berbeda dari yang awal dan bervariasi
b. Peserta didik belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara
khusus
c. Guru memberikan tugas/latihan bagi peserta didik secara individual
atau kelompok kecil
d. Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan
alumni atau tutor sebaya
Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui
apakah peserta didik bersangkutan sudah mengalami kemajuan belajar.
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih
cepat dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang
mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain
belum.Peserta didik yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan,
agar dapat mengembangkan potensi secara optimal.Salah satu kegiatan
pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan tambahan atau
tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang
telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah
nilai peserta didik pada mata pelajaran bersangkutan
37
Pembelajaran/kegiatan pengayaan dapat dilaksanakan dalam bentuk
seperti berikut :
a. belajar kelompok (sekelompok peserta didik yang memiliki minat
tertentu diberikan pelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah
biasa, sambil menunggu teman-temannya yang sedang mengikuti
pembelajaran remedial)
b. belajar mandiri (secara mandiri peserta didik belajar tentang sesuatau
yang diminati)
c. Pemadatan kurikulum (pemberian pelajaran hanya untuk kompetensi
materi yang belum diketahui peserta didik)
d. Memberikan tugas membaca secara mandiri
e. Menugaskan sebagai tutor sebaya
H. KRITERIA KELULUSAN
Penentuan kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 5 Kota Serang mengacu
kepada Permendikbud No. 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan. Ketentuan tersebut secara spesifik diatur dalam BAB VI
tentang Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan, yaitu :
1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus ujian satuan/program pendidikan.
2. Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
3. Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud
adalah peserta didik SMK program 3 (tiga) tahun apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII;
38
2) Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mengacu
kepada Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor
0091/SDAR/BSNP/II/2018 tentang POS USBN Tahun Pelajaran
2017/2018
3) Pelaksanaan Uji Kompetensi mengacu kepada Panduan Pelaksanaan
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Sekolah menengah Kejuruan (SMK)
Tahun Pelajaran 2017/2018.
J. TARGET KELULUSAN
SMK Negeri 5 Kota Serang memiliki target untuk kelulusannya sebagaimana
berikut :
1) 100 % Lulus Ujian Nasional
2) 50 % lulusan terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri dalam negeri
3) 10 % lulusan mampu membuka usaha sendiri
4) 1 % lulusan terserap di Dunia Usaha dan Dunia Industri luar negeri
39
M. PEMINATAN DAN LINTAS MINAT
1. Peminatan di SMK Negeri 5 Kota Serang
Setiap peserta didik SMK Negeri 5 Kota Serang dalam pembelajaran
wajib melakukan aktivitas sebagai berikut :
a. Menempuh kelompok mata pelajaran Muatan Nasional dan Muatan
Kewilayahan sebagaimana kurikulum yang diberlakukan.
b. Memilih dan menempuh pembelajaran peminatan kejuruan C yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
c. Memilih dan menempuh mata pelajaran peminatan lintas minat
dan/atau pendalaman peminatan peserta didik.
Teknik memperoleh data untuk peminatan peserta didik tersebut dapat
digunakan teknik non tes, meliputi teknik-teknik sebagai berikut :
a. Dokumentasi, sebagai teknik untuk memperoleh data prestasi
belajar berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX
serta nilai ujian nasional di SMP/MTs. Data ini dapat digunakan
untuk analisis perkembangan belajar peserta didik yang merupakan
cerminan kesungguhan belajar, kecerdasan umum dan kecerdasan
khusus yang dimaknakan dari mata pelajaran yang ditempuh
relevansinya dengan bidang keahlian atau jenis peminatan peserta
didik.
c. Wawancara, sebagai teknik yang dapat digunakan untuk
mengklarifikasi isian angket dan hal lain yang diperlukan.
40
4) Memiliki data perhatian orang tua
5) Memiliki rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP/MTs. pada
peminatan Tehnik komputer dan jaringan (kalau ada)
41
- Kebebasan/freedom
- Kebahagiaan/happiness
- Kejujuran/honesty
- Kerendahan hati/humility
- Kecintaan/love
- Tanggungjawab/responsibility
- Kesederhanaan/simplicity
- Toleransi/tolerance
- Kesatuan/unity
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
- Membaca
- Menulis
- Berhitung
- Belajar sepanjang hayat
- Mengelola informasi
- Mengelola sumber daya
- Mengelola hubungan sosial
- Mengelola diri
- Bersikap fleksibel
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Beradaptasi
- Berfikir kreatif
- Memotivasi diri
- Menyusun pertimbangan
- Berkomunikasi lintas budaya
- Bekerja dalam tim
- Melakukan negoisasi
- Memecahkan konflik
- Kesadaran perbedaan nilai
- Kesadaran perbedaan norma sosial
- Kemampuan berbahasa asing
42
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
43
5) Pengenalan stakeholder sekolah lainnya.
6) Simulasi penyelesaian masalah untuk menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar siswa
7) Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara
menyapa/ berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
8) Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan dan santun
9) Pengenalan etika pergsulan antar siswa serta antar siswa dengan
guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati,
empati, dan saling menghargai serta sportif
b. Materi Pilihan
2) Diskusi konseling, mengenalkan ekstra kurikuler yang ada
disekolah
3) Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara berpakaian / sepatu
4) Mengajak siswa berkeliling keseluruh area sekolah, sambil
menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat
disekolah serta kegunaannya
5) Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum disekitar sekolah
6) Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana
prasarana sekolah dan fasilitas
7) Kegiatan simulasi penanggulangan bencana
8) Menginformasikan daerah rawan disekitar sekolah
9) Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi,
termasuk sanksi yang diatur dalam perundang-undangan terkait.
10) Pengenalan metode pembelajaran dalam bentuk quantum learning
(speed reading, easy writing, mind mapping, super memory
system)
11) Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi
pengalaman
12) Kegiatan pengenalan kewirausahaan
13) Kegiatan pengenalan institusi pasangan pada sekolah kejuruan
14) Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan
bidang kesenian dan olahraga
44
15) Kegiatan yang menjalin keakraban antar siswa dengan warga
sekolah antara lain dengan permainan atau diskusi kelompok
45
C. URAIAN KEGIATAN SATUAN PENDIDIKAN SATU TAHUN
NO WAKTU KEGIATAN
46
BAB V
PENUTUP
47
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen I Kurikulum 2013 SMK
Negeri 5 Kota Serang pada awal tahun pelajaran 2018/2019 maka salah satu
pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 5 Kota
Serang telah tersedia.
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri
5 Kota Serang ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam
proses penyelenggaraan pendidikan. Kami juga sangat mengharap dukungan dari
semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat
yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada
kami dari berbagai pihak,kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada
pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang, yang
memberi dukungan dan bimbingan kepada kami dalam menyusun Kurikulum
2013.
Semoga Dokumen I Kurikulum SMK Negeri 5 Kota Serang ini mampu
menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan
bangsa. Amiiin.
48