Anda di halaman 1dari 7

Senin, 07 Mei 2012

peran budaya dalam pembentukan kepribadian

ABSTRAKSI

Kebudayaan merupakan suatu ciri khas dari seseorang, kelompok atau pun bangsa.
Kebudayaan melekat pada diri manusia yang bermasyarakat, dengan adanya kebudayaan
masyarakat dapat berinteraksi dan bersosialisasi.
Kebudayaan merupakan jembatan untuk seluruh kehidupan manusia, dari budaya yang
beraneka ragam, dapat menyatukan satu kesatuan, terutama dalam pengembangan dan
pelestarian budaya itu sendiri, dari situ lah kepribadian seseorang atau suatu bangsa akn lebih
terlihat, contohnya budaya orang betawi yang sangat mencintai terhadap wilayahnya hingga
masyarakat betawi mayoritas mendiami wilayah betawi tersebut dan enggan untuk berpindah
tempat atau merantau.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh
manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku
dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah
mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan
setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka manusia tidak bisa
hidup sendiri / saling ketergantungan.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem yang utama (vital). Sistem nilai dan
gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang bersangkutan
dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan para pendukung itu,
dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam masyarakatnya. Dapat dikatakan pula,
bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada
masyarakatnya, atau dengan kata lain, memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
Disinilah pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian, kebudayaan tidak
akan terlepas dari diri manusia itu sendiri karena kebudayaan merupakan satu kesatuan,
kebudayaan akan menciri khas kan dari setiap masing-masing individu atau kelompok,
kebudayaan juga menyatukan kita dengan masyarakat, kebudayaan akan menjadi kontrol buat
kita, didalam memberi arah kepada tindakan dan karya manusia, baik pikiran-pikiran dan ide-ide.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapatkan sebagai berikut :
1. Apa itu kebudayaan?
2. Apa itu kepribadian?
3. Bagaimana pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menempatkan budaya menjadi suatu kebanggan yang kita miliki
2. Mengembangkan dan melestarikan budaya yang kita miliki
3. Menjadikan budaya sebagai identitas diri kita

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui lebih jauh tentang kebudayaan
2. Mengetahui pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian
3. Untuk memenuhi tugas dari Bpk. Apidianto selaku pengampu dari mata kuliah ilmu budaya
dasar
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh
manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku
dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah
mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Kebudayaan berasal dari sansekerta yaitu Buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari
Buddhi yaitu kekal.
Kebudayaan menurut koentjaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
Kebudayaan menurut linton adalah menunjukan bahwa kebudayaan ternyata memiliki
berbagai aspek yang meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan, sikap dan hasil dari kegiatan
manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Kebudayaan menurut E.B Taylor adalah kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebisaan dll.
Kebudayaan menurut A.L Kroeber & Clyde Kluckhohn adalah semua definisi yang baru
cenderung mengadakan perbedaan yang jelas antara perilaku yang nyata di satu pihak dan pihak
lain berupa nilai-nilai, kepercayaan dan persepsi tentang jagad raya yang letaknya tidak dapat
terlihat.
Kebudayaan menurut pandangan masyarakat adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat
yang manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh
masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan.
Kebudayaan secara culture (bahasa latin) itu corele yang berarti mengolah, mengerjakan dan
terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani.
Konsep kebudayaan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menganalisa manusia,
mempunyai arti yang berbeda dengan pengertian berbudaya (cultured). Pengertian berbudaya
menunjuk pada kemampuan manusia (yang berbudaya) untuk memanfaatkan pelbagai unsure
peradaban masyarakat. Bagi mereka yang ingin memahami esensi hakekat kebudayaan, harus
dapt memecahkan paradox-paradoks dalam kebudayaan.
3
Paradoks – paradox tersebut dapat mengakibatkan terjadinya masalah-masalah, oleh karena
itu sifatnya fundamental, sehingga sukar untuk menyerasikan kontradiksi-kontradiksi yang ada.
Paradoks-paradoks tersebut yaitu :
1. Dalam pengalaman manusia, maka kebudayaan bersifat universal, tetapi setiap manifestasinya
secara local atau regional adalah khas.
2. Kebudayaan bersifat stabil akan tetapi juga dinamis, wujud kebudayaan senantiasa berubah
secara konstan.
3. Kebudayaan mengisi dan menentukan proses kehidupan manusia, tetapi jarang disadari dalam
pikiran.
Kebudayaan juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi
semua kebudayaan di manapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu
dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut :

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia. 2.


2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak
akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan
yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang
diizinkan.

4
2.2 Pengertian Kepribadian
Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat,
berpikir,dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi
suatukeadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang
apabilaberhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat
luas,sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Oleh
karena itu, pengertian dari satu ahli dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda.
Namundemikian, definisi yang berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya
pemahamankita tentang konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang
dimaksudkepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan
denganorang lain. Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian kepribadian, berikut ini
definisiyang dipaparkan oleh beberapa ahli.
a. M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan,keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
b. Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukantingkah laku
atau tindakan seseorang.
c. Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar
belakangterhadap perilaku.
d. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistemkecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
e. Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yangmendasari
perilaku seseorang.
Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara
sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat
khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan
perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan
umum.Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya.

5
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan
tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun
perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk
merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya.

2.3 Pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian

Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi
perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat
dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang
ada dalam diri seorang individu.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribaduan, sebaiknya dibatasi pada
bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Tipe – tipe kebudayaan
khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni :
1. Kebudayaan – kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian
yang saling berbeda antara individu – individu yang merupakan anggota suatu masyarakat
tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan –
kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Misal perbedaan
antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak di kota
terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman – temannya dan sikapnya lebih
terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan social dan kebudayaan tertentu. Sedangkan
seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri dan lebih banyak
mempunyai sikap menilai (sense of value).
6
3. Kebudayaan khusus kelas social. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan social
karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.

4. Kebudayaan khusus atas agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk
kepribadian seorang individu. Bahkan adanya bebagai madzhab di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda – beda pula di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada
kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya berbeda dengan kepribadian
seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara – cara
mereka bergaul.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan
setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosil maka manusia tidak bisa
hidup sendiri / saling ketergantungan. Dimulai pada masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi
manusia melalui interaksi dengan orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan
kmunikasi antar orang lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk sosial yang normal,
karena tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau ekspresi emosional atau respo sosial
yang diharapkan. Budaya tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian karena kebudayaan
menengahi semua pikiran dan pengalaman manusia dalam bentuk interaksi sosial.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan kebudayaan memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor yang sangat penting terbentuknya suatu
kepribadian. Dunia Internasional dapat mengenal Indonesia karena memiliki keaneka ragamann
budaya yang cukup banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing serta
kepribadiannya.
Kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa kita dan kita wajib untuk menjaganya jangan
sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus melestarikannya. Selain itu kita dapat
menjadikannya sumber kekuatan untuk ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah
dan masyarakat mempunyai peran yang penting agar dapat terwujudnya suatu cirri khas jati diri
Bangsa Indonesia.

3.2 Kritik dan saran


Saya sebagai penulis masih banyak kekurangan, kritik dan saran yang saya harapkan untuk
lebih mengembangkan dalam penulisan selanjutnya, untuk lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

www.blogs.psychologytoday.com
www.google.com
Nugroho,Widyo dan Achmad Muchji.ilmu budaya dasar.jakarta,1994

Anda mungkin juga menyukai