Anda di halaman 1dari 2

Hukum Pertama Termodinamika

Hukum pertama Termodinamika secara umum dapat dinyatakan secara sederhana;


selama interaksi antara sistem dan lingkungan, jumlah energi yang diperoleh
sistem harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Hukum
Pertama Termodinamika merupakan suatu persamaan kekekalan energi yaitu
energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan yang melibatkan variabel
kalor, usaha, dan perubahan energi dalam. Konsekuensi penting dari hukum ini
adalah adanya nilai perubahan energi dalam yang ditentukan oleh keadaan sistem.
Hukum pertama termodinamika diformulasikan seperti persamaan (2.1). Besaran
Q menyatakan kalor, ∆U menyatakan perubahan energi dalam sistem, dan
W menyatakan usaha. Ketiga besaran tersebut memiliki satuan joule (Giancoli,
2005).

∆ U =Q−W (2.1)

Dalam termodinamika perubahan energi terdiri dari tiga komponen yaitu: energi
potensial (berkaitan dengan posisi sistem secara keseluruhan dalam medan
gravitasi bumi), energi kinetik (berkaitan dengan pergerakan sistem terhadap
kerangka koordinat eksternal) dan energi dalam, sehingga perubahan energi total
sistem diberikan dengan persamaan:

∆ E=∆ EK +∆ EP+∆ U (2.2)

Sebuah sistem tertutup tidak saja dapat berinteraksi dengan lingkungannya


melalui kerja tetapi juga melalui interaksi termal (kalor), yang biasa disebut
dengan proses non-adiabatik, sehingga perubahan energi sistem yang terjadi pada
dua keadaan tidak saja sama dengan kerja yang dihasilkan atau diberikan pada
sistem tetapi juga memperhitungan besarnya kalor yang masuk atau keluar sistem.
Dengan demikian untuk proses adiabatik perubahan energi yang terjadi pada dua
keadaan kesetimbangan dituliskan menjadi:

E2−E 1=Q−W (2.3)

Persamaan ini menyatakan bahwa perubahan energi sistem sama dengan


perpindahan energi ke dalam sistem.
Hukum KeduaTermodinamika
Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara
spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya. Bunyi hukum II
Termodinamika menyatakan ” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas
ke benda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin
ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.
Penjelasan hukum II Termodinamika adalah sebagai berikut.
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari satu reservoir dan mengubah kalor seluruhnya
menjadi usaha.
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus dengan
mengambil kalor dari reservoir yang mempunyai suhu rendah dan
memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa usaha dari luar.
3. Mesin yang bekerja di antara reservoir suhu T tinggi dan reservoir suhu T
rendah (Tt > Tr), memiliki efisiensi maksimum.
Hukum II termodinamika adalah ekspresi dari kecenderungan yang dari
waktu ke waktu, perbedaan suhu, tekanan, dan menyeimbangkan potensi kimia
dalam teresolasi sistem fisik. Dari keadaaan kesetimbangan termodinamika,
hukum menyimpulkan prinsip-prinsip peningkatan entropi dan menjelaskan
fenomena ireversibelitas di alam. Hukum kedua menyatakan ketidakmungkinan
mesin yang menghasilkan energi yang dapat digunakan dari energi internal
melimpah alam dengan proses yang disebut gerak abadi dari jenis yang kedua.
Hukum kedua dapat dinyatakan dengan cara tertentu, tetapi perumusan pertama
diberi kepada ilmuan Jerman Rudolf Clausius. Dalam termodinamika klasik,
hukum kedua mendefinisikan konsep termodinamika entropi, sementara di entropi
mekanika statistik didefiniksikan dari teori informasi, yang dikenal sebagai
entropi Shannon.

Anda mungkin juga menyukai