KEPEMIMPINAN
Dosen Pembimbing:
Sigit Prihanto Utomo, S.E.,M.M.
Disusun oleh:
Resha Prada Firdawanti
(161600193)
JUDUL MAKALAH
NIM : 161600193
Surabaya,
Mengetahui/Menyetujui,
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Fakultas Ekonomi
Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat rahmat dan nikmat – Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen yang
berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
dan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pt Brantas Abipraya ”.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sigit Prihanto Utomo, SE.,MM.
Selaku dosen pembimbing yang telah memberi ijin dan mengarahkan saya dalam
proses pembuatan makalah ini.
2. Teman – teman
Sebagai inspirasi untuk saya. Kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat
membangun selalu saya harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Surabaya,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.............................................................................. ii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Visi Jasa Agent travel
Memberikan perjalanan lebih singkat
DIREKTUR UTAMA
MANAJER
DIVISI TRANSPORTASI
DIVISI TOURS DIVISI TICKET ACCOUNTING DIVISI HOTEL
6
7
Supportive Leadership
Gaya kepemimpinan yang menunjukkanperhatian pada kebutuhan pribadi
karyawan. Pemimpin berusaha untuk menciptakan iklim kerja yang kondusif
dengan mengembangkan hubungan kerjaantar karyawan.
Directive Leadership
Pemimpin yang memberikan bimbingan khusus pada karyawan dengan
menetapkan standar kinerja, mengkoordinasi kinerja karyawan dan meminta
karyawan untuk memngikuti aturan organisasi.
Achievement Oriented Leadership
Pemimpin yang menetapkan tujuan pada bawahannya dan meminta bawahan
untuk mencapai level performans yang tinggi.
Participative Leadership
Pemimpin yang menerima sasaran – sasaran dan nasihat bawahannya dan
meminta bawahan untuk mencapai level performans yang tinggi.
Teori tentang kepemimpinan yang ada, dalam makalah ini mempergunakan teori
perilaku, yang mana teori ini menurut peneliti sangat relevan untuk mendukung
permasalahan yang ada dari obyek penelitian. Teori perilaku ini menitikberatkan pada
aspek terpenting dari kepemimpinan, bukan pada sifat atau karakteristik dari
pemimpin,tetapi apa yang dilakukan pemimpin tergantung pada gaya kepemimpinan yang
diterapkan.
Adapun dasar dari pendekatan gaya kepemimpinan di yakini bahwa pemimpin yang
efektif menggunakan gaya tertentu untuk mengarahkan seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu.teori ini menekankan pada dua gaya kepemimpinan, yaitu:
Gaya kepemimpinan berorientasi tugas (task orientation)
Adalah perilaku pemimpin yang menekankan bahwa tugas – tugas
dilaksanakan dengan baik, dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
secara ketat bawahannya.
Gaya kepemimpinan karyawan (employ orientation)
Adalah perilaku pemimpin yang menekankan pada pemberian motivasi kepada
bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan melibatkan bawahan dalam
proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya,
8
dan mengembangkan hubungan yang bersahabat, saling percaya mempercayai
dan saling menghormati diantara anggota kelompok.
Berdasarkan salah satu teori gaya kepemimpinan Path Goal yang ditulis oleh House
(1971) yaitu gaya kepemimpinan directive leadership dan gaya kepemimpinan task
orientation, menurut Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita, dalam penelitian ini
menggunakan indikator – indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan produktivitas kerja karyawan
adalah:
Pemimpin memberikan bimbingan kepada karyawan.
Pemimpin memberikan kepedulian kepada karyawan.
Pemimpin menjalin komunikasi yang baik terhadap karyawan.
Pemimpin memberikan target kerja kepada karyawan.
Pemimpin melakukan evaluasi hasil kerja dari karyawan.
Promosi prestasi jenjang karier bagi karyawan yang berprestasi.
16
17
Seiring dengan perputaran zam dan makin beratnya tantangan yang dihadapi, pada
tahun 1995 manajemen memutuskan untuk memindahkan kantor, dari Malang ke Jakarta.
Ini harus dilakukan guna menunjang kegiatan perusahaan agar dapat lebih berkembang
dan mendekatkan pada pusat pemerintahan.
Keputusan memindahkan perusahaan ke Jakarta, merupakan keputusan yang tepat.
Buktinya keberadaan Brantas semakin diakui dan dipercaya oleh banyak pihak dengan
makin berkembanganya perusahaan. Penilaian yang positif dari stakeholder dan lembaga
terkait pun muncul. Pada tahun 2008, Brantas mendapatkan piagam penghargaan sebagai
salah satu wajib pajak patuh dari Direktorat Jendral Pajak dan penghargaan ini terus
berlanjut hingga tahun 2011.
Pada usianya yang ke 30, pada tahun 2010, Abipraya mendapatkan piagam
penghargaan sebagai perusahaan BUMN dan kontruksi terbaik. Penilaian itu didasarkan
pada kinerja pertumbuhan usaha dan rasio keuangan dari majalah Info Bank.
Setahun kemudian, Abipraya pun mendapatkan penghargaan dari AKI (Asosiasi
Kontruksi Indonesia) sebagai kontraktor Indonesia yang paling banyak mengerjakan
bendungan. Ini jelas menunjukkan prestasi yang menggembirakan sekaligus bukti bahwa
Abipraya sudah berjalan tepat pada jalurnya.
Atas profesionalisme yang ditunjukkan seluruh karyawan Abipraya disertai dengan
hasil proyek yang sempurna, maka Kontrksi Indonesia 2011 (Departemen Pekerjaan
Umum) memberikan proyek kontruksi kategori bangunan gedung > 8 lantai (green
building). Dan peresmian gedung kantor pusat oleh Menteri Pekerjaan Umum.
Menatap perkembangan dan tantangan masa depan yang makin kompleks, manajemen
membuat langkah strategis pada tahun 2011. Itu diwujudkan dengan melakukan
diversifikasi usaha, yakni di bidang investasi PLTM dan membentuk anak perusahaan
dengan nama “Brantas Energi”.
Saat ini Abipraya mempunyai Kantor Divis di Medan, Jakarta, Surabaya, Makasar
dan Samarinda serat kantor cabang di Padang, Pekanbaru, Palembang, Semarang,
Denpasar, Mataram dan Banjarmasin. Memiliki visi “Menjadi Perusahaan Terpercaya
dalam Industri Konstruksi” dengan didukung misi “Menyediakan Produk Konstruksi
Bermutu Tinggi Secara Profesional dan Berkelanjutan”.
18
1.2 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan,
berpengaruh terhadap kepuasan dan produktivitas kerja karyawan. Kajian empiris dan
teoritis merupakan dasar untuk menemukan suatu konsep dalam penelitian. Persoalan
yang ada dalam makalah ini adalah gaya kepemimpinan yang berpengaruh pada kepuasan
dan produktivitas kerja karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan pada kondisi karyawan PT. Brantas Abipraya Jakarta yang harus
meningkatkan produktivitas karyawan.
Proses berpikir merupakan interaksi antara proses berpikir deduktif dan induktif.
Berdasarkan proses interaksi tersebut disusun hipotesis. Hipotesis penelitian makalah ini
merupakan solusi sementara atas rumusan masalah yang perlu dikaji kebenarannya.
Sehingga hipotesis memerlukan pengujian dengan uji statistik dan relevan. Berdasarkan
uji statistik hipotesis dapat dihasilakan konsep pemikiran yang nantinya akan
menghasilkan konsep penelitian. Konsep penelitian makalah iniakan memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu atau teoi dari penemuan – penemuan.
Y1.3
X1.3
Y1.4
X1.4 Produktivitas
Kerja (Z) Y1.5
X1.5
Jadi, antara gaya kepemimpinan, kepuasan kerja karyawan dan produktivitas kerja
karyawan saling berpengaruh dalam suatu organisasi atau perusahaan, khususnya
di PT. Brantas Abipraya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan memengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. Brantas Abipraya
Jakarta. Brantas Abipraya dapat melakukan pengembangan kemampuan leadership
pada karyawan sehingga yang diharapkan karyawan dengan gaya seorang pemimpin
yaitu: dapat memberikan bimbingan kepada karyawan, memperdulikan karyawan,
menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan, memberikan target kerja pada
karyawan agar disiplin dan selalu melakukan evaluasi hasil kerja dari karyawan.
2. Kepuasan kerja karyawan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan PT. Brantas
Abipraya Jakarta. Harapan karyawan terhadap perusahaan PT. Brantas Abipraya
untuk mendapatkan standart kerja karyawan, membuat hubungan antara atasan
dengan bawahan terjalin dnegan baik, memberikan kompensasi cuti terhadap
karyawan cukup terpenuhi.
3. Gaya kepemimpinan memengaruhi produktivitas kerja karyawan PT. Brantas
Abipraya Jakarta. PT. Brantas Abipraya dapat melakukan pengembangan kemampuan
leadership pada karyawan sehingga yang diharapkan karyawan dengan gaya
kepemimpinan yaitu: dapat memberikan bimbingan kepada karyawan,
memperdulikan karyawan, menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan,
memberikan target kerja pada karyawan agar disiplin dan selalu melakukan evaluasi
hasil kerja dari karyawan. Khususnya untuk karyawan yang berusia 21 – 25 tahun
yang masih membutuhkan bimbingan dan arahan agar dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan benar.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diberikan saran sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu memperhatikan faktor – faktor penghambat jalannya pekerjaan.
Misalnya seperti memperhatikan produktivitas kerja karyawan. Agar menghasilkan
karyawan – karyawan yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya masing
masing.
20
21
2. Perusahaan perlu melakukan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan,
agar terjalin hubungan yang sepadan. Sehingga kepuasan kerja karyawan juga
terpenuhi.
3. Perusahaan perlu melakukan evaluasi kerja, agar meminimalisir adanya sebuah
kesalahan. Juga dapat meningkatkan hasil kerja yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Ahyari, 1999, Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, edisi ke. 4,
BPFE, Yogyakarta.
Agoes, Kusnadi, Chandar. 2003. Teori dan Manajemen Stress. Malang: Taroda.
Anoraga, Pandji. 2005. Psikologi Kerja, (cetakan ke-3). Jakarta: Rineka Cipta.
As’ad, Moh., 1987, Psikologi Industri, Edisi Ke-3, Jakarta, Liberti.
David, Keith., 1985. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Azwar, Saifudin, 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Christian Yogi Pratama, 2012 “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokritas Terhadap Kepuasan
Kerja” Journalof Social and Industrial Psychology Volume 1 No.2. Universitas Negeri
Semarang.
Ferdinand, Agusty, 2002, Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen Edisi
2, Semarang: BP UNDIP.
Fred Luthan, Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh, terj. Vivin Andhika dkk, Yogyakarta: Andi,
2006.
Gitosudamo, Indriyo dan I Nyoman Sudita, 1997, Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta:
BPFE.
22