Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
SYAMSU RIZALI
NIM I1B108626
Oleh :
SYAMSU RIZALI
NIM I1B108626
Mengetahui,
B. ETIOLOGI
dan anak dengan ambang kejang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40 o C atau lebih,
kejang yang berlangsung lama (>15 menit) biasanya disertai apnea. Meningkatnya
kebutuhan O2 dan untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia,
hiperkapnia, denyut jantung yang tidak teratur dan makin meningkatnya suhu tubuh
karena tingginya aktifitas otot dan selanjutnya menyebabkan metabolisme otek
meningkat. Faktor terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan
hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan timbul oedema otak yang
mengakibatkan kerusakan sel neuron otak.
Tanda dan gejala terjadinya bangkitan kejang demam pada bayi dan anak
kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat yang
disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat misalnya tosilitis, bronchitis dan lain-
lain.
E. KOMPLIKASI
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Hemiparese
4. Gangguan mental dan belajar
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
Glukosa Darah : Hipoglikemia merupakan predisposisi kejang demam
2. Elektrolit : K, Na
Ketidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi
kejang Kalium ( N 3,80 – 5,00 meq/dl )
Natrium ( N 135 – 144 meq/dl )
3. Cairan Cerebo Spinal : Mendeteksi tekanan abnormal dari CCS tanda infeksi,
pendarahan penyebab kejang.
4. Skull Ray : Untuk mengidentifikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi
5. Tansiluminasi : Suatu cara yang dikerjakan pada bayi dengan UUB masih terbuka (di
bawah 2 tahun) di kamar gelap dengan lampu khusus untuk transiluminasi kepala.
6. EEG : Teknik untuk menekan aktivitas listrik otak melalui tengkorak yang utuh
untuk mengetahui fokus aktivitas kejang, hasil biasanya normal.
7. CT Scan : Untuk mengidentifikasi lesi cerebral infaik hematoma, cerebral oedem,
trauma, abses, tumor dengan atau tanpa kontras.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian diazepam
a. dosis awal : 0,3 – 0,5 mg/ kg bb/ dosis iv (perlahan)
b. bila kejang belum berhenti dapat diulang dengan dosis ulangan setelah 20 menit.
2. Turunkan demam
a. anti piretik : para setamol atau salisilat 10 mg/ kg bb/ dosis
b. kompres air biasa
3. Penanganan suportif
a. bebaskan jalan nafas
b. beri zat asam
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Indikator skala :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
4 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan NIC
pengetahuan keperawatan selama … X 24 jam Teaching : Diease process
berhubungan keluarga mengerti tentang kondisi 1. Berikan penilaian tentang penyakit pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
tidak familier pasien, dengan criteria hasil 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dengan fisiologi dengan cara yang tepat
sumber NOC 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
informasi Knowledge : Diease proses (1803) 4. Identifikasikan kemungkinan dengan cara yang tepat
(00126) a. Keluarga menyatakan pemahaman
tentang penyakit kondisi prognosis
dan program pengobatan
b. Keluarga mampu menjelaskan faktor
resiko penyakit anak
c. Keluarga mampu menjelaskan tanda
dan gejala penyakit anak
d. Keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara
benar
e. Keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan
perawat/ tim kesehatan lainya
Indikator skala :
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
DAFTAR PUSTAKA