Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN II


Tahun Akademik 2017/2018

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
JL. Khairil Anwar No. 3B Telp/Fax. (0332) 433015 Bondowoso
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Katarak
Sasaran : Lansia
Hari/Tgl :
Waktu : 30 menit
Tempat : Mahasiswa D III Keperawatan Universitas Bondowoso

I. Analisis Situasi
1.1 Peserta diskusi : Keluarga pasiean ruangan poli mata
1.2 Ruangan Diskusi : Poli Mata
1.3 Pemberi Materi : Mahasiwa D3 Keperawatan Universitas Bondowoso

II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat mengerti
tentang penyakit Katarak dengan baik
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang Katarak, diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian katarak
2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak
3. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
4. Menjelaskan tentang penyebab katarak
5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak

III. Materi
3.1 Definisi Katarak
3.2 Tanda dan Gejala Katarak
3.3 Macam macam Katarak
3.4 Penyebab Katarak
3.5 Penatalaksanaan Katarak
IV. Metode dan Media
4.1 Metode : Diskusi kelompok
4.2 Media : Leaflet

V. Kegiatan Diskusi
No. Topik Waktu Kegiatan Diskusi Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit - Memberikan leaflet - Menerima dan mem-baca
leaflet
- Membuka kegiatan diskusi - Menjawab salam
dan mengucapkan salam
2. Pelaksanaan 30 - Menyampaikan sekilas tentang - Memperhatikan
menit materi yang akan didiskusikan
tentang Katarak
- Membentuk kelompok menja- - Peserta membentuk
di 4 kelompok . kelompok menjadi 4
Pemandu masuk dalam kelom- - Kelompok sangat antusias
pok untuk memandu jalannya Memperhatikan
kegiatan diskusi dalam
kelompok tersebut -
- Pemandu menunjuk ketua dan
sekretaris dari kelompok tsb. Mendengarkan
- Menyampaikan materi diskusi -
- Sekretaris membuat kesimpu- Memperhatikan
lan dari kegiatan diskusi
- Ketua kelompok menyampai- -
kan hasil akhir dari kegiatan Peserta memperhati-kan
diskusi di depan forum

3. Evaluasi 5 menit - Pemandu diskusi kelompok - Replay materi yang telah


mengevaluasi hasil diskusi disampaikan
dalam kelompoknya
4. Penutup 5 menit - Kesimpulan dari penyuluhan - Mendengarkan
- Evaluasi dari pemimpin - Mendengarkan
diskusi
- Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam
,mengakhiri pertemuan serta
mengucapkan terima kasih

VI. Kriteria Evaluasi


6.1 Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Peserta hadir di tempat diskusi
e. Penyelenggaraan diskusi dilaksanakan di ruang poli mata
6.2 Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi diskusi yang ditandai dengan peserta menyampaikan
pendapatnya.
c. Suasana menyenangkan
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat diskusi sebelum diskusi selesai
6.3 Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat mengulangi materi yang telah diberikan
b. Peserta dapat memahami tentang Katarak dan dapat mengerti tentang penyakit Katarak
dengan baik

VII. Daftar Pustaka


1. Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI. hal: 128-136.
2. Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211
3. Vaughan dan Asbury.2009. OFTALMOLOGI UMUM. Jakarta : EGC
VIII. Pengorganisasian
8.1 Pemimpin Diskusi
a. Pembawa acara
b. Membuka tanya jawab antara pemandu dan peserta yang bertanya
c. Mengatur jalannya acara yang disajikan
d. Menyajikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas
e. Menutup acara
8.2 Pemandu Diskusi Kelompok
Tugas : - Ayu Olyvia Kelompok I
- Yasid Dayyari Kelompok II
- Tutus Lutfita Kelompok III
- Ario Fanu Kelompok IV
a. Menyiapkan topik atau pokok yang akan dibahas
b. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang bertanya
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:

Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling bertukar
pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan
diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari
hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi suatu
permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi pengalaman
(sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal ini,
harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal sehingga
terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses komunikasi
menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua kalangan dengan
baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti ketua/moderator,
notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika seluruh peserta terlibat
secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika
proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi . Inti dari
kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta diskusi . peserta diharap
menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di hadapi selanjutnya pendapat
tersebut harus disampaikan oleh peserta lain . bermacam- macam bentuk tanggapan dapat
disampaikan , misalnya dengan mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap
belum jelas. Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak
setuju/ mendukung atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan.
Munculnya berbagai sikap dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu merupakan hal yang
positif dalam kegiatan berdiskusi.
\
MATERI DISKUSI
KATARAK
A. Pengertian Katarak
1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh.
2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau
bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)
3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau
kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada
semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat
kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.
(Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).
B. Tanda dan Gejala Katarak
1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka terhadap sinar
3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini
terjadi saat katarak bertambah luas.
C. Macam-macam Katarak
1. Katarak yang didapat sejak lahir
2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak yang disebabkan trauma.
D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang.
Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa
lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 50%
orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama
kebutaan di dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang
cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.

E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak


Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu
lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga
pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa
sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit
seperi glaukoma dan uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular,
dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa
anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan
tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak
sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada
yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien
berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi
yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya
diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan
rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.
Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang
baik untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga
agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata.

Anda mungkin juga menyukai