Anda di halaman 1dari 6

C.

Tarif PPnBM

Tanggal 1 Maret 2017, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) Nomor: 35/PMK.010/2017 tentang Jenis Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah
Selain Kendaraan Bermotor Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Pemerintah pada tanggal 9 Juli 2015 telah menetapkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
106/PMK.010/2015 menghapus beberapa barang yang tergolong mewah dengan direvisinya PMK Nomor
130/PMK.011/2013. Adapun beberapa barang mewah yang telah dihapus dan akhirnya tidak dikenai pajak,
antara lain:

1. Alat Elektronik

 Kulkas
 Water Heater
 AC
 TV
 Kamera
 Kompor
 Dishwasher
 Dryer
 Microwave

2. Alat Olahraga

 Alat Pancing
 Alat Golf
 Alat Selam
 Alat Surfing

3. Alat Musik

 Piano
 Alat Musik Elektrik

4. Branded Goods

 Wewangian
 Saddlery
 Harness
 Tas
 Pakaian
 Arloji

5. Peralatan Rumah dan Kantor

 Permadani
 Kaca
 Kristal
 Kursi
 Kasur
 Lampu
 Porselen
 Ubin

Saat ini, Anda yang mempunyai barang-barang yang telah disebutkan di atas tak akan dikenai pajak. Mengapa
dilakukan penghapusan beberapa barang mewah tersebut? Alasannya karena barang-barang tersebut, saat ini
sudah susah disebut dengan barang mewah karena perkembangannya yang cepat. Oleh karena itu, nilai barang
tersebut akan mengalami penurunan karena semakin banyak jenis dan semakin banyak pula yang memakainya,
sehingga sudah tidak dapat diidentifikasi lagi sebagai barang mewah. Selain itu, dihapuskannya PPnBM untuk
beberapa barang yang telah disebut di atas juga karena biaya pengawasan pajaknya yang lebih tinggi daripada
penerimaan pajak barang tersebut.

Namun peraturan tersebut tidak hanya menetapkan penghapusan beberapa barang mewah, tetapi juga
menetapkan tarif pajak baru untuk beberapa barang yang tergolong mewah. Mari kita simak daftar barang
beserta tarif pajaknya yang baru berikut ini:

Berikut ringkasan barang-barang non kendaraan bermotor yang dikenai PPn BM:

1. Kelompok PPnBM 20%

Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, town house, dan sejenisnya:

 Rumah dan town house dari jenis nonstrata title dengan harga jual sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua
puluh miliar rupiah) atau lebih.
 Apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title, dan sejenisnya dengan harga jual sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) atau lebih.
2. Kelompok PPnBM 40%

 Kelompok balon udara dan balon udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga
penggerak.
 Kelompok peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara;
 Peluru dan bagiannya, tidak termasuk peluru senapan angin

3. Kelompok PPnBM 50%


1. Kelompok pesawat udara selain yang tercantum dalam Lampiran II (Kelompok PPnBM 40%),
kecuali untuk keperluan negara atau angkutan udara niaga:
2. Helikopter
3. Pesawat udara dan kendaraan udara lainnya, selain helikopter.
4. Kelompok senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negara:
 Senjata artileri
 Revolver dan pistol
 Senjata api (selain senjata artileri),
 peralatan semacam itu yang dioperasikan dengan penembakan bahan peledak.

4. Kelompok PPnBM 75%


1. Kelompok kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau angkutan umum: Kapal
pesiar, kapal ekskursi, dan kendaraan air semacam itu terutama dirancang untuk pengangkutan
orang, kapal feri dari semua jenis, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.
2. Yacht, kecuali untuk kepentingan negara atau angkutan umum.

Untuk kendaraan bermotor, diatur dalam PMK tersendiri, yaitu No. 64/PMK.011/2014 Tentang Jenis
Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dan Tata Cara Pemberian
Pembebasan Dari Pengenaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Menurut pasal 2 PMK tersebut, PPnBM dikenakan atas:

1. Impor Kendaraan CBU berupa Kendaraan Pengangkutan Orang sampai dengan 15 (lima belas) orang
termasuk pengemudi, kendaraan kabin ganda (double cabin), kendaraan khusus, trailer dan semi-trailer
dari jenis tipe caravan untuk perumahan atau kemah dan kendaraan bermotor beroda 2 (dua) dengan
kapasitas silinder lebih dari 250 cc.
2. Penyerahan kendaraan hasil perakitan/produksi di dalam daerah pabean berupa Kendaraan
Pengangkutan Orang sampai dengan 15 (lima belas) orang termasuk pengemudi, kendaraan kabin
ganda (double cabin), kendaraan khusus, Trailer dan semi-trailer dari jenis tipe caravan untuk
perumahan atau kemah dan kendaraan bermotor beroda 2 (dua) dengan kapasitas silinder lebih dari
250 cc.
3. Penyerahan kendaraan bermotor berupa Kendaraan Pengangkutan Orang sampai dengan 15 (lima
belas) orang termasuk pengemudi dan kendaraan kabin ganda (double cabin) hasil pengubahan dari
Kendaraan Sasis atau Kendaraan Pengangkutan Barang.

Berikut ringkasan barang-barang kendaraan bermotor yang dikenai PPn BM:

1. Kelompok PPnBM 10%


1. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan 10 (sepuluh) orang sampai dengan 15 (lima belas)
orang termasuk pengemudi; dengan motor bakar cetus api atau nyala api kompresi (diesel/semi
diesel), dengan semua kapasitas isi silinder.
2. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar cetus api 1 dengan sistem 1
(satu) gardan penggerak (4×21. dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc.
3. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi selain sedan atau station wagon dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi
diesel), dengan sistem 1 (satuJ gardan penggerak (4×21,dengan kapasitas isi silinder sampai
dengan 1500 CC.
2. Kelompok PPnBM 20%
1. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi
selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2), dengan motor
bakar cetus api, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1500 cc sampai dengan 2500 cc,
2. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2),
dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel dengan kapasitas isi silinder lebih dari
1500 cc sampai dengan 2500 cc.
3. Kendaraan bermotor dengan kabin yang dirancang untuk 2 (dua) baris duduk (double cabin)
untuk penumpang melebihi 3 (tiga) orang tetapi tidak melebihi 6 (enam) orang tcrmasuk
pengemudi dan memiliki bak (terbuka atau tertutup) untuk pengangkutan barang, dengan motor
bakar cetus api atau nyala kompresi (diesel/semi diesel). dengan sistem 1 (satul gardan
penggerak (4×2) atau
4. dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4), untuk semua kapasitas isi silinder, dengan
massa total tidak lebih dari 5 (Iima) ton.
3. Kelompok PPnBM 30%
1. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi, dengan motor bakar cetus api, dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1500 cc
:
1. sedan atau station wagon;
2. selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4).
2. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan kapasitas isi
silinder sampai dengan 1500 cc:
1. sedan atau station wagon;
2. selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4)

4. Kelompok PPnBM 40%


1. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan motor bakar cetus api, dengan sistem 1
(satu) gardan penggerak (4×2) , dengan kapasitas isi silinder lebih dari 2500 cc sampai clengan
3000 cc.
2. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang ktu·ang clari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi dengan motor bakar cetus api, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1500 cc
sampai clengan kapasitas 3000 cc :
 sedan atau station wagon;
 selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4);
3. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan orang kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk
pengemudi dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan kapasitas isi
silinder lebih dari 1500 cc sampai clengan 2500 cc:
1. sedan atau station wagon;
2. selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4);

5. Kelompok PPnBM 50%

Semua jenis kendaraan khusus yang dibuat untuk golf.

6. Kelompok PPnBM 60%


1. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc sampai dengan
500 cc:
 Sepeda motor (termasuk moped) dari sepeda yang dilengkapi dengan motor tambahan,
dengan atau tanpa kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
2. Kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai, di gunung, dan
kendaraan semacam itu.
7. Kelompok PPnBM 125%
1. Kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi,
dengan motor bakar cetus api, dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3000 cc :
 sedan atau station wagon;
 selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2);
 selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4);
2. Kendaraan bermotor pengangkutan kurang dari 10 (sepuluh) orang termasuk pengemudi,
dengan motor bakar nyala kompresi (diesel/semi diesel), dengan kapasitas isi silinder lebih dari
2500 cc :
 sedan atau station wagon;
 selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 (satu) gardan penggerak (4×2);
 selain sedan atau station wagon, dengan sistem 2 (dua) gardan penggerak (4×4);
3. Kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 500 cc:
 Sepeda motor (termasuk moped) dan sepeda yang dilengkapi dengan motor tambahan,
dengan atau tanpa kereta pasangan sisi, termasuk kereta pasangan sisi.
4. Trailer atau semi-trailer dari tipe caravan, untuk perumahan atau kemah

Anda mungkin juga menyukai