PENDAHULUAN
A. Latar belakang
manusia secara fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif. Seorang individu bisa
dikatakan berhasil ketika ia bisa melewati setiap fase dalam perkembangan itu
individu mungkin akan menghadapi hambatan baik itu dari aspek fisik, kognitif,
proses ovulasi (pelepasan ovum), migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Dengan adanya kehamilan, akan
mengalaminya.
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
1
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
Aspek sosial budaya ini mencakup pada setiap trimester kehamilan dan
persalinan yang mana pada zaman dahulu banyak mitos dan budaya dalam
menanggapi hal ini. Oleh karena itu, kami akan membahas hal tersebut dalam
makalah ini.
B. Rumusan masalah
kebidanan?
4. Bagaimana kaitan kasus tersebut terhadap aspek psikologi dan sosio budaya?
2
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui kaitan kasus tersebut terhadap aspek psikologi dan sosio
budaya
3
BAB II
PEMBAHASAN
kebidanan
wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat
dari konsepsi sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 minggu yang
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terbagi dalam 3 triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari
bulan keempat sampai enam bulan dan trimester ketiga bulan ketujuh sampai 9
Oleh karenanya asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
menghindari tindakan yang bersifat medis tidak terbukti manfaat nya. (Elda
Yosefni, 2017)
4
Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjlanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul – betul
penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya
sedikit yang suvive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sudah sedikit itu, Cuma 1 sperma saja yang bias membuahi sel telur (Mirza,
2008).
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-28 hingga ke-40. (Saifuddin, 2009).
a. Faktor Fisik
1) Status kesehatan
(1)Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat
kondisi janin.
5
(2)Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia sudah
(3)Kondisi uterus juga sangan dipengaruhi oleh kondis fisik ibu. Jika
b) Kehamilan multiple
disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus di tanggung, baik dari
6
dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses
kesehatan. Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal lain
Pada ibu hamil dengan HIV akan mengalami kehilangan, cemas dan
2) Status gizi
oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutris bagi pertmbuhan
dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisk ibu untuk
sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu.
7
kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapai masa nifas sebagai
3) Gaya hidup
sekarang, ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan
4) Perokok/Alkohol
bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui
rokok dapat ditransfer lewat plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil
bayinya. Pada kasus ini kita waspadai adanya keguguran premature, dan
kematian janin.
b. Faktor Psikologis
8
1) Stressor Internal
Ini meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri
ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seorang dengan kepribadian
yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya,
2) Stressor Eksternal
3) Dukungan Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang
setiap perubahan yang terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi karena
9
dan bayinya. Efek psikologis yang muncul adalah gangguan rasa aman
perkembangan janinnya.
hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana,
daerah tersebut.
2) Fasilitas Kesehatan
penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat
10
diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh
3) Ekonomi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat
dan psikologsi yang baik pula. Status gizipun akan meningkat karena
nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani
sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi
kesehatan ibu dan bayi. Tekanan psikologis yang dialami oleh ibu akan
membawa dampak yang sangat tidak baik baginya. Jika ibu mengalami
depresi, maka kemungkinan besar motivasi ibu untuk merawat bayi juga
5) Tingkat Pendidikan
11
Tingkat ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas perawatan
Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang redah kadang ketika tidak
baik.
6) Pekerjaan
mengenai kedua hal tersebut. Dengan mengetahui data ini, maka tenaga
12
Seperti pada perubahan fisiologis, perubahan psikologis pada ibu hamil juga
keluhan positif dan negatif. Perubahan psikologis pada ibu hamil dapat dibagi
dengan melihat waktu kehamilan yaitu trimester 1, trimester II, dan trimester
perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk
a. Tahap Antisipasi
Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi dari ibunya
13
akan mencoba menggambarkan figure ibunya untuk kemudian ia adaptasi
dan terapkan pada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap
orang-orang terdekatnya.
dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan
keluarga.
telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini
a. Trimester 1
kehamilan. 80% wanita pada periode ini belum menerima bahwa dirinya
14
hamil, kecewa, cemas, sedih bahkan hingga depresi. Perasaan ini terkadang
tentang keadaan dirinya saat ini dan beberapa keluhan yang akan terjadi
kehamilan.
sampai akhir kehamilan dan terus menyalahkan diri dan teru menganggap
dirinya yang membuat janinnya tidak sehat. Keadaan fisikologis ini semakin
memicu rasa mual yang berlebihan, tidak nafsu makan, kelelahan, semakin
sensitif emosionalnya.
semua perasaan tersebut dan buasanya pada akhir trimester I akan hilang
pada dirinya.
15
Periode trimester I ini, ibu sangatfokus terhadap diri sendiri, setiap
perubahan fisiologis yang terjadi pada setiap organ tubuh nya menjadi
perhatiannya. Perasaan suka cita sekaligus rasa tidak percaya bahwa dirinya
dapat hamil dialami oleh ibu yang sudah lama merencanakan kehamilan dan
telah berusaha keras untuk hamil. Tidak sabar menunggu trimester III karena
mereka meyakini jika telah sampai periode tersebut, adalah periode ama dari
akan merasa bahwa badannya bertambah besar karena pengaruh besar nya
kandungannya. Keadaan ini sangat berbeda sekali pada wanita yang tidak
makan dan mengempiskan perut agar tidak terlihat oleh orang lain bahwa
dirinya hamil.
penurunan libido. Hal ini karena perasaan mual, mudah lelah,payudara yang
nyeri, kecemasan, khawatir dan depresi yang terjadi pada periode tersebut.
16
menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk berkomunikasi secara baik,
orang tua sejak awal kehamilan, melakukan latihan fisik rinen, menjaga
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
ibu yang mungkin akan dibertahukannya kepada orang lain atau malah
mungkin dirahasiakannya
b. Trimester II
trimester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami
mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat. Ibu sudah mulai merasa sehat
17
dapat menyesuaikan diri dengan kehamilan dan selama trimester ini dan ibu
hamil lain. Mulai bergabung dengan kelompok kelas ibu hamil sehingga
trimester pertama hilang sama sekali. Sekitar 80% ibu mengalami kemajuan
Pada ibu hamil yang merasakan adanya perubahan bentuh tubuh yang
semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa
suami tidak memperhatikan lagi. Hal ini sering dialami oleh ibu yang
18
mendampingi ibu oleh suami dan keluarga tetap diberikan. Dengan
memberikan kelompok ibu hamil seperti bimbingaan kelas ibu hamil ini
bidan menyediakan jaringan dukungan social untuk ibu, hal ini merupakan
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi
5) Libido meningkat
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
c. Trimester III
pada periode ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan
terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayi nya akan lahir sewaktu-waktu.
19
Hal ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala persalinan. Munculnya perasaan bayinya akan lahir tidak
Sering bermimpi dan berhayal tentang bayinya, ada pula yang sedih krena
III ini hasrat seksual ibu menurun lagi, hal ini karena abdomennya yang
semakin membesar dan perasaan tidak nyaman lainnya seperti mudah lelah,
Kewaspadaan)
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
8) Libido menurun
20
d. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II dan III
1) Support Keluarga
kesehatan.
21
mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami ibu.
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak
perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi
orang tua. Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih lebih dari satu
5) Persiapan sibling
kelahiran anaknya berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun.
22
a) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap
kandungan
kelahiran bayi
dan diskusi kepada pasangan yang dapat membantu menghilangkan stres dalam
kehamilan.
dan diskusi kepada pasangan yang dapat mebantu menghilangkan stres dalam
kehamilan.
Salah satu faktor yang berpengaruh pada munculnya gangguan suasana hati
23
terjadi pada berat dan bentuk tubuh saat hamil akan mengaktifkan bekerjanya
penilaian seorang wanita terhadap bentuk tubuh dan penilaian ini akan
dengan baik dan melakukan olahraga rutin selama hamil akan menurunkan
melahirkan.
melahirkan untuk saling berbagi pengalaman yang unik setiap kejadian yang
1) Peralihan menjadi orang tua merupakan suatu proses dan bukan suatu
keadaan statis.
24
2) Berawal dari kehamilan dan merupakan kewajiban menjadi orang tua
dimulai.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir
adalah:
1) Temperamen
1) Fase penantian :
25
a) Sangat berdampak pada masa puerpurium, perlu mendapat perhatian
pada askebnya
Jurnal yang diambil yaitu tentang “Akulturasi Islam dengan Budaya Lokal
Molonthalo yaitu ritual adat yang diberlakukan bagi seorang perempuan hamil
dalam usia kandungannya yang beranjak 7-8 bulan. Sebagaimana yang diketahui
Molonthalo adalah suatu bentuk syukuran yang mengandung doa yang ditujukan
kepada bayi tanpa ada unsur kemusyirikan. Secara umum, istilah Molonthalo
mempunyai makna keselamatan yang diadakan oleh orang yang pertama yang
memperoleh keturunan dimana usia kandungnya sekitar 7-8 bulan (tetapi ada juga
keadaan, letak, dan posisi sang bayi apakah dalam keadaan yang benar atau tidak
nilai-nilai tauhid ditanamkan kepada sang bayi sedini mungkin agar nantinya bayi
melibatkan kerabat pihak suami, hulango, imam atau hatibi, 2 orang anak
26
perempuan usia 7-9 tahun yang masih lengkap kedua orangtuanya. Atribut atau
benda budaya yang dipakai pada tradisi ini yaitu hulante yang berbentuk
seperangkat bahan diatas baki terdiri dari 2 cupak atau 3 liter, diatasnya terletak 7
buah pala, 7 buah cengkeh, 7 buah telur, 7 buah limututu (lemon sowanggi), 7
buah mata uang yang bernilai Rp 100. Beras 3 liter pelambang rejeki, pala dan
keadan perut ibu yang hamil tentang usia bayinya yang dihitung dari berhentinya
haid (Tiloyonga). Kedua Modu’oto yang memiliki arti mengetahui umur bayi yang
dihitung dari saat Molone’o yaitu dari berusia 3 bulan dengan cara mengurut perut
ibu dengan tapak tangan pada sisi-sisi perut. Kemudian dilanjutkan dengan proses
(bontho) dengan alawahu tilihi pada dahi, leher, bagian bawah tenggorokan, bahu,
lekukan tangan dan bagian atas telapak kaki, bawah lutut, yang bermakna
pernyataan sang ibu akan meninggalkan sifat-sifat tercela dalam mendidik dan
27
yang bisa mempengaruhi kehamilan sang ibu. Justru sebaliknya, tradisi tersebut
dilaksanakan dengan tujuan dan harapan agar sang ibu tidak memiliki saat
mengalami proses persalinan, dan tradisi tersebut merupakan bentuk rasa syukur
Dalam tradisi Molonthalo tidak terdapat kaitan masalah dengan aspek psikologi
maupun sosial budaya karena proses pelaksanaan tradisi Molonthalo bukan suatu
hal yang menyimpang. Dan tradisi Molonthalo ini sama skali tidak mempengaruhi
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi
kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan
B. Saran
29