Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN


IKAN

“Bahan Pakan Beserta Kandungannya”

MAMAN HERMAWAN
O27116063

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERINAKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pakan merupakan aspek eksternal yang penting dalam budidaya ikan, sebab

pakan merupakan sumber energi untuk menunjang pertumbuhan. Pemberian

pakan dengan kualitas dan kuantitas yang baik dapat mengoptimalkan usaha

budidaya ikan. Hal ini disebabkan karena lebih dari 70% hingga 80% biaya

produksi budidaya berasal dari pakan. Pakan yang baik adalah pakan yang sesuai

dengan kebutuhan fisiologi dan spesies ikan yang dibudidayakan disamping

mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan tersebut.

Sumber energi untuk menunjang pertumbuhan adalah pemberian pakan

sesuai dengan kebutuhan fisiologis dan spesies ikan baik dengan cara kualitas

maupun kuantitas, agar memenuhi nutrisi ikan tersebut. Intensif pakan buatan

disediakan untuk kebutuhan ikan, biaya yang digunakan mencapai 70% hingga

80% dari biaya produksi.

Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan buatan dapat dibagi menjadi tiga

kelompok yaitu pakan tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama. Pakan

tambahan biasanya untuk memenuhi kebutuhan tambahan, yang mana pakan

utamanya adalah dari alam, namun jumlah belum memadai untuk tumbuh dengan

baik sehingga diberi pakan buatan sebagai pakan tambahan. Selain jenis pakan

yang baik, pemberian pakan yang baik juga menentukan keberhasilan dalam

budidaya ikan.

Dalam budidaya ikan secara intensif, pakan buatan disediakan untuk

memenuhi kebutuhan ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 70% hingga 80%
dari biaya produksi. Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan buatan dapat dibagi

menjadi tiga kelompok yaitu pakan tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama.

Pakan tambahan adalah pakan yang disengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan

pakan. Pakan suplemen adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menambah

komponen nutrient tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami. Pakan

buatan adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau

keseluruhan pakan alami.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan pratikum Manajemen Pemberian Pakan yang dilakukan

adalah untuk mengetahui keefektifan pakan menggunakan metode pemuasaan dan

feeding frequency yang berbeda. Adapun kegunaannya agar mahasiswa

mengetahui kesukaan pakan terhadap jenis pakan dan waktu pemuasaan yang

berbeda.
II. ISI

2.1 Kandungan Nutrisi Bahan Baku Nabati

Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, harus dipertimbangkan beberapa

faktor bahan baku untuk pakan, yaitu ketersediaan, harga yang wajar dan

kandungan gizi yang cukup.

1. Jagung kuning

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu

jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan

jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku

ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara.

Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan

sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan

defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan.

Kandungan nutrisi jagung :

a) Bahan kering : 75 – 90 %

b) Serat kasar : 2,0 %

c) Protein kasar : 8,9 %

d) Lemak kasar : 3,5 %

e) Energi gross : 3918 Kkal/kg

f) Niacin : 26,3 mg/kg

g) TDN : 82 %

h) Calcium : 0,02 %

i) Fosfor : 3000 IU/kg


j) Asam Pantotenat : 3,9 mg/kg

k) Riboflavin : 1,3 mg/kg

l) Tiamin : 3,6 mg/kg

Sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya, sumber Xantophyll, dan

asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung

kuning sebesar 1,6%, tertinggi diantara kelompok biji-bijian.

2. Dedak halus

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi

manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung

bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian

penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar

dedak.

Kandungan nutrisi dedak :

a) Bahan kering : 91,0 %

b) Protein kasar : 13,5 %

c) Lemak kasar : 0,6 %

d) Serat kasar : 13.0 %

e) Energi metabolis : 1890,0 kal/kg

f) Calcium : 0,1 %

g) Total Fosfor : 1,7 %

h) Asam Pantotenat : 22,0 mg/kg

i) Riboflavin : 3,0 mg/kg

j) Tiamin : 22,8 mg/kg


Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung

kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.

Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak

mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.

3. Bungkil Kacang Kedelai

Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah

mengandung “penghambat trypsin” yang harus dihilangkan oleh pemanasan atau

metoda lain, sedangkan bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses

pembuatan minyak kedelai.

Kandungan nutrisi bungkil kacang kedelai :

a) Protein kasar : 42 – 50 %

b) Energi metabolis : 2825 - 2890 Kkal/kg

c) Serat kasar : 6 %

Yang menjadi faktor pembatas pada penggunaan kedelai ini adalah asam

amino metionin.

4. Bungkil Kacang Tanah

Merupakan limbah dari pengolahan minyak kacang atau olahan lainnya.

Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang

tanah menjadi minyak. Disamping itu, proses pemanasan selama pengolahan

berlangsung, juga menentukan kualitas bungkil ini, selain dari kualitas tanah,

pengolahan tanah dan varietas kacang itu sendiri.

Kandungan nutrisi bungkil kacang tanah :


a) Bahan kering : 91,5 %

b) Protein kasar : 47,0 %

c) Lemak kasar : 1,2 %

d) Serat kasar : 13,1 %

e) Energi metabolis : 2200 Kal/kg

Kadar metionin, triptofan, treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga

mudah tercemar oleh jamur beracun Aspergillus flavus.

2.2 Bahan Hewani

2.2.1 Tepung Ikan

Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai

ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan

difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat

merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila lebih

dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin

yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%.

Kandungan gizi:

Protein : 22,65%;

Lemak : 15,38%;

Abu : 26,65%;

Serat : 1,80%;

Air : 10,72%;

Nilai ubah : 1,5-3


2.2.2 Tepung Rebon dan Benawa

Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku

pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul

pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang

terapung.

Kandungan gizi:

Protein : Udang rebon : 59,4% (udang rebon), 23,38%

(benawa);

Lemak : 3,6% (Udang rebon), 25,33% (Benawa);

Karbohidrat : 3,2% (Udang rebon), 0,06% (benawa);

Abu : 11,41% (Benawa);

Serat : 11,82% (Benawa);

Air : 21,6% (Udang rebon); 5,43% Benawa ,

Nilai ubah Benawa : 4-6

2.2.3 Tepung Kepala Udang

Bahan yang digunakan adalah kepala udang, limbah pada proses

pengolahan udang untuk ekspor.

Kandungan gizinya:

Protein : 53,74%;

Lemak : 6,65%;

Karbohidrat : 0%;

Abu : 7,72%;

Serat kasar : 14,61%;


Air : 17,28%.

2.2.4 Tepung Anak Ayam

Bahan: anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur.

Cara pembuatan:

1. Anak-anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan

lampu semprot. Kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).

2. Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus.

Hasil gilingan yang masih basah disebut pasta dan dapat langsung

digunakan.

3. Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.

Kandungan gizinya:

Protein : 1,65%,

Lemak : 7,30%,

Abu : 2,34%,

Air : 8,80%,

Nilai ubah : 5-8.

Juga mengandung hormon, enzim, vitamin, dan mineral yang dapat

merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.

2.2.5 Tepung Kepompong Ulat Sutra

Bahan: kepompong ulat sutra yang merupakan limbah industri

pemintalan benang sutra alam.

Kandungan gizinya:

Protein : 46,74%,
Lemak : 29,75%,

Abu : 4,86%,

Serat : 8,89%,

Air : 9,76%,

Nilai ubah : 1,8.

Anda mungkin juga menyukai