MAMAN HERMAWAN
O27116063
Pakan merupakan aspek eksternal yang penting dalam budidaya ikan, sebab
pakan dengan kualitas dan kuantitas yang baik dapat mengoptimalkan usaha
budidaya ikan. Hal ini disebabkan karena lebih dari 70% hingga 80% biaya
produksi budidaya berasal dari pakan. Pakan yang baik adalah pakan yang sesuai
sesuai dengan kebutuhan fisiologis dan spesies ikan baik dengan cara kualitas
maupun kuantitas, agar memenuhi nutrisi ikan tersebut. Intensif pakan buatan
disediakan untuk kebutuhan ikan, biaya yang digunakan mencapai 70% hingga
kelompok yaitu pakan tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama. Pakan
utamanya adalah dari alam, namun jumlah belum memadai untuk tumbuh dengan
baik sehingga diberi pakan buatan sebagai pakan tambahan. Selain jenis pakan
yang baik, pemberian pakan yang baik juga menentukan keberhasilan dalam
budidaya ikan.
memenuhi kebutuhan ikan, dimana biaya pakan dapat mencapai 70% hingga 80%
dari biaya produksi. Berdasarkan tingkat kebutuhannya pakan buatan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu pakan tambahan, pakan suplemen, dan pakan utama.
Pakan tambahan adalah pakan yang disengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pakan. Pakan suplemen adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menambah
komponen nutrient tertentu yang tidak mampu disediakan pakan alami. Pakan
buatan adalah pakan yang sengaja dibuat untuk menggantikan sebagian besar atau
mengetahui kesukaan pakan terhadap jenis pakan dan waktu pemuasaan yang
berbeda.
II. ISI
faktor bahan baku untuk pakan, yaitu ketersediaan, harga yang wajar dan
1. Jagung kuning
Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu
jagung putih dan jagung merah. Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan
jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku
ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara.
Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan
sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan
a) Bahan kering : 75 – 90 %
g) TDN : 82 %
h) Calcium : 0,02 %
Sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya, sumber Xantophyll, dan
asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung
2. Dedak halus
bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian
penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar
dedak.
f) Calcium : 0,1 %
Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah
metoda lain, sedangkan bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses
a) Protein kasar : 42 – 50 %
c) Serat kasar : 6 %
Yang menjadi faktor pembatas pada penggunaan kedelai ini adalah asam
amino metionin.
Kualitas bungkil kacang tanah ini tergantung pada proses pengolahan kacang
berlangsung, juga menentukan kualitas bungkil ini, selain dari kualitas tanah,
Kadar metionin, triptofan, treonin dan lysin bungkil kacang tanah juga
Bahan baku tepung ikan adalah jenis ikan rucah (tidak bernilai
ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan
merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan < 11-12 bulan, bila lebih
dapat ditumbuhi cendawan atau bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin
yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8%.
Kandungan gizi:
Protein : 22,65%;
Lemak : 15,38%;
Abu : 26,65%;
Serat : 1,80%;
Air : 10,72%;
pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan Benawa muncul
pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang
terapung.
Kandungan gizi:
(benawa);
Kandungan gizinya:
Protein : 53,74%;
Lemak : 6,65%;
Karbohidrat : 0%;
Abu : 7,72%;
Cara pembuatan:
Hasil gilingan yang masih basah disebut pasta dan dapat langsung
digunakan.
Kandungan gizinya:
Protein : 1,65%,
Lemak : 7,30%,
Abu : 2,34%,
Air : 8,80%,
Kandungan gizinya:
Protein : 46,74%,
Lemak : 29,75%,
Abu : 4,86%,
Serat : 8,89%,
Air : 9,76%,