Anda di halaman 1dari 7

INFO – TEKNIK

Volume 10 No. 1, Juli 2009 (61 - 67)

KARBON AKTIF DARI SEKAM PADI : PEMBUATAN DAN


KAPASITASNYA UNTUK ADSORPSI LARUTAN ASAM ASETAT

Hesti Wijayanti 1

Abstract - Activated carbons prepared from rice husks, an agricultural waste by product, have been
examined for the removal of acetic acid from aqueous solutions. The activated carbon was prepared by
physical activation. The results show that the Freundlich isothem model were well fitted rather than
Langmuir model. They also indicate that the sorption of acetic acid is depend on the stirrer velocity as well
as on the particle size of the activated carbons.

Keywords: activated carbon, rice husks, acetic acid solutions, physical activation

PENDAHULUAN Adsorpsi adalah fenomena fisik yang


terjadi saat molekul-molekul gas atau cair
Senyawa kimia menempati peran dikontakkan dengan suatu permukaan
penting dalam industri, khususnya industri padatan dan sebagian dari molekul-molekul
kimia. Senyawa kimia digunakan dalam tadi mengembun pada permukaan padatan
industri baik sebagai bahan baku utama yang tersebut Dalam operasi ini molekul-molekul
diolah menjadi produk maupun sebagai yang terembunkan tadi disebut adsorbat dan
bahan pembantu dalam proses produksi, permukaan kontaknya disebut adsorben.
misalnya sebagai bahan pelarut, katalisator, Salah satu jenis adsorben yang sering
bahan pencuci dan sebagainya. Penggunaan digunakan adalah karbon aktif, yaitu bahan
senyawa tersebut tentunya akan yang mengandung karbon yang telah
menghasilkan limbah industri, baik yang ditingkatkan daya adsorpsinya dengan cara
telah bereaksi dengan senyawa lain aktivasi.. Kebutuhan dunia akan karbon aktif
menghasilkan senyawa turunannya maupun cenderung mengalami peningkatan setiap
yang terikut dalam aliran limbah. tahun. Karbon aktif bisa dibuat dari bahan
Penanganan limbah industri yang tidak baku yang berasal dari hewan, tumbuh-
sesuai standar mutu lingkungan dapat tumbuhan, limbah ataupun mineral yang
mengakibatkan terjadinya pencemaran mengandung karbon, antara lain: tulang,
lingkungan. kayu lunak, sekam, tongkol jagung,
Cara untuk menangani limbah industri, tempurung kelapa, sabut kelapa, ampas
khususnya limbah kimia yang biasanya penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas,
terikut dalam aliran limbah adalah dengan serbuk gergaji, kayu keras dan batubara.
prinsip pemisahan. Dalam prinsip Melalui penelitian ini dapat diketahui
pemisahan, senyawa kimia yang berbahaya karakteristik karbon aktif dari sekam padi
dipisahkan terlebih dulu dari aliran limbah yang dibuat dengan aktivasi fisika selain itu
sebelum dibuang ke lingkungan dengan juga kemampuannya dalam adsorpsi senyawa
metode tertentu. Salah satu cara yang sering kimia yaitu larutan asam asetat dengan
digunakan dalam pemisahan adalah dengan tinjauan dari pengaruh diameter karbon aktif
metode adsorpsi. dan kecepatan pengadukan dalam adsorpsi

1
Staf Pengajar Teknik Kimia Universitas Lambung Mangkurat, e-mail: hesti_pbun@yahoo.com
62 INFO TEKNIK, Volume 10 No. 1, Juli 2009

serta penggunaan model Isotherm Langmuir polar. Selain kompisisi dan polaritas,
dan Freundlich untuk menganalisa kondisi struktur pori juga merupakan faktor yang
kesetimbangan adsorpsinya. penting diperhatikan. Struktur pori
berhubungan dengan luas permukaan,
semakin kecil pori-pori karbon aktif,
KAJIAN TEORITIS mengakibatkan luas permukaan semakin
besar. Dengan demikian kecepatan
Arang merupakan suatu padatan berpori adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan
yang mengandung 85-95% karbon, dihasilkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan agar
dari bahan-bahan yang mengandung karbon menggunakan karbon aktif yang telah
dengan pemanasan pada suhu tinggi. Ketika dihaluskan. Jumlah atau dosis karbon aktif
pemanasan berlangsung, diusahakan agar yang digunakan, juga diperhatikan.
tidak terjadi kebocoran udara didalam 2. Sifat Serapan
ruangan pemanasan sehingga bahan yang Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi
mengandung karbon tersebut hanya oleh karbon aktif, tetapi kemampuannya
terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. untuk mengadsorpsi berbeda untuk
Arang selain digunakan sebagai bahan masing- masing senyawa. Adsorpsi akan
bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben bertambah besar sesuai dengan
(penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas bertambahnya ukuran molekul serapan
permukaan partikel dan kemampuan ini dapat dari sturktur yang sama, seperti dalam
menjadi lebih tinggi jika terhadap arang deret homolog. Adsorsi juga dipengaruhi
tersebut dilakukan aktifasi secara kimia atau oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi,
fisika. Dengan demikian, arang akan ikatan rangkap, struktur rantai dari
mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan senyawa serapan.
kimia. Arang yang demikian disebut sebagai 3. Temperatur
karbon aktif. Faktor yang mempengaruhi temperatur
Karbon aktif merupakan senyawa karbon proses adsoprsi adalah viskositas dan
amorph, yang dapat dihasilkan dari bahan- stabilitas thermal senyawa serapan. Jika
bahan yang mengandung karbon atau dari pemanasan tidak mempengaruhi sifat-sifat
arang yang diperlakukan dengan cara khusus senyawa serapan, seperti terjadi
untuk mendapatkan permukaan yang lebih perubahan warna mau dekomposisi, maka
luas. Luas permukaan karbon aktif berkisar perlakuan dilakukan pada titik didihnya.
antara 300-3500 m2/gram dan ini Untuk senyawa volatil, adsorpsi dilakukan
berhubungan dengan struktur pori internal pada temperatur kamar atau bila
yang menyebabkan karbon aktif mempunyai memungkinkan pada temperatur yang
sifat sebagai adsorben. Karbon aktif dapat lebih kecil.
mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa 4. pH (Derajat Keasaman)
kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, Untuk asam-asam organik adsorpsi akan
tergantung pada besar atau volume pori-pori meningkat bila pH diturunkan, yaitu
dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif dengan penambahan asam-asam mineral.
sangat besar, yaitu 25- 1000% terhadap berat Ini disebabkan karena kemampuan asam
karbon aktif. (Sembiring dan Sinaga, 2003) mineral untuk mengurangi ionisasi asam
Kemampuan adsorpsi dipengaruhi oleh organik tersebut. Sebaliknya bila pH asam
beberapa faktor sebagai berikut: organik dinaikkan yaitu dengan
1. Sifat Adsorben menambahkan alkali, adsorpsi akan
Karbon aktif yang merupakan adsorben berkurang sebagai akibat terbentuknya
adalah suatu padatan berpori, yang garam.
sebagian besar terdiri dari unsur karbon 5. Waktu Singgung
bebas dan masing- masing berikatan Bila karbon aktif ditambahkan dalam
secara kovalen. Dengan demikian, suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk
permukaan karbon aktif bersifat non mencapai kesetimbangan.
Hesti Wijayanti, Karbon Aktif dari…63

Waktu yang dibutuhkan berbanding


terbalik dengan jumlah arang yang (2)
digunakan. (Sembiring dan Sinaga, 2003)
3. Persiapan Larutan Asam Asetat
Larutan asam asetat 0,5 N sebanyak 500
METODE mL dibuat dengan cara mengencerkan
14,98 mL asam asetat glacial dengan
1. Pembuatan Karbon Aktif dari Sekam Padi aquadest di dalam labu takar 500 mL.
Sekam padi berjenis Siam Unus yang 4. Persiapan Larutan NaOH
akan digunakan dibersihkan dari Larutan NaOH 0,2 N sebanyak 500 mL
pengotornya dengan cara dicuci dengan dibuat dengan cara menimbang 4 g NaOH
aquadest. Setelah itu dihilangkan teknis, selanjutnya mengencerkan dengan
kandungan airnya dengan cara dehidrasi aquadest di dalam labu takar 500 mL.
pada suhu 100 oC selama 1 jam. 5. Pengujian Kemampuan Adsorpsi Karbon
Selanjutnya dilakukan aktifasi secara Aktif terhadap Larutan Asam Asetat
fisika yaitu dengan cara dipanaskan dalam Pengujian dilakukan dengan cara
furnace pada suhu 600oC selama 3 jam. memasukkan 2,5 g karbon aktif
Karbon aktif yang dihasilkan dihaluskan berukuran 605 µm, 427.5 µm dan 302.5
kemudian diayak untuk memperoleh µm ke dalam gelas beaker yang berisi 50
ukuran diameter partikel 605 µm, 427.5 mL larutan asam asetat 0,5 N. Kemudian
µm,, dan 302.5 µm. diaduk dengan kecepatan konstan (400,
2. Karakterisasi Karbon Aktif 500 dan 600 rpm) selama waktu yang
Karbon aktif yang dihasilkan dari aktifasi telah ditetapkan (30 – 180 menit). Setelah
fisika tersebut dianalisa kadar abu dan waktu yang diinginkan tercapai, campuran
bulk density-nya. disaring dengan kertas saring, filtratnya
- Kadar Abu dititrasi dengan NaOH 0,2 N untuk
Analisa kadar abu dilakukan dengan mengetahui jumlah asam asetat yang
cara sejumlah karbon aktif diserap oleh karbon aktif. Konsentrasi
dimasukkan ke dalam krus porselin asam asetat yang terserap dalam karbon
selanjutnya dipanaskan dalam oven aktif dihitung dengan persamaan berikut:
pada suhu 80oC selama 24 jam,
Kemudian ditimbang untuk (3)
memperoleh berat karbon kering. Dengan C0 dan Ce adalah konsentrasi
Setelah itu dipanaskan lagi dalam larutan asam asetat pada awal dan
furnace pada suhu 650oC selama 3 kesetimbangan. Sedangkan V adalah
jam. Kadar abu dihitung dengan volum larutan dan W adalah berat karbon
persamaan berikut: aktif yang digunakan.

(1) HASIL DAN PEMBAHASAN

- Bulk Density 1. Karakteristik Karbon Aktif


Sejumlah karbon aktif dimasukkan ke Karbon aktif dari sekam padi yang
dalam wadah silinder yang sudah diaktivasi secara fisika yang dihasilkan
diketahui berat dan volumnya. dalam percobaan ini memiliki kadar abu
Selanjutnya dipanaskan dalam oven 33 % dan bulk density 0,27 g/L
bersuhu 80C selama 24 jam
(dinyatakan sebagai berat bahan 2. Pengaruh Waktu Kontak Karbon Aktif
kering). Bulk density dihitung dengan (Adsorben) dengan Larutan Asam Asetat
persamaan: (Adsorbat) Terhadap Kinerja Karbon
Aktif
64 INFO TEKNIK, Volume 10 No. 1, Juli 2009

Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan kecepatan pengadukan, konsentrasi


pengaruh waktu kontak karbon aktif ASAM ASETAT yang diserap oleh
terhadap kemampuan adsorpsinya. partikel karbon aktif juga semakin besar.
Semakin lama waktu adsorpsi, asam asetat Hal ini disebabkan adanya pengadukan
yang dapat diserap semakin besar. Pada meningkatkan kecepatan transfer massa
awalnya, kecepatan adsorpsi meningkat asam asetat dari larutan ke permukaan
secara linier, namun mendekati waktu 150 karbon aktif. Selain itu, pengadukan
menit, asam asetat yang diserap mulai memperbesar kesempatan partikel karbon
konstan. Hal ini menunjukkan keadaan aktif untuk kontak lebih lama dengan
kesetimbangan telah tercapai. larutan.

3. Pengaruh Diameter Partikel Karbon Aktif


Terhadap Kinerja Karbon Aktif
Pengaruh diameter partikel karbon aktif
terhadap kemampuan adsorpsi karbon
aktif dapat dilihat dalam gambar .
Konsentrasi asam asetat yang diserap
oleh partikel karbon aktif yang lebih kecil
(ukuran diameter 302.5 µm) relatif lebih
besar dibandingkan partikel yang
berukuran lebih besar (ukuran diameter
427.5 µm dan 605 µm). Hal ini Gambar 2. Pengaruh waktu kontak terhadap
disebabkan partikel yang lebih kecil konsentrasi asam asetat yang diserap pada
memiliki luas penampang yang lebih berbagai variasi kecepatan pengadukan
besar sehingga transfer massa asam asetat
dari larutan ke permukaan karbon aktif 5. Isoterm Adsorpsi
berlangsung lebih mudah. Keadaan kesetimbangan adsorpsi asam
asetat dengan menggunakan karbon aktif
dapat dinyatakan secara matematis dengan
isotherm adsorpsi. Ada beberapa model
yang dapat digunakan untuk
menggambarkan data-data percobaan
isotherm adsorpsi. Model yang paling
sering digunakan adalah model Langmuir
dan Freundlich. Pada percobaan ini
digunakan kedua model tersebut.
Model Langmuir menunjukkan hubungan
antara konsentrasi asam asetat yang
berhasil diserap oleh karbon aktif (qe)
dengan konsentrasi larutan asam asetat
pada keadaan kesetimbangan (Ce) sebagai
Gambar 1. Pengaruh waktu kontak berikut:
terhadap konsentrasi Asam Asetat yang
diserap pada berbagai variasi ukuran (4)
partikel Karbon Aktif Dengan KL menunjukkan kapasitas
adsorpsi maksimum pada fase solid dan b
4. Pengaruh Kecepatan Putar Pengadukan merupakan konstanta energi yang
Terhadap Kinerja Karbon Aktif berhubungan dengan panas adsorpsi.
Pengaruh kecepatan pengadukan terhadap Model Langmuir digambarkan dalam
kemampuan adsorpsi karbon aktif dapat grafik berikut:
dilihat dalam gambar . Semakin besar
Hesti Wijayanti, Karbon Aktif dari…65

Gambar 6. Isoterm Langmuir adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
400 rpm

Gambar 3. Isoterm Langmuir adsorpsi


asam asetat untuk diameter karbon aktif
302.5 µm

Gambar 7. Isoterm Langmuir adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
500 rpm

Gambar 4. Isoterm Langmuir adsorpsi


asam asetat untuk diameter karbon aktif
427.5 µm

Gambar 8. Isoterm Langmuir adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
600 rpm

Dari grafik-grafik di atas, diperoleh nilai


intersep 1/KL dan slope 1/(KL.b). Dapat
dilihat bahwa hasil percobaan mengikuti
model isoterm Langmuir dengan R2
Gambar 5. Isoterm Langmuir adsorpsi berkisar antara 0.921-0.984.
asam asetat untuk diameter karbon aktif Model Freundlich menunjukkan hubungan
605 µm antara konsentrasi asam asetat yang
berhasil diserap oleh karbon aktif (qe)
dengan konsentrasi larutan asam asetat
pada keadaan kesetimbangan (Ce) sebagai
berikut:

(5)
Dengan k menunjukkan kapasitas
adsorben dan 1/n menunjukkan intensitas
penyerapan. Model Freundlich
digambarkan dalam grafik berikut:
66 INFO TEKNIK, Volume 10 No. 1, Juli 2009

Gambar 12. Isoterm Freundlich adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
400 rpm

Gambar 9. Isoterm Freundlich adsorpsi


asam asetat untuk diameter karbon aktif
302.5 µm

Gambar 13. Isoterm Freundlich adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
500 rpm

Gambar 10. Isoterm Freundlich adsorpsi


asam asetat untuk diameter karbon aktif
427.5 µm

Gambar 14. Isoterm Freundlich adsorpsi


asam asetat untuk kecepatan pengadukan
600 rpm

Dari gambar di atas diketahui bahwa hasil


percobaan mengikuti model isoterm
Freundlich (dengan R2 berkisar antara
0.938 – 0.995). Dari grafik diperoleh
Gambar 11. Isoterm Freundlich adsorpsi
intersep ln k dan slope 1/n. Nilai k
asam asetat untuk diameter karbon aktif
berkisar antara 0.006-0.011 dan nilai 1/n
605 µm
berkisar antara 0.058 -0.156. Nilai 1/n
kurang dari 1 mengindikasikan adsorpsi
berlangsung dengan baik.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan


bahwa karbon aktif dari sekam padi yang
diaktifasi secara fisika dapat digunakan untuk
mengadsorpsi asam asetat dengan baik. Hal
ini ditandai oleh persentasi asam asetat yang
Hesti Wijayanti, Karbon Aktif dari…67

berhasil diserap berkisar antara 5.660% – Activated Carbons , Chem. Eng.


24.108 %. Ukuran partikel karbon aktif dan Technol. 2006, 29, 1247-1251.
kecepatan pengadukan mempengaruhi M.T. Sembiring dan T.S. Sinaga, Arang Aktif
kemampuan adsorpsi karbon aktif. Kondisi
(Pengenalan dan Proses Pembuatannya),
optimum untuk adsorpsi asam asetat dengan Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
karbon aktif dari sekam padi yang diaktifasi
Universitas Sumatera Utara, 2003,
secara fisika dalam percobaan ini adalah pada Medan.
waktu 150 menit, dengan diameter partikel
karbon aktif 302.5 µm dan kecepatan Schweitzer., Philip.,Handbook of Separation
pengadukan 600 rpm. Techniques for Chemical Engineers, 3rd
Data hasil percobaan mengindikasikan Edition, McGraw Hill, 1997.
sesuai dengan kedua model isotem yaitu V.V. Goud, K. Mohanty, M.S. Rao, N.S.
isoterm Langmuir dan isoterm Freundlich. Jayakumar, Phenol Removal from
Ditandai dengan nilai R2 yang cukup besar. Aqueous Solutions by Tamarind
Namun dari berbagai variasi yang dilakukan Nutshell Activated Carbon: Batch and
diketahui bahwa isoterm Freundlich lebih Column Studies Chem. Eng. Technol.
cocok untuk hasil percobaan ini, karena 2005, 28, 814-821.
memilik nilai R2 yang lebih besar.
----------, Petunjuk Praktikum Pengantar
Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia
DAFTAR PUSTAKA Universitas Gadjah Mada, 2000,
Yogyakarta
M.M. Yeganeh, T. Kaghazchi, M. Soleimani,
Effect of Raw Materials on properties of

Anda mungkin juga menyukai