Anda di halaman 1dari 21

DIFERENSIAL KALKULUS DARI

FUNGSI BEBERAPA VARIABEL

MATEMATIKA LANJUT 1
Jurusan: Teknik Informatika
Fakultas: Teknologi Industri

Dwi Ermawati
TURUNAN PARSIAL
1. Turunan parsial pertama dari fungsi dua
variabel

Turunan parsial dari f(x,y) terhdp x dimana hanya variabel x saja yg


diasumsikan berubah, dan y tetap konstan. Begitupun sebaliknya.
Misal z = F(x,y) turunan parsial pertama z terhadap x dan y
𝝏𝒛 𝝏𝒛
dinotasikan dengan dan
𝝏𝒙 𝝏𝒙
Contoh:
2. Turunan parsial pertama dari fungsi tiga variabel
Contoh:
Turunan Parsial Tingkat Tinggi
• Turuna Parsial Kedua Suatu Fungsi dua peubah dapat diperoleh
dari turunan parsial pertamanya.
• Karena ada dua turunan parsial pertama, 𝒇𝒙 dan 𝒇𝒚 , dan masing-
masing mempunyai dua turunan parsial, maka kita akan
mendapatkan empat turunan parsial kedua, Yaitu:
𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇 𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇
= = 𝒇𝒙𝒙 = = 𝒇𝒙𝒚
𝝏𝒙 𝝏𝒙 𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚 𝝏𝒙 𝝏𝒙𝝏𝒚

𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇 𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇
= = 𝒇𝒚𝒚 = = 𝒇𝒚𝒙
𝝏𝒚 𝝏𝒚 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒚𝝏𝒙
Contoh:
• Turuna Parsial Ketiga: Suatu Fungsi yang dapat
diperoleh dari turunan parsial kedua.
𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇 𝝏 𝝏𝟐 𝒇 𝝏𝟑 𝒇
= = 𝒇𝒙𝒙 = = 𝒇𝒙𝒙𝒙 = 𝒇𝟏𝟏𝟏
𝝏𝒙 𝝏𝒙 𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒙 𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒙𝟑

𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇 𝝏 𝝏𝟐 𝒇 𝝏𝟑 𝒇
= = 𝒇𝒚𝒚 = = 𝒇𝒚𝒚𝒚 = 𝒇𝟐𝟐𝟐
𝝏𝒚 𝝏𝒚 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒚 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒚𝟑

𝝏 𝝏𝒇 𝝏𝟐 𝒇 𝝏 𝝏𝟐 𝒇 𝝏𝟑 𝒇
= = 𝒇𝒛𝒛 = = 𝒇𝒛𝒛𝒛 = 𝒇𝟑𝟑𝟑
𝝏𝒛 𝝏𝒛 𝝏𝒛𝟐 𝝏𝒛 𝝏𝒛𝟐 𝝏𝒛𝟑
Contoh:
SOAL LATIHAN
DIFERENSIAL TOTAL
Misal z = F(x,y), dan fungsi tersebut dapat diturunkan terhadap variable x dan
y, maka diperoleh turuna parisal terhadap x dan turunan parsial terhadap y
yang secara berturut-turut dinotasikan dengan
𝝏𝒛 𝝏𝑭(𝒙,𝒚)
= (1)
𝝏𝒙 𝝏𝒙

𝝏𝒛 𝝏𝑭(𝒙,𝒚)
= (2)
𝝏𝒚 𝝏𝒚
Dari (1) dan (2) diperoleh:
𝝏𝑭(𝒙,𝒚) 𝝏𝑭(𝒙,𝒚)
dz = dx dan dz = dy
𝝏𝒙 𝝏𝒚
Jumlah diferensialnya diperoleh:

𝝏𝑭(𝒙,𝒚) 𝝏𝑭(𝒙,𝒚)
dz = dx + dy
𝝏𝒙 𝝏𝒚
• Bila dipunya suatu fungsi z = f (x,y) maka Diferensial Total dari z atau
Diferensial dari z adalah

• Banyaknya suku yang terbentuk sesuai dengan banyaknya variabel


bebas yang dimiliki oleh fungsi itu, dari contoh di atas fungsi z memiliki
dua buah variabel bebas sehingga diferensialnya memiliki dua buah suku.
Bentuk di atas dapat diperluas
• Bila dipunya suatu fungsi z = f (𝒙𝟏 , 𝒙𝟐 , 𝒙𝟑 ,… 𝒙𝒏 ) maka Diferensial Total
dari z atau Diferensial dari z adalah
Aturan Rantai (Chain Rule)
• Misalkan y = f(x) dan x = g(t) dengan f dan g keduanya
adalah fungsi yang terdiferensial. Maka y terdiferensial
di t seperti yang terlihat pada aturan rantai berikut:

• Untuk fungsi lebih dari satu variabel, aturan rantai


terbagi kedalam dua versi sebagai berikut:
1. Aturan rantai versi 1
Misalkan bahwa z = f(x, y) suatau fungsi yang terdiferensial, dimana x = g(t)
dan y = h(t) keduanya merupakan fungsi yang terdiferensial di t. Fungsi z
adalah fungsi yang terdiferensial di t

Karena z = f(x, y)

Contoh:
2. Aturan rantai versi 2
Misalkan bahwa z = f(x, y) suatau fungsi yang terdiferensial, dimana x = g(s, t)
dan y = h(s, t) keduanya fungsi yang terdiferensial di s dan t.

Contoh:
3. Aturan rantai versi umum
Misalkan u suatu fungsi yang terdiferensial dengan n variabel 𝒙𝟏 , 𝒙𝟐 , ..., 𝒙𝒏 , dan setiap
𝒙𝒏 merupakan suatu fungsi yang terdiferensial pada m variabel 𝒕𝟏 , 𝒕𝟐 , ..., 𝒕𝒎 . Maka u
adalah suatu fungsi dari 𝒕𝟏 , 𝒕𝟐 , ..., 𝒕𝒎 dengan i = 1, 2, ..., m.

Contoh:
FUNGSI IMPLISIT
• Misalkan F(x,y) = 0 mendefinisikan y secara implisit
sebagai suatu fungsi x, katakan y = g(x), tetapi fungsi g
sukar untuk ditentukan. Suatu dy/dx dari kasus ini masih
dapat ditentukan dengan menerapakan aturan rantai
sebagai berikut:
Contoh:
• Selanjutnya, misalkan z suatu fungsi implisit dari f(x, y, z) = 0, maka
diferensiasi kedua ruas terhadap x dengan mempertahankan y tetap
adalah sebagai berikut:

Karena y tetap maka


𝜕𝑦
=0
𝜕𝑥

• Sehingga:

dan
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai