Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI

Disusun Oleh :

Dendi Rio Hendrawan 1560100182

Tri Utami Hadiningsih 1560100180

Eka Novriani 1560100200

Delfian Cahyadi Vio 1560100171

Reza Anugerah 1560100167

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,

Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan

makalah dengan judul " Pengolahan Data Terdistribusi ”

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung

bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.

Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam merampungkan makalah ini Namun tidak lepas dari semua

itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi

penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran

maupun kritik dari pembaca demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana

ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para

pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-

makalah selanjutnya.

Bengkulu,19 Mei 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................

BAB II Pembahasan

2.1 Perubahan Revolusioner Dalam Pengolahan Data ......................

2.1.1 Sejarah ..................................................................................

2.1.2 Biaya Mesin ...........................................................................

2.1.3 SOFTWARE PATH LENGTH ................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencapaian teknologi computer yang sangat canggih dan modern yang ada

pada abad ini akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang akan

menghemat waktu, ruang dan biaya. Dan hasil dari suatu pengolahan data yang

diperoleh akan sangat memuaskan, berguna dan bermanfaat dari suatu lembaga

atau instansi yang menggunakannya. Pengolahan data secara tepat cepat dan

efisien adalah hal penting yang dibutuhkan bagi lembaga atau instansi. Sistem

pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi sekarang sudah banyak

digunakan pada setiap lembaga atau instansi yang ada di Indonesia, selain

memberikan kemudahan juga memberikan keamanan dan kenyamanan. Oleh

karena itu dibutuhkan sistem komputerisasi karena dengan dukungan sistem

komputerisasi , cara kerja yang sebelumnya manual dapat merubah cara kerja yang

lbih efisien, sehingga terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Perkembangan

sarana teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu lingkungan sistem

kerja yang lebih produktif

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perubahan revolusioner pengolahan data terdistribusi ?

2. Apa Pengertian dari pengolahan data terdistribusi ?

3. Apa tujuan pembuatan pengolahan data terdistribusi ?

4. Apa dampak dari pengolahan data terdistribusi ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Revolusioner Dalam Pengolahan Data

2.1.1 Sejarah

Sampai dengan tahun 1970-an kebanyakan sistem komputasi merupakan

komputer yang besar dan terpusat. Beberapa aplikasi menggunakan network yang

menghubungka sejumlah terminal sederhana k sistem terpusat. Kadang-kadang

sistem pusat mempunyai dua prosesor, tetapi pemrosesan tiap transaksinya

dilaksanakan oleh satu komputer yang besar.

Pada tahun 1970-an adalah masa komputer mini dan dilanjutkan dengan

komputer mikro, dengan sirkuit LSI ( Large Scale Integration ), biaya pembuatan

prosesor menurun. Sebuah sistem komputer dapat mempunyai banyak prosesor.

Pemakai dapat memiliki terminal pengolahan sendiri. Dalam hal ini mesin

pengolahan lokal dapat dihubungkan dengan mesin yang lebih besar dalam jarak

jauh yang mengelola database dan menyediakan pengolahan ekstra bila diperlukan.

Pertengahan tahun 1970-an dikembangkan bentuk arsitektur sistem baru

dengan fasilitas online untuk transaksi pada aplikasi database.

Sistem ini harus :

 Sangat reliable ( tidak boleh sering gagal ).

 Memenuhi berbagai kabutuhan pengolahan.

 Mempunyai fasilitas untuk mengikuti perkembangan teknologi pada

arsitekturnya tanpa perlu mengubah sistem utama

Sistem komputer sekarang kelihatannya menghubungkan banyak prosessor

yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh dengan menggunakan jaringan
komputer. Pengolahan terdistribusi dimaksudkan sebagai banyak prosesor yang

biasanya dihubungkan dengan telekomunikasi. Beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam perancangan sistem pengolahan data yang terdistribusi

adalah :

 Di mana informasi harus disimpan

 Di mana dan bagaimana bentuk data yang disimpan

 Bagaimana struktur data yang disimpan

 Bagaimana mengakses data tersebut

2.1.2 BIAYA MESIN

Yang menjadi penunjang pengolahan terdistribusi adalah biaya dari prosesor

kecil. Hingga awal 1970-an masih berlaku aturan GROSCH : biaya per instruksi

yang dilaksanakan merupakan kebalikan dari ukuran kuadrat dari mesin. Saat ini

komputasi mengarah ke sentralisasi.

Hal ini kemudian berubah, karena biaya per instruksi yang dilaksanakan pada

komputer mini jauh lebih rendah daripada komputer besar, dan pada prosesor mikro

ini hal ini lebih rendah lagi. Memang komputer besar memiliki sekumpulan instruksi

yang lebih banyak, dan juga ada instruksi seperti aritmetika floating-point dan data

dengan variabel panjang. Namun, kebanyakan pengolahan transasksi yang

komersial dapat dilaksanakannya pada mesin yang lebih kecil tanpa aritmatika

floating-point ataupun instruksi rumit lainnya


2.1.3 SOFTWARE PATH LENGTH

Faktor perangkat lunak juga sangat penting dalam perkembangan system

komputer. Sistem operasi pada komputer yang besar sangat rumit, dan untuk tiap

transaksi banyak instruksi perangkat lunak yang harus dilaksanakan sebagai

tambahan dari instruksi aplikasi.

Software path length, adalah jumlah instruksi perangkat lunak yang

dilaksanakan untuk suatu transaksi :

 Pada komputer mini, penanganan suatu transaksi pada suatu saat, dan

pembacaan dan penulisan record yang sederhana dan langsung, mempunyai

software path length yang kurang dari 2000 instruksi.

 Pada komputer besar dengn sistem operasi virtual dan fasilitas komunikasi

data dengan database yang rumit, path length-nya seringkali lebih besar

daripada 100.000 atau 200.000 instruksi

 Program aplikasi untuk kebanyakan pekerjaan komersial melaksanakan

sedikit instruksi per transaksi, sering kurang dari 1000.

 Jadi jumlah total instruksi yang dilaksanakan per transasksi pada komputer

besar adalah 50 kali lipat atau lebih.

Perangkat lunak pada mesin besar sangat rumit, karena :

 Kerumitan dari banyak transaksi yang menggunakan prosesor yang sama

secara bersama – sama.

 Perangkat lunaknya dibuat sangat general sehingga sesuai dengan berbagai

tipe pengolahan.

 Perangkat lunaknya juga harus kompatibel dengan yang lalu.

Beberapa keuntungan menggunakan komputer kecil untuk banyak aplikasi :

 Biaya per instruksi untuk aplikasi sederhana lebih murah


 Jarang mengalami kegagalan sistem

 Perangkat lunak pendukung yang sederhana

 Software path length lebih pendek

 Training yang diperlukan lebih sedikit

 Pengujian program lebih sederhana

 Tidak perlu mengatur udara ruangan, ataupun peninggian lantai.

 Biaya instalasi yang rendah

 Lebih ekonomis dalam mengerjakan eksperimen / percobaan

Keuntungan menggunakan komputer besar

 Kumpulan instruksi yang lebih rumit dapat ditangani

 Memori utama yang lebih besar

 Dapat digunakan oleh banyak pemakai bersama – sama

 Penangan sistem manajemen database yang lebih baik

Kebanyakan perancangan sistem yang bagus menggabungkan mesin yang

kecil dan besar ke dalam konfigurasi yang terdistribusi

2.1.4 KONSEP TELEPROCESSING

Teleprocessing adalah penggunaan fasilitas telekomunikasi untuk mengakses

kemampuan pengolahan. Apa yang dilakukan dengan terminal dan teleprosessing

dapat dikerjakan pada mesin lokal. Mesin lokal itu sendiri dapat di hubungkan

dengan mesin lainnya melalui telekomunikasi, dan transasksi dapat di olah mesin

lokal ataupun mesin lainnya yang berjauhan.

Ada dua alasan bilamana suatu transaksi di kirim ke mesin lainnya :

 Mesin lokal tidak mempunyai cukup kemampuan. Tapi kebanyakan transasksi

komersial tidak memerlukan kemampuan komputer yang rumit


 Transaksi memerlukan data yang di simpan di tempat lain.

2.1.5 DATA TERDISTRIBUSI

Hal yang penting dalam sistem terdistribusi adalah lokasi dan perancangan datanya:

 Beberapa data di gunakan pada banyak lokasi

 Sering diperlukan sistem manajemen database yang memberikan akses

kepada banyak pemakai dengan view yang berbeda dari data yang sama

 Peningkatan baiaya penyimpanan per bit pada unit penyimpanan yang

sangat besar lebih rendah dibandingkan pada penyimpanan yang lebih kecil

 Beberapa masalah pada data yang terpisah secara geografis adalah masalah

integritas, kepemilikan, dan kemacetan (deadlock) ketika banyak prosesor

meng-update data yang sama. Hal ini menjadi alasan untuk memusatkan

beberapa data.

2.2 Pengolahan Data Terdistribusi

2.2.1 Pengertian Pengolahan Data Terdistribusi


Pengolahan data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan
sebagai banyak komputer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak
yang jauh yang dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting
dalam sistem terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data.
Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain :

 Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya.


 Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan
pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang
terdesentralisasi.
 Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan
telekomunikasi terhadap host (server / pusat) yang juga digunakan untuk
mengontrol keseluruhan jaringan.
 Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga
sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun
organisasional.
 Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-
program aplikasi untuk pengolahan datanya berada di node-node yang
terpisah dan saling dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat
dan terintegrasi.

Pengolahan data di masa depan merupakan perkembangan mesin komputer


yang pesat yang kebanyakan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Saat ini
telah banyak komputer dengan ukuran kecil dengan harga yang murah. Namun
komputer mini tidak akan menggantikan komputer besar, dengan alasan beberapa
fungsi dan data masih harus terpusat. Oleh karena itu maka tugas seorang
perancang sistem adalah untuk :

 Memutuskan distribusi mesin atau processor yang bagaimana yang paling


baik
 Penghubung yang bagaimana yang diperlukan
 Di mana data harus disimpan

2.2.2 TUJUAN PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI

Tujuan Utama Pengolahan Data Terdistribusi :

 Otonomi lokal

Memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok

pemakai lokal.
 Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat

Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang

ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai

tingkat kontrol yang terpusat.

 Produktivitas Pemakai

Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang

maksimum dalam menggunakan sistem komputer.

 Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai

Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan

aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk

mencegah masalah kompabilitas.

 Dialog Terminal

Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang

menghasilkan intelegensia yang terdistribusi.

 Akses untuk sumber daya dan data yang jaraknya jauh

Memudahkan user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang

berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data.

 Jarak menjadi tidak nyata

Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang

sesuai rancangannya.

 Ketersediaan (availability)

Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan

memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai.


 Privacy dan Keamanan

Mencegah pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi

data dari kegagalan maupun tindak kejahatan.

 Audit

Menjamin peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang

dapat di audit dengan penuh.

 Ketepatan dan Konsistensi

Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya

banyak versi dari data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat

peng-update-an yang berbeda.

 Kemudahan pengubahan

Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan

konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran.

 Proteksi

Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali

ketika perubahan sistem atau program lain dibuat.

 Penyembunyian kerumitan

Sistem sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user.

Mengembangkan strategi pengolahan data, termasuk di dalamnya tiga sub

strategi, yaitu : pengolahan data terdistribusi, database dan jaringan. Oleh karena itu

diperlukan pengembangan struktur manajemen untuk menjalankan strategi tersebut,

diantaranya :

 Administrasi sistem terdistribusi, untuk menjamin bahwa sistem yang terpisah

dapat dihubungkan dan bekerja sama sebaik mungkin.


 Administrasi data terdistribusi, untuk membantu perancang data terdistribusi

dalam merancang struktur data yang sesuai, dan juga untuk menjamin

kompabilitas antara data pada PC yang terpisah, serta untuk

mendokumentasikan data dalam kamus data.

 Administrasi jaringan, untuk menjamin pengembangan jaringan yang sesuai.

2.2.3 PENGARUH PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI PADA ORGANISASI

Tujuan utama PDT (Pengolahan Data Terdistribusi) adalah untuk

meningkatkan dan memperluas penggunaan komputer bagi pemakai. Pemakai (end

user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan komputer,

misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains, manajer, para professional,

atau staf kantor pusat.

PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data, ataupun komputasi yang

dibawa langsung ke lokasi pemakainya.

Macam-macam pengaruh PDT pada organisasi :

 Departemen pemakai memiliki fasilitas komputer dan akses data yang lebih

baik. Pengolahan data dapat online dengan waktu respon yang cukup cepat.

 Departemen pemakai bertanggung jawab dalam menggunakan komputer

mereka.

 Pemasukan data dipindahkan ke departemen pemakai, sehingga mereka

bertanggung jawab atas ketepatan datanya.

 Proses informasi fungsional dapat didistribusikan sedangkan yang strategi

dipusatkan.

 Manajemen fungsional lebih efisien dan bertanggung jawab untuk kegiatan

masing-masing (tidak lagi mempermasalahkan komputer yang jauh).


 Manajemen strategi mempunyai logistik yang luas pada satu lokasi.

 Kontrol strategi ketat pada persediaan manajemen kas dan fungsi.

 Untuk kontrol strategi yang terpusat dan pendistribusian proses fungsional

diperlukan reorganisasi perusahaan.

 Departemen pengolahan data dan hubungannya dengan departemen lain

merupakan faktor dalam restrukturisasi.

 Manager departemen harus mampu dalam menggunakan komputer yang

sekarang mudah tersedia bagi mereka.

 Jaringan data tidak lagi dipengaruhi oleh jarak, sehingga pengolahan dapat

secara nasional maupum multinasional.

 Keterlibatan top manajemen penting dalam mengikuti perkembangan

teknologi dan menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh PDT.

2.3 Dampak Pengolahan Data Terdistribusi

2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pengolahan Data Terdistribusi

Pemanfaatan pengolahan data terdistribusi dapat memberikan manfaat bagi sistem

yang mengimplementasikannya. Hal ini disebabkan oleh kelebihan-kelebihan yang

dimilikinya, antara lain :

 Kinerja yang lebih baik karena data ditempatkan di tempat yang sesuai

dengan kebutuhan dan komputer-komputer dalam sistem dapat bekerja

secara paralel, sehingga pembebanan pada komputer (server) menjadi

seimbang.

 Alasan ekonomis, yaitu bahwa merancang sistem yang terdiri atas jaringan

komputer-komputer kecil (sederhana) dibandingkan dengan

mengimplementasikan komputer tunggal yang canggih.


 Alasan modularitas, yaitu bahwa sistem-sistem yang bekerja dalam basis

data terdistribusi dapat dimodifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa

memengaruhi modul lain (sistem lain dalam basis data terdistribusi). Dengan

pembagian lokasi data, jika terjadi masalah atau musibah pada sistem, tidak

semua data terancam, melainkan hanya data pada tempat-tempat tertentu.

 Alasan organisasi dan otonomi pada sistem-sistem yang berpartisipasi,

misalnya pada suatu kantor perusahaan, terdapat beberapa departemen.

Dengan pengolahan data terdistribusi, data-data perusahaan dapat disebar

ke tiap-tiap departemen yang bertanggung jawab atasnya.

Akan tetapi, di samping kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, pengolahan data

terdistribusi juga memiliki kendala, antara lain

 masalah kompleksitas, yaitu bukan pekerjaan yang mudah untuk membuat

pengolahan data yang tersebar terlihat sebagai satu kesatuan. Administrator

basis data mempunyai tugas ekstra untuk menjaga agar basis data yang

tersebar di berbagai lokasi terlihat transparan. Di samping itu, pemeliharaan

sistem-sistem yang berlainan lebih kompleks ketimbang pemeliharaan sistem

besar yang utuh sebagai satu kesatuan. Tingginya kompleksitas juga dapat

menyebabkan pembengkakan biaya.

 masalah desain, yaitu bahwa desain yang dibuat harus memperhatikan

arsitektur komputer yang terdiri atas sistem-sistem yang terpisah, selain itu

juga memperhatikan data yang difragmentasi (dipecah-pecah) ke dalam

lokasi berlainan. Perubahan dari pengolahan data terpusat menjadi

terdistribusi juga menjadi masalah karena belum ada standar metodologi

dalam konversi DBMS terpusat menjadi DBMS terdistribusi.


 keamanan data, yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi

keamanan data, melainkan juga fragmen-fragmennya yang tersebar di

berbagai lokasi, juga jalur komunikasi antarsistem.

 kendala mempertahankan integritas karena dalam menjaga integritas sistem

melalui jaringan juga dapat memakan resource yang besar dari jaringan.

2.3.2 Bahaya Dalam Pengolahan Data terdistribusi

 Hilangnya Kontrol management

Management pengolahan data kehilangan control keseluruhan dari

pengolahan data karena kelompok pemakai yang membutuhkan komputer

mini sendiri semakin bertambah

 Hilangnya control dari ruang sistem informasi manajemen

Pengumpulan informasi management yang sangat mempengaruhi organisasi

menjadi sangat sulit

 Sub Optimasi

Developer memenuhi kebutuhan local bukan keseluruhan data

 Data Inkompatibel

Data yang sama direpresentasikan dengan cara yang berbeda pada sistem

yang beda

 Hardware inkompatibel

Mesin yang dipilih oleh tiap kelompok pemakai berbeda

 Software inkompatibel

Mesin yang berbeda mempunyai software yang berbeda pula seperti control

link datanya, arsitektur managemen jaringan, pelayanan tiap session dan lain

– lain
 Ketidakmampuan dalam distribusi

Komputer mini tida k digunakan secara professional tanpa standar, teknik

yang terstruktur dan dokumentasi yang cukup

 Kegagalan menggunakan data base

Mesin mesin pemakai sering menggunakan file yang online, bukan

manajemen data base.

 Biaya perawatan berlebihan

Biaya yang tidak diharapkan membuat rektrukturisasi system dapat

meningkatkan harga lebih dari 80 % dari biaya pengembangan instalasi

 Duplikat usaha

Fungsi yang sama deprogram berkali – kali oleh kelompok yang berbeda

 Produktivitas rendah

Rendahnya produktivitas dalam pengembangan aplikasi dapat disebabkan

oleh pemrograman dalam bahasa yang tingkat rendah

 Tenaga manusia yang tinggi

Semakin lama dalam bekerja dan meminta fasilitas yang lebih baik

 Kurangnya perancangan jaringan

Jaringan tidak dirancang dengan kemapuan menghubungkan processor

processor kecil yang semakin berkembang

 Tidak ada perencanaan evolusi

Pengembangan dari system terdistribusi yang inkompatibel ke arah fasilitas

jaringan yang terintegrasi dengan data base menjadi sangat rumit dan mahal

 Macetnya migrasi

Jalur migrasi dari perusahaan pembuat komputer kearah teknologi yang lebih

baik biasanya tidak dapat diikuti


 Kurangnya keamanan

Sistem seharusnya dilengkapi keamanan yang baik pula

 Kurangnya back up file

Data dapat hilang bila tidak cukup backup file

2.3.3 Dampak Pengolahan Data Terdistribusi

Setiap perubahan pasti membawa perbaikan diikuti dengan dampak juga

permasalahannya, begitu pula dengan pengolahan terdisribusi mempunyai dampak

– dampak yang harus di implementasikan sebagai perubahan menuju hal yang

positif.

Namun diantara keunggulan itu, Dampak terdistribusi juga memungkinkan

suatu sistem menjadi lebih kompleks, karena banyaknya database yang tersebar

dan jumlah data yang banyak dan terus meningkat didalam suatu organisasi

maupun perusahaan. Jika suatu database memiliki sejumlah data yang tersimpan

dengan banyak query dan tabel, suatu permintaan mengakibatkan proses pencarian

data atau source data menjadi lambat. Selain itu banyaknya user yang dapat

mengakses suatu tampilan web atau Web display suatu sistem informasi juga

menjadi lambat.

Setelah pengolahan data terdistribusi berjalan dengan sangat baik berimbas

kepada pengurangan jumlah para pekerja karena dengan pengolahan data yang

sudah baik tidak dibutuhkan lagi operator – operator yang dianggap kurang efisien.

Seperti yang sudah dibahas didalam bab 2 ada dampak dampak tidak langsung

maupun langsung akan terjadi

Perubahan – perubahan yang dapat terjadi yaitu :

1. Menurunkan jumlah staff atau jumlah karyawan


2. Memungkinkan kerja menjadi lebih cepat dan efisien

3. Kuasa dan tanggung jawab pemakai lebih besar

4. Pemakai mempunyai terminal data yang lebih baik


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya sistem pengolahan data terdistribusi kita dapat melakukan

sistem pembagian informasi dengan sangat cepat dan efesien serta dapat

menghemat waktu

Pengolahan data terdistribusi dirancang dan dibuat agar dapat mempermudah

pembagian informasi, data serta file agar pengguna atau user dapat

mendistribusikan data, file mereka dengan sangat cepat dan mudah

Anda mungkin juga menyukai